Aku Keturunan Makhluk Terkutuk
Aku Keturunan Makhluk Terkutuk

Aku Keturunan Makhluk Terkutuk

0 Shares
0
0
0

Senja bergulir, mendung menggelayut. Di ufuk barat, sesekali petir merobek awan. Tanpa guntur. Satu per satu, pengunjung pantai Ujung Batu meninggalkan objek wisata yang tidak terlalu ramai itu.

“Yok, kita cabut. Sebentar lagi Magrib!”  Ajak Nyoman sambil telapak tangan kirinya menggenggam telapak tangan Anjani, membantunya gadis itu berdiri. 

“Yah …. Padahal baru … setengah jam kita di sini.” Gadis itu berdiri perlahan,  enggan. Namun, tidak menolak ajakan Nyoman. Selain menjelang Magrib, tampaknya hujan juga akan turun. 

Seperti hari-hari sebelumnya, arus lalu-lintas pada senja hari di Kota Padang macet. Tentang peningkatan kemacetan lalu-lintas, pernah kepala daerah provinsi ini menyatakan, “Kemacetan itu pertanda naiknya tingkat kemakmuran. Sebab, semakin banyak masyarakat di daerah ini yang mampu memiliki kendaraan bermotor!” Suatu pernyataan, yang kata anak muda, amat membagongkan. Apa lagi bila disandingkan dengan ungkapan, “Ketertiban masyarakat suatu kota/daerah tercermin dari ketertiban lalu-lintasnya.” 

Anjani memahami perasaan Nyoman ketika terjebak dalam  kemacetan arus lalu-lintas. Cenderung uring-uringan. Bukan karena kemacetannya, tapi, menurut Nyoman adalah gaya dan sikap banyak pengendara di kota ini yang gaje, kagak jelas. Kendaraan lambat, tapi ambil jalur kanan, atau mengangkangi markah jalan, atau sein kiri jalan terus malah justru belok kanan.  Banyak pengendara melawan arus, pemotor tidak pakai helm, aksesori motor tidak ada atau tidak aktif misalnya lampu rem, spion, dan knalpot tidak standar. Mungkin, ungkapan filosofis jeblog, “Guna peraturan, kan untuk dilanggar” benar-benar merasuk di kalangan orang-orang seperti itu. 

Lokasi rumah yang dituju sudah dekat, di Purus. Rumah keluarga etek Anjani namun Nyoman tidak tahu tentang itu. Dalam anggapannya, itu rumah keluarga Anjani. 

Menjelang simpang terakhir, gerimis menebar tipis. Nyoman dengan hari-hati mengendarai motornya memboncengkan Anjani. Tiba-tiba, bertepatan Nyoman membelokkan motornya ke kiri, dari arah kiri muncul gerobak motor (getor, menurut istilah Nyoman) yang dipacu secara ugal-ugalan. Nyoman kaget, demikian halnya pengendara getor itu. Dengan sigap, Nyoman mengerem motornya, pengendara getor itu juga, dengan serabutan mengerem kendaraannya. Untunglah, tidak terjadi kejadian fatal. Hanya senggolan. Namun, tak urung motor Nyoman jatuh, juga Anjani. Nyoman dan Anjani tertatih bangkit berdiri. Dari sudut matanya, Anjani melihat Nyoman bangkit lalu mengejar pengendara getor yang tidak bertanggung jawab itu. Namun, upaya Nyoman tak ada gunanya. Pengendara getor itu malah ngakak tertawa dan kembali memacu kendaraannya. 

“Benar, kan? Makhluk paling brengsek di kota ini ya itu, pengendara getor. Makhluk terkutuk. Lihat, yang tadi ….”. Wajah Nyoman merah padam menahan amarah. Anjani mengangguk-angguk seraya mengangkat, lalu menggerak-gerakkan telapak tangan kanannya, meredakan emosi Nyoman sekaligus memberi isyarat bahwa dirinya sudah paham tentang hal itu. Tentunya, Nyoman tidak tahu bahwa Anjani memendam perasaan mendesak, marah sekaligus malu. Campur-aduk. Nyoman tidak mengetahui hal itu. 

Tidak seperti sebelumnya, Anjani melarang Nyoman mengantarnya sampai ke rumah. Menurut Anjani, tanggung, sudah saat Magrib. Hanya sampai di depan pagar. Setelah bersalaman, Nyoman pun pergi. Tentunya, pulang.

Malam Minggu, malam panjang. Benar-benar terasa panjang secara harfiah dalam batin dan pikiran Anjani. Nyoman tidak bisa datang malam ini karena ada acara dengan keluarga, yaitu megebagan. Menurut Nyoman, acara megebagan identik dengan takziah di rumah duka, di rumah orang sekampung dengan keluarga Nyoman yang juga tinggal di Padang. 

Benar-benar malam yang panjang. Sudah lewat tengah malam. Namun, Anjani belum bisa berbaring memicingkan matanya untuk tidur. Rumah cukup besar dan mewah ini sudah senyap, penghuni yang hanya tiga orang sudah lelap, kecuali Anjani. Ingatannya kembali melayang menerawang kenangan pertemuan dan persahabatan dirinya dengan Nyoman. Rekan-rekan sekampus memberi label bahwa hubungan antara dirinya dengan Nyoman bukan sekadar persahabatan tetapi sudah pacaran.

Pertemuan dirinya dengan Nyoman disebabkan oleh salah-duga. Nyoman menduga dirinya berasal dari keluarga Bali. Saat itu, satu setengah tahun yang lalu, ada Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Daerah (Peksimida), di ISI Padangpanjang. Ia memilih tangkai lomba penulisan naskah lakon, sedangkan Nyoman melukis. Aneh, memang. Ia kuliah di prodi ekonomi, sedangkan Nyoman hukum. Tapi, itulah hobi. 

Saat itu, jelang lomba dimulai, Anjani dan dua orang rekannya sedang berada di kafe ISI. Sekadar minum teh panas dan panganan ringan. Seorang perempuan, Tifany, masuk ke dalam kafe dan memanggilnya dengan suara cukup lantang, “Hai, Anjani …. Aku join ya!” Biasa, Tifani, peserta tangkai lomba baca puisi orangnya memang periang. Kiranya, teriakan itu menarik perhatian seorang pemuda, Nyoman, yang juga sedang berada di kafe tersebut. Pemuda itu memandangi dirinya penuh selidik. Anjani merasa agak jengah. 

Senja hari, lomba pun usai. Anjani dan rombongan menunggu bus kampus untuk kembali ke Padang. Saat itu, saat Anjani sedang memisahkan diri untuk menerima telepon dari Etek. Baru saja mengakhiri telefon, Nyoman menghampirinya.

“Maaf, Mbak. Boleh kenalan? Aku Nyoman, dari tangkai lomba melukis. Mbak, Anjani, kan?” Seraya nyerocos, Nyoman mengulurkan tangan meminta bersalaman.

Anjani agak kaget. Sejurus, ia ingat bahwa pemuda ini yang tadi pagi memandangi dirinya dengan penuh selidik. Namun, ia pun menyambut uluran tangan Nyoman.

“Iya, Bang. Aku Anjani, dari tangkai lomba penulisan naskah lakon”. Anjani agak enggan namun dalam hatinya memuji keberanian dan kejantanan pemuda gagah itu. Santun lagi.

“Iya, sudah Aku selidiki lho. Tapi, maaf, boleh bertanya? Mbak berasal dari Bali?” Tatapan Nyoman penuh rasa ingin tahu yang justru membuat Anjani merasa geli.

Enggak, Bang. Aku asli Padang. Namaku Anjani Putri Rahmi. Bidan yang menolong kelahiranku mungkin orang Bali. Ibu ngefans. Diambilnya potongan nama bidan itu jadi pangkal namaku.” Anjani heran. Kok, bisa selancar itu ia ngomong dengan pemuda yang baru ia kenal?

Nyoman tertawa renyah sambil kembali meminta maaf dan melambaikan tangan, berlari kecil ke rombongannya. Hanya sampai di situ pertemuan Anjani dan Nyoman.

Pertemuan berikutnya, di Jakarta. Di UNJ. Saat Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (PEKSIMINAS). Aneh. Padahal mereka satu tim plus menaiki pesawat yang sama. Ternyata, setelah di Jakarta, Anjani baru tahu bahwa Nyoman terlambat datang ke BIM saat keberangkatan tim dari Padang. 

Tim dari Sumatera Barat ditempatkan pada dua mes berdampingan. Saat itulah, mereka memiliki banyak kesempatan untuk berkomunikasi. Termasuk saat kepulangan tim ke Padang. Baik Anjani maupun Nyoman sama-sama meraih predikat yang sama pada pekan seni itu. Hanya juara harapan. 

“Apakah Abang meyakini adanya reinkarnasi?” Perkataan itu meluncur begitu saja, pada saat mereka menikmati malam Minggu di Taman Budaya Padang. Anjani tiba-tiba merasa kikuk. Khawatir, Nyoman tersinggung atas pertanyaan itu.

“Ya, tentu. Kami meyakini bahwa kelahiran dan kematian itu suatu siklus. Sama dengan keyakinan umat Hindu di India ….” Jawab Nyoman yang langsung dipotong Anjani, merasa dirinya mendapat angin dan Nyoman tidak tersinggung atas pertanyaannya. 

“Jadi, agama Hindu di Bali itu sama dengan Hindu India?” Tanya Anjani dengan kening berkerut menandakan kejujuran atas ketidaktahuannya.

“Ya, beda. Memang, kitab suci, akar kami sama. Weda. Namun ritual keagamaan Hindu Bali agak berbeda meskipun ada yang sama dengan ritual umat Hindu India. Tapi, tentang itu tidak mungkin Abang jelaskan. Nanti, Adek malah tambah bingung.”

“Kok, bisa beda?” Tanya Anjani keheranan.

“Iya. Beda. Leluhur kami meyakini bahwa agama juga ditentukan oleh kondisi geografis serta sosial budaya. Termasuk nilai-nilai luhur kami sebelum ajaran Hindu itu berkembang di Bali. Jadi, ada enkulturasi nilai-nilai tradisi dengan agama.” Nyoman, tampaknya menguasai konsep-konsep spiritual, religi, sosiologi, dan antropologi masyarakat Bali. Maklum, ia mahasiswa fakultas hukum yang saat itu hanya menunggu saat wisuda. Sebaliknya, Anjani baru memasuki semester ke lima.  

Anjani mengangguk-angguk. Terlintas dalam pikirannya, enkulturasi antara sosio-geografis plus antropologis inilah yang dijadikan dasar pemikiran bagi beberapa orang untuk menumbuhkembangkan Islam Nusantara. Ia ingin melanjutkan pertanyaan, tapi Nyoman mengangkat tangan kanan dan menggoyang-goyangkannya. Isyarat untuk menghentikan topik pembicaraan yang terlalu berat pada malam itu. Memang, pada awal kedekatan mereka, sudah ada kesepakatan agar perbedaan agama jangan sampai memicu perdebatan. Tidak mungkin akan ada titik temunya. 

“Tidak akan ada titik temunya …. Agama, keyakinan kita beda” Desah Anjani malam itu. Makin larut. Sudah lewat pukul satu. Ya, tidak akan ada. Apa lagi, jika Anjani merenungi siapa dirinya. Anak dari keluarga miskin sehingga ia dititipkan sejak kecil kepada etek, adik perempuan ibu Anjani yang kebetulan tidak dikaruniai keturunan. Bukan masalah kemiskinan yang mengganggu pikiran dan perasaan Anjani. Masalah pekerjaan orang tuanya. Bapaknya hanya buruh pengangkutan barang untuk menafkahi istri dan tiga orang adik Anjani. Satu-satu kendaraan yang dimilikinya adalah getor. Malahan, ibunya juga terampil mengendarai getor, menggantikan suaminya jika suaminya itu kurang sehat. Tergambar dalam ingatan Anjani, kondisi sepeda motor  yang dijadikan getor itu memprihatinkan, tidak layak pakai, persis sama dengan apa yang pernah diomongkan Nyoman. Nyoman, pembenci bahkan pengutuk pengendara getor di kota ini.

Getor di kota ini memang hampir selalu membuat Nyoman meradang. Seperti sore itu, ketika ia menjemput Anjani di kampus. Bawa mobil. Sebenarnya, bisa saja Nyoman setiap hari membawa mobil jika saja emosinya sanggup bertoleransi dengan kemacetan lalu-lintas di kota ini. Maklum, Nyoman memang berasal dari keluarga berada. Keberadaannya di Padang itu mengikuti ayahnya yang dipindahtugaskan dari Surabaya ke Padang. Kepala Pengadilan Tinggi. Sementara, dua orang kakaknya sudah bekerja di Jakarta dan Bali. Bulan depan, ayahnya juga akan dipindahkan ke Jakarta. Agak bertepatan waktunya dengan  acara wisuda Nyoman. Konon, Nyoman akan melanjutkan kuliah, S2, di Unud, Universitas Udayana. 

Saat itu, sore menjelang senja. Nyoman mengendarai mobilnya dengan hati-hati. Alunan musik lembut dari perangkat audio mobilnya tidak mampu menghilangkan wajah tegangnya. Di depan Basko Grand Mall, kemacetan bertambah parah. Tiba-tiba, … brakkk …. Terdengar suara benturan cukup keras. Mobil Nyoman terguncang. Segera ia mengerem mobilnya, dan menyelidik melalui kaca spion. Lalu, ia membuka pintu mobil dan bergegas ke belakang. Anjani pun penasaran dan menolehkan kepalanya, menyelidik apa yang sebenarnya terjadi.

Anjani tercekat. Wajahnya menegang. Ternyata getor yang menabrak mobil Nyoman. Anjani memucat. Tampak, Nyoman sedang marah-marah membentak pengendara getor yang ketakutan dan berulang-ulang minta maaf. Beberapa orang berusaha menyabarkan Nyoman dan meminta agar Nyoman melanjutkan perjalanannya. Orang-orang berkerumun. Namun, di sela-sela kerumunan itu, Anjani melihat sosok pengendara getor. Ayahnya. 

