Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra
Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra

Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra

0 Shares
0
0
0

Suasana Pantai Pasir Jambak di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang masih cukup ramai ketika senja menjelang. Sinar matahari yang terik kini melembut. Semburat merah jingga membias di cakrawala seakan berperang dengan selimut kabut dalam balutan awan. Langit ibarat kanvas besar, dipoles aneka warna berpadu antara oranye, ungu, dan keemasan. Ombak pun seakan mengalah, semakin tenang diisap pasang laut yang mulai surut, memantulkan cahaya mentari yang kian condong ke barat. Berkilau seperti serpihan kaca di atas permukaan laut.

Penat bermain ayunan, Aku dan Henri berjalan-jalan menyusuri pantai. Tiba-tiba, membersit ingatan akan pesan Kakek, “Jangan terlalu sore pulang, ya Cu!” 

“Hen, ayo kita pulang …, ” kataku ke Henri.

“Sebentar lagi ah. Pemandangan sangat indah,” sahut Henri sambil memandangi laut dengan senyum misterius.

Tiba-tiba, dari arah laut, datanglah ombak setinggi gunung. Kami panik. Apa lagi, sesaat sebelum ombak itu menerjang, Aku sempat melihat ke tepian pantai dan ternyata sudah tidak ada seorang pun pengunjung pantai tampak. Aneh. Tak pelak, ombak itu menerjang. Kami terpental, namun hanya sesaat karena sepertinya arus superderas menyedot tubuh kami. Tak sempat berteriak. Kami tersedot gulungan ombak yang mendadak mirip lorong besar yang membawa tubuh kami entah ke mana. Aku tidak sadarkan diri.

Entah berapa lama Aku pingsan. Samar-samar, kesadaran mulai muncul. Aku tergeletak terbaring di lantai dingin sebuah ruangan. Lantai itu sangat bersih, mungkin terbuat dari marmer. Ketika kesadaran semakin pulih, Aku lihat Henri juga baru tersadar dari pingsannya. Nasibnya sama. Tergeletak di sisiku. Serentak, kami duduk sambil mengitarkan pandangan ke sekeliling ruangan itu. Sepi, namun menakutkan.

Sesaat, kami saling pandang. Aku menepuk-nepuk pipiku. Benar. Aku masih hidup. Tentunya, Henri juga. Mataku segera menyapu, menyidik ruangan tersebut.

Ruangan ini cukup luas, kira-kira berukuran 15 x 20 meter dan sangat bersih. Dinding-dinding setinggi kira-kira tujuh meter berwarna hijau tampak berkilau. Lantai agak kebiru-biruan. Juga amat bersih. Langit-langit ruangan seperti terbuat dari kapas membentuk lukisan-lukisan awan bermega-mega. Di langit-langit, pada jarak yang beraturan, bergantungan lampu gantung seperti terbuat dari kristal yang mengeluarkan cahaya putih redup. Aroma anyir tercium hilang-hilang timbul.

Mendadak, dinding bagian tengah ruangan, kira-kira berjarak 5 meter di depan kami, bergerak tanpa bunyi ke kiri–kanan seperti rolling door. Sejurus kemudian, tampaklah pemandangan yang mengesankan sekaligus menyeramkan. Ternyata, yang terbuka tadi adalah sekat pembatas antara ruangan ini dengan ruangan yang lain. Lantai ruangan yang baru itu kira-kira satu setengah meter tingginya dari lantai tempat kami duduk dengan mata terbelalak. Mirip panggung teater atau ruang pertunjukan. Di tengah ruangan, tampaklah dua makhluk mengerikan yang sedang duduk di dua singgasana yang berdampingan berjarak satu meter. Di lantai melingkar seekor ular besar. Dua singgasana itu mewah sekaligus angker karena seperti terbuat dari emas, tampak dari warna kuning yang mengkilat namun dihiasi oleh ukir-ukiran yang membentuk kepala ular di bagian kiri dan kanan depan. Lebih mengerikan lagi, ukir-ukiran berkepala ular itu seolah-olah hidup, lidahnya menjulur ke depan memperlihatkan dua taring besar di kiri–kanan mulutnya.

Kami saling pandang. Namun, segera mata kami kembali melotot memandangi ruangan yang baru terbuka itu. Aku mulai berpikir, jangan-jangan ini sebuah kerajaan. Kerajaan? Aku mencoba mengingat-ulang peristiwa sebelum terdampar di tempat ini. Ya, sebelum ini, kami sedang berjalan-jalan menikmati keindahan pantai Pasir Jambak. Sesudah itu? Kami diseret ombak besar dan tidak sadarkan diri. Ya. Berarti, ini pasti sebuah ruangan di istana kerajaan. Kerajaan di dasar laut? Tapi, mengapa kami bisa bernapas? Bahkan, pakaian dan tubuh kami pun tidak basah. Entahlah. 

Mataku kembali mencermati ruangan di depan. Henri juga. Di singgasana sebelah kanan dari arah kami duduk tampak makhluk mengerikan berkepala botak, bertubuh gempal. Mungkin, tinggi tubuhnya lebih dari 3 meter. Aku kaget. Wajah makhluk itu mirip Lord Voldemort dalam novel terbilang klasik “Harry Potter.” Tapi tunggu, bukan. Bukan Voldemort. Memang, wajahnya mirip tengkorak, kulit pucat, mata merah, dan hidung yang mirip celah ular. Namun, mulutnya seperti buaya. Tepatnya mirip moncong ikan aligator. Di tangan kanannya memegang trisula yang ujung-ujungnya berkilat. Trisula? Senjata itu milik Poseidon Dewa Laut, ayah tokoh utama cerita Percy Jackson karya Rick Riordan. Tapi, mengapa berkepala botak dan bermulut ikan aligator? Bukankah Poseidon digambarkan berambut gimbal dan memiliki tangan tetapi tidak berkaki karena kakinya berupa ekor ikan? Yah …. Pengalaman bacaku mengaduk-aduk ingatanku tentang tokoh-tokoh dalam novel yang pernah kubaca. Entah bagaimana pula pemikiran Henri tentang makhluk-makhluk yang ada dalam ruang singgasana itu. Tentunya, dua makhluk yang di depan adalah raja dan ratu serta yang melingkar adalah binatang peliharaan mereka. Atau mungkin pengawalnya.

