Abadi Nirwanaku
Abadi Nirwanaku

Abadi Nirwanaku

0 Shares
0
0
0
Belasan tahun silam,
goresan takdir menjadikanmu ibundaku.
Rasa lara yang mencekam
seolah sirna kala sendu memecah bisu.

Kau tak sekadar hawa,
sebab Tuhan ciptakan kau sebagai jalan menuju nirwana.
Bak Siti Hajar pada Ismail, anaknya,
kau rela tepar demi harsa yang kami rasa.

Bun...
Kirana terpatri di wajahmu,
membuat renjana ini hadir selalu,
hingga insan ini tak mau aksa darimu.

Meski raut wajahmu kini kian berkerut,
dahayu parasmu melekat di wajahku,
sebab kita senantiasa tertaut,
karena aku sama sepertimu.

Bun...
Doaku satu,
semoga kau sehat selalu,
abadi denganku.

Siniar Audio

Citation is loading...
16 comments
    1. Puisi ini sangat indah dan menyentuh hati pembaca. Pemilihan diksinya penuh makna, seperti pada kata “renjana”, “kirana”, dan “aksa” yang menggambarkan cinta serta kerinduan mendalam hingga muncul keinginan untuk tidak jauh dari ibunda. Diksi-diksi tersebut mengekspresikan kekaguman penyair kepada sosok ibu. Perbandingan dengan kisah Siti Hajar dan Ismail semakin memperkuat makna pengorbanan seorang ibu. Pada penggalan puisi “sebab Tuhan ciptakan kau sebagai jalan menuju nirwana”, tersirat makna bahwa ibunda adalah penuntun menuju kebahagiaan bagi sang penyair. Di akhir puisi, penyair berharap selalu ada kehadiran dan kebersamaan antara seorang ibu dan anaknya.

  1. Cristina S Simarmata
    NIM : 25016016
    Puisi ini sangat menyentuh dan memiliki makna mendalam tentang cinta seorang anak kepada ibu. Pilihan diksi yang lembut dan religius, seperti “nirwana” dan “Siti Hajar,” menambah nuansa suci pada penggambaran sosok ibu. Irama puisinya mengalun tenang, menghadirkan perasaan haru dan penghormatan yang tulus. Selain indah secara bahasa, puisi ini juga menyampaikan nilai moral tentang bakti dan penghargaan kepada orang tua. Secara keseluruhan, karya ini berhasil menggugah emosi pembaca dan mengingatkan betapa besar peran ibu dalam kehidupan setiap insan.

  2. Puisi ini sangat menyentuh karena menggambarkan kasih sayang dan pengorbanan seorang ibu dengan bahasa yang indah dan penuh makna. Bagian yang menyinggung kisah Siti Hajar dan Ismail semakin memperdalam makna puisi, karena melambangkan perjuangan seorang ibu yang rela berkorban demi kebahagiaan anaknya. Penulis juga menggunakan pilihan diksi yang unik dan jarang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga memberikan kesan sastra yang tinggi. Kesan yang ditinggalkan sangat haru dan membuat pembaca merenungkan kembali jasa seorang ibu. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menggugah emosi dan memberikan pesan moral yang kuat tentang ketulusan cinta seorang ibu.

  3. Puisi ini sangat menyentuh hati, penulis yang meminta untuk ibu untuk tetap abadi di sampingnya. Meski usia ibu sudah tidak lagi muda tapi kecantikan di wajahnya mulai berkerut. Kami akan terus mendoakan untuk kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat ibu, sehat selalu kehidupanku.

  4. Puisi ini membuat saya teringat akan malaikat saya. Penggambaran tentang ibu terasa hangat sampai saya ikut terbawa suasana. Tiap bait menghadirkan rasa haru yang lembut dan bikin saya teringat pada kasih ibu yang tulus. Bahasanya sederhana tapi dalam, jadi pesannya terasa sampai hati.

  5. Puisi ini sangat indah, mampus menyentuh hati para pembaca. Bagaimana seorang “Bunda” digambar
    kan pada puisi ini begitu indah. Pemilihan kata dan rangkaian nya mampus menciptakan kalimat yang begitu dalam . Puisi ini memberikan pesan bahwa cinta seorang ibu sangat tulus kepada anaknya.

    1. Wahh,menurut saya puisi “Abadi Nirwanaku” adalah persembahan yang menyentuh hati tentang penghormatan dan rasa syukur seorang anak kepada Ibunya. Dengan diksi yang indah dan puitis (seperti nirwana, kirana, dan renjana), puisi ini berhasil mengagungkan peran Ibu sebagai “jalan menuju surga” dan sumber kebahagiaan sejati. Kasih sayang dan ikatan batin yang abadi tersampaikan dengan kuat.