Nyoman kembali memasuki mobil. Nafasnya tersengal-sengal menahan marah. Tampaknya, ia sedang mengatur nafasnya, meredam emosi. Sejenak, kepalanya menekur, kedua tangannya berteletekan memegangi setir mobil. Sekitar setengah menit. Dengan masih agak gugup distrarternya mobil dan perlahan melaju.

“Hhhhh. Bajingan terkutuk. Selalu getor. Selalu getor celaka ….” Serangkaian ucapan kasar terlontar dari mulutnya. Anjani hanya menekur. Air mata menetes di kedua pipinya. Cepat-cepat ia seka dengan tisu. Hal itu tidak terperhatikan oleh Nyoman yang sedang kacau menghalau rasa marah. 

Malam makin hening mengusap perih di hati Anjani. Iseng, Anjani menekan nomor telepon Nyoman. Tidak menunggu lama. Nyoman ternyata juga belum tidur.  Setelah berbasa-basi, Anjani mohon agar Nyoman benar-benar mencermati apa yang akan diomongkan.

“Maaf, Bang. Yakinlah. Hubungan kita tidak akan ada titik temunya. Terlalu banyak perbedaan di antara kita. Lagi pula, bulan depan Abang sudah berangkat ke Bali”. Ucap Anjani pelan, agak tersendat.

“Maksud, Adek? Agama kita beda? Atau ….” Terdengar suara Nyoman, juga berat lambat yang langsung dipotong oleh Anjani.

“Bukan hanya itu. Maaf. Sebenarnya Adek tinggal di rumah etek, adik perempuan ibu yang tidak punya keturunan. Adek mereka asuh sejak balita karena keluarga Adek amat miskin. Lebih dari itu, ….” Perkataan Anjani segera dipotong Nyoman.

“Abang tidak pernah membeda-bedakan status. Tidak peduli kaya atau miskin. Yang kaya atau miskin itu kan orang tuanya. Itu bukan masalah. Abang tidak ….” Kembali Anjani memotong perkataan Nyoman.

“Tunggu. Tunggu. Ada yang penting Abang ketahui. Orang tua, bapak, bahkan ibu Adek ini … pengendara getor.  Itulah satu-satunya cara orang tuaku menafkahi keluarga. Benar, Bang. Adek ini keturunan makhluk yang paling Abang benci. Adek keturunan makhluk terkutuk!” Anjani memberi penekanan khusus pada pernyataan terakhir. Sejenak senyap. Tidak ada tanggapan dari seberang, dari Nyoman.

“Maaf, ya Bang.  Emh …. Besok sore tolong jemput Adek. Kita tuntaskan masalah ini besok. Ditunggu, pukul empat sore ya Bang. Maaf, terima kasih, salam”. Tanpa menunggu tanggapan Nyoman, Anjani menutup teleponnya. Bukan sekadar menutup, ia mematikan ponselnya. 

Semilir getir hawa malam menggulir melewati batas tabir tengah malam. Banjir air mata di kedua kelopak matanya menderas, Anjani terkulai lunglai hingga malam pun usai. 

Siniar Audio

192 comments
  1. Waw keren….dengan adanya .siniar audio memudahkan kita untuk memahami cerpennya..👍💓

    1. Perkenalkan saya Lailatul Rahmi 25016235 dari prodi pendidikan bahasa sastra indonesia ,Cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Sebagai seorang pelajar, saya bisa merasakan bagaimana beratnya pergulatan batin yang dialami oleh tokoh utama, Anjani. Ia hidup dalam dilema antara cinta dan kenyataan sosial. Kisahnya bukan hanya soal hubungan asmara, tapi juga tentang konflik batin karena perbedaan status sosial, latar belakang keluarga, dan pandangan orang lain.Cerita ini membuka mata saya bahwa perbedaan agama, status sosial, atau latar belakang keluarga seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menghargai dan mencinta. Juga, kita sebagai pelajar ,saya belajar bahwa empati,toleran dan menghargai perbedaan yang ada.

    2. Cerita ini sangat menyentuh karena menunjukkan bagaimana Anjani merasa berat hati dan tertekan oleh pandangan orang lain terhadap keluarganya — terutama karena orang-orang seperti Nyoman menganggap pengendara getor sebagai “makhluk terkutuk”. Perbedaan status sosial, agama, dan latar belakang membuat hubungan antara Anjani dan Nyoman jadi penuh konflik batin. Waktu Anjani tahu bahwa ayahnya adalah pengendara getor yang pernah direndahkan Nyoman, saat itu perasaan malu, sedih, dan takut kehilangan cinta jadi sangat nyata. Cerita ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang dari latar belakang mereka; tiap orang punya harga dan penderitaan sendiri.

    3. Perkenalkan saya khairotil Amalia Nim 2501623, prodi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, menurut saya cerita ini sangat menginspirasi banyak orang,dari kisah cinta yg berbeda agama dan perbedaan status sosial anjani dan Nyoman, seharusnya Anjani bisa jujur agar Nyoman bisa tau dan mengerti jugaa, status sosial sering kali menjadi perbedaan seseorang,kita juga belajar tidak boleh merendahkan orang lain, dengan perbedaan apapun itu cerita ini sangat menyentuh dan seolah olah kita bisa merasakan cerita tersebut

  2. Dari cerpen ini, saya ingin bertanya
    Sebenarnya, yang bikin hubungan Anjani dan Nyoman retak itu lebih karena beda agama, atau justru karena Nyoman tidak bisa terima kalau ayah Anjani cuma sopir getor? Jadi, mana yang lebih kuat: masalah keyakinan, atau gengsi sosial?

    1. Terima kasih. Sesuai dengan esensi karya kreatif, pemaknaan atas karya sebenarnya sudah “terlepas” dari penulisnya. Terutama, jika pemahaman dan pengapresiasian itu dikaitkan dengan model respons-pembaca. Namun, perlu ditegaskan bahwa Nyoman sama sekali tidak mengetahui latbel pekerjaan orang tua Anjani. Selain itu, dari sikap dan pernyataan Nyoman, diperoleh gambaran bahwa Nyoman tidak mempermasalahkan status sosial Anjani. Justru, yang memutuskan hubungan itu malah Anjani, bukan Nyoman. Berkaitan dengan keputusan Anjani, tentu faktor-faktornya sudah bercampur-aduk: mungkin agama, mungkin merasa “tidak level”, atau mungkin keakinan futuristik bahwa sebuah rumah tangga cenderung kacau jika orang tua anak-anaknya (misalnya) berbeda agama.

      1. Cerita ini menggambarkan konflik batin seorang gadis bernama Anjani yang merasa rendah diri karena latar belakang keluarganya. Cerita ini menyoroti kesenjangan sosial dan pentingnya menghargai setiap profesi tanpa memandang status. Dengan alur yang sederhana namun menyentuh, kisah ini menyampaikan pesan moral agar kita tidak merendahkan orang lain berdasarkan asal-usulnya.

  3. Cerita ya bagus banget dimana ada dua perbedaan di antara dua remaja yaitu agama dan juga kasta dalam hal dapat kita pelajari bahwa jangan menghina kaum rendah di depan orang lain karna terkadang kita juga tidak tau kondisi orang di dekat kita

  4. Anjani menunjukkan ketegasan sekaligus rapuhnya batin; keputusan mematikan ponsel menandakan ia butuh jeda, namun air matanya mengungkap beban emosional yang belum tuntas.

  5. Anjani menunjukkan ketegasan sekaligus rapuhnya batin; keputusan mematikan ponsel menandakan ia butuh jeda, namun air matanya mengungkap beban emosional yang belum tuntas.

  6. Anjani menunjukkan ketegasan sekaligus rapuhnya batin, keputusan mematikan ponsel menandakan ia butuh jeda, namun air matanya mengungkap beban emosional yang belum tuntas.

  7. Cerpen Aku Keturunan Makhluk Terkutuk ngangkat kisah cinta yang tersandung perbedaan agama dan latar sosial. Getor jadi simbol keretakan, karena bagi Nyoman itu kendaraan “terkutuk”, padahal justru itulah sumber nafkah keluarga Anjani. Dari situlah lahir perasaan minder dan getir yang bikin Anjani merasa cintanya mustahil diteruskan.

  8. Cerpen ini sangat menarik karena mengangkat tema konflik sosial yang nyata dan relatable. Pengarang berhasil membangun ketegangan melalui ironi yang menyakitkan – Nyoman yang begitu membenci pengendara getor ternyata tanpa sadar menjalin hubungan dengan anak dari keluarga pengendara getor.
    Yang paling kuat dari cerpen ini adalah penggambaran dilema internal Anjani. Dia terjebak antara cinta dan rasa malu terhadap latar belakang keluarganya. Konflik batin ini semakin mendalam ketika dia menyaksikan ayahnya sendiri dimarahi oleh Nyoman setelah kecelakaan kecil itu. Momen itu benar-benar heartbreaking – bayangkan harus melihat orang yang kamu cintai memaki-maki ayah kandungmu tanpa tahu siapa dia sebenarnya.
    Setting di Padang dengan masalah kemacetan dan pengendara getor memberikan konteks sosial yang autentik. Kritik halus terhadap pernyataan kepala daerah tentang kemacetan sebagai “tanda kemakmuran” juga cerdas – menunjukkan gap antara perspektif penguasa dan realitas masyarakat

  9. Cerpen ini sangat menarik karena mengangkat tema konflik sosial yang nyata dan relatable. Pengarang berhasil membangun ketegangan melalui ironi yang menyakitkan – Nyoman yang begitu membenci pengendara getor ternyata tanpa sadar menjalin hubungan dengan anak dari keluarga pengendara getor.

    Setting di Padang dengan masalah kemacetan dan pengendara getor memberikan konteks sosial yang autentik. Kritik halus terhadap pernyataan kepala daerah tentang kemacetan sebagai “tanda kemakmuran” juga cerdas – menunjukkan gap antara perspektif penguasa dan realitas masyarakat

  10. Meskipun anjani di asuh oleh eteknya yang hidup berkecukupan namun ia tahu bahwa orang tuanya adalah dari golongan menengah kebawah dengan pekerjaan membawa getor, ketika Nyoman yang menyumpah serapahi orang-orang yang mencari nafkah menggunakan getor perkataan itu tentu menyakiti anjani sebab ia adalah keturunan dari keluarga itu, pelajarannya mau sekaya apapun jangan pernah memandang rendah profesi seseorang dan mencaci makinya, karena kita tidak tau bagaimana orang-orang tersebut mencari nafkah untuk menghidupi keluarga dan dirinya sendiri.

  11. Terima kasih atas komentar-komentarnya. Memang, karya kreatif (termasuk cerpen, novel, puisi, drama, dan sebagainya) mengungkap permasalahan manusia dan kemanusiaannya, serta hidup dan kehidupan manusia. Oleh sebab itu, membaca karya kreatif merupakan latihan untuk mengasah dan mempertajam kemanusiaan.

  12. Ceritanya sangat bagus, dalam cerita ini memberikan pelajaran kepada kita agar tidak meremehkan atau menghina orang lain, walaupun orang itu berbuat salah, lebih baik kita menasehati dengan cara yang sopan. Kita tidak boleh mengucapkan kata-kata kasar ketika marah atau kesal kepada orang lain.

    1. Ceritanya sangat menarik, dari cerita ini kita bisa melihat banyak sekali perbedaan antara Anjani dan Nyoman, mulai dari masalah keyakinan, sampai pada masalah perbedaan kasta sosial. Dari cerita ini kita belajar, untuk lebih menghargai dan tidak memandang rendah orang-orang dibawah kita. Anjani juga menunjukkan keikhlasan dan keteguhannya dengan memutuskan hubungan yang menurutnya tidak akan berjalan dengan baik.

  13. Dari cerita ini mengisahkan tentang perbedaan agama yaitu kisah percintaan antara Anjani dan Nyoman. Cerita ini membuat saya teringat lagu yang berjudul “Mangu” dari Fourtwnty yang menceritakan tentang percintaan beda agama. Perbedaan kasta juga ada dalam cerita ini, jika seseorang sudah jatuh cinta itu tidak membuatnya melihat dari segi manapun dari pasangannya. Nah, itulah yang terjadi pada Nyoman. Namun, kenyataan bahwa Anjani adalah anak dari pengendara getor, sesuatu yang sangat dibenci oleh Nyoman. Hal ini adalah kenyataan pahit yang harus diterima oleh Nyoman. Cerita ini sangat menarik perhatian saya dan sangat bagus tentunya.

  14. menurut damar ceritanya menampilkan pergulatan batin Anjani yang cukup kompleks. Ia berada di persimpangan antara perasaan cintanya kepada Nyoman dengan kenyataan pahit tentang identitas keluarganya. Momen ketika ia mengetahui ayahnya yang menjadi pengendara getor lalu ditabrak dan dimaki oleh Nyoman membuat konflik semakin tajam. Bagian ini menekankan bagaimana prasangka sosial dan kebencian yang sudah mengakar bisa menjadi jurang pemisah dalam hubungan. Alurnya emosional, tegang, dan penuh perasaan, menggambarkan dilema seseorang yang harus memilih antara cinta dan realitas hidupnya.

  15. Cerpen menunjukkan konflik batin karena perbedaan status sosial dan pandangan negatif masyarakat. Anjani merasa malu dengan asal-usul keluarganya, sedangkan Nyoman digambarkan membawa sikap merendahkan. Cerita ini indah dengan bahasa puitis dan latar lokal, tetapi tokoh Nyoman kurang tergali dan akhir ceritanya dibiarkan menggantung. Pesan pentingnya adalah bahwa martabat manusia tidak ditentukan oleh pekerjaan orang tua, dan prasangka hanya merusak hubungan antarmanusia.

  16. Menurut saya, cerita ini menarik karena menunjukkan tekanan sosial dan keluarga yang dialami Anjani, serta bagaimana hal itu memengaruhi hubungannya dengan Nyoman. Namun, saya mempertanyakan apakah sikap Anjani yang menekankan “keturunan makhluk terkutuk” sebenarnya mencerminkan rasa rendah diri, prasangka sosial, atau konflik identitas yang lebih dalam ?.

    1. Terima kasih. Ketika suatu karya “dilepas”, pembacalah yang paling menentukan dalam memaknai dan menafsirkan cerita. Bagaimanapun, sikap Anjani sehingga menggunakan ungkapan yang seperti itu adalah cerminan sikap yang manusiawi.

