Semangatku pada malam Minggu di rumah Kakek ini berbeda dengan waktu-waktu sebelumnya. Aku sangat bersemangat. Harus. Aku harus menanyakan hal ini kepada Kakek dan Nenekku. Ini masalah besar!
Tidak sabar rasanya aku ingin keluar dari kamar untuk menemui Kakek dan Nenek yang pasti sedang berada di ruang tengah. Ah, belum waktunya. Masih pukul 07.30 malam. Biasanya, sekitar pukul 08.00 malam Aku berbincang-bincang dengan Kakek dan Nenek hampir pada setiap malam Minggu.
Aku tempelkan telinga ke daun pintu. Terdengar suara instrumentalia kegemaran Kakek dan Nenek di ruang tengah. Terutama Kakek. Beliau sangat suka menikmati musik-musik instrumental yang lembut namun kadang dinamis. Pernah, Kakek menceritakan tokoh-tokoh musisi yang beliau idolakan. Aku lupa-lupa ingat nama para musisi tersebut. Pernah Kakek menyebut nama Idris Sardi, Paul Mauriat, Borelly, dan … entah siapa lagi.
“Sudah waktunya,” kata batinku meyakinkan diri.
Aku pun membuka pintu kamar. Alunan musik instrumentalia terdengar agak keras daripada malam-malam Minggu sebelumnya.
Menyadari kedatanganku, Kakek dan Nenek memandangiku dengan senyuman yang khas dan tulus. Aku menyalami Kakek dan Nenek, tak lupa mencium punggung tangan sesepuh yang Aku hormati dan sayangi ini.
Kakek beranjak, meletakkan buku yang tadi sedang dibaca. Tangannya juga menjangkau laptop untuk memperkecil volume audionya. Kakek yang arif. Nenek juga menghentikan kerjanya. Rupanya sedang membordir, sepertinya alas meja.
“Upss. Cucu kesayangan kita tampaknya sedang berbahagia. Bersemangat. Duduklah. Nek, tolong minumannya ya!,” kata Kakek memberi tanda supaya Aku duduk di depan beliau.
Nenek pun beranjak ke dapur. Biasa. Pasti dua gelas minuman: satu gelas susu coklat untukku dan satu gelas air-putih hangat untuk Kakek.
“Terima kasih, Kek, Nek. Ali pengen tanya banyak hal kepada Kakek dan Nenek,” kataku bersemangat.
“Oh, ya? Tentang apa itu?” tanya Kakek lembut.
“Tentang agama!” kataku agak keras.
“Hooo. Gawat! Bahaya …,” kata Kakek tidak dapat menyembunyikan kekagetannya.
Kemudian, beliau melanjutkan, “Mungkin Kakek tidak akan sanggup menjawabnya,” kata Kakek dengan mimik wajah yang lucu.
“Ah, Kakek. Ali serius, Kek!” kataku memastikan.
“Iyaa. Iya. Paham. Cu kadang terlalu pintar untuk anak seusia Cu. Makanya, Kakek takut tidak mampu menjawab pertanyaan Cu” kata Kakek, entah memuji atau melucu.
“Begini, Kek. Senin dulu, ada murid baru di kelas Ali. Pindahan dari Bali. Namanya Made. Laki-laki”. Aku menghentikan kata-kataku untuk melihat reaksi Kakek dan Nenek.
Tapi Kakek dan Nenek tampaknya tenang-tenang saja. Mengangguk-angguk.
“Terus, apa anehnya dengan Made yang dari Bali itu?” tanya Nenek.
“Sebenarnya tidak ada yang aneh. Cuma, teman-teman Ali tampaknya kurang menyukai Made,” kataku memberikan gambaran.
“Lho. Apa salah Made?” tanya Nenek seperti tidak sabar.
“Tidak ada juga. Biasa saja. Bukan Made yang salah. Teman-temanku tidak mau berkawan dengan Made karena dia beragama Hindu,” kataku semakin menegaskan.
“Agama Hindu? Apa salahnya dengan agama Hindu?” tanya Kakek yang tampaknya mulai bersemangat.
“Kata teman-teman, agama seperti itu tidak benar. Jadi, kelak pasti Made itu masuk neraka!,” kataku.
“Cu sendiri bagaimana? Apa juga enggan berkawan dengan Made?” tanya Nenek.
“Mhhh. Bagaimana, ya. Sebenarnya tidak enggan. Cuma kawan-kawan melarang Ali berkawan dengan Made. Jadi, ya … susah. Entahlah,” kataku agak bingung.
Kakek dan Nenek berpandangan. Sejurus kemudian, Kakek beranjak menuju ruang kerja. Sebentar kemudian, di tangan beliau tergenggam beberapa lembar kertas yang di-klip dan dibundel rapi. Aku tahu. Itu pasti tulisan atau cerita yang ditulis Kakek. Namun, Kakek tidak segera memberikan bundelan tipis itu kepadaku.
“Nah, Kakek menebak Cu akan menanyakan tentang agama Hindu ya?” tanya Kakek.
“Sebenarnya bukan itu, Kek. Ali ingin tahu mana agama yang benar. Benarkah agama selain yang kita anut itu salah dan pemeluknya akan masuk neraka? Sedangkan kita akan masuk surga? Kalau benar, mengapa ada orang yang menganut agama yang berbeda dengan agama kita?” tanyaku sambil mengatur napas.
Kakek dan Nenek tampaknya masih menunggu perkataanku.
“Di kelas Ali juga ada murid perempuan, namanya Christine. Agamanya, entah Kristen entah apa. Sama dengan Made, Christine juga hampir tidak punya teman. Sepertinya dikucilkan,” kataku seraya mengangguk tanda pengaduanku sudah selesai.
“Berat sekali pertanyaan Cu. Berat …. Sebenarnya Kakek juga bingung mau memberikan jawaban. Untuk anak seusia Cu sebenarnya pertanyaan itu terlalu tinggi. Tapi, begini saja. Cu baca tulisan Kakek ini ya. Lambat-lambat dan hati-hati. Bagaimana?” tanya Kakek.
“Tapi, tunggu dulu. Sebenarnya, tulisan Kakek ini bukan untuk anak seusia Cu. Mungkin ada beberapa kata atau ungkapan yang kurang Cu pahami. Tidak apa. Tolong pahami inti ceritanya ya,” kata Kakek.
Kakek mengulurkan bundelan tipis kertas yang tadi dipegangnya. Aku mengangguk dan menerimanya dengan antusias. Setelah mengucapkan terima kasih, segera, Aku mencari posisi yang enak untuk membaca.
Kakek berdiri dan menjangkau laptop untuk sedikit menambah volume audionya. Irama musik yang tenang memenuhi ruangan. Kakek pun meraih buku yang tadi ditemukannya. Mulai membaca. Nenek pun melanjutkan pekerjaannya membordir.
*******
CINCIN WASIAT
Alkisah, pada suatu masa lalu di suatu tempat, berdirilah sebuah kerajaan Arum Wangi Sanget. Raja di kerajaan tersebut sudah lanjut usia. Raja yang bijaksana dan memimpin kerajaannya dengan baik sehingga rakyatnya bahagia, aman, tenteram, damai, sentosa, adil dan makmur. Raja itu dikaruniai lima orang putra, semuanya terkasih.
Sang Raja masygul karena merasa yakin bahwa ajalnya sudah dekat tetapi belum dapat menentukan pilihan siapa putra yang akan diwarisi cincin wasiat kebanggaannya. Konon, berkat cincin wasiat itulah Sang Raja mampu meraih seluruh kebahagiaan dan ketenangan hidup. Sayangnya, cincin wasiat itu cuma satu sedangkan putranya lima, semua terkasih. Sang Raja ingin, setelah ia meninggalkan dunia yang fana ini seluruh putranya pun meraih kebahagiaan dan ketenangan hidup, di dunia dan di akhirat kelak. Bukan hanya salah seorang puteranya tetapi kelima-limanya.
Untunglah, penasehat kerajaan yang arif mampu memberikan jalan keluar. Akhirnya, Sang Saja memanggil seorang undagi (pengrajin emas) untuk membuat empat cincin tiruan cincin wasiat. Sang Raja takjub, ternyata empat cincin tiruan itu benar-benar menyerupai cincin wasiat kebanggaannya. Bahkan, jika kelima cincin itu sama-sama diletakkan di tapak tangan terbuka, Sang Raja sudah tidak tahu lagi mana yang asli dan mana yang tiruan.
Sang Raja pun wafat dengan tenang. Kerajaan berkabung. Namun, bagaimanapun, hidup harus jalan terus, selagi hidup berpangkal ajal, life is still goes on. Sang penasehat kerajaan membagikan kelima cincin kepada kelima putra raja. Putra-putra Sang Raja bahagia, masing-masing merasa dirinya mendapatkan cincin wasiat asli.
Beberapa hari kemudian, terjadilah pertikaian yang tak terleraikan antara kelima putra Sang Raja. Masing-masing bersikukuh bahwa cincin warisannya itu cincin yang asli sedangkan cincin yang dipakai oleh saudaranya yang lain itu cincin palsu alias tiruan. Kedamaian di kerajaan terguncang. Apalagi, masing-masing pangeran juga mempunyai pengikut yang jumlahnya relatif seimbang. Jika dibiarkan berlarut-larut, kerajaan akan hancur dilanda peperangan. Jadi, untuk sementara tampuk kerajaan dipegang oleh Sang Penasehat.
Ada isu yang belum dapat dijamin kesahihannya bahwa kerusuhan juga ditunggangi kerajaan lain, sebut saja kerajaan super power yang raja dan petinggi-petingginya sangat mahir mengadu-domba. Padahal, ujung-ujungnya sangat sederhana: motif ekonomi. Jika kerajaan lain berperang, kerajaan super power itu bisa menjual senjata. Senjata laris. Produk jalan lancar. Pabrik senjata terus berasap. Keuntungan mengalir.
Bukan hanya itu. Isu lain yang sukar dicek kesahihannya juga merebak. Selain kerajaan super power juga ada kerajaan lain, sebut saja kerajaan super evil yang ikut andil mengadu-domba para pangeran dan pengikutnya di kerajaan Arum Wangi Sanget. Raja dan petinggi di kerajaan super evil juga sangat lihai mengadu domba. Jika perlu, mereka menggunakan jubah-jubah keagamaan yang persis sama dengan jubah-jubah keagamaan rakyat di kerajaan Arum Wangi Sanget. Jika dilacak, motifnya juga sederhana plus jahat: menguras kekayaan alam di kerajaan Arum Wangi Sanget, kerajaan yang dikenal sangat subur, indah, penuh pesona, dan luas. Raja dan petinggi di dua kerajaan pengadu-domba memiliki keyakinan yang sama: jika rakyat kerajaan Arum Sari Sanget selalu berkelahi, selalu gontok-gontokan, kelak menjadi bodoh, sapi perahan, bahkan akhirnya lumpuh dan bersedia menjadi budak-budak.
Untunglah, penasehat kerajaan yang arif mampu menyabarkan kelima putra Sang Raja. Kalau tidak, kelimanya akan tewas, kerajaan kacau. Sebaliknya, kerajaan super power dan super evil akan semakin jaya serta merajalela. Sang Penasehat mengajak kelima putra Sang Raja untuk berdamai dan menghadiri pertemuan kekeluargaan yang hanya dihadiri oleh Sang Penasehat dan kelima putra tadi.
Dalam pertemuan itu, Sang Penasehat berkata, “Pangeran sekalian yang mulia, Ayahanda, Baginda almarhum itu sangat bijaksana. Untuk itu, Baginda telah membuat empat cincin tiruan. Sekarang, siapakah yang memakai cincin wasiat yang asli? Manakah cincin wasiat yang asli? Jawabannya mudah. Masing-masing Pangeran harus meyakini bahwa cincin yang ada di jari masing-masing Pangeran itu asli. Nah, sekarang bukalah cincin itu, lihat, cermati, apa tulisan yang ada di balik cincin itu!”
Kelima Pangeran itu membuka cincinnya. Masing-masing menyigi (mencermati) dengan baik apa sebenarnya tulisan yang ada di balik cincin tersebut. Ternyata, tulisan itu sama pada kelima cincin, yaitu “AGAMA”.
Sang Penasehat tersenyum. Kemudian melanjutkan wejangannya kepada kelima Pangeran.
“Tuan-tuan Pangeran yang terhormat, ternyata Tuan-tuan memiliki agama yang berbeda. Yakinilah bahwa agama Tuan-tuan adalah agama yang paling benar. Rawatlah, amalkanlah, jadikan gama (cahaya), ugeman (keyakinan) sekaligus ageman (pakaian) dalam kehidupan Tuan-tuan, baik sebagai pribadi mandiri maupun anggota kelompok sosial. Insya Allah Pangeran dan orang-orang di sekeliling Pangeran akan selamat, aman, damai, sentosa, sehat lahir-batin, bahagia di dunia dan kelak di akhirat”.