Ratu itu duduk menjuntai di singgasana yang satunya lagi. Penampilannya tidak begitu menyeramkan dibandingkan raja. Wajahnya mirip manusia, cantik, namun ukuran matanya terlalu besar bagi manusia kebanyakan. Di kepalanya terpasang tiara mungil seperti terbuat dari puluhan butir mutiara biru. Berkilauan. Tangan dan kakinya juga menyerupai manusia namun tampak ekornya yang mirip ekor ikan juga tersembul. Terjuntai di lantai bagian belakang singgasana. Pakaiannya ketat seperti terbuat dari sisik ikan dan berselendang sutera biru. Matanya menyala menyorot sinar biru. Itu yang membuat wajah yang sebenarnya cukup menarik menjadi menakutkan.

Yang lebih menakutkan, di depan raja tampak seekor ular besar. Bukan, seperti seekor naga. Apakah itu itu Nagini atau justru Basilisk peliharaan Voldemort? Bukan. Pasti bukan. Naga itu mirip dengan Fucanglong, naga penjaga harta karun dalam buku cerita klasik rakyat Tiongkok yang pernah kubaca. Naga itu memiliki empat kaki, sepasang di bagian perut dan sepasang lagi di dekat ekor. Kaki-kaki itu juga memiliki kuku-kuku panjang mengerikan. Panjang naga itu kurang jelas karena tubuhnya melingkar di depan singgasana raja, kira-kira berjarak kurang dari setengah meter. Yang jelas, pasti lebih dari enam meter. Mulutnya memang mirip naga klasik Fucanglong, lidahnya terjulur, tampak bercabang, mendesis mengeluarkan suara yang membuat hati miris.

“Wahai anak-anak manusia! Jangan takut. Kalian menjadi tamu kami. Aku juga yang membuat kalian tetap bisa bernapas serta memahami bahasa warga kerajaan ini!” kata Sang Raja. Matanya menyorot tajam. Tamu? Tamu apa? Apa mau raja?

“Kami ini raja dan ratu di kerajaan ini. Kerajaan Dasar Samudra. Ini pengawalku, Dubalang Nago Sati,” kata Raja Dasar Samudera sambil mengarahkan trisulanya ke arah naga menunjuk ke naga yang setengah bergulung, karena tubuh dan ekornya masih ada yang memanjang sekitar dua meter. Tampaknya raja itu tidak memberikan kesempatan kepada kami untuk berbicara. Lagi pula, Aku juga tidak tahu apa yang mau dibicarakan.

Setelah raja bertepuk tangan tiga kali, dari arah ratu terbuka pintu yang berupa rolling door juga. Dua makhluk lain masuk ke ruangan itu. Penampilannya mirip ikan duyung, tubuhnya dibalut sisik-sisik ikan dan paras mukanya mirip ratu. Bukan ikan duyung. Sebab, meskipun mirip ikan duyung namun memiliki sepasang kaki selain sepasang tangan. Panjang kakinya kurang proporsional dibandingkan dengan tinggi tubuhnya. Panjang kedua kakinya hanya setengah meter sehingga ekornya kandas, mengibas-ngibas seperti menyapu lantai ketika mereka berjalan. Di tangan kanan kedua makhluk itu tergenggam sebilah tongkat pendek. Kira-kira sepanjang tiga puluh sentimeter yang berhiaskan bintang kecil di ujung tongkat. Aku menduga mereka berdua adalah anak-anak perempuan ratu dan raja. Kembar. Tingginya kira-kira satu setengah meter. Keduanya mengangguk takzim, baik kepada ratu maupun raja. Setelah itu, tanpa memedulikan kami, dengan seenaknya mereka duduk berdampingan di atas tubuh Dubalang Nago Sati. Naga itu mengibaskan kepala seakan-akan memberi hormat kepada kedua makhluk tersebut. Atau, mungkin menyilakan dua makhluk tersebut duduk di atas tubuhnya.

“Puti Nagini dan Nagani, lihat di depan-bawah sana. Ayah sudah memenuhi kehendak kalian. Bagaimana pendapat kalian?” kata Raja Naga memandangi kedua anaknya sambil trisulanya menunjuk ke arah kami.

Kedua anaknya tersenyum mengangguk takzim. Serentak, keduanya mengangkat tongkat kecil berkepala bintang. Seperti menjalar, dari kepala tongkat tersebut memancar sinar kehijau-hijauan mengarah ke tubuh kami. Ada kekuatan yang sangat besar yang memaksa kami untuk berdiri. Setelah kami berdiri, sinar itu menghilang. Tubuh kami terasa ringan.

“Ayah, Bunda. Terima kasih. Tapi kedua anak manusia ini tidak ada gunanya. Bukan yang seperti mereka yang kami inginkan. Ini anak manusia laki-laki. Kami inginkan dua anak perempuan ..,” kata salah satu makhluk di depan sana. Entah Puti Nagini atau Nagani. Tatapan kedua makhluk yang tadinya dingin sekarang tampak menyiratkan sinar keji. Kepala Naga Dubalang Sati mendongak. Lidah bercabangnya menjulur diiringi suara mendesis panjang dan cukup keras. Tatapan matanya merah membara. 

Aku segera menyadari. Tentunya Henri juga. Kami dalam bahaya besar. Entah dorongan apa, kami bergandengan tangan. Henri mengangguk. Seperti diberi aba-aba, kami berlari kencang menjauhi makhluk-makhluk mengerikan itu.

Deru angin memburu dan menghantam tubuh kami. Kami terpental. Namun, mendadak terbuka sebuah pintu penyekat ruangan itu. 

Tanpa membuang waktu, Aku dan Henri kembali bangkit tanpa memedulikan rasa sakit di sekujur tubuh. Berlari ke luar ruangan itu. Dari arah belakang terdengar suara mendesis-desis. Pasti, kami sedang diburu Dubalang Nago Sati.

Kami sampai di luar ruangan. Hamparan pasir putih bersih. Namun, tiba-tiba sesuatu mirip seperti cambuk meluncur deras melilit leherku. Aku tercekik. Henri juga. Tubuh kami meronta-ronta namun napas kami juga semakin menyesak.