  17. Menurut saya, cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” cukup menarik karena ceritanya dekat dengan kehidupan sehari-hari. Konflik antara Anjani dan Nyoman terasa kuat, apalagi saat ayah Anjani ternyata pengendara getor yang dibenci Nyoman. Bagian itu bikin ceritanya makin emosional. Walau ada beberapa bagian yang agak panjang dan akhir ceritanya menggantung, saya tetap menangkap pesan pentingnya, yaitu jangan gampang merendahkan orang hanya karena latar belakang keluarganya.

  18. Cerita ini sangat bagus, Anjani lebih memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Nyoman bulan karena hanya beda agama tetapi juga berbeda status sosial. Anjani merasa sedih karena Nyoman dengan mudahnya merendahkan orang lain.

  19. Cerita ini sangat bagus, Anjani lebih memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Nyoman bukan karena hanya beda agama tetapi juga berbeda status sosial. Anjani merasa sedih karena Nyoman dengan mudahnya merendahkan orang lain.

  20. Cerpen ini bikin haru karena Nyoman benci sekali dengan pengendara getor, padahal tanpa dia tahu justru itu bagian dari kehidupan Anjani. Dari sini terlihat kalau perbedaan dan prasangka bisa jadi masalah besar dalam sebuah hubungan.

  21. Cerita ini menampilkan kisah cinta antara Anjani dan Nyoman yang dibingkai dengan realitas sosial Kota Padang, seperti kemacetan dan perilaku pengendara getor. Konflik utama muncul dari perbedaan sosial, ekonomi, dan agama, yang menambah ketegangan emosional cerita. Gaya narasi deskriptif dan reflektif membantu pembaca merasakan suasana dan psikologi tokoh, cerita ini berhasil menggabungkan romansa, kritik sosial, dan refleksi pribadi, membuatnya lebih dari sekadar kisah cinta biasa.

  22. Saya sangat suka cerita ini, karena banyak saya liat realita dilingkungan saya yg sama seperti cerita ini. Cerita ini menunjukkan bagaimana anjani dan nyoman terhalang oleh banyak nya perbedaan, mulai dari agama, sosial dan prasangka. Disini kita bisa belajar bahwasanya cinta tidak cukup dengan perasaan saja, tapi butuh penerimaan terhadap kenyataan hidup. Pesannya jangan menilai org dari latar belakang, karena yg paling penting adalah hati dan sikapnya.

  23. Cerita ini menarik karena mengangkat konflik cinta yang rumit akibat perbedaan sosial, agama, dan pandangan hidup, sekaligus memberi pesan agar tidak mudah merendahkan pekerjaan orang lain.”

  24. Ceritanya sangat bagus dan mengingatkan kita bahwa mau sekaya apa pun kita jangan pernah merendahkan orang lain hanya karna latar belakang seseorang

  25. Cerita yang menarik dan bikin haru, yang menampilkan kisah cinta Nyoman dan Anjani yang sangat berbeda mulai dari keyakinan, sosial, pandangan hidup. Nyoman sangat benci dan merendahkan pengendara getor tanpa Nyoman sadari bahwa Anjani merupakan anak dari pengendara getor itu.

  26. Cerita yang menarik dan bikin haru. Cerita ini menceritakan tentang kisah cinta Nyoman dan Anjani yang terhalang perbedaan agama, sosial dan padangan hidup. Nyoman sangat membenci dan menghina pengendara gentor,tanpa dia sadari bahwa Anjani merupakan anak dari pengendara gentor itu.

  27. Ceritanya cukup menarik karena bisa menyampaikan masalah kemacetan lewat cerita yang juga menyoroti konflik sosial dan agama, serta saya ingin bertanya kenapa bapak memilih kata “getor” sebagai simbol kelas sosial, apakah ada alasan khusus di balik pemilihan istilah tersebut?

    1. Terima kasih. Realitas dalam cerita, bisa saja diambil dari realitas yang subyektif (penulis). Sesuai dengan pengalaman keseharian, saya sering menjumpai pengendara getor yang sering menyebabkan atau memperparah kemacetan lalu lintas di Kota Padang. Silakan cermati: kebanyakan kendaraannya tidak standar seperti tidak memiliki lampu sein, knalpotnya berasap tebal, bahkan pengendaranya sering tidak memakai helm. Jadi, memang pilihan getor mewakili dua capaian cerita: melambangkan lapisan sosial tertentu dan penyebab kemacetan lalu-lintas.

  28. cerita ini menarik, karena menceritakan tentang kisah nyoman dan anjani yang memiliki perbedaan dari segi agama dan juga harta, nyoman sangat membenci pengendara getor dan mencaci maki pengendara getor itu, ia tidak tahu bahwa itu adalah ayahnya anjani, cerita ini bikin kita mikir bahwasannya kita tidak boleh merendahkan pekerjaan orang lain dari segi manapun

  29. Perkenalkan saya Hapsah Zani Adawiyah, mahasiswa program studi pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dengan nim 24016025 GTBI-NS-048

    Cerita ya bagus banget dimana ada dua perbedaan di antara dua remaja yaitu agama dan juga kasta dalam hal dapat kita pelajari bahwa jangan menghina kaum rendah di depan orang lain karna terkadang kita juga tidak tau kondisi orang di dekat kita

  30. Terima kasih atas tanggapan dan komen Saudara. Setidak-tidaknya, cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” dapat dijadikan salah satu sarana untuk merenungkan kembali nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan manusia.

  31. Cerita ini sangat kuat dalam menggambarkan konflik sosial dan emosional yang dialami tokoh utama, Anjani, yang terjebak antara cinta, perbedaan agama, dan stigma sosial terhadap keluarganya. Penggunaan simbol “getor” sebagai representasi kemiskinan dan pandangan negatif masyarakat menambah kedalaman cerita. Konflik batin Anjani terasa nyata dan mengharukan, membuat pembaca ikut merasakan pergulatan perasaan serta ketidakadilan yang dialaminya.

  32. cerita di atas memiliki plot twiss yang menarik , penokohan anjani dan nyoman digambarkan dengan baik , dan tokoh anjani yang lebih sabar dan nyoman yang lebih emosional ketika menghadapi getor ,
    juga ending yang bisa dibilang menyedihkan

  33. Menurut saya ini bukan hanya sekadar drama cinta, tapi juga sindirian sosial. Anjani membawa luka dari pandangan masyarakat terhadap profesi orang tuanya. Kalau dilihat dari sisi manusiawi, kita bisa merasakan betapa kerasnya ia berusaha menolak cinta demi sesuatu yang sebenarnya diluar kendalinya.

  34. Cerpen Aku Keturunan Makhluk Terkutuk ini bukan hanya mengisahkan tentang kisah cinta Nyoman dan Anjani yang memiliki perbedaan agama dan ekomomi saja . Tapi juga menggambarkan realitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat.

    1. Cerita ini sangat bagus sehingga membuat kita senang dalam membaca dan juga menjelaskan tentang perbedaan agama dan ekonomi antaraantara nyoman dan Anjani sehingga menggambarkan realitas sosial masyarakat.

  35. ceritanya sangat menarik,dari cerita ini kita jadi lebih belajar buat menghargai semua orang

    1. Ceritanya bagus dan kita belajar bagaimana cara kita menghargai seseorang dan bagaimana cara kita bersosial dalam masyarakat

  36. Ceritanya bagus dan kita jadi tau bagaimana kita menghargai seseorang dan cara bersosial dalam masyarakat

  37. Cerita ini menyentuh dan realistis karena menggambarkan dilema yang sering terjadi dalam kehidupan nyata. Keputusan Anjani menunjukkan keberanian dan kedewasaan dalam menghadapi kenyataan, meskipun harus mengorbankan perasaannya sendiri. Pesan yang dapat diambil adalah bahwa cinta perlu disertai dengan pertimbangan logis dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial yang ada.

  38. Hal menarik dari cerpen ini adalah cara penulis menggambarkan suasana nyata kehidupan sehari-hari di Padang, mulai dari kemacetan lalu lintas, perilaku pengendara, sampai keberadaan getor yang menjadi simbol perbedaan kelas sosial sekaligus sumber masalah. Cerpen ini menggabungkan kisah cinta, kritik sosial, dan perasaan sedih dengan bahasa yang enak dibaca dan menyentuh hati.

  39. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menghadirkan narasi yang kuat dan emosional dengan tema penerimaan diri yang dikemas dalam unsur fantasi, sehingga isi teksnya mampu menarik perhatian dan membangun kedekatan mengenai nilai-nilai kemanusiaan dan kehidupan manusia.; komentar yang muncul pun beragam, mulai dari apresiasi hingga refleksi pribadi, meskipun tidak semua komentar mendalam, sementara tanggapan penulis terhadap komentar tersebut cukup responsif dan mendorong dialog yang konstruktif, memperkaya pemahaman pembaca; di sisi lain, siniar audio yang menyertai cerita ini memiliki kuantitas yang memadai dan kualitas produksi yang baik, dengan narasi yang jelas dan efek suara yang mendukung suasana cerita, sehingga menambah dimensi pengalaman bagi audiens.

  40. Cerita ini menarik, cerita ini menggambarkan bagaimana keadaan lalu lintas dan adanya perbedaan antara keagamaan serta status sosial dimana Nyoman membenci getor yang ugal-ugalan namun Anjani merasa minder karena di situ tempat penghasilan keluarganya. Apakah sikap Nyoman yang secara terang-terangan membenci getor ini benar pak?

  41. Menurut saya, teks “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini ceritanya pas banget sama judulnya. Di dalamnya, narator cerita soal dirinya yang merasa jadi bagian dari makhluk yang dianggap “terkutuk” dan bagaimana dia berjuang untuk melawan stigma itu. Gaya bahasanya juga keren, pakai simbol-simbol yang bikin kita mikir lebih jauh tentang identitas dan nilai diri. Pesannya juga nyambung dengan kehidupan sehari-hari, terutama tentang stigma sosial yang kadang bikin orang merasa dijauhi. Jadi, menurut saya, isi teks, judul, dan cara penyampaiannya sudah sesuai banget dan gampang dipahami tanpa bikin ragu atau bingung.

  42. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini seperti cermin yang diam-diam menampar. Kisahnya tidak hanya soal perbedaan status sosial, tapi juga tentang bagaimana prasangka bisa menghancurkan hubungan yang tulus. Saya suka bagaimana penulis memadukan emosi, budaya, dan kritik sosial dalam satu alur yang mengalir alami. Bagian paling uniknya, kutukan di sini bukan soal mistis, tapi soal cara manusia saling menghakimi. Cerita ini membuat saya berpikir bahwa terkadang “yang terkutuk” bukanlah orangnya, tapi pandangan kita sendiri terhadap mereka.

  43. Menurut saya, cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” sangat menyentuh karena menggambarkan konflik antara perasaan cinta dan realitas sosial. Anjani harus menghadapi dilema besar ketika latar belakang keluarganya justru menjadi hal yang dibenci Nyoman. Cerita ini membuka mata kita bahwa prasangka sosial, perbedaan status, maupun agama bisa menjadi penghalang hubungan. Namun, pesan yang bisa kita ambil adalah pentingnya menghargai orang lain tanpa melihat latar belakangnya, karena setiap orang punya nilai dan martabatnya sendiri.

  44. Bagusss….cerita ini menunjukkan bagaimana kata-kata dapat memiliki kekuatan yang besar untuk menyakiti atau menyembuhkan

  45. Pada teks “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk”, komentar pembaca juga sejalan dengan isi cerita yang menyoroti konflik sosial, ekonomi, dan agama. Mereka menekankan nilai moral tentang martabat manusia dan prasangka sosial. Penulis menjawab dengan memberi latar belakang simbol “getor” serta tetap membuka ruang tafsir. Siniar audio dinilai membantu pemahaman dan lebih mendapat apresiasi dibanding teks pertama.

    Secara umum, baik komentar, tanggapan penulis, maupun audio cukup serasi dengan isi teks, hanya kualitas audio tidak banyak dibahas sehingga lebih berfungsi sebagai tambahan daripada sorotan utama.

  46. Baik, saya Keysa Olivia
    Nim:25016230
    Ceritanya sangat menarik, dari cerita “Aku keturunan Makhluk Terkutuk” kita bisa melihat banyak sekali perbedaan antara Anjani dan Nyoman, Mulai dari masalah keyakinan, masalah perbedaan kasta sosial .
    Nah, dari cerita ini kita bisa mengambil pelajaran untuk lebih menghargai dan tidak memandang rendah orang dibawah kita .
    Disini, Anjani juga menunjukkan keikhlasan dan keteguhannya dengan memutuskan hubungan yang menurutnya tidak akan pernah berjalan dengan baik.

  47. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini menyampaikan konflik batin tentang cinta, identitas, dan prasangka sosial. Komentar pembaca yang cukup banyak menunjukkan bahwa cerita ini mampu menggugah emosi dan mengundang refleksi. Jika penulis menanggapi komentar dengan terbuka, itu menjadi bentuk apresiasi dan dialog yang memperkaya makna cerita. Karya ini patut diapresiasi karena menyentuh isu sensitif dengan cara yang halus serta audio yang mampu membuat kita lebih menghayati cerita dan merasakan emosi yang kuat sehingga mampu menghidupkan suasana cerita secara menyentuh.

  48. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menampilkan konflik sosial dan batin yang tajam melalui tokoh Anjani yang berjuang antara cinta dan kenyataan hidup tentang status sosial keluarganya. Isi teks sangat kuat karena memperlihatkan realitas kemanusiaan yang sering diwarnai stigma dan prasangka terhadap kelas sosial rendah, yang disimbolkan lewat “pengendara getor” sebagai makhluk terkutuk. Komentar pembaca umumnya selaras dengan pesan moral cerita, banyak yang menyoroti nilai kemanusiaan dan pentingnya menghargai pekerjaan apa pun tanpa memandang derajat, meskipun sebagian pembaca masih lebih fokus pada aspek romantisnya. Tanggapan penulis terhadap komentar pembaca terasa reflektif dan memperdalam makna teks, penulis menjelaskan bahwa istilah “makhluk terkutuk” merupakan metafora bagi cara pandang kelas menengah yang kerap memandang rendah kaum kecil. Hubungan antara isi teks, komentar pembaca, dan tanggapan penulis pun terlihat konsisten dan saling melengkapi dalam menghadirkan pesan sosial yang menyentuh. Selain itu, siniar audio yang menyertai teks juga mampu memperkuat emosi dan suasana cerita melalui intonasi narasi yang ekspresif dan pengucapan yang jelas, sehingga pesan batin dari kisah ini tersampaikan dengan lebih hidup dan menyentuh pendengar.