“Namun, mohon Tuan-tuan yakini juga bahwa Tuan Pangeran yang lain pun memiliki keyakinan yang sama atas kebenaran agamanya masing-masing. Hormati itu, hargai. Hiduplah berdampingan dalam damai dan saling menghargai serta menghormati. Jika Tuan-tuan selalu bersikeras bahwa agama Tuan adalah agama yang paling benar dan agama Tuan Pangeran lain itu salah, hidup Tuan dan rakyat di kerajaan ini akan hancur, terombang-ambing, selalu dalam perpecahan dan tanpa disadari diperalat oleh kerajaan-kerajaan lain yang menangguk di air keruh.
Para Pangeran tertunduk. Tanpa terasa, air mata menetes di masing-masing kelopak matanya. Mereka pun bersalaman, berangkulan dalam damai. Sang Penasehat juga terharu, bahagia. Namun, ada hal lain yang dirasa perlu untuk disampaikan.
“Para Pangeran yang terhormat, ada hal yang sangat mendasar. Kita harus senantiasa bersyukur. Bersyukur dalam keadaan apa pun. Yakinlah, semua ada hikmahnya. Bersyukur karena kita dikaruniai-Nya kerajaan yang luas, subur, penuh dengan kekayaan alam dan keragaman budaya. Bersyukur karena kita masih diberi kesempatan untuk selalu memperbaiki diri. Bersyukur karena kita masih meyakini agama. Amat berbeda dengan raja dan rakyat di kerajaan super power dan super evil yang hidupnya gemerlap namun batinnya kering dari keyakinan agama. Mereka meyakini harta dan kejayaan adalah kebahagiaan. Namun, sejatinya kebahagiaan itu begitu dekat dengan diri kita, begitu sederhana, yaitu selalu menghargai orang lain, berikhtiar di jalan-Nya, serta bersyukur atas segala nikmat dan karunia-Nya”.
*******
Benar kata Kakek. Agak sukar Aku memahami tulisan Kakek. Aku pun membacanya sekali lagi. Yah. Bisa. Bisa Aku pahami meskipun Aku temukan kata-kata dan ungkapan yang kurang Aku pahami. Ini perlu Aku tanyakan kepada Kakek.
Aku lirik Kakek. Bersamaan dengan itu, Kakek juga memandangiku seakan-akan memastikan apakah Aku bisa memahami tulisan beliau atau tidak.
“Anu, … Kek. Ini ada tulisan, super power dan super evil. Apa itu artinya, Kek,” tanyaku ingin tahu.
“Mhhh. Apa, ya? Begini saja. Itu, katakanlah, sebutan untuk kerajaan lain. Ada dua kerajaan lain selain Kerajaan Arum Sari Sanget. Pokoke kedua kerajaan itu dipimpin oleh raja yang jahat, tidak baik. Pengikut dan rakyatnya juga jahat,” kata Kakek.
“Oooh, iya ya. Kemudian ini, ada gama, ugeman, dan ageman. Apa pula itu, Kek?” tanyaku.
“Itu kata bahasa Latin dan bahasa Jawa. Dalam bahasa Latin, gama itu cahaya. Agama itu cahaya, penerang dalam hidup. Dalam bahasa Jawa, ugeman itu keyakinan dan ageman itu pakaian. Jadi, agama itu harus diyakini dan diamalkan. Lha, itu artinya Kakek tuliskan dalam tanda kurung, kan?” tanya Kakek.
“Ooh, Iya. Iya. Jadi, yang dalam tanda kurung itu arti dari kata di depannya, ya Kek?” Aku mengangguk-angguk.
“Terus, … nah ini. Undagi. Tunggu. Mungkin undagi itu tukang atau ahli pembuat cincin ya Kek?”
“He he. Tul. Hebat. Betul. Tukang atau ahli pembuat cincin” kata Kakek sambil mengacungkan jempol kanan.
“Dah, Kek. Rasanya Ali sudah paham isi cerita ini,” kataku puas.
Namun, tunggu. Masih ada yang mengganjal.
“Jadi, semua agama itu benar, Kek?” tanyaku agak bingung.
“Lha. Bukan. Bukan itu maksudnya,” kata Kakek sambil menengadahkan wajah.
Aku tahu, itu pertanda Kakek sedang berusaha mencari kata-kata yang bisa Aku pahami.
“Begini. Kita kan punya agama. Meyakini satu agama. Nah. Kita harus yakin seyakin-yakinnya bahwa agama yang kita anut itu agama yang paling benar. Asal kita mengamalkan dan memelihara amalan dengan baik sesuai dengan tuntutan agama yang kita anut, yakinlah kita akan hidup bahagia di dunia dan kelak masuk surga,” kata Kakek.
Sejenak, Kakek menjangkau gelas minumannya. Meminum isi gelas dengan lambat. Aku juga.
“Kita harus yakin agama kita paling benar. Namun, ingat juga bahwa orang lain yang punya agama yang berbeda dengan agama kita itu punya keyakinan yang sama. Mereka meyakini bahwa agamanya itu yang paling benar. Nah, kita harus menghormati keyakinan mereka. Jadi, jangan menyatakan agama kita paling benar dan agama orang lain itu salah. Itu intinya,” kata Kakek sambil memandangiku. Kakek pasti sedang memperkirakan apakah Aku memahami perkataan beliau atau belum.
“Kalau kita kekeh meyakini agama yang kita anut itu yang paling benar, itu baik. Harus begitu malah. Tapi, yang tidak baik itu jika kita kekeh juga menuduh agama yang lain itu salah. Itu kan keimanan. Kalau selalu saling menyalahkan, ya kita akan terus berselisih, malah mungkin bermusuhan dan berperang,” lanjut Kakek.
Aku mengangguk. Kakek tersenyum. Waduh, tunggu! Ada satu pertanyaan yang sangat mengganjal.
“Kek, kalau begitu, siapa sebenarnya yang akan masuk surga dan siapa yang akan masuk neraka?” tanyaku ingin tahu.
Kakek tersenyum. Memandangi Nenek. Nenek arif.
“Menurut Cu, bagaimana? Coba, Cu katakan dulu tentang siapa yang akan berhak masuk surga dan siapa yang akan masuk neraka,” kata Nenek.
Aku bingung. Aku yakin bahwa agamaku paling benar. Namun, Aku juga harus menghormati keyakinan orang-orang lain tentang kebenaran agamanya. Padahal, agama mereka tidak sama dengan agamaku. Jadi, siapa sebenarnya yang kelak masuk surga?
Tampaknya, Nenek memahami kebingunganku.
“Cu, tolong jawab. Bumi ini milik siapa?” tanya Nenek sambil tersenyum.
“Tentu. Milik Tuhan. Milik Allah,” jawabku antusias.
“Bagus. Terus, siapa sebenarnya pemilik surga dan neraka itu?” tanya Nenek.
Aku ragu. Tapi, tidak boleh. Aku tidak boleh ragu.
“Ya, Nek. Pasti milik Allah,” kataku bersemangat.
“Sip. Cu hebat. Kalau surga dan neraka itu milik Allah, siapa yang berhak menentukan orang itu masuk surga atau masuk neraka?” tanya Nenek menggali ketajaman pikiranku.
“Betul. Betul. Pasti Allah yang menentukan. Allah Yang Maha Berkehendak,” kataku meniru ungkapan yang entah di mana pernah Aku dengar.
“Nah. Sebagai manusia, apakah kita berhak menyatakan bahwa kita akan masuk surga dan menetapkan orang-orang lain itu masuk neraka?” tanya Kakek ikut ambil bagian.
“Tentu tidak. Tidak. Semua itu pasti atas izin dan kehendak-Nya,” jawabku semakin menemukan titik terang.
Tiba-tiba, Kakek dan Nenek bertepuk tangan. Tidak terlalu keras. Tapi menunjukkan kegembiraan yang tidak bisa Aku ungkapkan dengan kata-kata.
Segera, Aku memeluk Kakek dan Nenekku. Puji syukur ya Allah karena Engkau mengaruniai dua orang hebat ini untuk membantuku memahami keagungan-Mu.
228 comments
Ceritanya sangat inspiratif dan memotivasi.
Jadi pesan tersirat yang saya dapat dari cerita ini yaitu “kita tidak bisa mengetahui hasil sebelum kita mencobanya, maka lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh agar hasil yang kita peroleh lebih baik” dan “Jangan bandingkan proses kita dengan yang lain karena hasil akan sesuai dengan proses dan usaha”
Walau di awal sukar memahami cerita tersebut tapi setelah membaca penjelasan dari si kakek saya dapat mengambil pesan dari cerita tersebut. Bahwasanya, kita harus yakin dan percaya dengan apa yang kita miliki, tapi ingat jangan sampai merasa paling benar dan menganggap apa yang dimiliki orang lain itu tidak benar. Karena itu tidak baik dan akan merugikan kita sendiri. Sebab, apa yang ada dan yang terjadi itu hanyalah pencipanya yang bisa menentukan baik atau buruknya.
cerita di atas sangat menginspirasi sekali, karena saling bertoleransi antar agama dan menghargai agama lain itu sangat penting,kita harus menghargai keyakinan orang itu,dan tidak boleh menganggap keyakinan orang itu salah
Janganlah ikut mencampuri agama orang lain karena itu bisa menimbulkan pertikaian yang harus kita dalami adalah agama kita sendiri supaya kita lebih bertakwa ke pada Tuhan yang maha esa
Ceritanya sangat ringan, pemilihan kata yang digunakan juga bahasa yang mudah untuk dipahami bagi pembaca. Topik yang diangkat juga adalah topik yang sering sekali memicu perdebatan. Karena disajikan dengan cerita seperti ini, semoga yang membaca juga berpola pikir sama dengan tujuan awal penulis menulis cerita ini. Penting bagi kita untuk saling menghargai. Yang mana banyak pesan yang dapat kita ambil dari cerita ini kita harus mempercayai bahwa agama yang kita yakini adalah yang paling benar dengan mengamalkan ajaran yang sudah kita pelajari dengan baik.
Refky Faizal_23233014 (BI-NS-0208)
Cerita di atas sangat inspiratif sehingga dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Pesan yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah kita harus mempercayai bahwa agama yang kita yakini adalah agama yang paling benar dengan cara memelihara dan mengamalkan ajaran agama sesuai dengan agama yang kita anut. Sehingga kita bisa saling menghargai dan menghormati.
Khelzi Novita Zakia_BI-NS-0102(23329012)
cerita ini sangat menginspirasi anak anak yang ingin mengetahui tentang agama dan seberapa penting agama buat kita semua dan di cerita ini juga terdapat pada dari Qs. al-kafirun ayat 6 yang artinya “Untukmu Agamamu, dan Untukku Agamaku” yang mengandung arti tentang pentingnya saling bertoleransi dan menghargai antar penganut agama lainnya.
Cerita ini memberikan pesan kpd kita bahwa kita hrus saling menghargai antar agama. Atau berbeda agama, kita tidak boleh menggap agama org lain salah.
Ceritanya sangat ringan, pemilihan kata yang digunakan juga bahasa yang mudah untuk dipahami. Topik yang diangkat juga adalah topik yang sering sekali memicu perdebatan. Karena disajikan dengan cerita seperti ini, semoga yang membaca juga berpola pikir sama dengan tujuan awal penulis menulis cerita ini. Penting bagi kita untuk saling menghargai.
Menurut saya cerita ini sangat bagus , karena memiliki nilai ataupun pesan dimana kita harus saling menghargai dan bertoleransi.
Ceritanya sangat menginspirasi dan mengajarkan kepada kita apa itu toleransi dalam beragama.
Cerita ini mengandung nilai persatuan, nasional serta religi. Dimana ketiga hal ini memang berhubungan di kehidupan kita sehari-hari. Sehingga cerita ini mampu mengubah pola pikir seseorang.
Cerita sangatlah inspiratif, bisa untuk semua kalangan usia. Intinya boleh meyakinkan sesuatu dan menganggapnya benar. Tapi tidak boleh juga menganggap kalau keyakinan orang lain itu salah. Karena setiap orang punya pola pikir yang berbeda dan apa yang diyakini juga berbeda juga. Namun pastilah keyakinan yang berbeda itu punya satu tujuan yang sama. Yaitu untuk kebaikan
Cerita nya bagus dan menginspirasi bahwasanya kita harus menghargai agama lain. Berbeda beda tetapi tetap satu juga 💪
Cerita ini memberikan pesan kepada semua orang bahwa kita harus saling menghargai antar agama. Atau berbeda agama, kita tidak boleh menggap agama orang lain salah dan agama kita paling benar.
Cerita ini sangat bagus, mengingatkan kita pentingnya bertoleransi antar umat beragama.
Cerita di atas sangat inspiratif sehingga dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Pesan yang dapat kita ambil dari cerita tersebut adalah kita harus mempercayai bahwa agama yang kita yakini adalah agama yang paling benar dengan cara memelihara dan mengamalkan ajaran agama sesuai dengan agama yang kita anut. Sehingga kita bisa saling menghargai dan menghormati.
Ceritanya sangat menarik untuk di baca, banyak juga pesan tersirat ny seperti saling menghargai pandangan tentang agama, setiap manusia mempunyai keyakinan dan kepercayaan masing-masing kita tidak bisa memaksa seseorang untuk percaya dengan kita.