  6. Puisi yang bagus dan menyentuh hati. karena dalam puisi ini penulis betul-betul berhasil menggambarkan bentuk cinta seorang anak kepada ibunya. Pada bagian awal pembaca mudah memahami makna puisiK kemudian pada bait berikutnya mulai timbul kalimat filosofis yang mengajak pembaca berpikir mengenai tafsiran puisinya. Digambarkan pula kalau Sang anak dalam puisi ini serupa sekali dengan ibunya, yaitu pada kalimat,” karena aku sama sepertimu.” Bagian itu sangat menyentuh hati.

  7. Dari puisi yang berjudul”Abadi Nirwanaku”sangat menyentuh hati saat membacanya,memberikan makna disetiap baitnya,dimana menceritakan batapa besar kasih sayang seorang anak kepada ibunya yang selalu berkorban, memberikan kenyamanan dan kasih sayang,walaupun ibunya tidak muda lagi,tetapi kasih sayangnya tetap terasa tidak akan berubah, mengingatkan aku sebagai anak yang telah ditinggal mama pergi,betapa senangnya dulu selalu mendapatkan kasih sayang dan perhatian mama yang sangat berharga,maka dari itu sayangilah ibumu selalu doakan kesehatan serta kebahagiannya,karena ibu adalah malaikat kita

  8. Puisi ini sangat indah dan menyentuh kalbu.
    Puisi ini menggunakan sudut pandang orang pertama, ditandai dengan hadirnya tokoh “aku” yang ber2bicara langsung kepada sosok ibunya. Penyair menempatkan diri sebagai anak yang sedang mengenang, memuji, dan mendoakan ibunya dengan penuh kedekatan emosional. Sudut pandang ini membuat suasana puisi menjadi sangat personal karena pembaca diajak masuk ke dalam perasaan dan ingatan sang anak. Melalui perspektif ini, saya bisa merasakan betapa besar rasa hormat, syukur, dan cinta yang dimiliki tokoh terhadap ibunya. Sehingga, puisi terasa lebih intim dan menyentuh karena disampaikan dari suara batin seorang anak yang merawat kenangan dan kasihnya.

  9. Puisi ini sangat menyentuh karena menghadirkan hubungan yang intim
    antara seorang anak dan ibunya. Pilihan diksi seperti “goresan takdir,” “sendu
    memecah bisu,” hingga “kau rela tepar demi harsa yang kami rasa” memperkuat
    nuansa pengabdian dan kasih ibu yang tak terukur. Meski sederhana, puisi ini
    memancarkan rasa syukur, kerinduan, serta ketakutan kehilangan yang kerap
    dirasakan seorang anak ketika melihat ibunya menua.

  10. puisi ini menampilkan penghormatan terhadap ibu melalui bahasa yang indah dan lembut. Penulis menggambarkan kecantikan ibu yang tidak memudar meski usia terus bertambah, menegaskan bahwa kasih sayang membuat sosok ibu selalu tampak abadi. Pesan tentang doa untuk kesehatan dan kebersamaan juga menambah kedalaman makna puisi. Dengan demikian, puisi ini bukan hanya karya sastra, tetapi juga bentuk pengabdian hati seorang anak kepada ibunya.

  11. Karya ini sangat indah dan sarat dengan emosi. Penulis mampu menghadirkan perasaan kehilangan dan kerinduan melalui bahasa yang puitis dan penuh makna. Saya merasa pembaca dapat merasakan kedalaman emosi yang ingin disampaikan melalui pemilihan diksi yang pas. Teks ini juga mengajak pembaca untuk merenung tentang makna kenangan dan keabadian dalam kehidupan. Saya menyarankan penulis menambahkan sedikit konteks agar pembaca lebih mudah memahami latar perasaan yang ingin disampaikan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ringkasan Komentar

Diskusi di kolom komentar artikel "Abadi Nirwanaku" dipenuhi dengan ungkapan rasa syukur dan penghormatan terhadap sosok ibu. Para pembaca, seperti Nursaid dan Vionisa Taqwa, mengapresiasi keindahan dan kedalaman puisi yang menggambarkan cinta dan pengorbanan seorang ibu. Cristina S Simarmata dan Amalia Putri Nst menyoroti penggunaan diksi yang lembut dan religius, yang semakin memperkuat makna puisi. Husna Silfiana dan Najwa Salsabila merasakan haru yang mendalam, mengingatkan mereka akan kasih sayang ibu yang tulus. Suasana diskusi sangat hangat, dengan banyak komentar yang saling mendukung dan berbagi pengalaman pribadi. Secara keseluruhan, puisi ini berhasil menggugah emosi dan menyampaikan pesan moral yang kuat tentang bakti kepada orang tua.

Diringkas oleh AI pada 22 November 2025 pukul 07:22 WIB