  49. Menurut saya, teks “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” berhasil menggambarkan konflik antara cinta dan stigma sosial dengan emosi yang kuat, sementara komentar pembaca dan tanggapan penulis sama-sama menegaskan pesan kemanusiaan di dalamnya. Siniar audionya berdurasi 15 menit 44 detik dengan suara yang jelas, tempo yang pas, serta intonasi yang mampu menghadirkan suasana sedih dan tegang secara seimbang. Walau tanpa musik latar, menurut saya narator sudah cukup ekspresif sehingga makna dan emosi cerita tersampaikan dengan baik dan menyentuh pendengar.

  50. Secara keseluruhan, teks “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” karya Dr. Nursaid, M.Pd. merupakan karya sastra yang sangat kuat dalam menggambarkan realitas sosial melalui konflik batin tokohnya. Isi teks menyampaikan pesan kemanusiaan yang mendalam tentang kesetaraan dan penerimaan terhadap perbedaan. Komentar pembaca menunjukkan apresiasi positif karena cerita ini berhasil menyentuh emosi dan memberikan refleksi moral. Tanggapan penulis terhadap komentar pembaca memperjelas makna sosial yang ingin disampaikan, menegaskan bahwa karya ini adalah bentuk kritik terhadap sikap diskriminatif dalam masyarakat. Sementara itu, siniar audio menambah kualitas penyajian karya dengan pelafalan yang ekspresif dan membantu pendengar memahami suasana batin tokoh secara lebih mendalam.

  51. Menurut saya cerita “ Aku keturunan makhluk terkutuk” ini sangat bagus, dimana saat saya membaca ceritanya saya merasa terbawa oleh alur cerita nya apalagi oleh tokoh anjani . Dimana anjani yang harus memberitahu pekerjaan orang tua nya dan nyoman tidak mempermasalahkan status sosial anjani yang membuat hati anjani ambul radul ,tapi karna pekerjaan orang tua kandung anjani yang membuat anjani merasa harus meninggalkan nyoman dan nyoman yang sangat membenci getor serta jurang ekonomi dan kehalangan tembok yang tinggi yang membuat anjani harus meninggalkan nyoman .alur, emosionalnya kerasa bangett dan cerita nya juga mengangkat tentang gimana kemacetan dipadang dan juga sedikit mengindir tentang pemerintahan yang bilang “Kemacetan itu pertanda naiknya tingkat kemakmuran. Sebab, semakin banyak masyarakat di daerah ini yang mampu memiliki kendaraan bermotor!” intinya cerita nya baguss serta pesan moral yang dapat diambil jangan ngejadge orang dari penampilan dan satu lagi sebagai manusia kita harus saling menghargai.

  52. Cerita “Aku keturunan manusia terkutuk” sangat bagus sekali, ini mengisahkan Anjani dan Nyoman dua orang dari latar yang berbeda yang saling dekat tapi akhirnya terpecah oleh prasangka. Nyoman yang sering mencela pengendara getor tak menyangka, keluarga Anjani justru hidup dari pekerjaan itu dan ketika kenyataan itu muncul, hubungan mereka retak oleh malu dan amarah. Kisah ini menusuk karena menunjukkan bagaimana status dan stereotip bisa merusak cinta; pesan utamanya sederhana hargai orang dari perjuangan dan hati mereka, bukan dari apa yang mereka kerjakan. Saya sangat suka membuka inspira ini karena adanya audio yang bisa diputar, sehingga memudahkan saya dalam memahami cerita, terima kasih bapak karena sudah ada audio cerita yang bisa didengar, keren sekali.

  53. Cerita ini sangat bagus dan membawa pembaca dalam ketegangan yang ada pada pembahasannya, dimana menggambarkan konflik batin Anjani yang harus mengakhiri cintanya karena kekasihnya, Nyoman, menghina pengendara getor yang ternyata ayahnya. Isi teks menyoroti cinta yang terhalang perbedaan sosial dan prasangka. Komentar pembaca menekankan sisi emosional dan kemanusiaan, sedangkan tanggapan penulis menegaskan kritik terhadap diskriminasi sosial. Siniar audio mendukung penyampaian makna dengan suara jelas, intonasi ekspresif, dan durasi pas. Secara keseluruhan, teks, komentar, tanggapan, dan siniar selaras serta saling memperkuat pesan cerita.

  54. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini menampilkan kisah yang penuh makna sosial dan emosional. Cerita ini menggambarkan kehidupan nyata di Padang, mulai dari kemacetan, perilaku pengendara, hingga keberadaan getor yang menjadi simbol perbedaan kelas sosial. Melalui kisah Anjani dan Nyoman, penulis berhasil menggambarkan bagaimana prasangka dan perbedaan latar belakang dapat menghancurkan hubungan yang dibangun tanpa kejujuran dan pemahaman. Melalui simbol getor, penulis menyampaikan pesan penting tentang empati dan penghargaan terhadap setiap manusia tanpa memandang status atau pekerjaan. Cerita ini juga mengajarkan agar kita tidak mudah merendahkan orang lain karena setiap orang memiliki kisah dan perjuangannya sendiri.

    Komentar pembaca sangat relevan dengan isi cerita, karena mampu menangkap makna mendalam tentang cinta, perbedaan, dan ketidakadilan sosial yang dialami tokoh utama. Semua unsur sudah selaras mulai dari isi cerpen, tanggapan pembaca, hingga siniar audio yang mendukung penyampaian makna. Kualitas siniar terdengar jelas, ekspresif, dan mampu menghidupkan suasana cerita, sementara durasinya juga pas sehingga tidak terasa berlebihan. Secara keseluruhan, siniar ini berhasil memperkuat kesan emosional dan pesan moral dari cerpen, membuat pendengar lebih mudah memahami dan merasakan isi cerita secara mendalam.

  55. Cerita ini menggambarkan kehidupan nyata di Padang, mulai dari kemacetan, perilaku pengendara, hingga keberadaan getor yang menjadi simbol perbedaan kelas sosial. Melalui kisah Anjani dan Nyoman, penulis berhasil menggambarkan bagaimana prasangka dan perbedaan latar belakang dapat menghancurkan hubungan yang dibangun tanpa kejujuran dan pemahan. dari penjeasan penulis juga menggambarkan konflik batin dan tantangan yang dihadapi oleh mereka dan juga mengaandung unsur perjuanga dan refleksi mendalam tentang kehidupan dan hubungan antar mereka di antara perbedaan yang ada.seharusnyaa anjani jujur dari awal dari awal tentang kondisi anjani gimana sebenarnya supaya nyoman ngerti dan tau lebih banyak

  56. Teks Ini Sangat Menarik teks memiliki nuansa misteri dan simbolik, mengangkat tema penerimaan diri dan pergulatan batin seseorang terhadap stigma yang melekat padanya. Bahasa yang digunakan cukup kuat dan penuh makna, menimbulkan kesan gelap namun reflektif.Saya Sebgai pembaca kagum dengan makna tersembunyi di balik kisahnya.Penulis menanggapi dengan terbuka, menjelaskan bahwa cerita ini memang sarat makna metaforis. ia mendorong mereka untuk menemukan pesan moral sendiri dari teks.Siniar dengan tone misterius dan tenang, sesuai tema cerita. Pengucapan jelas dan pengaturan volume stabil, penyajiannya tetap menarik dan mendukung suasana cerita.

  57. Wahh menarik sekali Pak! Cerita ini menampilkan konflik antara cinta, perbedaan sosial, dan prasangka yang kuat, dan hal ini selaras dengan komentar pembaca yang banyak menyoroti pesan moral tentang pentingnya menghargai martabat manusia tanpa memandang latar belakang. Tanggapan bapak sebagai penulis terhadap komentar juga memperkuat makna tersebut dengan menjelaskan simbolisme “getor” sebagai realitas sosial rakyat kecil serta menegaskan bahwa karya ini mengajak pembaca untuk lebih peka terhadap kemanusiaan. Dan yang perlu saya acungkan jempol di sini adalah kualitas sinar audionya yang bagus dengan narasi yang jelas dan penghayatan yang kuat, sehingga membantu pendengar memahami alur, suasana, dan pesan moral cerita dengan lebih mendalam.

    1. Saya selalu tertarik karya-karya yang dihasilkan oleh bapak, dari isi ceritanya yang mudah dipahami dan memiliki ciri khas tersendiri dalam penulisan terutama dalam cerpen. Dari cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini menarik dan sering kali dijumpai dalam masyarakat yaitu dari perbedaan keyakinan, agama, dan Kekayaan seseorang. Tokoh Anjani yang memiliki kehidupan yang cukup menyedihkan karena permasalahan orang tua dan juga ekonomi, berbeda dengan Nyoman yang memiliki kehidupan yang berkecukupan tapi dia berasal dari agama yang berbeda. Hubungan yang seperti ini selalu berakhir dengan sebuah masalah dengan kata “perbedaan”, satu kata yang sederhana tapi berpengaruh. Inilah hal yang perlu kita lihat dalam berhubungan dengan orang lain yaitu tidak membedakan status dan mempercayai apa yang ada di dalam bukan di luar.

  58. Cerpen Aku Keturunan Makhluk Terkutuk*menggambarkan konflik batin Anjani yang harus menghadapi perbedaan agama, status sosial, dan latar belakang keluarganya. Kisah ini menampilkan ketegangan emosional yang kuat, terutama saat Anjani menyadari bahwa simbol kehidupan keluarganya justru dibenci oleh orang yang dekat dengannya. audio yang tersedia mendukung penghayatan cerita dengan suara yang jelas dan penghayatan yang tepat. Versi audio ini membantu pendengar merasakan emosi tokoh dan menjadikan pengalaman menikmati cerita lebih menyentuh.

  59. Cerita ini sangat bagus sekali, cerita ini dengan efektif menampilkan konflik dramatis yang kuat berakar pada perbedaan kelas sosial dan pandangan hidup. Inti cerita berpusat pada ironi tragis hubungan Anjani dan Nyoman. Nyoman, yang berasal dari keluarga berada dan sangat membenci pengemudi gerobak motor (getor) karena sering ugal-ugalan, ternyata jatuh cinta pada Anjani, yang ayahnya adalah seorang pengemudi getor miskin. Penulis berhasil membangun ketegangan melalui detail seperti kemacetan Padang dan perbedaan keyakinan, namun puncaknya terjadi saat Nyoman memaki-maki ayah Anjani (yang menabrak mobilnya) tanpa mengetahui identitasnya. Keputusan Anjani untuk mengakhiri hubungan dan mengorbankan cinta demi harga diri dan realitas pahit orang tuanya menjadi penutup yang emosional dan menyedihkan, menyoroti bahwa masalah kelas dan prasangka sosial jauh lebih sulit ditengahi daripada perbedaan agama.

  60. Cerita ini berhasil menyampaikan tema ketidaksetaraan sosial dan tantangan dalam hubungan yang terhalang oleh status. Ketegangan dalam komunikasi Anjani dan Nyoman mencerminkan dilema emosional yang kompleks, serta menyoroti bagaimana latar belakang dapat memengaruhi hubungan.

    Pembaca memberikan berbagai komentar yang mencerminkan pemahaman mendalam tentang tema dan karakter. Misalnya, Dwi Febriyani menyoroti pertanyaan mendasar mengenai hubungan mereka, sedangkan Bapak Nursaid menekankan esensi karya kreatif dan bagaimana penulis perlu berfokus pada respon pembaca. Amilia Putri dan Asyifa Faradhilla juga memberikan pandangan tentang pelajaran yang dapat diambil dari cerita, terutama mengenai identitas dan stigma.

    Tanggapan penulis menunjukkan keterbukaan untuk menerima kritik dan masukan dari pembaca. Bapak Nursaid menekankan pentingnya respon pembaca dalam membentuk makna cerita, sedangkan penulis lainnya menjelaskan bahwa karya kreatif adalah latihan untuk menggali kehidupan manusia. Ini menunjukkan bahwa penulis menyadari dampak emosional yang ditimbulkan oleh ceritanya dan berusaha untuk terus mengasah keterampilan menulis sambil mempertimbangkan perspektif pembaca.

    siniar audio  ini menjadi ruang pertemuan antara penulis dan pendengar untuk memahami kembali makna cerita. Siniar ini juga disampaikan dengan dua narator, laki-laki dan perempuan, yang membuat cerita lebih hidup dan mudah dipahami. Artikulasi suara jelas, intonasi pas, serta penyampaian yang mengalir membuat pendengar ikut larut dalam suasana dan pesan cerita.

    Terima kasih Bapak🙏🏻

  61. cerita dari bapak noersaid menurut saya, selalu menarik. begitupun dengan cerpen “Aku keturunan Mahluk Terkutuk” ini, yang seharus nya sangat cukup untuk menyadarkan kita semua sebagai pembaca dengan fakta sosial yang mungkin pahit dan tentang cinta yang usai bukan karena takdir, melainkan karena gengsi dan prasangka. begitupun dengan bahasa ny yang sederhana tapi berhasil membuat emosi pembaca terkuras. Dan ada sedikit yang membuat saya penasaran lagi adalah ketika bapak membuat kata “terkutuk” tersebut, bapak menggambarkan terkutuk itu untuk siapa sebenarnya? apakah orang yang sederhana itu atau mereka yang menilai manusia dari status? dan dari cerpen ini juga saya mendapatkan pelajaran bahwasanya terkadang, kutukan itu sejatinya bukan karena diwariskan melainkan diciptakan oleh pandangan manusia yang sempit.