“Cu …. Cuuu ….. bangun. Bangun ….” Guncangan lembut di bahuku membuat mataku terbuka. Aku mengerjap-ngerjapkan mata. Samar, kulihat di dekatku Kakek terduduk di tepi ranjang tempat tidurku. Sejenak kemudian, Nenek juga masuk melalui pintu kamar yang masih sedikit terbuka.

“Cu, Cu bermimpi tu. Ayo bangun …,” kata Nenek sambil memegangi kedua tanganku lembut dan terasa hangat.

Dengan tubuh serasa sangat lelah serta napas masih tersengal-sengal, Aku mencoba memulihkan ingatanku. Ya. Aku bermimpi. Untung, hanya mimpi. 

“Iya, Cu. Cu bermimpi. Ketika Kakek masuk, tampak ini menutupi wajahmu” kata Kakek sambil mengangkat dan menunjukkan sebuah buku berukuran cukup besar. Ternyata buku Ensiklopedia Binatang Laut.

Ya. Ya, Itu salahku melanggar pesan Kakek dan Nenek. Tidak boleh membaca sambil tidur-tiduran. Tentunya, Aku sedang membaca ketika tiba-tiba mengantuk dan tertidur. Buku yang cukup besar itu menutupi wajahku sehingga membuat Aku bermimpi buruk.

Hentakan-hentakan kakiku ketika dalam mimpi meronta-ronta akibat leher tercekik itulah yang mungkin menyebabkan Kakek dan Nenek terbangun dan memasuki kamarku. 

Aku mengulurkan tangan bergantian kepada dua orang sesepuh di depanku. Menyalami dan mencium punggung tangan beliau. “Maafkan Cucu, Kek, Nek, karena telah melanggar pesan Kakek dan Nenek.”

Dua orang sesepuh itu mengangguk sambil tersenyum tulus.

Siniar Audio

Citation is loading...
75 comments
  1. Cerpen Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra menggambarkan pengalaman tokoh “Aku” yang terjebak di dunia mimpi, namun masih bisa memahami situasi itu melalui pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini sejalan dengan teori konstruktivisme, di mana seseorang membangun pemahamannya sendiri berdasarkan pengalaman dan bacaan sebelumnya. Bahasa yang digunakan sangat imajinatif, membuat pembaca seolah ikut berada di dunia bawah laut. Siniar audionya juga memperkuat suasana misterius melalui intonasi pembacanya yang tenang tapi penuh makna. Cerita ini menunjukkan bahwa pengetahuan bisa membentuk cara seseorang memahami dunia, bahkan dalam mimpi sekalipun.

    1. Pada awal cerita saat saya membaca bagian tokoh utama yang melihat bahwa tidak ada pengunjung selain mereka, saya berpikir, bagaimana mungkin tokoh utama tidak menyadari orang orang sudah pergi, itu aneh, lalu saat tokoh utama berada di tempat yang aneh, saya berpikir, jika ini di kehidupan nyata pasti ini semua hanyalah hayalan tokoh utama atau mimpi tokoh utama, dan ternyata tebakan saya benar, itu semua hanya mimpi tokoh utama. Hanya saja pada bagian akhir cerita, saat dialog tokoh utama meminta maaf kepada kakek dan neneknya, tokoh utama memanggil dirinya sendiri “cucu” itu terasa terlalu kaku untuk orang yang terlihat akrab dengan kakek dan neneknya. Saya merasa lebih nyaman jika tokoh utama memanggil dirinya sendiri dengan namanya.

  2. Cerita ini disusun dengan alur yang menarik dan sarat makna. Penulis berhasil menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menaati nasihat orang tua melalui kisah yang imajinatif dan menghibur.

    1. Ceritanya sangat menarik. karna di saat kita membacanya merasa berada di dunia lain. Yang penuh imajinasi dan kejadian yang tak terduga. Di dalam ceritanya kita juga dapat belajar bahwa mentaati nasehat orang tua itu sangat penting bagi diri kita.

    2. Cerita ini sangat menarik karena ending cerita yang buat pembaca tidak ekspek, ternyata semua itu hanyalah mimpi. Namun dari cerita itu kita bisa belajar untuk mendengarkan kata orang tua supaya tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.

  3. Cerita “Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra” mengajak kita merenungkan bagaimana manusia dapat tersesat maupun menemukan dirinya di tempat yang tak terduga, di dalam atau di luar zona nyaman. Kehidupan yang seakan “terdampar” seringkali membuka pintu bagi penemuan, keajaiban, atau perubahan besar.

  4. Cerpen ini menarik karena memadukan imajinasi dan pesan moral. Kisah tentang petualangan di kerajaan bawah laut yang menegangkan ternyata hanya mimpi akibat tokohnya membaca sambil tiduran. Penulis berhasil menggambarkan suasana magis dan menegangkan dengan deskripsi yang hidup. Di balik kisah fantastiknya, cerpen ini menyampaikan pesan agar menaati nasihat orang tua dan berhati-hati dalam kebiasaan kecil sehari-hari.

    1. Ceritanya sangat menarik apalagi menggunakan latar tempat kerajaan bawah laut sehingga membuat imajinasi saya sebagai pembaca bisa membayangkan seperti apa kerajaan nya dan semegah apa kerajaan itu.

  5. Ceritanya sangat menarik karena menggambarkan suasana fantasi yang sangat hidup dan penuh imajinasi. Saat membaca, saya merasakan ketegangan sekaligus rasa penasaran yang terus meningkat sejak kemunculan ratu dan raja dasar samudra hingga adegan ketika tokoh “aku” dan Henri berusaha melarikan diri. Bagian penutup yang mengungkap bahwa semua itu hanyalah mimpi memberikan kejutan menyenangkan karena membalikkan suasana tegang menjadi lega, sekaligus menyampaikan pesan tentang pentingnya menaati nasihat orang tua.

  6. Cerpen Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra menurut saya sangat menarik karena memadukan unsur realitas dan imajinasi secara halus. Bagian ketika tokoh utama terseret ombak dan terdampar di kerajaan bawah laut menggambarkan fantasi yang kaya akan deskripsi visual, membuat pembaca seolah bisa melihat suasananya secara langsung. Selain itu, akhir cerita yang ternyata hanya mimpi memberikan kejutan sekaligus pesan moral yang kuat bahwa nasihat orang tua sebaiknya dipatuhi.