Ceritanya sangat menarik dan sangat memotivasi kita semua. Pesan yang dapat saya ambil dari cerita ini adalah hargai atau saling bertoleransi lah sesama umat beragama karena, kita hidup di negara yang memiliki berbagai macam ragam kepercayaan. Kita sebagai umat beragama hanya bertugas untuk menjadi yanf terbaik disisi Yang Maha Kuasa, perihal diterima atau tidaknya ibadah yang kita lakukan, biarlah itu jadi urusan Tuhan. Jadilah umat beragama yang memiliki kecerdasan dalam berpikir serta bertindak.
Cerita ini memberikan pelajaran bahwa setiap manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan nya masing-masing. Dan tidak berhak setiap orang untuk menilai benar salahnya kepercayaan yang dianut setiap orang, sebab itu adalah rahasia sang ilahi. Yang terpenting setiap manusia harus memiliki kepercayaan dan agama yang harus di jaga, pelihara serta diyakini dengan sepenuh hati sesuai dengan kepercayaannya masing-masing kemudian menjaga dan mengerhargai setiap perbedaan dan kebergantungan agama yang ada di sekitarnya.
Ceritanya sangat inspiratif dan membuat kita berpikir kritis, adapun pesan tersirat yang saya dapat dari cerita tersebut yaitu “yakini apa yang telah kamu punya dan jangan menjatuhkan kepunyaan orang lain, karena semuanya benar tergantung keyakinan dan tujuan yang akan di capai” dan “perbedaan itu menyatukan kita karena dengan perbedaan kita bisa saling menjaga satu sama lain”
Cerita yang menggambarkan bagaimana kita harus saling menghargai perbedaan, dan menyakini pilihan kita dengan sungguh-sungguh serta memelihara pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Ceritanya sangat inspiratif dan memotivasi kita untuk saling menghargai dan tidak mengeluarkan pernyataan sendiri bahwa agama yg kita anut itu benar dan agama orang lain itu salah.
Dari carita ini kita belajar bahwa menghargai dan saling menghormati itu sangat penting,walaupun kita berbeda agama,suku,ras,dan lain sebagainya.Kita hidup di dalam satu kesatuan negara,apabila kita menganggap keyakinan orang lain salah maka negara kita tidak akan hidup aman,damai,dan tentram.Cerita ini membuat kita sadar didunia ini tidak hanya keyakinan kita sendiri,namun ada banyak sekali keyakinan lain yang harus kita hormati,karena kita tidak bisa hidup tanpa adanya bantuan orang lain.
Ceritanya bagus dan sangat menginspirasi sekali serta bahasanya mudah dipahami. Salah satu pesan moral yang dapat kita ambil ialah yakinlah bahwa keyakinan kita itu benar serta saling menghormati dan menghargai dalam perbedaan keyakinan tersebut.
Cerita ny sangat inspiratif, dengan memahami cerita ini kita harus bisa menghargai setiap agama yg ada,lakumdiinukum waliyadiin ( untuk mu agama mu dan untuk ku agama ku )
Cerita ini sangat menginspirasi para pembacanya karena terdapat pembelajaran yang dapat kita ambil didalamnya. Salah satunya yaitu mengajarkan kita untuk saling menghormati antar perbedaan keyakinan orang,tidak memaksakan kehendak, dan juga tidak menghina agama lain dengan menganggap agama kita yang paling benar.
Cerita ini mengandung makna tersirat bahwa manusia boleh memilih dan meyakini keyakinan nya sendiri dan tidak boleh menjatuhkan /merendahkan keyakinan yang di anut oleh Orang yang berbeda keyakinan karena setiap keyakinan baik bagi orang yang meyakini nya
Cerita yang disajikan mengandung nasihat yang sangat bermanfaat. Sejatinya kebahagiaan itu begitu dekat dengan diri kita, begitu sederhana, yaitu selalu menghargai orang lain, berikhtiar di jalan-Nya, serta bersyukur atas segala nikmat dan karunia- Nya.
Pesan yang disampaikan yaitu hormatilah perbedaan agama yang ada jangan saling menjauhi dan yakinilah agama yang kita anut tanpa mengganggu agama lain karena setiap agama benar menurut masing-masing pemeluknya
Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita diatas adalah kita harus senantiasa menghargai dan menghormati segala perbedaan baik dari segi agama, keyakinan, dan sebagainya. Kita harus menyakini agama yang kita anut, menjalankan, dan mengamalkan perintah-perintah dari agama kita, jadikan lah agama itu pakaian, cahaya, dan keyakinan kita tanpa membedakan atau membandingkan dengan keyakinan orang lain. Hormatilah keyakinan dan kepercayaan orang lain maka kita akan senantiasa damai dan tentram. Yang kedua yaitu rasa syukur, syukur terhdap keadaan apapun, bersyukur karena kita beragama dan memiliki keyakinan serta selalu diberi kesempatan untuk memperbaiki diri
ceritanya sangat menarik dan mengajarkan kita untuk saling menghargai. Karena kita hidup di dunia ini saling berdampingan, jadi harus toleransi.
Kita tidak boleh menilai keyakinan seseorang seenaknya, Kita harus meyakini keyakinan masing-masing dan menghargai serta juga menghormati keyakinan orang lain.
Pesan yang dapat kita ambil dari cerita di atas adalah, mengenai toleransi antar umat beragama, kita harus meyakini agama kita itu benar, tetapi kita juga harus menghormati keyakinan yang berbeda dengan kita.
Pesan dari cerita. Diatas sangatlah menginspirasi bahwasanya seseorang kakek dan nenek adalah orang tua yang sangat lembut hati nya kepada cucu-cucu nya dan kita sebagai cucu yang baik hati, berbakti la kepadanya patuhilah perintah nya dengan demikian kita mendapatkan ridho yang yang baik untuk masa depan kita semua
Cerita ini sangat menarik mengajarkan kita saling menghargai agama yang di anut seseorang dan saling menghormati keyakinan mereka.
Cerita ini mengandung nilai toleransi yang tinggi.
Toleransi akan dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan atau konflik. Dan cerita tersebut sangat menjadi inspirasi untuk kita yang hidup di negara yang bermacam-macam suku,ras, adat, dan budaya.
Pesan yang dapat kita ambil disini adalah kita harus meyakini dan menghormati keyakinan (agama) orang lain yang tidak sama dengan keyakinan kita. Walaupun agama kita benar, tetapi menurut mereka agama mereka yang benar. Di dunia ini kita hidup saling berdampingan, jadi kita harus saling menghargai sesama walaupun berbeda keyakinan bahkan pendapat.
Dari teks diatas sangat menarik dan inspirasi karena kita harus meyakini bahwa agama Islam adalah agama yang dianut oleh Islam dengan kepercayaan dan keimanan
Pesan saya dari cerita di atas kita harus menghormati dan menghargai agama orang lain tanpa membeda-bedakan agama dan jangan mengatakan agama orang lain itu salah,
Ceritanya sangat bagus,menarik dan memotivasi bagi yang membacanya.
Cerita ini mengajarkan kita selalu menghargai dan tidak memandang buruk agama atau kepercayaan orang lain.
Intinya agama yang kita anut adalah agama yang paling benar Namun kita tidak boleh mengatakan bahwa agama yang lain adalah salah karena yang berhak menentukan agama mana yang benar adalah penciptanya.
Seperti dalam cerita diatas ” Neraka dan surga adalah ciptaan Allah dan hanya Allah yang berhak menentukan apakah agama seseorang masuk neraka atau surga “.
Ceritanya sangat menginspirasi dan mengajarkan kepada kita apa itu toleransi dalam beragama.
Ceritanya menginspiratif
Mengandung nilai agama/religi dan persatuan
Dalam cerita ini mengandung nilai jgn memcampur adukkan agama
Dan tidak boleh mengambil defenisi agama lain adalah salah
Bagaimana dalam qs, Al – kafirun : 6
“ untukku agama ku, dan untukmu agamamu
Karna banyak nya agama di dunia ini,cerita ini mengajarkan kepada para pembaca nya agar saling menghormati dan saling membantu tanpa ada nya permusuhan di dalam nya .
Atau dengan kata lain mengajarkan kepada para pembaca nya untuk bertoleransi .
Cerita memberikan pelajaran bahwa setiap manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan nya masing-masing. Dan tidak berhak setiap orang untuk menilai benar salahnya kepercayaan yang dianut setiap orang
Bagaimana dalam qs, Al – kafirun : 6
“ untukku agama ku, dan untukmu agamamu
Ceritanya mengandung nilai persatuan dan menginspirasi pembaca. Ceritanya pun juga menarik dan mengajarkan kita untuk bisa saling menghargai agama lain
Menurut saya cerita ini mengandung nilai persatuan, nasional serta religi. hal ini memang berhubungan di kehidupan kita sehari-hari. Sehingga cerita ini mampu mengubah pola pikir seseorang.
hargai atau saling bertoleransi lah sesama umat beragama karena, kita hidup di negara yang memiliki berbagai macam ragam kepercayaan. Kita sebagai umat beragama hanya bertugas untuk menjadi yanf terbaik disisi Yang Maha Kuasa, perihal diterima atau tidaknya ibadah yang kita lakukan, biarlah itu jadi urusan Tuhan
Ceritanya sangat menarik,hal yang dapat diambil dari cerita di atas yaitu mengajarkan bahwa toleransi itu sangat penting bagi umat beragama dan menghormati akan dapat menciptakan kerukunan dan untuk saling menghargai satu sama lain.
Pesan cerita di atas sangatlah menginspirasi bahwasanya nya seorang anak yang tinggal bersama nenek dan kakek tanpa ada nya kasih sayang seorang ayah dan ibu, ia harus la mematuhi segala perintah dari nenek dan kakek nya sebab mereka la orang tua nya saat itu dengan hati yang ikhlas maka sesuatu yang di lakukan akan berdampak baik bagi kehidupan kita semua
Ceritanya mengajarkan untuk saling menghargai dan dan menghargai bagaimana toleransi itu di laksanakan dalam umat beragama.
Cerita di atas mengajarkan kita bahwa Toleransi itu dasarnya bukan semua agama sama. Tapi pemeluk setiap agama menghormati pemeluk agama lain yang meyakini kebenaran agamanya masing-masing. Dan juga hasil tertinggi pendidikan itu adalah TOLERANSI.
Dari cerita yang saya baca,ini sangat mengapresiasi semua orang yang membacanya terutama diri saya sendiri,dari yang saya baca dapat menambah wawasan saya yaitu kita sebagai manusia walaupun berbeda beda tetapi tetap satu,karena kepercayaan masing-masing adalah yang menurut kita yakini dan dari hati, jangan pernah menilai seseorang hanya dari perbedaan, cobalah untuk menghargai kepercayaan masing-masing,terutama tidak boleh menjauhi seseorang hanya karena sebuah perbedaan.
Cerita ini mengandung nilai toleransi yang tinggi.
Toleransi akan dapat mencairkan perbedaan menjadi persatuan sehingga tidak ada perpecahan atau konflik. Dan cerita tersebut sangat menjadi inspirasi untuk kita yang hidup di negara yang bermacam-macam suku,ras, adat
Ceritanya menarik dan inspiratif, mengajarkan bahwa toleransi itu penting dalam umat beragama,menghargai,menghormati akan dapat menciptakan kerukunan dan saling menjaga perasaan satu sama lain dan tidak ada perpecahan diantara mereka, keyakinan yang dianut menaruhkan keimanan pada diri masing-masing tidak ikut mencampuri urusan orang lain dan selalu optimal dengan keyakinan sendiri.
Banyak hal yang dapat kita ambil dari cerita tersebut salah satunya toleransi di junjung tinggi disini maka dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari .
#berbiasalah,berbahagialah
Menurut saya ceritanya mengajari bagaimana saling menghargai antar perbedaan , dan dapat juga memberi inovasi bagi semua orang dengan hal yang positif yang ada dalam ceritnya.
Cerita ini mengajarkan kita bagaimana saling menghormati,menghargai,dan saling tolerensi sesamanya karna sebagaimana kita tahu,diindonesia begitu banyak agama-agama lain.Oleh karna ituu dari cerita ini kita dapat mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada.
Kita sebagai umat beragama hatus saling menghormati walaupun beda keyakinan tetapi tujuan kita tetap sama yaitu kedamaian
Pesan yang bisa di ambil dari cerita tersebut adalah,,
Kita harus saling menghargai satu sama lain dan saling bertoleransi dengan yang lain,,
Dan sebagai sesama manusia kita harus saling membantu satu sama yang lain,,karena di dunia ini kita tidak bisa hidup sendiri
Kita juga membutuhkan orang lain
Pesan moral dari cerita diatas yang dapat saya tangkap bahwa,kita harus yakin dengan apa yang kita miliki dan apa yang kita lakukan selagi itu baik dan sesuai ajaranNya, tapi ingat jangan sampai merasa paling benar dan menganggap apa yang dimiliki dan dilakukan orang lain itu tidak benar. Karena itu tidak baik dan akan merugikan kita sendiri.