  62. Menurut saya, cerita ini sangat menarik karena menghadirkan kisah cinta yang penuh konflik batin antara dua insan dengan latar sosial dan keyakinan mereka yang berbeda. Alur ceritanya juga mengalir dengan lembut namun sarat emosi, menggambarkan perjuangan dan pergulatan perasaan Anjani dengan sangat manusiawi. Simbolisasi “getor” juga memberi kedalaman makna tentang kesenjangan sosial dan harga diri. Gaya bahasanya yang indah dan puitis membuat saya larut dalam suasana haru dan kegetiran yang ditinggalkan di akhir cerita ini. Siniar audio yang ada juga sangat bagus sekali. Penyampaiannya jelas, suaranya terdengar tenang, sehingga membuat saya benar-benar merasakan cerita ini.

  63. Dalam sinar audio cerita dimulai dari awal perkenalan antara Anjani dan Nyoman hingga cerita ditutup dengan open ending. Masih banyak pertanyaan yang belum dijawab tentang kelanjutan cerita Anjani dan Nyoman ini. Menurut saya cerita ini sangat menarik dan kompleks. Tidak hanya menyoroti PDKT-an antar Anjani dan Nyoman tetapi juga tentang perbedaan status sosial, agama, realitas sosial, prasangka, empati, martabat, dan kemanusian. Simbol getor dalam cerita ini sangat kuat sehingga dapat mendukung judul cerita yaitu “aku keturunan makhluk terkutuk”. Perasaan saya saat membaca dan mendengarkan audio dari cerita ini rasanya berbeda sekali. Saat mendengarkan audio, saya ikut penasaran karena gaya obrolannya yang menyenangkan dan saling bertanya satu sama lain. Penggunaan suara laki-laki dan perempuan menurut saya adalah pilihan yang tepat karena tidak monoton dan membuat saya sebagai pendengar merasa lebih enjoy.

  64. Cerita ini menarik karena berhasil menggambarkan tekanan sosial dan keluarga yang dialami tokoh utama, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi relasi personalnya. Ungkapan “keturunan makhluk terkutuk” mencerminkan pergulatan batin yang kompleks, yang bisa ditafsirkan sebagai bentuk rasa rendah diri, konflik identitas, atau respons terhadap stigma sosial yang terus-menerus ia hadapi. Sikap tersebut menunjukkan ekspresi manusiawi yang wajar dalam konteks tekanan psikologis dan sosial yang berat.

  65. Cerita ini menarik karena berhasil menggambarkan tekanan sosial dan keluarga yang dialami tokoh utama, serta bagaimana hal tersebut memengaruhi relasi personalnya. Ungkapan “keturunan makhluk terkutuk” mencerminkan pergulatan batin yang kompleks, yang bisa ditafsirkan sebagai bentuk rasa rendah diri, konflik identitas, atau respons terhadap stigma sosial yang terus-menerus ia hadapi. Sikap tersebut menunjukkan ekspresi manusiawi yang wajar dalam konteks tekanan psikologis dan sosial yang berat.

  66. Cerita ini sangat menarik bagi saya karena mengisahkan cinta yang penuh dengan konflik batin antara dua orang yang disebabkan oleh perbedaan status sosial, agama, realitas sosial, prasangka, empati, martabat, dan kemanusiaan memiliki latar belakang sosial dan kepercayaan berbeda. Alur ceritanya berjalan dengan halus namun penuh emosi, menampilkan perjuangan dan kegelisahan perasaan Anjani secara sangat nyata. Simbol “getor” memberikan makna mendalam mengenai ketimpangan sosial dan kehormatan diri. Bahasa yang digunakan indah dan puitis, sehingga saya terbawa suasana sedih dan getir di akhir kisah ini. Siniar audio yang dibuat juga sangat luar biasa dan kreatif, membuat orang-orang yang malas membaca bisa jadi senang berkunjung ke situs inspira, karena ada siniar audio yang akan didengarkan.

  67. Cerpen ini menceritakan tentang ketidaksetaraan sosial dan tantangan dalam hubungan yang terhalang oleh status serta agama. Ketegangan yang terjadi dalam komunikasi Anjani dan Nyoman mencerminkan dilema emosional, apalagi sudah menyoroti bagaimana latar belakang seseorang yang akan mempengaruhi suatu hubungan. dan memperhatikan perkataan yang kita keluar kan juga harus menjadi hal penting karena kita tidak tau siapa saja yang akan tersinggung dengan perkataan kita
    siniar audio hadir menjadi ruang pertemuan antara penulis dan pendengar untuk memahami kembali makna cerita. Siniar ini bertujuan menyampaikan sudut pandang seseorang terhadap cerita ini yang mungkin saja ada hal yang tidak di sadari oleh pembaca yang lainnya.

  68. Cerita ini sangat menarik bagi saya karena menggambarkan bagaimana cinta bisa terhalang oleh perbedaan agama dan status sosial. Tokoh Anjani digambarkan sebagai gadis yang sabar dan kuat, meskipun harus menanggung perasaan sedih karena orang yang dicintainya membenci pekerjaan ayahnya sendiri. Cerita ini mengajarkan bahwa cinta tidak selalu bisa bersatu jika masih ada prasangka dan perbedaan pandangan di antara dua orang.

  69. Cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menghadirkan konflik yang sangat manusiawi lewat perbedaan status sosial dan agama antara Anjani dan Nyoman — kisahnya terasa nyata dan menyentuh karena memperlihatkan bagaimana prasangka dan arogansi kecil bisa menghancurkan hubungan yang tulus. Tokoh Anjani harus bergulat dengan rasa malu dan identitasnya yang “terkutuk” menurut pandangan Nyoman terhadap pekerja “getor”, padahal itu adalah bagian dari hidup keluarganya. Melalui narasi yang emosional dan simbol “getor” sebagai perwujudan stigma sosial, penulis berhasil menyampaikan pesan bahwa martabat seseorang tidak tergantung pada asal-usul atau pekerjaan orangtuanya, dan bahwa penghargaan terhadap kemanusiaan harus melewati tembok prasangka.

  70. Cerita ini mengisahkan Anjani, seorang gadis sederhana dari keluarga miskin, yang menjalin hubungan dengan Nyoman, pemuda kaya asal Bali yang beragama Hindu. Mereka dipertemukan lewat kegiatan seni kampus dan saling mencintai, namun hubungan mereka menghadapi rintangan besar karena perbedaan agama dan status sosial. Suatu hari, Nyoman hampir mengalami kecelakaan dengan pengendara getor dan marah besar karena ia sangat membenci para pengendara getor yang dianggapnya tidak tertib. Anjani hanya terdiam, sebab ia tahu bahwa ayahnya sendiri adalah pengendara getor yang bekerja keras demi keluarga.

  71. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” seru karena gabungin kisah cinta sama konflik sosial dan keluarga, bikin penasaran sama latar belakang Anjani dan hubungannya dengan Nyoman. Penulis juga pandai menggambarkan emosi dan suasana kota, jadi ceritanya hidup dan gampang dibayangin.
    Aku penasaran, kenapa ya keluarga Anjani disebut “makhluk terkutuk”? Apa maksud penulis sebenarnya, nih, cuma buat dramatis atau ada pesan yang lebih dalam soal status sosial?

  72. Cerpen ini menyajikan kisah cinta yang terhalang oleh perbedaan latar belakang sosial dan budaya, serta prasangka yang tanpa sadar melekat dalam diri seseorang. Hubungan antara Anjani dan Nyoman dibangun atas dasar ketertarikan dan kecocokan emosional, namun runtuh saat kenyataan membuka jurang yang sulit dijembatani: perbedaan agama, status sosial, dan pandangan hidup. Simbolisme “getor” dalam cerpen ini menjadi pusat konflik batin Anjani—bukan hanya sebagai kendaraan yang dibenci Nyoman, tetapi sebagai representasi kehidupan keluarganya yang sederhana dan sering dipandang rendah. Ironi yang menyakitkan muncul ketika orang yang dicintai ternyata memaki simbol kehidupan keluarganya sendiri. Cerpen ini dengan halus namun tajam mengkritik sikap superioritas sosial, prasangka kelas, dan kepahitan cinta yang kandas bukan karena cinta itu sendiri, tetapi oleh kenyataan yang tak dapat dielakkan.

  73. Teks Aku Keturunan Makhluk Terkutuk menghadirkan kisah fantasi tentang identitas dan konflik batin seseorang yang merasa berasal dari garis keturunan “terkutuk,” sehingga membangkitkan rasa penasaran pembaca. Komentar yang muncul beragam, ada yang memuji keunikan ide, ada pula yang menanyakan lebih jauh tentang latar belakang cerita agar lebih jelas. Penulis menanggapi dengan menghargai pendapat pembaca dan tetap membiarkan tafsir terbuka, membuat interaksi terasa akrab namun penuh misteri. Siniar audio tersedia dengan kualitas suara yang jelas, meskipun sederhana dan lebih berfungsi sebagai pelengkap bacaan daripada penjelasan tambahan.

  74. Cerita ini menggambarkan suasana senja dan ketegangan lalu lintas Kota Padang dengan detail yang hidup dan karakter yang nyata. Konflik kecil saat kecelakaan motor menyampaikan pesan penting tentang ketidaktertiban pengendara. Kualitas audio mendukung dengan visual yang jelas dan mudah dipahamii

  75. Cerpen ini sangat menarik karena mengangkat tema konflik sosial yang nyata dan relatable. Pengarang berhasil membangun ketegangan melalui ironi yang menyakitkan – Nyoman yang begitu membenci pengendara getor ternyata tanpa sadar menjalin hubungan dengan anak dari keluarga pengendara getor.

    Setting di Padang dengan masalah kemacetan dan pengendara getor memberikan konteks sosial yang autentik. Kritik halus terhadap pernyataan kepala daerah tentang kemacetan sebagai “tanda kemakmuran” juga cerdas – menunjukkan gap antara perspektif penguasa dan realitas masyarakat.
    Dan Cerita ini menggambarkan suasana senja dan ketegangan lalu lintas Kota Padang dengan detail yang hidup dan karakter yang nyata. Konflik kecil saat kecelakaan motor menyampaikan pesan penting tentang ketidaktertiban pengendara. Kualitas audio mendukung dengan visual yang jelas dan mudah dipahamii

  76. Menurut saya, cerita Aku Keturunan Makhluk Terkutuk ini menarik karena memadukan suasana horor dengan konflik batin keluarga. Cerita yang dibangun terasa mencekam, sekaligus membuat saya ikut merasakan ketegangan tokoh utama saat berhadapan dengan warisan kutukan. Hal yang paling berkesan adalah bagaimana beban masa lalu keluarga digambarkan seperti sesuatu yang terus menghantui, membuat cerita terasa hidup dan emosional.
    Namun, saya juga merasa ada bagian yang masih menggantung, terutama tentang asal-usul kutukan itu sendiri. Pertanyaan yang muncul di benak saya: apakah kutukan yang dimaksud benar-benar makhluk gaib nyata, ataukah ia hanya simbol dari trauma dan beban keluarga? Dan jika kutukan itu diwariskan, apakah tokoh utama masih punya pilihan untuk melepaskan diri darinya?

  77. Cerita nya sangat menarik, sesuai dengan banyak yang terjadi di kalangan anak muda saat ini. Terutama tentang konflik perbedaan antara nyoman dan anjani.

  78. Cerpen ini terasa hidup dan emosional. Konfliknya tidak berisik, tapi menusuk pelan. Karakter Nyoman dibuat nyata dan hangat, tapi keras kepala dan penuh prasangka. Anjani justru kuat dalam diam, dan pergulatannya terasa manusiawi.
    Yang paling mengena adalah ironi: kebencian yang diucapkan Nyoman tanpa sadar ternyata menampar orang yang ia sayangi. Ending-nya pahit dan sunyi, tapi justru di situ letak kekuatannya, tidak dramatis, tapi membekas. Cerita ini berhasil membuat saya ikut geram, iba, dan nelangsa dalam waktu bersamaan.

  79. Siniar audio cerpen ini menurut saya sangat seru dan menyenangkan. Siniar ini memberikan kesan mendengarkan orang lain menceritakan suatu cerita yang sangat seru dan membuat penasaran, siniar ini juga memiliki fitur pintas dengan membicarakan komentar orang lain terhadap cerpen ini dan dihubungkan dengan pesan atau maksud penulis. Sejauh ini, mendengarkan siniar cerpen memang menyenangkan karena menunjukkan adanya suatu pembaharuan dalam menyajikan cerpen, namun bagi saya membaca cerpen lebih lebih menyenangkan, karena bahasa penulis lebih mudah diimajinasikan daripada percakapan podcaster saja, sehingga suasana dalam cerpen lebih dapat dirasakan pembaca daripada pendengar. Sebagai masukan lagi, mungkin vokalisasi dan artikulasi podcasternya dapat ditingkatkan karena, podcaster masih menyebut Dr.Nursaid sebagai “Dokter Nursaid”.

  80. Menurut saya, cerpen *Aku Keturunan Makhluk Terkutuk* sangat menarik dan penuh makna. Ceritanya berhasil menggambarkan konflik cinta yang rumit karena perbedaan agama dan status sosial, sekaligus menampilkan konflik batin tokoh-tokohnya dengan sangat nyata. Gaya penulisan penulis kuat dan emosional, membuat pembaca mudah terbawa perasaan tokoh. Menurut saya, cerpen ini inspiratif karena mengajak pembaca merenung tentang pentingnya saling menghargai perbedaan dan memahami realitas sosial dalam membangun hubungan yang sehat.

  81. Sungguh kisah yang dalam dan penuh beban. “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” berhasil menggambarkan dengan sangat kuat pergulatan batin seseorang yang terbelenggu oleh label warisan yang ia sandang sejak lahir. Rasa malu, keraguan, dan perasaan tidak berharga yang dialami tokoh utamanya terasa begitu nyata dan menyentuh. Konflik antara penerimaan diri dan tekanan dari luar digambarkan dengan sangat mengharukan. Puncak cerita, saat sang nenek mengungkap rahasia sebenarnya tentang “kutukan” tersebut, memberikan sebuah perspektif yang sangat powerful. Pesannya jelas: bahwa kita bukanlah definisi dari masa lalu atau warisan leluhur kita, melainkan pilihan dan tindakan kita sendirilah yang menentukan. Cerita ini adalah pengingat yang kuat tentang pentingnya self-love dan keberanian untuk mendefinisikan diri sendiri. Terima kasih untuk kisah yang inspiratif dan memotivasi ini.