  7. Menurut saya, cerita ini menarik karena mampu menghadirkan suasana yang hidup dan imajinatif. Deskripsi tentang pantai serta kerajaan bawah laut terasa jelas dan mudah dibayangkan. Hanya saja, bagian ketika suasana pantai tiba-tiba menjadi sepi membuat saya bertanya-tanya. Meskipun begitu, alur cerita tetap mengalir dengan baik, dan penutup yang menyingkap bahwa semuanya hanyalah mimpi memberi kesan logis serta menyenangkan. Saya merasa cerita ini disusun dengan rapi dan mudah dinikmati.

  8. Ceritanya unik dan menarik banget, soalnya alurnya ga bisa ditebak gitu kelanjutan setiap paragrafnya. Agak bingung juga pas udah ditengah cerita karena tokohnya tiba-tiba udah ada didunia lain. Ternyata itu cuma mimpi yang berawal juga dari kesalahan tokoh utama karena dia melanggar nasihat kakeknya untuk ga membaca sambil tiduran.

  9. Cerita ini sangat imajinatif dan menarik karena berhasil memadukan keindahan alam dengan fantasi dunia bawah laut. Penggambaran suasana dan makhluk-makhluk di kerajaan dasar samudra sangat detail sehingga pembaca dapat membayangkannya dengan jelas. Akhir ceritanya yang ternyata hanya mimpi merupakan sebuah plot twist yang cerdas dan membuat kisah terasa ringan namun tetap berkesan.

    1. Cerita ini sangat menarik, yang mana awal ceritanya menggambarkan kehidupan nyata lalu beralih ke dalam alam imajinasi. Dimana kehidupan nyata tokoh utama sedang membaca buku lalu di nasehati oleh kakek dan nenek untuk tidak membaca sambil tiduran, namun tokoh utama melanggar dan tertidur dan akhirnya masuk ke dalam mimpi. Akhirnya terjadi penyesalan bagi tokoh utama karena tidak menghiraukan nasehat kakek dan nenek.

  10. cerita ini bagus sekali, dibuka dengan visualisasikan terhadap pantai, dimana diawal cerita telah di beri spoiler terhadap pelanggaran perintah kakek namun dengan perintah yang berbeda. pendeskrisian terhadap karakter-karakter sangat jelas sehingga saya dapat dengan mudah menggambarkannya. setelah dengan semua peristiwa yang terjadi terkait kerajaan laut itu, ternya hanyalan mimpi dari tokoh “aku” yang melanggar nasihat kakek untuk tidak membaca sambari tidur.

  11. Teks rekon fantasi “Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra” membangkitkan imajinasi saya. Pada teks ini kita diajak menyelami dunia bawah laut yang misterius, dimulai dari suasana ceria di pantai yang tiba-tiba berubah mencekam.
    Deskripsi makhluk mitologis dan kerajaan yang menakjubkan menambah daya tarik cerita, sementara konflik dengan makhluk-makhluk aneh menciptakan ketegangan yang menarik perhatian. Akhir yang mengungkapkan semua itu hanyalah mimpi menjadi renungan bagi kita semua tentang pentingnya mendengarkan nasihat orang tua.
    Selanjutnya, saya setuju dengan komentar Alsinora, bahwasannya pada akhir cerita saat cucunya minta maaf dan menyebut dirinya dengan sebutan “cucu” kepada orang terdekat rasanya kurang nyaman, terasa kaku. Memang, dari awal nama resmi tokoh tidak disebut, namun penyebutan diri sendiri “cucu” kepada kakek dan nenek rasanya kaku.

  12. Cerita ini begitu kreatif dan memikat karena mampu menggabungkan pesona alam dengan unsur fantasi dunia bawah laut. Deskripsi mengenai suasana kerajaan samudra dan sosok-sosok makhluk yang tinggal di dalamnya digambarkan begitu rinci sehingga pembaca dapat membayangkan tiap adegannya. Penutup cerita yang menghadirkan kenyataan bahwa semuanya hanyalah mimpi menjadi plot twist yang cerdas dan membuat kisah ini terasa ringan sekaligus meninggalkan kesan mendalam.

  13. cerita ini menggambarkan seorang anak yang mimpi buruk disebabkan oleh kebiasaanya membaca sambil tiduran hingga tertidur demgan buku tebal di wajahnya, alur cerita menarik, diawali dengan ketegangan dan berakhir dengan kejutan ” ternyata hanya mimpi”

  14. Ceritanya menarik sekali! Didalam cerita ini memadukan latar nyata Pantai Pasir Jambak dengan imajinasi yang kaya dan menegangkan. Perjalanan mimpi sang tokoh ke kerajaan dasar laut menghadirkan makhluk-makhluk magis dan suasana misterius yang memikat. Narasi ini berhasil menggugah rasa ingin tahu sekaligus menyampaikan pesan penting tentang disiplin dan kepatuhan terhadap nasihat orang tua. Sebuah kisah yang kreatif dan penuh warna.

  15. Teks ini sangat menarik dan penuh imajinasi yang di mana teks ini menggambarkan suasana pantai yang tiba-tiba beralih ke dunia fantasi. Gambaran cerita di bawah laut yang sangat misterius namun tokoh-tokohnya bisa menerka tokoh-tokoh aneh itu seperti apa, namun yang sudah saya duga di awal ternyata semua kejadian itu hanyalah mimpi. Mimpi itu terdapat pesan moral tentang menaati nasihat orang tua.

  16. Cerita ini sangat menarik karena mampu memadukan imajinasi fantasi dengan pengalaman nyata, yaitu suasana Pantai Pasir Jambak. Cerita ini juga menggambarkan pemandangan alam secara detail dan menawan, sehingga saya seolah-olah ikut merasakan keindahan senja di pantai. Selain itu, alur cerita yang tiba-tiba berubah menjadi petualangan fantastis di kerajaan dasar laut menambah ketegangan dan daya tarik cerita. Cerita ini juga menyampaikan pesan moral tentang ketaatan, tanggung jawab, dan menghormati nasihat orang tua, yang tersampaikan melalui mimpi tokoh utama. Kombinasi antara deskripsi visual, aksi, dan pesan moral membuat cerita ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik.

  17. Ceritanya menarik dan mudah dipahami. Penulis menggambarkan kejadian dengan jelas dan menyisipkan pesan agar kita mendengarkan nasihat orang tua.