Ceritanya sarat akan makna kehidupan, kita dalam memeluk suatu agama harus meyakini seyakin-yakinnya bahwa agama kita mengandung kebenaran. Tapi harus dicatat, bagaimanapun kita harus menghargai agama yang dianut orang lain tanpa mencecar dan menjatuhkan mereka, sesuai dengan cincin wasiat yang dititipkan oleh raja kepada anak-anaknya.
Apapun itu yang kita anggap benar boleh dipercaya. Tapi jangan pernah memaksakan orang lain pada apa yang kita percaya.
Ceritanya terinspirasi dan memotivasi sekali dalam berdunia ini kita harus saling menghargai dan harus ada toleransi dalam jiwa kita saling menghargai satu sama lain dan kita harus percaya apa yg telah kita anut tidak perlu mencaci maki anutan atau agama orang lain,dan kita juga tidak tau amal kita semalam ini diterima kita hanya menjali biarkanlah tuhan yang menentukan jalan kita.
Cerita tersebut dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca bahwasannya pentingnya menanamkan toleransi dalam kehidupan, menghargai dan menghormati agama orang lain.
Menurut pemahaman saya, cerita diatas sangat mengutamakan apa itu arti toleransi terutama dalam toleransi agama. Toleransi ini merupakan sikap yang dapat menghindari terjadinya diskriminasi seperti rasisme walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok manusia. Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak. Maka dari itu, jangan pernah memandang seseorang dengan sebelah mata karna perbedaan tidak membuat salah satu diantaranya akan pecah.
Cerita diatas memaknai kehidupan dalam memeluk agama, kita haru menyakini agama yang kita anut. Tetapi jangan memaksakan orang untuk memeluk agama yang sama, orang lain mempunyai keyakinan masing-masing.
Dari cerita diatas, pesan moral yang kita dapatkan adalah “Kita harus yakin agama kita paling benar. Namun, ingat juga bahwa orang lain yang punya agama yang berbeda dengan agama kita itu punya keyakinan yang sama. Mereka meyakini bahwa agamanya itu yang paling benar. Nah, kita harus menghormati keyakinan mereka”. Kata-kata ini sangat mengispirasi karena apapun agamanya, tugas kita sama-sama mengabdi kepada Tuhan. Jadi, kita tidak boleh membedakan-bedakan agama yang ada, karna semua agama itu memiliki unik dan sama-sama mengajarkan kebaikan
Tanggapan saya terhadap cerita ali dan cincin wasiat yang sudah saya baca adalah, tidak adil menghakimi atau mendiskriminasi seseorang berdasarkan agamanya. Kita harus mencoba untuk mendidik diri sendiri tentang agama dan budaya yang berbeda, dan mempromosikan pemahaman dan rasa hormat terhadap keragaman. Penting untuk kita dalam berpikiran terbuka dan tidak membuat asumsi tentang orang lain berdasarkan agama mereka atau aspek lain dari identitas mereka. Dan ingatlah untuk memperlakukan orang lain sebagaimana kita ingin diperlakukan. Mempercayai satu agama dan menghormati agama lain adalah hal yang baik dan penting untuk menjaga kedamaian dan kerukunan di masyarakat yang multikultural. Namun, penting juga untuk memahami bahwa keyakinan agama adalah hak pribadi setiap individu dan tidak boleh dipaksakan pada orang lain.
Kita harus menghargai perbedaan keyakinan agama dan memperlakukan orang lain dengan hormat, tanpa harus merasa bahwa agama kita lebih benar atau lebih baik daripada yang lain.
Terkait dengan menganggap agama lain salah, sebaiknya kita menghindari sikap seperti itu karena dapat menimbulkan konflik dan merugikan kerukunan antarumat beragama. Sebaliknya, kita dapat fokus pada kesamaan dalam ajaran-ajaran agama, seperti nilai-nilai kebaikan, cinta kasih, dan keadilan, yang dapat mempersatukan kita sebagai manusia.
Pesan moral yang dapat saya pahami yaitu saling toleransi/menghargai keyakinan masing masing.Sebab,kepercayaan masing-masing kita beda.Jangan pernah menghakimi orang lain karna kita merasa benar.
kita harus saling menghargai perbedaan yaitu agar terciptanya kedamaian dalam berkehidupan. Tentu setiap orang menginginkan kedamaian dalam hidupnya. Artinya, jika perbedaan tidak kita hargai, tentu akan muncul sikap saling menjatuhkan dan menghujat antara satu dengan lainnya.
Dari cerita di atas dapat kita ambil pelajaran, bahwa agama yang kita anut harus kita yakini sepenuhnya, dan harus kita percayai bahwa agama yang kita anut adalah agama yang benar. Di samping itu kita juga harus menghargai agama yang orang lain anut, kita tidak boleh menghina apalagi merendahkan agama orang lain. Bila itu terjadi, maka terjadilah perpecahan yang tidak akan dapat di selesaikan.
Dari cerita diatas, kita bisa mengambil pesan moralnya, yaitu kita harus yakin dengan satu agama, dan tidak saling membeda-bedakan satu sama lain. Dan harus saling toleransi antar umat beragama.
Dari cerita diatas pesan yang dapat saya petik yaitu di dalam lingkungan masyarakat maupun pertemanan jangan ada diskriminasi agama. kita harus saling menghormati dan menghargai agama orang lain meskipun berbeda, agar tidak terjadi perselisihan.
Kita tidak boleh membeda-bedakan agama karna kita sama di mata tuhan,dan kita harus saling menghargai satu sama lain meskipun agama yang kita anut berbeda.
Menurut saya, Cerita ini sangat menginspirasi dan memberikan banyak sekali pelajaran hidup. Bahwa dalam menjalani kehidupan jangan menilai seseorang tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Selain itu, dalam menjalani kehidupan beragama kita harus saling menghormati keyakinan setiap orang. Kita tidak bisa menilai baik buruk agama orang lain, karena jika berkaitan dengan keyakinan dengan Tuhan, maka urusannya adalah masing- masing pribadi terhadap Tuhannya.
Cerita ini sangat menginspirasi. Banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Cerita ini mengajarkan kita untuk tidak memaksakan keyakinan kita kepada orang lain. Dalam kehidupan beragama, kita juga tidak boleh menilai buruk agama lain, karena masing-masing kita menganggap bahwa agama kita yang paling benar. Oleh sebab itu, kita harus saling menghargai antar umat beragama.
Cerita ini sangat menginspirasi. Amanat atau pesan yang bisa diambil dari cerita ini ialah kita tidak bisa memaksakan keyakinan kita kepada orang lain, salah satunya dalam hal agama. Setiap penganut agama pastilah meyakini agamanya benar, dan itu tidak boleh disalahkan karena itu hak setiap manusia. Tugas kita hanyalah menghargai, bukan memaksakan apalagi menghakimi.
Pesan yang dapat saya ambil dari cerita ini yaitu kita harus yakin dan percaya dengan apa yang kita anut khususnya agama atau sesuatu yang kita miliki. Tetapi kita tidak boleh merasa paling benar dan menjelekkan apa yang tidak kita percaya. Karena di dunia ini pentingnya untuk saling menghargai sesama makhluk hidup.
Ceritanya sangat menginspirasi. Hal yang dapat di ambil dari cerita ini adalah sebuah toleransi, yaitu menghargai agama orang lain, karena sama halnya dengan kita mengambil suatu keputusan. Jika orang itu mengambil suatu keputusan, maka kita tidak boleh menyanggahnya, cukup hargai saja selagi itu jalan hidup dia sendiri.
Cerita ini mengandung banyak pengajaran, setiap manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan masing masing, maka kita harus bisa menghargai itu
Cerita sangatlah inspiratif, bisa untuk semua kalangan usia. Intinya boleh meyakinkan sesuatu dan menganggapnya benar. Tapi tidak boleh juga menganggap kalau keyakinan orang lain itu salah. Karena setiap orang punya pola pikir yang berbeda dan apa yang diyakini juga berbeda juga. Namun pastilah keyakinan yang berbeda itu punya satu tujuan yang sama. Yaitu untuk kebaikan
Cerita tersebut sangat memberikan pelajaran yang bisa saya ambil seperti bagaimana bertoleransi dan menghargai agama yang di anut oleh orang lain serta bagaimana saya harus yakin terhadap agama yang saya anut,setiap agama pasti mengajarkan hal yang baik baik.
Dari cerita diatas, saya memetik suatu hikmah atau motivasi diri, dimana sang kakek mengatakan:
Kebahagiaan itu dekat dengan kita sendiri, sangat sederhana, hanya dengan menolong orang lain, berikhtiar dijalan Allah SWT dan senantiasa mensyukuri atas segala karunia-Nya untuk kita .
Cerita yang bapak buat sangat bagus dan banyak memiliki nilai-nilai pengajaran yang bisa diambil, seperti sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan kepada teman yang berbeda keyakinan.
cerita yang sangat menginspiratif, cerita diatas sangat penting untuk di baca sebagai contoh bagaimana cara bertoleransi dan menghormati agama yang dianut oleh orang lain.serta bagaimana kita harus yakin dan percaya dengan agama yang kita anut.meskipun berbeda kepercayaan,pasti setiap agama mengajarkan hal yang baik
Dari cerita ini kita bisa belajar saling apa itu toleransi, menghargai sesama dan bersikap toleransi kepada siapa saja, kisah nya sangat menginspirasi bagi saya yang membacanya, di cerita ini kita di ajar kan banyak hal bagai mana tetap yakin dengan agama kita sendiri tetapi tidak menjatuhkan agama orang lain bersikap baik kepada semua orang dan saling menghargai sesama manusia.
Menurut saya, cerita ini menggambarkan pentingnya toleransi dan pemahaman antaragama. Anak tersebut memiliki pertanyaan yang dalam tentang agama, dan Kakek tampaknya ingin memberikan panduan dan pemahaman melalui tulisan yang disiapkan. Itu adalah cara yang baik untuk mendidik tentang keragaman agama. Kita sebagai manusia harus saling toleransi dan tidak saling menjelekkan antaragama. Oleh sebab itu, jika agama kita tidak mau dikomentari buruk oleh agama yang lain maka jangan memulai permasalahan dengan mengomentari buruk agama orang lain.
Sekian terima kasih Pak.
Cerita ini sangat menginspirasi, Dari cerita ini kita bisa belajar saling apa itu toleransi, menghargai sesama dan bersikap toleransi kepada siapa saja, kisah nya sangat menginspirasi bagi saya yang membacanya.contoh bagaimana cara bertoleransi dan menghormati agama yang dianut oleh orang lain.serta bagaimana kita harus yakin dan percaya dengan agama yang kita anut.meskipun berbeda kepercayaan,pasti setiap agama mengajarkan hal yang baik.
Ceritanya sangat inspiratif dan memotivasi,dan toleransi.
Jadi pesan tersirat yang saya dapat dari cerita ini yaitu “kita tidak bisa mengetahui hasil sebelum kita mencobanya, maka lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh agar hasil yang kita peroleh lebih baik” dan “Jangan bandingkan proses kita dengan yang lain karena hasil akan sesuai dengan proses dan usaha”.
Serta harus adamya sikap toleransi kepada siapapun tanpa memandamg kasta dan meakioun berbeda agama agar kota saling menghargai dan menghormati
cerita yang sangat inspiratif, cerita diatas sangat penting untuk di baca sebagai contoh bagaimana cara bertoleransi dan menghormati agama yang dianut oleh orang lain.serta bagaimana kita harus yakin dan percaya dengan agama yang kita anut.meskipun berbeda kepercayaan, dan setiap dari agama yang kita anut pasti mengajarkan tentang kebaikan baik itu kepedulian terhadap sesama dan rasa saling menghargai kepercayaan.
terima kasih atas cerita ini pak,karena ini menekankan kita bahwa penti ngnya itu saling menghargai agama satu sama lain dikarenakan bukan cuman satu agama yang ada di dunia ini
Dari cerita tersebut kita bisa belajar apa itu artinya toleransi dan jangan menganggap agama yg di anut oleh orng lain itu salah Asal kita mengamalkan dan memelihara amalan dengan baik sesuai dengan tuntutan agama yang kita anut, yakinlah kita akan hidup bahagia di dunia
Ceritanya sangat menginspirasi saya kali ini pak bagaimana pentingnya toleransi tersebut jangan memandang seseorang dari segi harta dan kasta toleransi beragama juga penting karna jangan pernah menjadikan agama itu perdebatan kita di berikan kebebasan untuk memilih agama masing” bukan untuk memperdebatkannya.
Jangan jadikan perbedaan sebagai penyebab perpecahan. Jadikanlah perbedaan sebagai penyebab persatuan. Hormat menghormati, Saling menghargai dan toleransi.
Jangan memaksakan kehendak kita pada orang lain, agama adalah kepercayaan masing masing.
Cerita yang sangat inspiratif.
Dari cerita ini kita belajar bahwa kita harus mempunyai keyakinan yang kuat atas agama kita sendiri tanpa harus menjatuhkan agama yang lain, kita hidup di dunia yang penuh dengan keberagaman maka dari itu toleransi dan menghargai adalah jalan utama untuk memperkukuh persaudaraan.