  82. Ceritanya seru sekali, ditambah lagi penggunaan bahasa Bapak yang sangat puitis, mendramatisasi suasana. Alurnya yang maju-mundur membuat saya seperti menelusuri lorong waktu awal pertemuan Anjani dan Nyoman. Saya jadi terombang-ambing dengan alur ceritanya. Cerita yang menarik.

  83. “Aku keturunan mahkluk terkutuk” adalah judul yang pertama kali saya baca dan langsung menarik perhatian saya untuk membacanya lebih lanjut. Cerpen ini membuat saya berpikir lebih mendalam karena penyajiannya yang mengambil konteks kritik sosial yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Hanya saja, bagi saya cerpen ini memiliki ending yang sedikit menggantung. Meskipun begitu, cerpen ini tetap meninggalkan kesan yang sangat berarti bagi saya karena relate dengan pengalaman saya. Selain itu, respon pembaca cerpen ini mayoritas positif yang menunjukkan cerpen ini sangat unik dan menarik untuk dibaca. Penulis juga memberikan tanggapan yang baik terhadap pertanyaan dan respon pembaca cerpen ini. Tidak hanya itu, kualitas audio yang sangat jelas membantu saya dalam menyimak dan memahami secara mendalam cerpen tersebut.

  84. Cerpennya sangat menyentuh,bercerita tidak hanya tentang cinta tapi juga perbedaan pandangan hidup.Di akhir cerita anjani jujur bahwa ayahnya adalah sosok yang dibenci nyoman,disitu suasana berubah menjadi campur aduk,ternyata cinta sekuat apapun bisa hancur karena ego dan sudut pandang yang berbeda.

  85. Cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menceritakan kisah Anjani dan Nyoman yang saling mencintai, namun hubungan mereka terhalang oleh perbedaan agama dan status sosial. Nyoman membenci pengendara getor, tanpa tahu bahwa orang tua Anjani sebenarnya adalah pengendara getor juga hingga akhirnya ia memilih mengakhiri hubungan mereka. Dari cerita ini saya dapat menyimpulkan menggambarkan betapa kuatnya pengaruh prasangka sosial dan rasa rendah diri, serta bagaimana cinta bisa kalah oleh perbedaan dan stigma masyarakat.

  86. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” terasa sangat menyentuh, setelah saya mendengarkan melalaui siniar audionya suara narator yang tenang dan jelas membuat emosi tokoh Anjani terasa lebih hidup. Namun pengalaman membaca ceritanya juga sangat menyenangkan, karena memang ceritanya yang sangat bagus, dan pesannya benar-benar sampai kepada saya sebagai pembaca.

  87. wahh dengan adanya audio memudahkan saya untuk memahami cerita tersebutt, bagus banget bapakkk🙏🏻

  88. Cerita ini menggambarkan konflik sosial dan emosional yang kompleks antara dua tokoh, Anjani dan Nyoman, yang berasal dari latar belakang berbeda namun saling terikat oleh persahabatan dan perasaan yang tumbuh. Cerita berhasil menghadirkan nuansa realistik dengan latar kehidupan sehari-hari, termasuk kemacetan di kota, ketegangan akibat perbedaan sosial dan budaya, serta masalah keluarga yang membayangi Dan juga dialog antar tokoh terasa natural dan menggambarkan karakter mereka dengan baik, seperti kekesalan Nyoman terhadap pengendara getor yang juga menjadi simbol perbedaan kelas dan stigma sosial. Latar budaya dan tradisi juga diselipkan dengan halus, menambah kekayaan konteks cerita.

  89. Cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Sebagai seorang pelajar, saya bisa merasakan bagaimana beratnya pergulatan batin yang dialami oleh tokoh utama, Anjani. Ia hidup dalam dilema antara cinta dan kenyataan sosial. Kisahnya bukan hanya soal hubungan asmara, tapi juga tentang konflik batin karena perbedaan status sosial, latar belakang keluarga, dan pandangan orang lain. Yang paling kuat dari cerpen ini adalah gambaran dilema internal Anjani. Dia terjebak antara cinta dan rasa malu dengan latar belakang keluarganya. Konflik batin ini semakin mendalam ketika dia menyaksikan ayahnya sendiri dimarahi oleh Nyoman setelah kecelakaan kecil itu.
    mendengarkan audio ini juga tidak membuat saya bosan, karena penggunaan bahasa yang santai serta suara yang jelas

  90. Cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Sebagai seorang pelajar, saya bisa merasakan bagaimana beratnya pergulatan batin yang dialami oleh tokoh utama, Anjani hidup dalam dilema antara cinta dan kenyataan sosial. Kisahnya bukan hanya soal hubungan asmara, tapi juga tentang konflik batin, perbedaan status sosial, latar belakang keluarga, dan pandangan orang lain. Yang paling kuat dari cerpen ini adalah gambaran dilema internal Anjani. Dia terjebak antara cinta dan rasa malu latar belakang keluarganya. Konflik batin ini semakin mendalam ketika dia menyaksikan ayahnya sendiri dimarahi oleh Nyoman setelah kecelakaan kecil itu. suasana kota Padang juga sangat jelas, bukan meskipun berfokus pada getor, tapi pengendara lain juga terkadang tidak tertib di jalanan
    mendengarkan audio ini juga tidak membuat saya bosan, karena penggunaan bahasa yang santai serta suara yang jelas

  91. Yang paling kuat dari cerpen ini adalah gambaran dilema internal Anjani yang terjebak antara cinta dan rasa malu dengan latar belakang keluarganya. Konflik batin ini semakin dalam ketika dia menyaksikan ayahnya sendiri dimarahi oleh Nyoman setelah kecelakaan kecil itu. Cerita ini juga sangat menyentuh dan penuh makna. saya bisa merasakan bagaimana beratnya pergulatan batin yang dialami oleh tokoh utama, Anjani. Ia hidup dalam dilema antara cinta dan kenyataan sosial. Kisah ini bukan hanya soal hubungan asmara, tapi juga tentang konflik batin, perbedaan status sosial, latar belakang keluarga, dan pandangan orang lain.

  92. Cerita ini mengisahkan hubungan antara Anjani, gadis dari keluarga miskin yang orang tuanya bekerja sebagai pengendara getor, dan Nyoman, pemuda dari keluarga berada dengan latar belakang agama dan budaya berbeda. Meskipun mereka satu tim seni dan memiliki kedekatan, perbedaan sosial, ekonomi, dan agama menjadi penghalang dalam hubungan mereka. Ketegangan memuncak saat mobil Nyoman tertabrak getor milik ayah Anjani, memicu kemarahan Nyoman dan kesedihan Anjani. Cerita ini menggambarkan konflik batin akibat perbedaan kelas dan keyakinan yang sulit disatukan.

  93. Cerita ini menyentuh hati dengan nuansa emosional yang mendalam. Saya mengapresiasi penggambaran konflik internal Anjani yang halus, terutama dilema cinta, perbedaan agama, dan prasangka kelas sosial melalui kebencian Nyoman terhadap pengendara getor. Tema tersebut dibawa sangat bagus,memicu refleksi tentang kerumitan hubungan manusia. Gaya narasi mengalir seperti alur pikiran, dengan flashback yang pas dan deskripsi suasana Padang yang hidup, membuat cerita relatable dan penuh empati.

  94. Setelah membaca dan juga mendengarkan siniar darj cerita ini, saya sangat merasa tersentuh karena penulis dapat menyentuh titik emosional pembaca dengan halus tanpa banyak drama yang terjadi. Dengan penggambaran pertemuan pertama mereka hingga hubungan mereka yang seperti orang pacaran. Lalu digambarkan kembali tentang masalah Nyoman dengan pengendara getor, dan hal ini adalah awal mula keraguan Anjani tentang hubungan mereka. Anjani sendiri adalah anak perempuan dari keluarga tidak kaya, dan Ayahnya bekerja sebagai pengangkut barang dengan getor. Mulai muncul konflik batin pada Anjani, masalah tentang perbedaan agama bukan lagi menjadi hal utama, namun kesenjangan sosial lah yang mulai menjadi masalah utama diantara mereka. Anjani sadar dirinya adalah keturunan dari mahluk terkutuk (anak pengendara getor) berneda dengan Nyomana anak dari keluarga berada. Sehingga Anjani memutuskan jujur pada dirinya dan juga pada Nyoman. Dengan ending cerita yang gantung menurut saya, cerita ini berhasil memeberikan pandangan hidup terhadap realita sosial, bahwa kesenjangan sosial bisa menjajdi sumber masalah yang akan meledam suatu waktu.

  95. Cerita ini menceritakan kisah Anjani dan Nyoman yang saling mencintai, namun hubungan mereka terhalang oleh perbedaan agama dan status sosial. Nyoman membenci pengendara getor, tanpa tahu bahwa orang tua Anjani sebenarnya adalah pengendara getor juga hingga akhirnya ia memilih mengakhiri hubungan mereka. Dari cerita ini saya dapat menyimpulkan menggambarkan betapa kuatnya pengaruh prasangka sosial dan rasa rendah diri, serta bagaimana cinta bisa kalah oleh perbedaan dan stigma masyarakat.Menurut saya, cerpen *Aku Keturunan Makhluk Terkutuk* sangat menarik dan penuh makna. Ceritanya berhasil menggambarkan konflik cinta yang rumit karena perbedaan agama dan status sosial, sekaligus menampilkan konflik batin tokoh-tokohnya dengan sangat nyata. Gaya penulisan penulis kuat dan emosional, membuat pembaca mudah terbawa perasaan tokoh. Menurut saya, cerpen ini inspiratif karena mengajak pembaca merenung tentang pentingnya saling menghargai perbedaan dan memahami realitas sosial dalam membangun hubungan yang sehat.

  96. Cerita ini menarik, berfokus pada masalah cinta dan perbedaan (agama, kelas sosial), yang diperburuk oleh ironi tajam: rasa benci terhadap pengendara getor sebenarnya berhubungan dengan identitas Anjani. Akhir yang menyedihkan dari telepon itu adalah puncak yang sangat kuat, meninggalkan rasa tegang dan kesedihan yang dalam. Sangat tragis dan menyentuh hati.

    1. Menurut saya, cerita “Makhluk Terkutuk” ini sangat menyentuh dan penuh pesan moral. Awalnya terlihat seperti kisah cinta biasa antara Anjani dan Nyoman, tapi ternyata di balik itu ada konflik batin yang dalam tentang perbedaan latar belakang dan cara pandang terhadap kehidupan. Saya merasa bagian paling kuat dari cerita ini adalah saat Anjani mengetahui bahwa orang yang dibenci Nyoman pengendara getor ternyata ayahnya sendiri. Di situ terlihat bagaimana prasangka bisa membuat seseorang buta terhadap kenyataan dan perasaan orang lain. Cerita ini juga menyadarkan saya bahwa tidak ada manusia yang pantas disebut “terkutuk” hanya karena pekerjaannya atau status sosialnya. Semua orang punya harga diri dan perjuangannya masing-masing, dan cinta yang sejati seharusnya bisa melampaui perbedaan itu.

  97. Dengan membaca cerita dan mendengarkan siniar audionya, saya sangat paham dan mengerti dengan apa yang dirasakan Anjani. Anjani berpacaran dengan Nyoman yang seorang anak orang berada, sedangkan Anjani hanya seorang anak pengendara getor, alat transportasi yang sangat dibenci Nyoman dan selalu mengutuk atau menyumpahinya. Nyoman dan Anjani saling mencintai, tetapi perbedaan agama dan status sosial membuat mereka tidak bisa bersatu. Pada suatu hari Nyoman yang mengendarai mobilnya dengan Anjani yang berada didalam tidak sengaja ditabrak oleh pengendara getor, Nyoman benar benar sangat marah dan meluapkan emosinya kepada pengendara getor tersebut, disisi lain terlihat Anjani yang menahan malu dan sedih karena yang mengendarai getor tersebut adalah ayahnya. Konflik batin yang dirasakan Anjani sungguh tak bisa dibendungnya, ia menelfon Nyoman dan mengakui semuanya. Akhir cerita yang gantung membuat kita dapat menyimpulkan 2 kemungkinan, yang pertama, Nyoman tidak memandang kelas sosial antara ia dan Anjani dan akan menghargai pengendara getor serta mencari solusi untuk perbedaan kepercayaan diantara mereka, dan tetap menjaga hubungan nya sebagai sepasang kekasih dengan Anjani. Yang kedua, bisa saja Nyoman memang sudah lelah dengan konflik yang tidak ada ujungnya, yaitu perbedaan keyakinan dengan Anjani, dan mengambil keputusan terberat dalam hidupannya untuk menyudahi hubungan dengan Anjani begitupun sebaliknya.

  98. Kisah ini menggambarkan ironi sosial yang sangat mengena. Perbedaan antara cinta yang berbeda iman dan perbedaan status sosial (kaya vs. miskin) ditunjukkan dengan sangat jelas. Puncaknya, pengakuan Anjani tentang ayahnya sebagai pengendara getor yang sangat dibenci oleh nyoman mendatangkan konflik batin yang hebat dan memisahkan mereka. Sangat menyakitkan, jujur, dan menggerakkan hati. Konflik batin ini semakin mendalam ketika dia menyaksikan ayahnya sendiri dimarahi oleh Nyoman setelah kecelakaan kecil itu.mendengarkan audio ini juga tidak membuat saya bosan, karena penggunaan bahasa yang santai serta suara yang jelas

  99. Nama : Adilla Rianda
    No urut : 2
    Kualitas siniar audio nya seru dan membuat yang pembaca/pendengar lebih paham dengan cerita. Kisah Anjani dan nyoman yang hubungan di uji dengan banyak perbedaan, mulai dari perbedaan latar belakang sosial, status ekonomi, keluarga, agama. Menurut saya Anjani bilang jalani hubungan tanpa memikirkan agama itu kurang tepat karena itu sama saja dia menyimpan hal besar dan menghindar tanpa mempertimbangkan resiko kedepannya. Dan nyoman bilang makhluk terkutuk dan menghina habis habisan kepada getor membuat Anjani malu dan ternyata itu ayahnya. Akhirnya dengan Kejujuran Anjani tentang latar belakang keluarga nya itu pilihan terbaik. Walaupun dia dilema antara cinta, agama, status sosial.
    Penulis menyampaikan kan pesan yg penuh emosional dan empati dari cerita ini.