  18. Dari kisah tersebut, kita bisa mengambil pelajaran bahwa nasihat orang tua selalu mengandung kebaikan dan harus dihormati. Jika kita tidak mematuhinya, bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan pentingnya sikap hati-hati, disiplin, dan menghargai petuah orang yang lebih tua agar hidup kita tetap aman dan terarah.

  19. Cerita ini sangat imajinatif! Mengajak pembaca menjelajahi dunia bawah laut dengan makhluk-makhluk unik. Patut dibaca untuk melepas penat dan menambah inspirasi!

  20. Cerita fantasi yang sangat kreatif..
    Mulai dari ombak super hingga Raja Dasar Samudra mirip Voldemort, ending yang ternyata hanyalah mimpi buruk akibat buku ensiklopedia.

  21. Cerita ini sangat menarik dan sangat menyenangkan, karena pembaca di ajak untuk berimajinasi tentang dunia bawah laut yang sangat luas. Di akhir cerita juga terdapat pembelajaran bahwa saat akan membaca buku sebaiknya jangan dengan posisi tidur- tiduran karena tidak baik, bisa terbawa mimpi yang membuat tidur menjadi terganggu. Selain itu secara kesehatan membaca buku sambil tidur juga dapat merusak mata.

  22. Cerita yang kaya akan sebutan di dalamnya, saat mendeskripsikan ciri-ciri dan keadaan. Mendetail tapi tidak secara langsung, penuh dengan penyebutan.

  23. cara penulisnya menggambarkan kerajaan bawah laut itu keren menurut aku. imajinasi penulis sangat hidup, dari ruangan marmer, singgasana emas berkepala ular, sampai karakter Raja dan Ratu yang unik dan menyeramkan.
    Referensi ke Harry Potter, Percy Jackson, dan mitologi Tiongkok juga dipadukan dengan apik. Keliatan penulis punya wawasan luas dan kreatif mengolah cerita.
    Plot twist di akhir bener- bener ga nyangka sih, ternyata hanya mimpi karena ketiduran sambil baca buku.

  24. Ceritanya sangat seru dan menegangkan. Penulis menggambarkan suasana laut dengan detail, sehingga pembaca seolah ikut masuk ke dalam kerajaan bawah laut. Akhir ceritanya juga menyenangkan karena ternyata semuanya hanyalah mimpi yang membawa pesan penting agar mendengarkan nasihat orang tua.

    1. Cerita ini cukup menarik dan unik,di awal cerita kita di buat bingung karna latar awal yang menceritakan mereka sedang bermain dipantai. setelah itu mereka terbawa arus ombak dan terdampar dalam sebuah ruangan,semua terasa fantasi lalu tiba tiba tokoh “aku” terbangun. Cerita yang menarik ini ternyata juga memiliki makna sendiri serta pesan yang cukup singkat. Hal menariknya alam bawah sadar kerap mengambil beberapa kejadian di dunia nyata serta apa yang kita baca dan kita fikirkan dikepala biasanya akan masuk kedalam mimpi,pesannya sendiri terkadang tidak mendengarkan pesan orang tua dapat berdampak buruk untuk kita.

  25. Kisah yang sangat menarik, sehingga seolah olah pembaca dapat merasakannya dan akhir cerita yang sangat menyenangkan, ternyata itu hanya mimpi.Dari cerita tersebut kita bisa mencegah kejadian tersebut dengan tidak berlama lama di pantai. Dan pesan orang tua sangat penting untuk di dengar.

  26. Teks ini ditulis dengan sangat baik karena mampu memadukan imajinasi, deskripsi, dan pesan moral secara menarik. Penulis menggambarkan suasana senja di Pantai Pasir Jambak dengan bahasa yang indah dan penuh daya visual, membuat pembaca seolah melihat langsung keindahan langit jingga dan deburan ombak. Alur ceritanya runtut, dimulai dari ketenangan, berubah menjadi ketegangan saat tokoh utama terjebak di “kerajaan dasar laut”, lalu berakhir dengan twist bahwa semua hanyalah mimpi. Penggunaan unsur fantasi dan referensi budaya populer seperti Voldemort, Poseidon, dan Fucanglong memberi warna modern pada cerita, sementara pesan moral tentang pentingnya mendengarkan nasihat orang tua memberikan makna mendalam.

  27. Teks ini sangat kreatif dan imajinatif. Teks ini memperlihatkan kemampuan penulis bagaimana membangun dunia fantasi dari latar yang realistis yaitu (Pantai Pasir Jambak) dengan pendeskripsiannya yang kaya dan hidup, membuat pembaca bisa membayangkan suasana kerajaan laut yang menakutkan namun mempesona. Pesan moral yang didapat adalah jangan ceroboh di alam, karena alam bisa membawa kejadian tak terduga, sekaligus mengajarkan pentingnya keberanian dan rasa ingin tahu.

  28. Cerita ini menghadirkan kisah fantasi yang penuh imajinasi dengan latar dunia bawah laut yang menakjubkan. Penulis berhasil membangun suasana misterius dan memikat melalui sudut pandang tokoh utama yang tiba-tiba berada di tempat asing dan menakjubkan. Cerita ini mengandung pesan tentang keberanian menghadapi hal yang tak dikenal serta rasa ingin tahu yang tinggi terhadap dunia baru. Namun, cerita ini akan lebih menarik jika disertai penjelasan lebih mendalam tentang latar kerajaan dan karakter pendukung agar konflik dan alurnya terasa lebih hidup. Secara keseluruhan, teks ini menggugah imajinasi pembaca dan menunjukkan kreativitas tinggi dalam penggambaran dunia fantasi bawah laut.

  29. Cerita ini sangat imajinatif dan mampu membawa pembaca masuk ke dalam dunia fiksi yang penuh kejutan! Penulis sukses mengawali cerita dengan suasana pantai yang damai dan indah, lalu secara tiba-tiba mengubahnya menjadi petualangan menegangkan di sebuah kerajaan misterius di dasar laut. Perpaduan unsur fantasi seperti raja laut, ratu, naga penjaga, hingga makhluk setengah manusia setengah ikan membuat cerita ini unik dan memikat.