Terimakasih bapak cerita yang sangat menginspirasi dan bermanfaat
Cerita ini sangat menginspirasi, bahwa tidak ada usaha yang sia sia, dan jangan pernah membanding bandingkan diri kita dengan orang lain, karna belum tentu yang kita bisa orang lain bisa. Jika dilakukan dengan sungguh-sungguh pasti akan membuahkan hasil sesuai kerja keras kita.
Cerita yang sangat menginspirasi dan memotivasi. Dari cerita tersebut, inti pokok dari permasalahannya adalah toleransi beragama. Memang, banyak sekali agama yang ada di dunia ini dan tidak bisa kita sebutkan satu persatu. Namun, itu bukanlah sebuah masalah. Perbedaanlah yang menjadikan kita sebagai manusia di bumi yang fana ini. Tugas kita sebagai umat beragama adalah toleransi dan menjalankan perintah agama sesuai dengan syariat dan aturan yang ada pada masing-masing agama yang dianut.
Cerita bapak diatas sangat menginspirasi, mengenai pentingnya toleransi antar umat beragama, kita harus meyakini keyakinan/ agama kita sendiri tanpa memandang rendah keyakinan orang lain. Toleransi sangat penting dalam menjaga persatuan agar tidak menimbulkan perpecahan.
Cerita bapak diatas begitu menginspirasi, mengenai pentingnya toleransi antar umat beragama, kita harus meyakini keyakinan/ agama kita sendiri tanpa memandang rendah keyakinan orang lain . Toleransi sangat penting dalam menjaga persatuan agar tidak menimbulkan pecahan
Dari cerita tersebut kita di ajarkan untuk selalu yakin dengan agama kita sendiri.selain itu kita juga di ajarkan untuk saling menghormati antar umat beragama dan kita juga di ajrakan jangan menjadikan perbedaan sebagai perpecahan.untuk itu kita di ajarkan dari cerita ini untuk bertoleransi antar umat beragama tanpa memandang perbedaan.
Cerita tersebut mengandung sikap yang toleransi dan bijak akan keyakinan kuat jangan pernah kita meragukan apa yang telah kita pelajari dan jangan pernah meragukan tuhanmu senidri
Ceritanya sangat inspiratif, karena kita bisa mengetahui apa artinya toleransi. Kita hidup di dunia ini beragam dan harus memiliki nilai toleransi yg tinggi kepada semua orang. Terutama pada toleransi agama kita mempunyai hak masing-masing untuk memilih agama apa yang mau di diyakini.
Awalnya saya mengalami kesusahan untuk menarik kesimpulan dari cerita ini tapi menurut pendapat saya Cerita ini mengandung banyak sekali nilai seperti nilai persatuan, nasional serta religi,nilai toleransi,Dimana ketiga hal ini memang berhubungan di kehidupan kita sehari-hari. Sehingga cerita ini mampu mengubah pola pikir seseorang.
Dalam cerita tersebut kita bisa belajar tentang pentingnya nilai toleransi,persatuan dalam kehidupan sehari hari
Ceritanya sangat inspirasi, dari cerita ini kita bisa belajar artinya toleransi antar umat beragama. Jangan pernah menjadikan agama itu perdebatan, kita diberikan kebebasan untuk memilih agama masing-masing bukan untuk berdebat.
Cerita ini sangat bermotivasi bagi pendengar dan pembacanya, bahwasanya tidak ada agama yang mengajarkan hal yang tidak baik, semua agama mengajarkan hal² yang baik.
Dan semua orang berhak atas pilihan nya sendiri jadi kita tidak berhak menghakimi orang lain.
Dari artikel yang bapak sajikan saya mendapat sedikit kesimpulan pentingnya toleransi dalam beragama, kita haruss yakin seyakin yakinnya dengan agama kita paling benar, dan kita juga tidak boleh mengatakan agama orang salah. Oleh karena itulh pentingnya toleransi dalam beragama ini kita harus saling menghargai satu sama lain.
Cerita ini memiliki pesan moral yang cukup dalam tentang agama, dimana setiap orang memang memiliki Agama yang berbeda dan memiliki pandangan yang baik terhadap agamanya. Sehingga sebuah pesan ini ditekankan dalam cerita ini bahwa toleransi itu harus ada dalam kehidupan beragam.
Saya setuju dengan pesan moral yang disampaikan oleh cerita ini. Saya juga berpendapat bahwa cerita ini dapat menjadi sarana edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menghormati perbedaan keyakinan, toleransi, dan menghargai orang lain.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita ini adalah (1) untuk saling menghargai dan menghormati perbedaan yang ada disekitar kita agar tercipta kehidupan yang harmonis dan damai. (2) Yakin atas pilihan yang telah kita buat dan tidak mudah terpengaruh oleh hal – hal yang meragukan pilihan kita.
Cerita yang dibuat mudah dipahami karena penjelasannya sangat deskriptif sehingga memudahkan imajinasi pembaca dalam membaca cerita
Cerita ini mengandung pesan moral, melalui cerita ini sekali lagi kita diingatkan untuk saling menghormati apapun dan siapa pun yang ber-agama, ras, suku, dan warna kulit berbeda bukan berarti kita harus mengkucilkan nya dan menganggap mereka salah atau bahkan sesuatu yang aneh untuk menjadi seorang manusia sosial. Saling menghargai adalah kunci utama dalam menjadi manusia sosial.
Cerita ini sangat menginspirasi banyak orang,melalui cerita ini dapat menimbulkan kesadaran pada diri setiap orang akan pentingnya toleransi beragama.Terutama bagi kita yang hidup di Indonesia,dimana negaranya terkenal akan keberagaman agama yang ada.
Dari cerita ini kita dapat memahami,bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memeluk agama yang diyakininya,dan kita juga tidak boleh menghina agama yang diyakini orang lain hanya karna agamanya berbeda dengan kita. Masalah surga dan neraka itu adalah hak Allah SWT.Hanya Allah saja lah yang berhak menentukan kita masuk surga atau neraka.Hanya kita bergama Islam dan orang lain beragama non Islam,belum tentu kita masuk surga dan orang lain itu masuk neraka,semua tergantung amalan kita masing-masing.
Cerita ini sangat menarik dan mudah untuk dipahami. Untuk itu kita umat manusia harus saling menghargai agama apapun, karena semua manusia berhak memilih agama yang dianutnya. Jangan ada yang saling bertengkar dan saling mengucilkan antar agama.
Ceritanya sangat menarik dan mudah di mengerti mengajarkan kita tentang toleransi antara umat beragama saling menghormati kepercayaan orang lain dan tidak merendahkan keyakinan orang lain serta menghormati agama yang dianut oleh orang lain.
Cerita ini mengandung makna moral yang tinggi terkait toleransi beragama. Dimana setiap orang berhak mempercayai sesuai keyakinan mereka. Sehingga penting untuk menjaga hal tersebut agar terciptanya keselarasan dalam kehidupan antar sesama. Selain itu juga agar tidak mudah terpengaruh dengan hal-hal yang ada disekitar karena keyakinan merupakan tanggung jawab masing-masing individu.
Fiona Putri Aryanti (23129317)
Dari cerita di atas kita mendapatkan pesan ” untuk selalu menghargai perbedaan di antara kita maupun itu agama atau yang lainnya ” Karena kita berhak menentukan keyakinan kita sendiri
Teks ini mengandung pesan tentang toleransi, keyakinan, dan pentingnya menghormati perbedaan agama. Ini adalah cerita yang mengajarkan kepada pembaca, termasuk karakter utamanya(Ali), untuk tidak hanya yakin dengan agama mereka sendiri, tetapi juga menghormati orang lain. Cerita ini memunculkan pertanyaan penting tentang toleransi agama dan hak Allah dalam menentukan nasib akhir seseorang. Ini adalah pesan yang sangat relevan dalam dunia yang serba beragam agama dan keyakinan.
Toleransi perlu ditanamkan dalam kehidupan kita karna itu sangat penting. Semakin banyak orang yang memiliki sikap toleransi semakin baik bagi negara ini,karna konflik dapat dikurangi dan dikehidupan antar umat beragama akan jauh lebih baik dan damai. Inilah mengapa sangat penting untuk menerapkan sikap toleransi karna sangat membantu dalam kehidupan kita.
Dalam cerita ini kita dapat mencontoh bagaimana keuletan, kecermatan dan kehati-hatian kakek dan nenek Ali dalam menjawab dan menjelaskan pertanyaan dari Ali, sehingga pada akhir cerita, Ali dapat memahami jawaban atas pertanyaannya.
Teks ini menceritakan tentang toleransi dan menghormati agama mereka masing masing. Perbedaan keyakinan dan cara pandang seseorang terhadap tuhannya. Semua agama yang ada harus saling toleransi dan menghormati serta menjaga kerukunan antar umat beragama dimana manusia menyembah tuhannya masing masing meskipun kita berbeda agama
Cerita yang amat menarik dengan mengandung nilai moral keagamaan . Toleransi sangat penting jadi kita harus saling toleransi sesama umat beragama
Ceritanya sangat menarik dan sangat memotivasi kita semua.pesan yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah nilai toleransi,menghormati segala perbedaan baik dari segi agama, keyakinan, dan sebagainya. Kita harus menyakini agama yang kita anut, menjalankan, dan mengamalkan perintah-perintah dari agama kita.Yang terpenting setiap manusia harus memiliki kepercayaan dan agama yang harus di jaga.
Cerita ini sangat menginspirasi dan mengandung nilai keagamaan karna walaupun berbeda keyakinan kita harus selalu saling menghormati dan mengahargainya.
Tanggapan dari cerita ini adalah bahwa cerita menggambarkan pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap beragam keyakinan agama. Cerita ini menunjukkan bahwa agama-agama yang berbeda di dunia ini memiliki keyakinan mereka masing-masing dan harus dihormati. Tidak ada satu agama pun yang berhak menentukan siapa yang akan masuk surga atau neraka, karena itu adalah keputusan Allah.
Kesimpulannya, pesan dari cerita ini adalah pentingnya hidup berdampingan dalam damai, menghargai dan menghormati keyakinan agama orang lain, dan tidak mengklaim bahwa agama sendiri adalah yang paling benar. Akhirnya, semua keputusan tentang surga dan neraka ada di tangan Allah, dan manusia tidak memiliki kewenangan untuk menghakimi keyakinan orang lain.
Ceritanya sangat inspiratif dan pemilihan kata yang di gunakan juga bahasa yang mudah untuk di pahami. Inti dari cerita ini adalah boleh meyakinkan sesuatu dan menganggapnya benar. Tapi tidak boleh juga menganggap keyakinan orang lain itu salah. Namun keyakinan yg berbeda itu punya satu tujuan yang sama. Dan pentingnya saling menghargai keyakinan masing-masing.
Cerita ini membahas mengenai agama hikmah yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah tentang nilai nilai toleransi dan menghormati berbagai keyakinan/agama yang ada. Jangan pernah menganggap keyakinan kita lah yang benar yang lain itu kita anggap salah. Walau mempunyai keyakinan yang berbeda kita harus selalu menghargainya karna setiap keyakinan masing”pasti memiliki tujuan yang sama
Cerita nya banyak mengandung nilai nilai kemanusiaan. Nilai untuk saling menghormati dan menghargai orang lain.
Walaupun kita berbeda beda yang terpenting kita harus menyakini agama kita adalah yang paling benar. Dan kita tidak boleh menghina agama orang lain.
Dalam cerita ini menjelaskan tentang tenggang rasa dan tidak menghakimi orang lain.
Latifa Mulya Marza BI-NS-0214
Dalam cerita ini menceritakan sikap toleransi dan saling menghormati agama masing-masing. Karena dengan sikap tersebut kita dapat menciptakan kerukunan dalam kehidupan sesama dan hidup kita akan merasa damai jika menanamkan sikap toleransi
cerita yang sangat menarik dan menginspirasi
Maisarahtul Ispar
23129334
BI-NS-0214
Dari teks diatas dapat disimpulkan bahwa kita harus saling menghargai dan bersikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan, karena walaupun kita berbeda keyakinan kita tidak boleh beranggapan bahwa agama lain yang dianut orang lain itu salah karena tujuan kita sama tetapi caranya saja yang berbeda beda
Dan dalam teks diatas pemilihan kata dan tanda baca sangat tetap sekali seakan kita masuk didalam cerita diatas dan juga bahasa yang digunakan sangat tetap, jelas dan mudah dipahami oleh pembaca.
Cerpen di atas memberikan pengetahuan baru yaitu mengenali bahasa Latin dan bahasa Jawa. Dalam bahasa Latin, gama itu cahaya. Agama itu cahaya, penerang dalam hidup. Dalam bahasa Jawa, ugeman itu keyakinan dan ageman itu pakaian. Jadi, agama itu harus diyakini dan diamalkan. Selain itu, cerpen di atas juga menunjukkan nilai moral yaitu ditunjukkan dengan ” Aku menyalami Kakek dan Nenek, tak lupa mencium punggung tangan sesepuh yang Aku hormati dan sayangi ini”. Ini merupakan sikap santun seorang cucu kepada nenek dan kakeknya dengan bersalaman ketika bertemu.