  100. Dari cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” inu sangat menyentuh karena memberi banyak pesan penting yang bisa sya renungkan. Pokoknya, cerita ini mengajarkan saya jangan mudah menilai seseorang hanya karena latar belakang keluarganya atau pekerjaannya. Melalui tokoh Anjani, saya bisa lihat bagaimana seseorang bisa merasa rendah diri hanya karena keluarganya dianggap “rendahan” oleh orang lain. Padahal, menjadi anak pengendara getor bukanlah sesuatu yang malu, malah itu adalah bentuk perjuangan hidup yang nyata. Orang tua Anjani bekerja keras demi keluarganya, dan itu jauh lebih mulia daripada orang yang suka meremehkan tanpa tahu perjuangan orang lain. Dan ada bagian dari cerita ini juga menunjukkan bahwa cinta sejati tidak cukup hanya berasal dari perasaan semata. Anjani dan Nyoman saling memiliki perasaan, namun perbedaan agama, status sosial, dan pandangan hidup membuat hubungan mereka tidak bisa berlanjut. Yang paling menyedihkan adalah Nyoman tidak menyadari bahwa kata-kata yang ia bilng tentang “makhluk terkutuk” justru menyakitkan orang yang ia cintai sendiri. Dari situ saya bisa belajar bahwa kebencian dan prasangka sering muncul karena kita tidak mau memahami orang lain, hanya melihat dari luar saja tanpa mengetahui cerita di baliknya.

  101. Teks ini sangat menarik dan menyentuh. Ceritanya menggambarkan konflik batin antara cinta, perbedaan sosial, dan prasangka dengan alur yang realistis. Bahasa yang digunakan indah dan deskriptif, membuat suasana terasa hidup. Pesan moral tentang pentingnya empati dan tidak memandang rendah orang lain tersampaikan dengan kuat dan mengena.

  102. Nama : Dzikra Assyifa
    NIM : 25016215
    NU : 23
    Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

    Cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Cerita ini berhasil menggambarkan perasaan terasing, malu, dan pergulatan batin tokoh utama yang merasa dirinya terkutuk hanya karena asal-usul keluarganya. Saya merasa simpati sekaligus tersentuh oleh cara tokoh mencoba memahami siapa dirinya dan bagaimana ia berjuang untuk diterima sebagai manusia yang setara.Bahasanya sederhana tetapi penuh emosi. Setiap paragraf membawa suasana gelap yang membuat pembaca ikut tenggelam dalam rasa bersalah dan penyesalan tokoh. Pesan moralnya sangat kuat, bahwa asal-usul bukanlah kutukan melainkan bagian dari perjalanan hidup yang harus diterima dengan ikhlas.Secara keseluruhan, “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” bukan hanya kisah pribadi, tetapi juga cermin bagi masyarakat yang masih mudah memberi cap negatif pada orang lain.

  103. Cerita pendeknya luar biasa kuat dalam mengangkat ironi perbedaan kelas sosial dan agama. Paling mantap tentu saja konflik batin Anjani karena Nyoman yang membenci “makhluk terkutuk” (pengendara getor), padahal itu adalah ayahnya.
    Komentar dari pembaca juga menunjukkan pemahaman yang tinggi; mereka langsung fokus pada isu gengsi sosial dan pelajaran moral untuk tidak meremehkan orang lain.
    Yang paling keren adalah tanggapan Penulis terhadap pertanyaan pembaca. Klarifikasi bahwa Nyoman tidak tahu pekerjaan ayah Anjani, dan Anjani-lah yang memutuskan hubungan, buat cerita ini jadi lebih dalam. Ini menegaskan bahwa dilema utamanya adalah beban batin Anjani dan kekhawatiran futuristiknya (agama/gengsi), bukan sekadar keangkuhan Nyoman.

  104. cerita ini mengisahkan tentang agama, dan mengingatkan saya juga pada lagu “Mangu” memang sih ya saya tidak tertarik dengan lagu ini, tapi jika dibandingkan dengan cerita ini memiliki kesamaan, kalau sudah namanya cinta, mau di jauhkan oleh jarak pun kalau sudah cinta tidak akan ada yang bisa menghalangi, tapi dari sini kita juga harus bisa belajar bahwa cinta itu tidak selalu memberikan dampak baik, pasti ada sisi buruk baik perbedaan antara kita dan orang yang kita cinta ataupun sudah materi, semua harus bisa diimbangi satu sama lain, tapi penulis tetap menyampaikan cerita dengan penuh emosional dan empat yang baik agar cerita tetap bisa dan mudah dipahami.

  105. cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menurut saya sangat menyentuh karena menggambarkan realitas sosial yang masih sering terjadi di masyarakat. ceritanya berhasil memadukan konflik batin, perbedaan status sosial, dan prasangka agama dalam kisah cinta yang tragis antara Anjani dan Nyoman. Tokoh Anjani memperlihatkan perjuangan antara cinta dan rasa malu terhadap asal-usul keluarganya, sedangkan Nyoman mewakili sisi manusia yang masih terikat oleh stereotip sosial. bahasa yang digunakan sangat puitis, latar tempatnya kuat, dan alur ceritanya mengalir alami hingga membangun suasana emosional yang mendalam. saya menyimpulkan cerpen ini memberi pesan moral bahwa martabat seseorang tidak ditentukan oleh pekerjaan atau status sosial orang tuanya, melainkan oleh sikap dan hati nuraninya. Kisah ini mengingatkan kita agar tidak mudah menilai orang dari latar belakangnya, karena cinta dan kemanusiaan seharusnya melampaui batas kasta, agama, dan harta. terimakasih bapak telah membuat cerita yang mengandung pesan moral ini, sangat bermakna

    1. Cerita ‘Aku Keturunan Makhluk Terkutuk’ membuat saya terharu sekaligus juga merasa miris. Terharu karena adanya ketulusan pertemanan antara Nyoman dan Anjani yang sama sekali tidak mementingkan perbedaan di antara persahabatan mereka. Miris karena dalam cerita ini banyak kebiasaan buruk warga negara kita yang bersifat fakta. Tidak bertanggung jawab ketika melakukan kesalahan, bersifat gaje dan sok keras, sekaligus adanya sedikit bumbu realistas sosial yang Anjani alami soal perbedaan. Ia merasa malu dan gelisah akan perbedaan kedudukan dan kastanya dengan Nyoman yang lebih tinggi dari dirinya, memang sudah menjadi kebiasaan dalam masyarakat. Ceritanya membuat saya tersentuh dan ikut emosi kepada getor seperti Nyoman.

  106. Cerita ini sangat menyentuh karena menunjukkan bagaimana Anjani merasa berat hati dan tertekan oleh pandangan orang lain terhadap keluarganya — terutama karena orang-orang seperti Nyoman menganggap pengendara getor sebagai “makhluk terkutuk”. Perbedaan status sosial, agama, dan latar belakang membuat hubungan antara Anjani dan Nyoman jadi penuh konflik batin. Waktu Anjani tahu bahwa ayahnya adalah pengendara getor yang pernah direndahkan Nyoman, saat itu perasaan malu, sedih, dan takut kehilangan cinta jadi sangat nyata. Cerita ini mengajarkan bahwa kita tidak boleh meremehkan orang dari latar belakang mereka; tiap orang punya harga dan penderitaan sendiri.

  107. Cerpen ini menyajikan kisah yang sangat menyentuh tentang pertentangan batin Anjani yang harus menghadapi kenyataan pahit bahwa lelaki yang dicintainya, Nyoman, membenci orang-orang seperti ayahnya sendiri. Bahasa yang digunakan mengalir dengan baik. Akhir cerpen menunjukkan keteguhan hati Anjani yang memilih kejujuran dan harga diri meski harus kehilangan cinta. Cerita ini sangat menginspirasi karena pesan moral yang disampaikan tentang pentingnya menerima latar belakang seseorang tanpa memandang rendah profesinya.

  108. Cerpen ini mengisahkan tentang pertentangan batin Anjani yang harus memghadapi kenyataan bahwa lelaki yang dicintainya membenci ayahnya. Bahasa yang digunakan mengalir dengan baik, sehingga pembaca dapat memahami isi cerita dengan mudah. Akhir cerpen menunjukkan keteguhan hati tokoh yang memilih kejujuran dan harga diri meski harus kehilangan cinta. Cerita ini sangat menginspirasi karena pesan moral yang disampaikan tentang pentingnya menerima latar belakang seseorang tanpa memandang rendah profesinya. Sonar audio juga swngat membantu dalam memahami isi teks karena bahasa yang digunakan lebih santai dan mudah dipahami.

  109. Cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” adalah karya yang sukses dan efektif. Penulis berhasil menyusun konflik dan karakter sehingga pembaca dapat secara mendalam merasakan ironi tragis dan ketegangan sosial yang ditampilkan. Komentar pembaca merupakan cerminan akurat dari konflik yang disajikan (perbedaan kelas > perbedaan agama), dan format siniar audio menjadi media yang kuat untuk menyampaikan beban emosional cerita tersebut.
    ​Cerita ini menjadi sebuah cermin sosial: Cinta usai bukan karena takdir Tuhan, melainkan karena prasangka dan gengsi yang diciptakan oleh manusia.
    Pak saya ingin bertanya Seberapa besar cerpen ini berfungsi sebagai kritik sosial terhadap dampak stratifikasi sosial dan ketimpangan transportasi dalam konteks urbanisasi di Indonesia, dibandingkan dengan hanya menjadi kisah cinta universal yang terhalang status?

  110. Cerpen ini amat menyentuh hati. Dari kisah Nyoman dan Anjani ini, terdapat pesan bahwa prasangka sering menghalangi cinta sejati. Anjani memiliki karakter emosional yang kuat dan penuh konflik batik dan Nyoman mewakili stereotip orang kaya yang intoleran. Menunjukkan identitas seseorang yang tidak bisa dipisahkan dari akar keluarganya, baik agama maupun status sosial.

  111. Menurut saya cerita sangat menyentuh dan sangat menarik dengan ditambahkan dengan adanya siniar audio. Bahasa yang digunakan juga puitis, setelah membaca cerita ini mengajarkan kita tentang ketulusan dan keberanian.

  112. Perkenalkan nama saya chintya sheryl putry dengan nim 25016208 tenggapan sayang tentang Cerita “Tengah Malam” menghadirkan suasana misterius yang kuat melalui kisah Adul dan sosok perempuan gaib yang hanya bisa ia lihat. Unsur psikologis dalam cerita ini sangat menonjol, menggambarkan kesepian, gangguan mental, dan batas tipis antara realitas serta ilusi. Gaya bahasa penulis juga efektif membangun nuansa sunyi dan mencekam.
    Komentar saya terhadap teks ini lebih ke menyoroti kedalaman makna dan pesan moralnya tentang kesendirian manusia.

    sedangkan Cerita “Senja di Ujung Batu” menampilkan konflik sosial dan percintaan antara dua tokoh yang berbeda latar belakang. Penulis menyoroti isu kesenjangan sosial dan prasangka terhadap pekerjaan sederhana, sehingga cerita ini terasa realistis dan menyentuh,saya merasa cerita ini banyak menggambarkan empati terhadap tokoh-tokohnya, tanggapan saya terhadap kisah ini lebih kepada pesan moral tentang cinta, perjuangan, dan keikhlasan dalam menghadapi perbedaan.

  113. cerpen ini mengandung buah simalakama, bagaimana tidak anjani harus menerima kenyataan pahit bahwa lelaki yg dicintai nya membenci ayahnya. Saya kagum dengan sosok Anjani yg berani kehilangan cinta nya demi sebuah kejujuran. Nyoman yg hanya menilai orang dari luar, ia tidak peduli apa perasaan orang lain yang penting dia menyampaikan isi hati nya. Dari sini kita belajar pentingnya menghargai perbedaan dan tidak memandang baik buruknya seseorang dari pekerjaannya. Semua itu hanyalah urusan dunia. Cerita ini mampu membangkitkan emosi pembaca, dan komentarnya pun beragam dan punya pesan moral masing masing

  114. bagi saya cerita ini berhasil menciptakan suasana mencekam dengan sentuhan budaya Jawa yang sangat terasa, membuat pembaca merasakan sekaligus penasaran terutama bagi yang familiar dengan cerita hantu Nusantara. Saya apresiasi bagaimana penulis tidak membuat Rama sebagai korban yang pasif, ia aktif mencari jawaban, menambahkan lapisan empati. Namun, endingnya agak terbuka, meninggalkan rasa penasaran tentang “kunci” di gua Merapi. Secara keseluruhan, ini pengingat kuat tentang beban warisan keluarga di masyarakat kita, di mana rahasia masa lalu sering menghantui generasi sekarang.

  115. Pada cerita menggambarkan konflik emosional dan sosial antara dua tokoh utama, secara keseluruhan cerita ini menyentuh isu isu sensitif tentang prasangka kelas sosial, perbedaan status ekonomi dan tantangan hubungan asmara lintas latar belakang. Cerita memiliki alur yang ringkas dan dramatis dengan klimaks yang kuat dibagian akhir telepon Anjani. Cerita ini kuat dalam mengeksplorasi tema diskriminasi kelas sosial. Nyoman yang membenci “getor celaka” ternyata jatuh cinta pada Anjani yang ternyata “keturunan makhluk terkutuk” ini ironis dan mengkritik masyarakat urban terhadap pekerja kelas bawah. Ada juga elemen perbedaan agama dan status ekonomi yang disebutkan sekilas, yang menambah lapisan konflik. Ada juga pesan yang jelas yaitu cinta sejati harus melampaui prasangka, tetapi realitas sosial sering menghalangi. Cerita ini juga mengingatkan pembaca pada kerapuhan hubungan manusia ditengah perbedaan

  116. Cerpen ini seolah olah memberi pesan kepada kita, seberapa pentingnya menghargai apapun jenis pekerjaan. Karena itu semua hanyalah titipan semata. Saat membaca cerpen ini, saya sebagai pembaca dapat merasakan kesulitan yang dialami oleh Anjani. Mulai dari batin nya yang tertekan karena perbedaan perbedaan yang ada dengan Nyoman. Di satu sisi ia sakit karena ayahnya dibenci oleh Nyoman orang yang ia cintai, di sisi lain ia harus menerima kenyataan pahit tentang kehidupan nya. Komentar lain pun turut memberikan pesan moral yang berbeda dan saya membaca sebagian untuk saya jadikan buah pembelajaran kehidupan,

  117. Menurut saya sendiri, karakter Anjani dan Nyoman digambarkan dengan baik. Perasaan Anjani yang terbelah antara cinta dan malu akan asal-usul keluarganya bikin gregetan, tapi juga sangat manusiawi. Menurut saya, klimaksnya di mana Ayah Anjani sendiri yang menabrak mobil Nyoman itu adalah ironi yang sangat pahit dan powerful.