  30. cerita ini merupakan sebuah narasi petualangan fantasi yang dikemas apik dalam bingkai cerita mimpi. Penggunaan detail deskriptif dan pengakhiran yang logis berhasil memberikan kesan yang kuat kepada pembaca.

  31. Teks ini mengisahkan perpaduan antara realitas dan fantasi secara menarik. Cerita diawali dengan suasana pantai yang indah, lalu berubah menegangkan saat tokoh utama dan Henri terseret ke kerajaan bawah laut penuh makhluk misterius.

  32. Kisah ini merangkum periode genting menjelang 17 Agustus 1945, diawali dengan desakan kaum muda kepada Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan pasca kekalahan Jepang. Puncaknya adalah insiden Rengasdengklok untuk menjauhkan dwitunggal dari pengaruh Jepang. Berkat simpati Laksamana Maeda, naskah proklamasi dapat dirumuskan di kediamannya, diketik oleh Sayuti Melik, dan ditandatangani oleh Soekarno-Hatta. Akhirnya, pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Proklamasi Kemerdekaan dibacakan di Jalan Pegangsaan Timur 56, diikuti dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih jahitan Fatmawati.

  33. menurut saya cerita ini sangat menarik sekali karena Cerita ini menghadirkan perpaduan antara realitas dan fantasi dengan sangat menarik. Awalnya, suasana pantai yang digambarkan begitu indah dan tenang membuat pembaca larut dalam ketenangan senja, lalu secara tiba-tiba dibawa ke dalam alur menegangkan penuh imajinasi tentang kerajaan bawah laut. keren sekali

  34. Cerpen ini sangat bagus membuat pembaca juga berimajinasi dalam membacanya karna perlu untuk membayangkan sosok dari mimpi dan ceritanya juga sangat menengkan.

    1. Cerita ini mengisahkan seorang anak yang bermimpi datang ke dalam sebuah kerajaan yang dimana didalam mimpi tersebut ia tersesat didalamnya dan banyak menemukan mahluk ” yang aneh

  35. Cerita ini sangat menakjubkan dan menarik sekali. Cerita ini menampilkan kehidupan nyata dengan alam mimpi atau fantasi. Penulis menyajikan cerita ini secara baik dan penuh imajinasi. Dimana tokoh utama dan temannya terdampar di kerajaan dasar samudera secara tiba-tiba. Ini tidak masuk akal namun sangat unik di saat tokoh utama di perlihatkan semua makhluk laut yang aneh dan unik. Ternyata itu adalah mimpi dan mimpi itu terjadi karena saat membaca tokoh utama tidak mendengar nasihat neneknya untuk tidak tiduran saat membaca.

  36. Menurut saya teks ini sangat menarik untuk dibaca, dengan deskripsi yang kaya dan detail yang hidup sehingga pembaca dapat membayangkan suasananya dengan jelas. Alur cerita mengalir dari realitas ke dunia fantasi lalu kembali ke kenyataan dengan akhir yang mengejutkan namun logis.

  37. Cerita “Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra” sangat menarik karena penuh dengan imajinasi yang hidup. Penulis berhasil menggambarkan suasana pantai, kerajaan bawah laut, hingga makhluk-makhluk aneh dengan sangat detail dan seolah nyata. Alur ceritanya juga seru dan menegangkan, apalagi ketika tokoh utama berhadapan dengan raja, ratu, dan naga penjaga. Bagian akhir yang ternyata hanya mimpi juga memberi pesan agar selalu patuh pada nasihat orang tua. Cerita ini menunjukkan bahwa kekuatan imajinasi bisa membuat kisah sederhana menjadi luar biasa.

  38. Teks ini menceritakan tentang suasana dan imajinasi yang sangat kuat. Pada bagian pembukaan digambarkan tentang keindahan senja di pantai dengan bahasa deskriptif dan puitis, lalu alurnya berubah menjadi tegang dengan datangnya ombak besar dan perpindahan ke dunia misterius di dasar laut. Unsur fantasi digarap menarik dengan detail karakter makhluk laut, kerajaan bawah samudra, dan nuansa petualangan penuh bahaya. Akhir cerita terdapat plottwist yang manis. ternyata, semua itu hanyalah mimpi akibat membaca buku sebelum tidur sekaligus menyelipkan pesan sederhana tentang mematuhi nasihat orang tua. Secara keseluruhan, cerita ini enak dibaca, imajinatif, dan mampu membawa pembaca menyelami dunia fantasi.

  39. Cerita ini benar-benar membawa aku ke dalam dunia yang berbeda! Aku suka bagaimana tokoh utama menggunakan kecerdasan dan keberanian untuk bertahan di lingkungan baru.

  40. Cerita ini mengisahkan tentang seorang anak yang bernama temannya, Henri, yang terseret ombak besar di Pantai Pasir Jambak dan terdampar di sebuah kerajaan bawah laut yang disebut Kerajaan Dasar Samudra, tetapi terbangun dari mimpi buruknya. Mimpi itu disebabkan tokoh ‘Aku’ yang tertidur saat membaca buku ensiklopedia. Jika dilihat, Teks ini memiliki beberapa elemen yang mirip dengan teks rekon faktual (seperti urutan peristiwa dan latar tempat yang nyata), tetapi secara keseluruhan lebih condong ke fiksi karena mengandung banyak unsur fantasi dan imajinasi. Jika kita menganggap mimpi sebagai peristiwa nyata, kita masih bisa menganalisisnya dari sudut pandang rekon faktual.

  41. Cerita ini sangat menarik dan imajinatif. Selain itu cerita ini juga sangat kreatif dalam mengembangkan ide dan imajinasi. Bahasa yang digunakan sangat sederhana membuat pembaca mudah memahami alur cerita. Melalui cerita ini, membuat saya sadar, ternyata khayalan dalam mimpi itu terkadang sering tidak masuk akal, mimpi hanya bunga tidur. Terlepas dari hal itu, pesan lain yang saya dapat, yaitu kita harus mematuhi dan mendengarkan perkataan orang tua.