Dinul Muhammad Falah(23233038)
BI-NS-0214
ceritanya bagus, mengajarkan nilai toleransi dalam kehidupan. cerita ini juga memberi cara toleransi menghargai orang lain untuk kita yang hidup di negara yang bermacam-macam suku,ras, adat, dan budaya.
Dari cerita ini saya diajarkan lagi untuk lebih menghargai dan menghormati perbedaan. Terlepas dari kebenaran yang kita yakini, menyalahkan keyakinan orang lain bukanlah pilihan yang tepat. Mantap pak
Rahma Aprilani
BI NS 0207
Cerita ini sangat menginspirasi. Karna cerita tersebut mengajari kita tentang sikap toleransi yaitu tidak membeda bedakan seseorang baik dari segi agama, suku dan lainnya. Dengan sikap itu kita bisa hidup dengan sejahtera tanpa ada perpecaha
Cerita ini sangat menginspirasi. Karna cerita tersebut mengajari kita tentang sikap toleransi yaitu tidak membeda bedakan seseorang baik dari segi agama, suku dan lainnya. Dengan sikap itu kita bisa hidup dengan sejahtera tanpa ada perpecaha.
Cerita inspiratif tentang Ali dan cincin wasiat adalah kisah yang menunjukkan nilai-nilai seperti kebijaksanaan, warisan, dan pertemanan. Ini bisa menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga hubungan baik dengan orang-orang di sekitar kita dan bagaimana tindakan baik kita bisa berdampak positif pada kehidupan orang lain. Cerita semacam ini sering kali menginspirasi kita untuk lebih bijaksana dalam mengambil keputusan dan merenungkan arti dari warisan kita bagi generasi mendatang.
(Nadia salsabila,BI-NS-0214)
Cerita ini mengandung nilai persatuan, nasional serta religi. Dimana ketiga hal ini memang berhubungan di kehidupan kita sehari-hari.
Cerita ini memiliki makna yang sangat mendalam dan saya pribadi setuju dengan isi kandugan dalam cerita tersebut, dimana kita tidak boleh menghakimi bahwa agama lain itu salah, kita cukup meyakini bahwa agama kita benar, hargai saja keyakinan yang dianut orang lain dan tetaplah berperilaku baik kepada orang yang memiliki perbedaan dengan kita. Karna kita sama-sama makhluk ciptaan tuhan, dan harus saling hidup rukun.
Cerita ini sungguh menakjubkan. Cerita ini dapat memotivasi dan membuka pikiran orang yang membacanya. Sebagai manusia yang hidup di Indonesia, dengan beragam suku, budaya, adat istiadat, dan agama, hendaknya memang kita harus hidup berdampingan. Saling menghormati satu sama lain dan saling menjunjung tinggi nlai toleransi. Cerita ini sangat membuat saya kagum. Dengan cerita ini, kita tahu bahwa kita tidak boleh mencampuri urusan hidup orang lain, hidup mereka benar untuk mereka, dan hidup kita benar untuk kita sendiri.
Nama:Tiara jayani
Nim: 23016116(simak-ns-001)
Cerita ini menyiratkan pesan penting tentang toleransi, keberagaman, dan pemahaman agama. Amanat yang disampaikan adalah bahwa setiap agama diyakini sebagai yang paling benar oleh penganutnya, namun penting untuk menghormati dan menghargai keyakinan agama orang lain. Keputusan tentang siapa yang akan masuk surga atau neraka sepenuhnya merupakan kehendak Allah, dan bukan manusia yang dapat menentukannya. Oleh karena itu, untuk hidup berdampingan dalam damai dan saling menghargai, menghindari tuduhan atau kekerasan terkait dengan perbedaan agama.
Nama : Vivin Rahman
Nim : 23016122
No urut : 10
Cerita Ali dan cincin wasiat ini sangat menginspirasi. Banyak pelajaran yang bisa kita dapat dalam cerita ini. Cerita ini cocok di baca di semua kalangan usia. Kita sebagai umat beragama harus menghormati pilihan agama yang di anut orang lain. Tetapi kita juga harus yakin bahwa agama yang kita anut adalah agama yang paling benar. Tetapi bukan merasa paling benar dan menyalahkan agama lain. Dalam Al Qur’an di jelaskan “untuk mu agama mu Dan untuk ku agama ku”
Cerita ini sangat inspiratif dan memotivasi kita semua. Cerita ini mengandung nilai moral keagamaan. Toleransi sangat penting. Jadi kita harus saling bertoleransi, menghormati Segala perbedaan baik dari segi agama, keyakinan dan sebagainya dan kita harus meyakini agama yang kita anut.
Nama: Nurmaiyah Lubis
Nim:23016033
No.urut.08 (Sesi -0012)
Kisah ini dapat memberikan inspirasi bagi kita untuk lebih memahami nilai-nilai moral yang baik dan berempati terhadap orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini untuk lebih memperhatikan kebaikan dan kejujuran dalam bertindak, serta membantu orang lain yang membutuhkan. Dengan memiliki nilai-nilai moral yang baik dan berempati terhadap orang lain, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan membantu membangun masyarakat yang lebih baik pula.
Ceritanya sangat bagus.karna dalam kalimatnya mempunyai makna yang tersirat. Cerita ini mengajarkan kita tentang kepercayaan yang kita yakini itu berbeda-beda.jadi,jangan sampai kita menyalahkan keyakinan yang lain karna keyakinan seseorang itu berbeda-beda
Cerita Ali dan cincin wasiat ini sangat membuat saya kagum.dengan cerita ini kita tahu bahwa kita tidak boleh mencampuri urusan hidup orang lain.cerita ini mengajarkan nilai toleransi,cara toleransi menghargai orang lain.dan bersikap toleransi terhadap perbedaan keyakinan.
Ceritanya sangat bagus dan jangan membeda-bedakan dalam pertemanan walaupun berbeda agama, toleransi itu juga penting dan kita yang beragama Islam ini belum tentu juga akan masuk surga ataupun neraka dan hanya Allah yang bisa menentukannya.
Cerita ini sangat menonjolkan nilai toleransi itu penting dalam kehidupan ,karena dengan toleransi sesama manusia tentang keyakinan yang dianut maka akan terjaminlah tidak akan ada pengucilan dan merasa benar akan kepercayaan lagipun jika kita merasa paling benar dalam menganut apapun itu belum pasti,karena yang benar hanya Tuhan yang maha mengetahui .
Cerita ini sangat menginspirasi. Pesan yang dapat kita ambil sangat banyak salah satunya yaitu kita sebagai umat beragama harus toleransi terhadap agama yang di anut orang lain. Kita harus mwmiliki keyakinan akan agama kita anut yang paling benar. Tapi bukan menyalahkan agama yang dianut orang lain. Seperti yang dijelaskan dalam al qur’an surah al kafirun “untukmu agamamu, untukku agamaku” .
Nama:Ade Silfia Utami
Nim:23016054
SIMAK-NS-0012
Cerita Ali dan cincin wasiat ini sangat menginspirasi.Walaupun diawal cerita agak sulit dipahami tapi semakin lama dibaca dan dipahami lagi kita akan paham akan alur ceritanya,dan dari cerita ini banyak pelajaran yang bisa kita dapatkan. Kita sebagai umat beragama harus menghormati agama yang di anut oleh orang lain. Tetapi kita juga harus yakin bahwa agama yang kita anut adalah agama yang paling benar. Tetapi bukan merasa paling benar dan menyalahkan agama lain.
Cerita ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki keyakinan dan kepercayaan pribadinya. Tidak ada hak bagi orang lain untuk menghakimi apakah keyakinan seseorang benar atau salah, karena itu adalah urusan yang bersifat rohaniah. Yang terpenting, setiap orang harus memelihara dan mempercayai keyakinan dan agamanya dengan sepenuh hati sesuai dengan kepercayaannya sendiri, sambil menghargai dan menghormati perbedaan dan keragaman agama di sekitarnya.
Adrian Putra Perdana BI-NS-0208
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari cerita ini adalah kita harus menghargai orang lain yang memiliki agama yang berbeda dengan kita. Tidak boleh memilih-milih teman atau membeda-bedakan teman yang berbeda agama dengan kita. Hidup dalam keberagaman agama yang perlu kita lakukan adalah yakin terhadap agama yang kita anut dan juga mengamalkan amalan yang diperintahkan oleh agama yang dianut.
Cerita ini sangat menginspirasi,kita tidak boleh membeda-bedakan teman karena alasan berbeda agama ,kita rakyat Indonesia,bhineka tunggal Ika yang artinya walaupun memiliki banyak keberagaman suku ,budaya ,ras ,agama ,tapi kita tetap satu. Yakini agama bahwa agama yang dianut adalah agama yang benar .kita harus menghormati agama yang dianut oleh orang lain karena setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda.
dari cerita di atas,dapat di simpulkan bahwa kita harus saling toleransi antar agama,dalam agama islam kita tidak boleh mengatakan agama lain benar,akan tetapi kita harus toleransi terhadap agama lain,dalam kehidupan beragama kita tidak boleh memaksa seseorang masuk ke agama kita
Cerita ini sangat menginspirasi.Mengajarkan kita untuk saling menghargai perbedaan.Sebagai manusia kita harus menghargai satu sama lain walaupun kita berbeda.Di dunia ini tidak seorang pun yang bisa menentukan agama mana yang baik,tetapi seseorang harus yakini agamanya dan percaya atas apa yang di anutnya
Cerita yang amat menarik dengan mengandung nilai moral keagamaan . Toleransi sangat penting jadi kita harus saling toleransi sesama umat beragama.
Florencia Candra Mustika BI-NS-0214
Dari cerita ini saya dapat memahami bahwa kita sebagai manusia tidak boleh menyakini agama selain islam itu benar, tapi kita sebagai manusia yang beragama islam harus menghormati keyakinan orang yang berbeda agama dengan kita.
Cerita ini sangat bagus
Ceritanya sangat menarik,hal yang dapat diambil dari cerita di atas yaitu mengajarkan bahwa toleransi itu sangat penting bagi umat beragama dan menghormati akan dapat menciptakan kerukunan dan untuk saling menghargai satu sama lain.
Cerita ini sangat menginspirasi. Kita tidak boleh menganggap kalau keyakian seseorang itu salah. Dalam cerita ini kita mendapat pelajaran bahwasanya kita harus saling menghargai dan bertoleransi walaupun berbeda agama dan kepercayaan
Nama: Ravita dewi
Nim:23077056
Pesan yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah pentingnya komunikasi antar generasi dalam keluarga. Kamu, sebagai cucu, merasa nyaman dan bersemangat untuk membahas topik yang penting dan serius seperti agama dengan Kakek dan Nenekmu. Hal ini menunjukkan bahwa kamu merasa dihargai dan didengarkan oleh mereka. Selain itu, cerita ini juga menunjukkan betapa pentingnya menghargai waktu dan rutinitas dalam keluarga. Kamu menunggu waktu yang tepat untuk berbicara dengan Kakek dan Nenekmu, menunjukkan rasa hormatmu terhadap waktu mereka.Terkadang, topik seperti agama bisa menjadi subjek yang sensitif untuk dibicarakan. Namun, keberanianmu untuk membuka topik ini menunjukkan betapa kamu percaya dan menghargai pendapat Kakek dan Nenekmu. Meskipun Kakekmu tampak terkejut, Jadi, pesan utamanya adalah pentingnya komunikasi, rasa hormat, dan keberanian untuk membahas topik-topik penting dalam keluarga. 😊
Kita hidup dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Toleransi dan saling menghargai antar umat beragama sangat perlu ditanamkan sedari dini agar tidak terjadi perpecahan.
Tidak ada agama yang mengajarkan keburukan, semua agama pasti mengajarkan kebaikan. Masuk surga atau neraka itu hanyalah hak Sang Maha Pencipta. Yang terpenting, kita harus menjalani semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Siti Fadilah (23129084) BI-NS-0207
Cerita bapak diatas sangat menginspirasi, membahas tentang pentingnya toleransi antar umat beragama, kita harus meyakini kepercayaan/ agama kita sendiri tanpa memandang rendah keyakinan orang lain. Toleransi sangat diperlukan dalam membangun integrasi bangsa.
Cerita bapak banyak memberikan inspirasi tentang kehidupan antar sesama umat beragama yang mana kita hidup bertoleransi dengan kepercayaan masing-masing tanpa merendahkan keyakinan.sehinga dalam toleransi kita dapat membangun interaksi bangsa yang kuat
Siti Hardianti Harahap
23016045
SIMAK-NS-001
Cerita ini sangat menginspirasi, apalagi krisis toleransi beragama akhir-akhir ini sudah sangat memprihatikan. Cerita ini memberikan gambaran penjelasan yang dapat dengan mudah dipahami.
Izin berkomentar bapak ,teks di atas sangat inspiratif, karena kita bisa mengetahui apa artinya toleransi. Kita hidup di dunia ini beragam dan harus memiliki nilai toleransi yg tinggi kepada semua orang. Terutama pada toleransi agama kita mempunyai hak masing-masing untuk memilih agama apa yang mau di diyakini.agama itu semua nya mengajarkan hal-hal yang baik jadi tergantung kepada seseorang memilih yang mana mau di anut nya karena dalam segi ini tidak ada paksaan dari manapun untuk memilih agama jadi untuk itu lahirlah yang namanya toleransi yang dimana saling menghargai antar sesama manusia
Septi Nurul Azmi 23129081 (BI-NS-0207)
Cerita tentang Ali sangat menarik terdapat pesan tersirat didalam cerita bahwa ” Kita harus mempunyai toleransi antar agama yang berbeda bukan menyudutkan agama mana yang benar dan agama mana yang salah”. Perbedaan Agama didalam likungan harus dihargai dan mempercayai agama masing-masing yang dianut.
Nama : Indah Ayudia Mentari
Kelas : PPG Prajabatan 2024 Bahasa Indonesia Robel 001
Cerita ini sangat memotivasi sang pembaca dimana banyak pesan yang terkandung dalam cerita tersebut
Cerita yang menggambarkan bagaimana kita harus saling menghargai perbedaan, dan menyakini pilihan kita dengan sungguh-sungguh serta memelihara pilihan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Cerita ini menyampaikan pesan penting tentang rendahnya hak manusia untuk menetapkan takdir orang lain terkait surga dan neraka, serta pentingnya mengandalkan izin dan kehendak Tuhan. Ini mengajak kita untuk lebih menghormati dan menghargai peran Tuhan dalam menentukan nasib kita, serta menghindari sikap sombong atau menghakimi orang lain. Respons positif Kakek dan Nenek menunjukkan pemahaman yang dalam tentang prinsip tersebut, sementara narator mengungkapkan rasa syukur atas bimbingan yang diberikan oleh kedua orang tua tersebut. Ini merupakan pengingat untuk kita semua tentang rendahnya posisi manusia di hadapan keagungan Tuhan.
Devani, PPG G2 Kls Rima
Dari cerita tersebut dapat diambil pesan moral bahwa kita harus menanamkan sikap toleransi dengan sesama manusia, walaupun berasal dari agama yang berbeda. Sikap toleransi dan saling menghargai perlu untuk ditanam agar kita tidak merendahkan orang lain yang berbeda agama dengan kita.
Putri Ajusti Zalmi, PPG G2 Kls Rima
Pesan yang dapat diambil dari cerita ini, yaitu kita harus saling mengahargai keyakinan yang berbeda dengan kita. Selain itu, kita juga harus yakin terhadap agama yang kita yakini dan mengamalkannya dalam kehidupan kita agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Putri Ajusti Zalmi, PPG G2 Kls Rima
Pesan yang dapat diambil dari cerita ini, yaitu kita harus saling toleransi dan mengahargai keyakinan yang berbeda dengan kita. Selain itu, kita juga harus yakin terhadap agama yang kita yakini dan mengamalkannya dalam kehidupan kita agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Mona Melinda, PPG G2 Kls Rima
Pesan yang dapat saya ambil dari cerita ini adalah mengajarkan kita bahwa adanya sikap tolerasi dan menghargai disetiap perbedaan.
Rahmi Andela Putri, PPG G2 kls Rima
Pesan yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah tentang toleransi beragama. Kita harus memiliki sikap toleransi dalam beragama apa lagi di indonesia yang memiliki banyak agama yang berbeda-beda
Rima Syukhria, PPG G2 B.Indo tahun 2023
Sangat-sangat inspiratif dan banyak sekali hikamh yang dapat diambil, apalagi ttg penanaman tauhidnya🥺✨️
[Ayu Anni Safitri, PPG G2 Kls Rima]
Cerita yang sangat menginspiratif dan banyak pelajaran yang dapat diambil mengenai keagamaan dan keimanan.
Enia Listikal PPG G2 Kls Rima
Setiap membaca cerita inspiratif Ali, saya sangat suka karakter kakek dan nenek yang berwawasan tinggi. Walaupun pertanyaan Ali sederhana, tetapi nenek dan kakek bisa menjawabnya sedetail mungkin.
Novia Rahma Rindha, PPG Prajabatan Gelombang 2 Tahun 2023
Cerita Ali sangat mendalam mengenai penghormatan terhadap kepercayaan agama
Ratna Syafitri Yanti, PPG G2 Kelas Rima
ceritanya sangat inspiratif banyak pelajaran yang dapat di petik dari cerita tersebut. Salah satu pesan dari cerita tersebut adalah kita harus mempunyai sikap toleransi, dengan sikap tersebut akan mendatangkan kedamaian dan tidak saling membenarkan apa yang diyakini masing-masing.
NAMA : ZINATUL HAYATI EKA PUTRI, BI-NS-0032
NIM : 23042246
Teks cerita “Ali dan Cincin Wasiat” merupakan sejarah tentang bagaimana Ali bin Abi Thalib menyelesaikan masalah tentang cincin wasiat yang dipercaya sebagai cincin wasiat asli. Cerita ini menggambarkan tentang kehidupan dan kekuatan sosok Ali bin Abi Thalib, yang merupakan anak paman Rasulullah SAW dan merupakan sosok laki-laki dengan bentuk tubuh yang kokoh, kuat, dan terlihat agak gemuk.
Cerita ini menggambarkan tentang perilaku yang baik dan kekuatan sosok Ali bin Abi Thalib, yang menjadi contoh bagi kita semua. Tekst cerita ini menggambarkan tentang kehidupan dan kekuatan sosok Ali bin Abi Thalib, yang merupakan anak paman Rasulullah SAW dan merupakan sosok laki-laki dengan bentuk tubuh yang kokoh, kuat, dan terlihat agak gemuk.
Cerita ini menggambarkan tentang kehidupan dan kekuatan sosok Ali bin Abi Thalib, yang merupakan anak paman Rasulullah SAW dan merupakan sosok laki-laki dengan bentuk tubuh yang kokoh, kuat, dan terlihat agak gemuk.
Tri Annisa Marta PBA-NS-0kita harus mempunyai sikap toleransi, dengan sikap tersebut akan mendatangkan kedamaian dan tidak saling membenarkan apa yang diyakini masing-masing.
Cerita ini sangat memotivasi sang pembaca dimana banyak pesan yang terkandung dalam cerita tersebut. Cerita tentang Ali sangat menarik terdapat pesan tersirat didalam cerita bahwa Kita harus mempunyai toleransi antar umat ber agama yang berbeda bukan menyudutkan agama mana yang benar dan agama mana yang salah
Atika Aprilia Putri PBA-NS-0060 Cerita ini sangat menginspirasi. Pesan yang dapat kita ambil sangat banyak salah satunya yaitu kita sebagai umat beragama harus toleransi terhadap agama yang di anut orang lain. Kita harus memiliki keyakinan akan agama kita anut yang paling benar, Tapi bukan menyalahkan agama yang dianut orang lain.
Atika Fitri Ayni PBA-NS-0060
Dapat saya simpulkan cerita tersebut mengajarkan toleransi sesama umat beragama,kita harus menghormati keyakinan orang-orang lain tentang kebenaran agamanya.
Amelia Putri, PBA-NS-0060
Cerita Ali dan cincin wasiat ini sangat menginspirasi Cerita ini mengajarkan bahwa setiap individu memiliki keyakinan dan kepercayaan pribadinya, Kita sebagai umat beragama harus menghormati agama yang di anut oleh orang lain. karena setiap orang memiliki keyakinan yang berbeda.
Kesi Putriani PBA – NS – 0060
Pesan cerita ini yaitu kita tidak bisa mengetahui hasil sebelum kita mencobanya maka lakukanlah sesuatu dengan sungguh sungguh agar hasil yang kita peroleh lebih baik dan jangan bandingkan proses kita dengan yang lain karena hasil akan sesuai dengan proses dan usaha.
Nama: Uchi Marsela
Nim: 23329157
BI-NS 0102
cerita diatas sangat menginspirasi. itulah pentingnya kita menjaga tolerasni antar umat beragama di dunia ini. dan kita tidak bisa menghakimi orang tersebut bertakdir buruk jika beda keyakinan dengan kita..
cerita tersebut juga mengingatkan masa masa kecil, sewaktu kita sering bermain dengan kakek-nenek, tetapi sekarang harus berjauhan dengan beliau..
Nama: Kemala Qurratu Ayuni
Nim:23011025
BI-NS 0071
cerita ali dan cincin wasiat ini memberikan pelajaran dan tambahan ilmu tentang bagaimana agama mengatur dan mengarahkan hidup kita di dunia maupun di akhirat, sesuai agama yang kita anut.
Dengan banyak nya agama kita harus memilki yang namanya menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda keyakinan dengan kita.
Nama : Yusuf Effendi
Nim : 20042299
Kelas : BI-NS-0102
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Ceritanya sangat inspiratif dan memotivasi.
Jadi pesan tersirat yang saya dapat dari cerita ini yaitu “kita tidak bisa mengetahui hasil sebelum kita mencobanya, maka lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh agar hasil yang kita peroleh lebih baik” dan “Jangan bandingkan proses kita dengan yang lain karena hasil akan sesuai dengan proses dan usaha”. Walau di awal sukar memahami cerita tersebut tapi setelah membaca penjelasan dari si kakek saya dapat mengambil pesan dari cerita tersebut. Bahwasanya, kita harus yakin dan percaya dengan apa yang kita miliki, tapi ingat jangan sampai merasa paling benar dan menganggap apa yang dimiliki orang lain itu tidak benar. Karena itu tidak baik dan akan merugikan kita sendiri. Sebab, apa yang ada dan yang terjadi itu hanyalah pencipanya yang bisa menentukan baik atau buruknya.
kita harus menghormati keyakinan orang lain. Jadi, jangan menyatakan agama kita paling benar dan agama orang lain itu salah.
Pesan dari cerita ini adalah bahwa meskipun kita meyakini agama kita sebagai yang paling benar, penting untuk menghormati keyakinan orang lain dan tidak menuduh agama mereka sebagai salah. Akhirnya, keputusan masuk surga atau neraka adalah hak prerogatif Allah semata, dan sebagai manusia kita tidak berhak menghakimi orang lain atas keyakinan agamanya. Hidup berdampingan dalam damai, saling menghargai, dan bersyukur atas nikmat-Nya adalah kunci untuk menjaga keharmonisan dan kebahagiaan bersama.
My family members every time say that I am killing my time here at net, but
I know I am getting know-how all the time by reading
thes good content.
Very nice article, totally what I was looking for.
Hi there, I ᴡould ⅼike tto subscribe fߋr thіs blog to get most recent updates, therefߋre whеre
can i do it pⅼease assist.
Feel free tо visit mу blog – The Saskatchewan StarPhoenix
Ceritanya memang singkat tapi makna inspiratif di dalamnya sangat dapat di pahami. Setiap manusia itu memiliki agamanya masing- masing, “Kita harus yakin agama kita paling benar. Namun, ingat juga bahwa orang lain yang punya agama yang berbeda dengan agama kita itu punya keyakinan yang sama. Mereka meyakini bahwa agamanya itu yang paling benar. Nah, kita harus menghormati keyakinan mereka. Jadi, jangan menyatakan agama kita paling benar dan agama orang lain itu salah.” Jd benar yang di sampaikan kakek, hidup di dunia ini juga harus di dasari oleh rasa toleransi, kita harus menghargai agama orang lain walaupun itu berbebda dengan agama yang kita anut.
Info nicely used..
Nama : Azizah Ramadani
NIM : 23016064
Sesi GTBI-NS-2110
Cerita ini mengandung banyak pengajaran, setiap manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan masing masing dan kita harus menghormati keyakinan yang dianut oleh orang lain.
Jihaan Faadhilah
23016021
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
ceritanya sangat mengispirasi bahwa kita mempunya agama yang berbeda-beda tidak boleh meremehkan agama orang lain walau kata kita agama kita paling benar
Nama : Yulia Eka Putri
NIM :23016053
Sesi :GTBI -NS-2110
Cerita “Ali dan Cincin Wasiat” mengajarkan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan agama. Melalui percakapan antara Ali dan kakeknya, teks ini menekankan bahwa setiap orang berhak meyakini agamanya sendiri tanpa menghakimi keyakinan orang lain. Cerita ini juga menggambarkan pentingnya sikap bijaksana dalam menghadapi perbedaan untuk menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam masyarakat.
Nama: Suci Indah Lestari
Nim: 23016048
GWA: GTBI-NS-2110
Cerita ini menggambarkan betapa pentingnya memiliki toleransi beragama dan saling menghormati keyakinan orang lain. Pesan utamanya adalah bahwa keputusan akhir tentang siapa yang masuk surga atau neraka adalah hak prerogatif Tuhan, bukan manusia. Cerita ini memberikan pelajaran tentang kebijaksanaan, kasih sayang, dan penghormatan antarumat beragama.