  42. Cerita ini menampilkan perpaduan menarik antara dunia fantasi dan realitas melalui kisah tokoh utama yang terseret ke dalam mimpi menegangkan di kerajaan dasar laut. Deskripsi makhluk seperti naga Dubalang Nago Sati, Raja dan Ratu Samudra, serta dua putrinya, Puti Nagini dan Nagani, digambarkan sangat detail hingga menghadirkan suasana magis dan mencekam. Ketegangan cerita berpuncak ketika tokoh utama dan Henri berusaha melarikan diri dari ancaman makhluk laut, sebelum akhirnya pembaca disadarkan bahwa semua kejadian itu hanyalah mimpi. Twist ini memberikan kejutan sekaligus pesan moral yang kuat tentang pentingnya disiplin dan mematuhi nasihat orang tua. Dengan gaya bahasa yang imajinatif dan alur yang mengalir, penulis berhasil menciptakan kisah yang tidak hanya menghibur tetapi juga sarat makna dan refleksi kehidupan.

  43. Karakter Putri Nagini dan Nagani sempurna, Mereka cantik tapi juga keji, dan keinginan mereka yang aneh (“Kami inginkan dua anak perempuan”) justru membuat mereka nampak sangat berbahaya dan semena mena, menciptakan ancaman yang besar bagi tokoh utama.

  44. Dari cerita ini saya benar-benar dibawa dari keindahan senja yang damai di Pantai Pasir Jambak ke petualangan fantasi yang menegangkan di Kerajaan Dasar Samudra. Saya ikut merasakan kepanikan saat ombak datang dan kengerian saat bertemu Raja, Ratu, dan putri mereka yang menyeramkan, membuat alur cerita jadi sangat seru. Plot twist di akhir yang mengungkapkan bahwa semua itu hanyalah mimpi buruk akibat ketiduran saat membaca, membuat cerita ini terasa unik dan memberikan kelegaan yang cepat setelah ketegangan yang dibangun.

  45. Cerita ini menarik karena berhasil membawa pembaca masuk ke dunia fantasi penuh misteri, menghadirkan ketegangan, lalu menutupnya dengan twist dan pesan moral yang jelas.

    1. Cerita ini cukup menarik dan unik,di awal cerita kita di buat bingung karna latar awal yang menceritakan mereka sedang bermain dipantai. setelah itu mereka terbawa arus ombak dan terdampar dalam sebuah ruangan,semua terasa fantasi lalu tiba tiba tokoh “aku” terbangun. Cerita yang menarik ini ternyata juga memiliki makna sendiri serta pesan yang cukup singkat. Hal menariknya alam bawah sadar kerap mengambil beberapa kejadian di dunia nyata serta apa yang kita baca dan kita fikirkan dikepala biasanya akan masuk kedalam mimpi,pesannya sendiri terkadang tidak mendengarkan pesan orang tua dapat berdampak buruk untuk kita.

  46. Cerita ini memiliki imajinasi yang sangat kuat dan berhasil membawa pembaca masuk ke dalam suasana misterius dari pantai hingga istana dasar laut. Deskripsi suasana senja dan keadaan ruangan bawah laut sangat hidup, detail, dan puitis. Pembaca bisa merasakan perubahan emosi tokoh dari kagum, takut, hingga lega ketika tersadar dari mimpi.

  47. Sepertinya penulis lebih banyak menggunakan pantai sebagai tempat di dalam tulisan nya, sesuka itu kah penulis dengan pantai?

  48. Menurut saya teks rekon ini membuka ruang untuk pemikiran yang dalam dan reflektif tentang perjalanan hidup dan bagaimana kita merespons segala bentuk tantangan yang datang. Itu adalah perjalanan untuk menemukan “kerajaan” dalam diri kita, bahkan ketika kita merasa tersesat atau tidak tahu arah.

  49. cerita ini disampaikan dengan bahasa yang hidup dan mudah dibayangkan. Alurnya juga membangun ketegangan sedikit demi sedikit sampai akhir. Saya jadi teringat, dulu saya pernah bermimpi berada di dalam kotak kecil dan gelap yang membuat saya phobia terhadap tempat sempit.

  50. Cerita ini bikin saya kebawa suasana. Awalnya tenang di pantai, terus langsung berubah jadi petualangan bawah laut yang serem tapi seru. Bagian pas ketemu makhluk-makhluk itu bikin deg-degan, ternyata ujung-ujungnya cuma mimpi gara-gara ketiduran sambil baca buku. Lucu sih, tapi ada pesannya juga biar jangan baca sambil rebahan. Kreatif ceritanya!

  51. Cerita ini sangat imajinatif dan menarik karena berhasil memadukan keindahan alam dengan nuansa fantasi kehidupan bawah laut. Gambaran tentang kerajaan samudra serta para makhluk yang menghuni di dalamnya disajikan dengan detail sehingga pembaca dapat membayangkan setiap adegan dengan jelas. Dah ternyata itu hanya mimpi

  52. Saya sangat suka cerita ini karena alurnya benar-benar tidak bisa ditebak. Awalnya sangat menegangkan dengan suasana mistis dan makhluk aneh, tapi tiba-tiba ada plot twist yang membuat semuanya terasa masuk akal. Perpindahan dari mimpi ke dunia nyata juga mulus sekali, jadi pembacanya ikut merasa lega setelah ketegangan di awal. Ceritanya unik, punya daya tarik sendiri, dan sukses membuat saya penasaran dari awal sampai akhir.

  53. Cerita ini sangat imajinatif dan menarik karena berhasil membuat pembaca penasaran dengan alur ceritanya, yang kemudian ini hanya mimpi

  54. Cerita ini imajinatif dan menarik karena berhasil membuat pembaca penasaran dengan alur ceritanya, yang ternyata ini hanya mimpi

  55. Menurut saya,dari cerita ini kita bisa belajar untuk mendengarkan nasihat orang tua.kadang kita merasa mereka hanya melarang atau terlalu khawatir,padahal sebenarnya mereka ingin yang terbaik untuk kita.Pada cerita ini tokoh utama menyesal karena tidak patuh kepada kakeknya untuk tidak pulang terlalu sore,dan akhirnya dia mengalami kejadian aneh yang ternyata hanya mimpi.dan cerita ini sangat memberikan pembelajaran berharga bahwa jangan pernah melanggar pesan yang orang tua berikan.

  56. Menurut saya, cerita ini sangat bagus. Saya kira awalnya mereka memang terdampar di kerajaan dasar samudra, tetapi ternyata itu hanya mimpi dari tokoh aku. Pesan amanat yang dapat saya ambil dari cerita ini adalah bahwa kita harus mendengarkan nasihat dan pesan orang tua. Karena nasihat orang tua itu selalu berguna untuk diri kita sendiri.