Nama: Zahwa Asysyifa
Nim: 23016130
Gwa: GTBI-NS-2110
cerita ini menyampaikan pesan moral yang baik, yaitu tentang bahaya dari kekuasaan dan kekayaan yang diperoleh dengan cara instan atau tidak jujur. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan pentingnya kesadaran diri, pengendalian diri, dan memilih hidup yang sederhana namun bermakna.
Nama: Vanesha Prima Zelin
Nim: 23016118
GWA: GTBI-NS-2110
Menurut saya cerita ini memberikan gambaran bahwa kita memiliki agama dan kepercayaan yang berbeda, maka dengan adanya perbedaan tadi, jika kita meyakini agama kita maka kita harus bisa menghargai agama orang lain yang berbeda keyaninan dengan kita agar tidak timbul perselisihan karena berbeda keyakinan.
Nama : Fuji Extri Al Gusni
Nim : 23016148
GWA : GTBI-NS-2110
Cerita ini mengandung berbagai pesan moral, seperti pentingnya tanggung jawab, keberanian, dan kesetiaan.
Cerita “Ali dan Cincin Wasiat” bukan hanya sekadar cerita sejarah, tetapi juga mengandung pesan moral dan nilai-nilai positif yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kisah Ali bin Abi Thalib dalam menyelesaikan masalah cincin wasiat menjadi contoh dan teladan bagi umat Islam dalam bersikap dan bertindak, terutama dalam menyelesaikan masalah dan menegakkan keadilan.
Dari cerita ini terdapat pesan moral bahwa pentingnya tanggung jawab
Sheila Ivana Khalishah. 23016184
GWA : GTBI-NS-2110
Cerita yang ditulis sangat menginspirasi dan memberikan beberapa pelajaran bahwa kita jangan sampai terhasut dalam omongan teman, harus percaya dan ikut kata hati nurani kita sendiri, kita juga tidak boleh membeda-bedakan sesama manusia, harus berteman tanpa melihat latar belakang seperti agama, ras, dan suku karna bangsa kita kaya akan itu.
Sangat menarik untuk di baca, ceritanya sangat inspiratif dan memotivasi kita untuk saling bertoleransi dalam beragama. Walau berbeda kita harus tetap menghargai keyakinan masing-masing seseorang dan tidak saling menghakimi. berteman lah tanpa memandang agama, suku, ras, dll. Anggaplah perbedaan sebagai tanda bahwa walaupun kita berbeda kita tetap bersatu jua.
Nama : Muhammad Rizki
Nim : 24030013
GWA : BI-NS-0532-NUA04
Ceritanya bagus bagus saja, cerita kiasan nya sangat menggambarkan bagaimana kondisi indonesia,
Namun hal yg mengganjal di hati saya adalah saat kita di beritahu tentang agama para pangeran yg berbeda beda
Bukan menganggap itu buruk, namun menurut saya hal itu sangat sulit bahkan tak mungkin dapat terjadi dalam suatu keluarga kerajaan, karna jika pangeran memiliki agama masing masing, maka apakah sang raja tidak memiliki agama? Apakah sang raja atheis?
Kalau sang raja memiliki agama, bukan kah sudah seharusnya agama anak anak nya sama dengan nya?
Kalau tidak sama apakah bisa di artikan sang raja gagal dalam mendidik anak anak nya sehingga tiap anak punya kepercayaan knp agama yg berbeda?
Hal ini cukup mengganjal di hati saya sebagai pembaca,
Namun terlepas dari itu, jika mengabaikan hal itu, cerita ini adalah cerita yg bagus dan memiliki makna yg mendalam, apalgi bagi kita rakyat Indonesia
cerita ini menarik seseorang yang ingin tau tentang keberagaman agama yang ada di Indonesia. Yang dimana yang kita ketahui, di Indonesia atau Negara Asing Lainnya tidak hanya Agama islam, namun Ada beberapa agama lainnya, nah cerita ini mengarah ke anak anak yang ingin tau tentang kebenaran agama yang mana yang harus di anut, kita sebagai orang Dewasa Atau Orang tua, harus memberikan Suatu kata atau kalimat yang tidak menjatuhkan agama lain, sebab kita juga harus menghormati agama yang dianut oleh tiap tiap orang.
ceritanya sangat memotivasi dan menarik, mudah di pahami, kita di dunia ini memiliki keyakinan yang berbeda- beda jadi jangan pernah merasa paling benar dengan keyakinan kita, kita harus selalu mendalami dan melakukan hal hal yang di wajibkan oleh keyakinan kita, teruntuk surga dan neraka, itu bukanlah hal yang perlu kita pusingkan sebab hanya Allah lah yang berhak atas itu, dan jangan pernah menganggap remeh keyakinan orang lain, kita harus saling hormat menghormati
pentingnya menghargai perbedaan dan keyakinan masing-masing serta hidup dalam kedamaian. Konflik sering kali timbul karena sikap egois dan ketidakmampuan untuk menghargai pandangan orang lain. Dengan saling menghormati dan bersyukur atas keberagaman yang ada, kita dapat menghindari perpecahan dan manipulasi dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, serta menciptakan keharmonisan dan kebahagiaan bersama.
Kasus cerita ini sering banget aku temuin di sekolah ku lebih tepat nya saat aku sd. Dg pemikiran anak SD yang lumayan singkat mereka pasti ingin mengagungkan agama mereka sampe ada yang merendahkan agama orang lain.
Mungkin jika cerita ini diceritakan ke anak anak tersebut mereka bisa sadar kalau semua agama itu tergantung dengan kepercayaan mereka masing masing.
Jika mereka merasa agama mereka benar maka itulah yang terjadi
Cerita dengan judul Ali dan Cincin Wasiat ini sangat menginspirasi pembaca untuk selalu menjaga keharmonisan hidup dengan saling menghargai kehidupan umat beragama. Dengan tidak mengagungkan agama sendiri dan merendahkan agama lain.
Nama: Nadila Vhitra Januar
NIM: 24042323
GWA: BI-NS-0970-NUA 17
Teks di atas adalah sebuah cerita yang menyentuh dan bijaksana yang mengajari pembaca untuk belajar tentang rasa hormat dan toleransi dalam keragaman agama. Cerita ini, dengan narasi yang menarik dan dialog yang hidup, mengajarkan bahwa memiliki keyakinan agama yang kuat tidak berarti menghakimi atau merendahkan keyakinan orang lain. Cerita “Cincin Wasiat” memberikan pesan moral yang penting karena mengingatkan kita bahwa kebahagiaan, kedamaian, dan keselamatan hidup tidak hanya tergantung pada apa yang kita percaya, tetapi juga seberapa baik kita menghargai keyakinan orang lain.
Cerita “Ali dan Cincin Wasiat” sangat menginspirasi dan memotivasi saya. Hikmah kehidupan yang terkandung dalam cerita ini, yaitu kita harus meyakini bahwa agama yang kita anut adalah agama yang paling benar, asalkan kita mengamalkan amalan dengan baik sesuai tuntunan. Yakinlah kita akan hidup bahagia di dunia dan masuk surga di akhirat kelak. Namun, kita harus ingat juga bahwa orang lain yang punya agama yang berbeda dengan kita itu punya keyakinan yang sama. Kita harus menghormati dan menghargai keyakinan mereka. Jadi, jangan menyatakan agama kita paling benar dan agama orang lain itu salah.
Nama: Jessika Putri
NIM: 24016079
Prodi: Pendidikan bahasa dan sastra Indonesia
Cerita “Ali dan Cincin Wasiat” ini sangatlah memberi pelajaran yang baik bagi semua. Hal yang dapat diambil dari cerita ini bahwa yakinilah agama kita bahwa agama kita itu benar, asal kita melakukan amalan yang baik, dan tanpa membandingkan agama kita dengan agama orang lain. Perihal antara siapa yang masuk surga dan siapa yang masuk neraka, biarlah yang diatas menentukan, kita hanya perlu menjalani hidup dengan damai tanpa berselisih dengan orang lain.
Pembelajaran yang dapat kita ambil dari cerita ali dan cincin wasiat ini adalah agar adanya sikap toleransi antar agama . Mengajarkan kita agar berteman dengan sesama, tidak membeda bedakan teman dari status agamanya. Dan cerita ini juga mengingatkan kita tentang apa yang ada di dalam al qur’an, yaitu ” untukmu agamamu dan untukku agamaku.” Yaitu berpegang teguh terhadap agama yang diyakini tanpa ikut campur atau merendahkan agama lain. Tetap hidup rukun walaupun ada perbedaan.
Penyampaian dalam ceritanya sangat mudah dipahami, karena disertai dengan contoh peristiwa
Ceritanya sangat menginspirasi dan memberikan pelajaran kepada kita semua bahwasanya kita boleh meyakini agama kita adalah agama yang paling benar, tetapi kita tidak boleh menyimpulkan bahwa agama orang lain salah. Disini kita diajarkan untuk bertoleransi dan menghormati satu sama lain. Jalan cerita sangat menarik dan membuat orang orang tertarik untuk membaca karena terdapat alur yang maju mundur dan membuat orang bingung tetapi tetap jelas. Sedikit ada kata kata yang saya kurang paham yaitu “sejurus kemudian” Saya kurang paham dari makna sejurus. Sekian Terima kasih
Cerita ini memberikan pelajaran bahwa setiap manusia memiliki keyakinan dan kepercayaan nya masing-masing. Tetapi ada beberapa kata yang salah penulisannya seperti pada kalimat “Akhirnya, Sang Saja memanggil seorang undagi (pengrajin emas) untuk membuat empat cincin tiruan cincin wasiat.” Seharusnya “Akhirnya, Sang Raja memanggil seorang undagi (pengrajin emas) untuk membuat empat cincin tiruan cincin wasiat.” Lalu pada kalimat “Nenek pun beranjak ke dapur. Biasa. Pasti dua gelas minuman: satu gelas susu coklat untukku dan satu gelas air-putih hangat untuk Kakek.” seharus ditambah kata “seperti” pada kalimat “seperti biasa” karena Ali selalu berkumpul pada malam minggu bersama kakek dan nenek, dan kata “pasti” dihilangkan menjadi kalimat “seperti biasa dua gelas minuman:satu gelas susu coklat untukku dan satu gelas air-putih hangat untuk kakek.”
Menurut saya cerita ini sangat bagus dan menginspirasi, pembelajaran yang dapat diambil dari cerita “Ali dan Cincin Wasiat” ini yaitu kita harus menerapkan sikap toleransi dengan orang lain meskipun ia berbeda agama dan kepercayaan dengan kita, kita tidak boleh mengatakan bahwa orang tersebut kalau agama yang diyakininya itu salah, karena setiap orang berhak meyakini suatu agama atau kepercayaan yang menurutnya benar. Dan yang terakhir kita tidak boleh membeda-bedakan teman.
Ceritanya sangat inspiratif dan memotivasi.
Jadi pesan yang saya dapat dari cerita ini yaitu “kita tidak bisa mengetahui hasil sebelum kita mencobanya, maka lakukanlah sesuatu dengan sungguh-sungguh agar hasil yang kita peroleh lebih baik” dan “Jangan bandingkan proses kita dengan yang lain karena hasil akan sesuai dengan proses dan usaha”
Arhamna BI-0531 NUA 39
Nazhifa Khairunisa BI-31 NUA 06
Ceritanya sangat menarik dan mudah dipahami. Bahwasanya kita harus meyakini agama kita, namun tetap memiliki sikap toleransi kepada agama yang lain. Jangan pula kita menghakimi agama lain bahwa agama lain itu salah, karena sama halnya seperti kita, mereka juga pasti meyakini bahwa agama mereka adalah agama yang paling benar. Kita cukup saling menghargai dan menghormati keyakinan kita masing-masing
Izin bapak🙏
Kalisah Ramadani (24016030)
Cerita ini menggambarkan hal yang sering terjadi di usia anak-anak. Menganggap hal yang berbeda adalah sesuatu yang salah. Dan benar kata kakek, kalau terus saling menyalahkan agama lain akan ada hanya peperangan. Agama juga sering kali menjadi hal yang sensitif bahkan bisa memakan korban jiwa. Oleh karena itu sebagai manusia yang memiliki akal hendaklah bijak saat bertutur dan bersikap.
“jangan bandingkan proses mu dengan proses orang lain” kalimat itu sepertinya bisa menjadi gambaran pada cerita ini, kita tidak boleh membandingkan usaha kita dengan usaha orang lain, kita harus percaya bahwasanya usaha yang kita lakukan sekarang akan menjadi proses yang sangat di rindukan, serta nantikan hasil proses mu itu. Yakini apa yang kamu yakini ituu, jangan mengikuti orang-orang dalam memilih suatu agama dan yang lainnya, cukup jadi diri kamu sendiri.
Cerita tersebut sangat seru, amanat yang diberikan tersampaikan dengan jelas.
Keyakinan dan keimanan berada dalam hati masing-masing. Kita tidak bisa menjelekkan keyakinan orang lain. Mereka yakin atas agama mereka, sama halnya seperti kita yang yakin akan agama kita. Jadi, kita harus tetap yakin terhadap keimanan dan semua pilihan kita, dan tidak boleh menjelekkan keimanan dan pilihan orang lain.