  57. Cerita Fantasi yang berjudul “Terdampar di kerajaan dasar samudera” ini, menurut saya alurnya sangat kompleks, menarik, kreatif dan diluar dugaan. Ceritanya membawa pembaca membayangkan situasi yang dramatis, ketakutan dan cukup menegangkan. Kejadian di akhir cerita yang tidak terduga, ternyata yang dialami tokoh aku dan Henri itu hanyalah sebuah mimpi si tokoh Aku. Ia tertidur setelah membaca ensiklopedia kerajaan dasar laut. Sebelum itu nenek dan kakek nya sudah melarangnya untuk tidak membaca itu sambil tidur tiduran. Akan tetapi ia tetap melakukannya, sehingga iya mendapatkan mimpi buruk. Dari cerita ini pesan moral yang dapat kita ambil yaitu, sebagai seorang anak sebaiknya kita harus mematuhi nasihat yang diberikan orang tua kita, nenek maupun kakek, karena apa yang dikatakannya itu pasti itu untuk kebaikan kita.

  58. Cerita ini menggambarkan perpaduan suasana pantai yang indah dengan pengalaman menegangkan di kerajaan dasar laut secara sangat detail dan imajinatif. Deskripsi makhluk-makhluk laut serta ruangan istana membuat cerita terasa hidup dan mudah dibayangkan. Ketegangan saat tokoh Aku dan Henri dikejar hingga hampir tercekik berhasil membangun suasana dramatis. Akhir cerita yang ternyata hanya mimpi memberikan kejutan sekaligus menyampaikan pesan moral tentang pentingnya mematuhi nasihat orang tua.

    1. Dari cerita yang berjudul”terdampar di kerajaan dasar samudra”ini saya menyimpulkan bahwa ceritanya sangat menarik untuk dibaca karna membawakan tema yang unik dan indah seperti pantai dan kita dapat mengenal makhluk-makhluk laut yang tak biasanya kita tahu,tapi di tengah video nya membuat saya bingung karena mereka tiba-tiba berada di dunia lain,dengan ketegangan saya membaca ceritanya ternyata itu hanya mimpi yang dialami oleh si tokoh,nah dari cerita ini membuat saya menyadari bahwa larangan dan nasihat orang tua harus kita patuhi)

      1. Terima kasih atas tanggapan-tanggapan Sdr. Sebenarnya, teks ini bukan cerpen, bukan cerita natasi, dan sebagainya. Sesuai dengan tuntutan Kurikulum Merdeka, ada teks yang baru, yaitu teks rekon. Setelah dianalisis, teks rekon itu ada rekon personal, faktual, dan fantasi. Nah, teks yang ini adalah teks rekon fantasi.

  59. Menurut saya, cerita ini sangat kreatif dan mampu membawa pembaca masuk ke dunia fantasi bawah laut. Penulis berhasil menggambarkan suasana secara visual sehingga mudah dibayangkan. Pesan moral mengenai keberanian juga sangat relevan untuk pembaca muda. Cerita ini cocok dibaca sebagai hiburan sekaligus inspirasi. Secara keseluruhan, teks ini menyenangkan dan memiliki nilai positif.

  60. Cerita ini sangak unik dan imajinatif.Gaya bahasa yang imajinatif,penulis membawa cerita ini meningkatkan imajinatif pembaca dengan mendeskripsikan tokoh secara jelas,menjelaskan dengan kemiripan pada dunia nyata seperti “Tepatnya mirip moncong ikan aligator”.
    Ternyata pada penutup cerita posisi “Aku” hanya bermimpi. Adapun pesan dari cerita ini bahwa pentingnya mendengarkan nasihat orang tua.

  61. Cerita ini menggambarkan sebuah pengalaman penuh fantasi yang seru dan menegangkan. Awalnya suasana pantai tampak damai dan indah, lalu tiba-tiba berubah menjadi petualangan misterius di kerajaan bawah laut yang dihuni makhluk-makhluk aneh. Pembaca diajak mengikuti alur yang hidup dan penuh imajinasi hingga akhirnya terungkap bahwa semua kejadian itu hanyalah mimpi karena tokoh utama tertidur saat membaca. Cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mengingatkan pentingnya mengikuti nasihat orang tua dan tidak membaca sambil berbaring.

  62. Cerita ini sangat cerdas dimana penulis menggabungkan berbagai tokoh atau unsur dari karya populer seperti Harry Potter, Percy Jackson, hingga cerita rakyat Tiongkok. Tidak menyalin, tetapi memanfaatkan imajinasi. Pembaca sudah mengenali referensi tersebut sehingga gambaran menjadi semakin hidup.

  63. Cerita ini menggambarkan khayalan yang muncul karena membaca sambil tidur, sehingga mimpi terasa sangat nyata dan menakutkan. Suasana pantai dan kerajaan bawah laut dibuat hidup untuk menunjukkan betapa kuatnya imajinasi tokoh “Aku” setelah membaca ensiklopedia tentang laut.
    Pesan utamanya sederhana: patuh pada nasihat orang tua, terutama hal kecil seperti tidak membaca sambil tiduran.,trus cerita ini sangat menarik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ringkasan Komentar

Diskusi di kolom komentar tentang cerpen "Terdampar di Kerajaan Dasar Samudra" menunjukkan antusiasme dan keingintahuan pembaca terhadap tema yang diangkat. Banyak yang mengapresiasi imajinasi dan deskripsi mendetail yang membuat suasana cerita terasa hidup, seperti yang disampaikan oleh Amalia Putri Nst dan Dwi Herlina. Pembaca juga mencermati pesan moral tentang pentingnya mendengarkan nasihat orang tua, yang diungkapkan oleh Silsilia Praba Ningsih dan Fani Marda Putri. Beberapa komentator, seperti Alsinora Wisna dan Elzi Rahma Liza, memberikan masukan konstruktif mengenai karakter dan alur cerita. Secara keseluruhan, suasana diskusi hangat dan penuh semangat, dengan pembaca saling berbagi pandangan dan pengalaman membaca yang positif.

Diringkas oleh AI pada 23 November 2025 pukul 21:56 WIB