    Kesan saya pribadi, penulis juga sangat piawai membangun setting dan konflik budaya/agama tanpa terkesan menggurui. Adegan-adegan kecil seperti kemacetan dan obrolan tentang reinkarnasi menurut saya berhasil memperkaya cerita.

  118. Perkenalkan saya Cantika Laila Sari dengan NIM 25016205 atau NU 14 dari prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya menanggapi bahwa isi teks tersebut menyoroti konflik sosial dan batin akibat perbedaan kepercayaan, dan kelas sosial, dan teks tersebut juga menunjukkan bagaimana kita harus bersikap terhadap orang lain, baik orang yang kita kenal maupun yang tidak kita kenal. komentar pembaca juga umumnya menilai cerita ini sebagai kritik terhadap kesombongan sosial, sedangkan tanggapan penulis kemungkinan menegaskan bahwa tujuan cerpen ini memang untuk menyadarkan pembaca tentang bahaya sikap merendahkan orang lain berdasarkan status sosial. Dan dengan di buatnya sinar audia itu sangat bagus untuk seseorang yang malas membaca namun ingin tahu bagaimana ceritanya.

  119. cerita sangat menarik karena mengangkat masalah sosial yang nyata dan telate di kalangan masyarakat saat ini, cerita ini mengajarkan kita untuk tidak menilai seseorang dari status sosial, kita juga bisa merasakan tekanan batin dan dilema yang dirasakan oleh anjani, penulis berhasil membawa kita masuk ke dalam cerita lewat narasi nya.
    komentar pembaca disini merasa terhubung atau masuk kedalam cerita ini, para komentar juga memberi komentar komentar kritis yang berhubungan dengan cerita ini, yang membuat pengetahuan kita tentang bacaan ini jadi lebih banyak lagi
    penulis menanggapi komentar dengan terbuka dan menjawab pertanyaan pertanyaan dari komentar dengan jelas dan mudah di mengerti
    kualitas audio jernih, intonasi nya pas, jadi enak buat di dengar, dengan audio juga membuat kita lebih paham dengan ceritaa tersebut, karena di jelaskan lagi dengan bahasa yang lebih sederhana

  120. dalam cerita ini kita melihat dua insan yang saling jatuh hati namun terhalang agama dan status sosialnya. kita melihat bagaimana perasaan Anjani melihat ayahnya dicaci maki oleh kekasihnya akibat ketidaktahuan nyoman bahwa itu ayahnya Anjani. ini diakibatkan karena anjani tidak terbuka soal status sosialnya sejak awal makanya cerpen ini menonjolkan sifat kejujuran.

    bapak nursaid juga menonjolkan kelakuan pengendara gerobak motor yang sering ugal-ugalan di jalanan. yang membuat nyoman marah dan mungkin reaksinya benar tapi tidak dengan ucapannya yang agak sensitif.

    mungkin dari kita mengira bahwa anjani menaruh keberanian untuk memberi tahu semuanya itu karena insiden Nyoman maki-maki ayahnya, yang membuat dirinya merasa bersalah dan takut ini akan jadi bom waktu. sebenarnya bukan itu saja karena nyoman sebenarnya juga tidak mempermasalahkan itu. yang sebenarnya anjani pertimbangkan adalah perbedaan agama yang lambat laun akan membuat mereka berpisah juga.

    yang agak saya kecewa adalah mengapa akhirnya gantung, walaupun penulis hanya ingin fokus terhadap beban anjani, tapi para pembaca akan bertanya tanya apa yang terjadi.

  121. cerpen ini sangat menarik, dimana ceritanya mengisahkan tentang dua orang asing yang menjadi dekat karena suatu kesalahpahaman, namun ada tumbuh benih-benih cinta diantara keduanya. ada satu hal yang benar-benar sulit untuk perempuan ini terima dalam kenyataan bahwasannya dirinya berasal dari keluarga miskin dan diasuh oleh eteknya sedari kecil, karena orang tuanya tidak mampu. selain perbedaan dalam ekonomi dan status, mereka juga berbeda agama.
    sosok pria ini digambarkan sangat membenci getor yang tanpa ia sadari bahwa wanita yang ia sukai berasal dari keluarga miskin yang hidup dari getor yang sangat ia benci itu. hubungan mereka kandas bahkan sebelum dimulai, karena di suatu hari getor menabrak mobil nyoman dan membuatnya marah sehingga melontarkan kata-kata kasar, sehingga anjani menangis karena yang dibenci nyoman itu adalah ayahnya. dan anjani mengambil keputusan untuk mengakhirinya karena dia merasa tidak akan ada titik temu dibalik semua ini.

  122. Naifah Zahirah
    25016134
    NU 14
    Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia bp 25 (IND.61.0001)
    Kelas internasional
    Setelah saya membaca cerpen ini, memang ada banyak perbedaan diantara kedua tokoh, status sosial, agama, bahkan perilaku Nyoman yang menurut saya kurang baik menjadi penyebab perpecahan hubungan keduanya. Ada perasaan iba dari saya ke Anjani yang secara tak langsung karena Nyoman tidak mengetahui bahwa ia adalah anak dari pengendara getor, kedua orang tua Anjani adalah pengendara getor itu, dan secara tak langsung saat Nyoman mengata-ngatai pengendara getor berarti mengata-ngatai Anjani juga.

    Saya mendukung keputusan Anjani yang memilih untuk memutusi hubungan mereka berdua, terlalu banyak perbedaan. Apalagi mereka akan berpisah dalam waktu satu bulan karena Nyoman akan pindah bersama ayahnya yang pindah tugas.

  123. Cerita ini mengisahkan tentang perbedaan agama yaitu kisah percintaan antara Anjani dan Nyoman. Mereka berbeda agama tapi saling mencintai. Perbedaan kasta juga agak kental dalam cerita ini, jika seseorang sudah mulai jatuh cinta itu tidak membuatnya melihat dari segi manapun dari pasangannya. Namun, Anjani adalah anak dari pengendara getor, sesuatu yang sangat tidak disukai oleh Nyoman. Hal ini adalah kenyataan pahit yang harus diterima oleh Nyoman. Cerita ini sangat menarik dan membuat saya ingin membacanya lagi dan lagi.Cerita ini indah dengan bahasa puitis dan latar lokal, tapi tokoh Nyoman kurang tergali bagaimana kisah hidupnya. Akhir ceritanya menggantung ,saya ingin tahu endingnya bagaimana.

  124. Pada cerpen ini sangat menarik dan memberikan makna. Dimana Anjani dan Nyoman dua sosok yang memiliki perbedaan dari segi sosial hingga keyakinan. Namun, mereka memiliki persamaan yaitu sama² suka dengan hal kesenian.
    Tapi tetap saja perbedaan antara mereka bedua sangatt kontras dan hubungan mereka tidak bisa dilanjutkan lagi

  125. Cerita ‘Aku Keturunan Makhluk Terkutuk’ ini sangat menarik. Nyoman yang sangat membenci getor, karena menurut dia itu sangat membuat susah saat berada di jalanan dan Nyoman yang dari keluarga yang berada membuat Anjani dilema atau bingung, saya sebagai pembaca juga ikut merasakan perasaan dilema anjani, tentang persahabatan yang mulai tumbuh perasaan yang lain, beda agama, keluarga Anjani yang miskin,dan masalah pekerjaan orang tua nya yang menggunakan getor, yang di mana getor ini merupakan kendaraan yang paling di benci oleh Nyoman.
    Anjani juga malu karena perbedaan ekonomi keluarganya dengan keluarga Nyoman.
    Sebenarnya cerita ini sedikit lebih berat, karena bahasa yang digunakan, tetapi karena hal itulah yang menjadi daya tarik dari cerita ini.

  126. Cerita ‘Aku Keturunan Makhluk Terkutuk’ ini sangat menarik. Nyoman yang dari keluarga yang berada membuat Anjani dilema atau bingung, saya sebagai pembaca juga ikut merasakan perasaan dilema anjani, tentang persahabatan yang mulai tumbuh perasaan yang lain, beda agama, keluarga Anjani yang miskin,dan masalah pekerjaan orang tua nya yang menggunakan getor, yang di mana getor ini merupakan kendaraan yang paling di benci oleh Nyoman.
    Anjani juga malu karena perbedaan ekonomi keluarganya dengan keluarga Nyoman.
    Sebenarnya cerita ini sedikit lebih berat, karena bahasa yang digunakan, tetapi karena hal itulah yang menjadi daya tarik dari cerita ini.

  127. Cerita ini menggambarkan konflik batin Anjani yang malu karena asal-usul keluarganya sebagai pengendara getor, sementara kekasihnya, Nyoman, membenci mereka. Cerita ini menunjukkan benturan antara cinta, status sosial, dan prasangka. Pesannya, kita tidak boleh menilai orang dari latar belakangnya, karena kebencian dan kesombongan dapat melukai orang yang kita sayangi sendiri.

  128. Sebagai pembaca, saya merasa cerita ini benar menyentuh dan terasa nyata bagi saya. Penulis berhasil menggambarkan benturan antara cinta, perbedaan sosial, dan prasangka dengan begitu hidup. Bagian ketika Anjani tahu kalau ayahnya ternyata pengendara getor yang pernah dihina Nyoman benar-benar bikin haru dan ikut terasa pedih di hati.Bahasa yang dipakai juga mengalir dengan enak, sederhana tapi penuh makna sosial. Cerita ini membuka mata kita bahwa kesombongan karena status sosial sering kali bikin orang lupa pada nilai kemanusiaan.

  129. Cerita bejudulkan aku keturunan makhluk terkutuk, dari judul saja udah sangat menarik. Menurut saya cerita memberikan suasana yang miris dan menyentuh. Dari cerita ini pembaca bisa merasakan bahkan juga ikut penasaran dengan jalan cerita ini. Cerpen ini mengharuskan pembaca untuk merenungkan apa itu hidup, apa itu mati, dan apa nilai tertinggi dari persahabatan. Cerita ini memiliki akhir yang menunjukan keteguhan hati tokoh tang memilih kejujuran dan harga diri harus kehilangan cinta. Tokoh Anjani lebih memilih jujur daripada harus terikat dengan kebohongan dan mengorbankan orang tuanya dihina dan dikata-katai. Cerita ini menginspirasi krena pesan moral yang disampaikan tentang pentingnya menerima latar belakanga seseorang tanpa harus memandang siapa orang tersebut. Setelah kita mendengarkan siniar audio bisa membuat pembaca lebih paham dam memahami cerita ini karena dalam siniar audio itu disampaikan dengan dengan bahasa yang lebih santai.

  130. Novel ini menggambarkan kisah cinta antara Anjani dan Nyoman yang terhalang oleh perbedaan status sosial dan latar belakang keluarga. Anjani, yang merupakan anak asuh dari keluarga yang miskin dan memiliki orang tua yang bekerja sebagai pengendara getor, merasa bahwa hubungan mereka tidak akan pernah bisa bersatu karena Nyoman berasal dari keluarga yang lebih mapan dan memiliki pandangan negatif terhadap pengendara getor.
    Cerita ini menyoroti tema tentang perbedaan sosial, cinta, dan penerimaan. Anjani merasa bahwa dirinya tidak cukup baik untuk Nyoman karena latar belakang keluarganya, dan ia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka demi menghormati perasaan Nyoman.
    Penggambaran emosi Anjani yang mendalam dan tragis membuat pembaca merasa iba dan simpatik terhadap karakternya. Sementara itu, karakter Nyoman digambarkan sebagai seseorang yang memiliki pandangan negatif terhadap pengendara getor, tetapi masih memiliki kesempatan untuk berubah dan menerima Anjani apa adanya.
    Secara keseluruhan, novel ini memiliki plot yang menarik dan emosional, dengan karakter-karakter yang kompleks dan dapat dipahami. Namun, akhir cerita yang agak tiba-tiba dan tidak ada resolusi yang jelas membuat pembaca penasaran tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

  131. Cerita ini menggambarkan kisah cinta yang rumit antara dua orang muda, Nyoman dan Anjani, yang berasal dari latar belakang sosial dan budaya berbeda. Di permukaan, hubungan mereka tampak harmonis dan penuh pengertian. Namun, di balik itu tersimpan jurang perbedaan yang dalam agama, status sosial, dan cara pandang terhadap kehidupan.

    Penulis berhasil menampilkan perasaan malu, sedih, dan dilema batin Anjani dengan kuat. Ia mencintai Nyoman, tapi juga merasa terhina oleh pandangan Nyoman terhadap keluarganya.

    Akhir ceritanya menyedihkan,Anjani memilih mundur karena sadar hubungan mereka tidak akan bisa bertahan di tengah perbedaan besar yang ada. Cerita ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang harga diri, kesenjangan sosial, dan bagaimana prasangka bisa memisahkan dua hati yang sebenarnya saling mencintai.

  132. Menurut saya dari cerita “aku keturunan makhluk terkutuk” membuat saya terkejut dengan plot twist yang diberikan ,yang di mana orang yang dimaki oleh Nyoman sebagai makhluk yang terkutuk adalah ayah dari Anjani. Dari hubungan yang awalnya romantis malah berakhir kecewa dengan konflik yang menurut saya itu kesalahan dari kedua pihak. Karena dari Anjani yang tidak menceritakan semua bagaimana kondisi keluarganya kepada Nyoman. Dan Nyoman yang memiliki sifat gampang emosi sehingga mengucapkan kata-kata nyelekit seperti itu.

  133. Cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” merupakan karya yang menarik karena mengangkat isu identitas dan stigma sosial dengan pendekatan psikologis yang kuat. Penulis berhasil menggambarkan pergulatan batin tokoh utama yang merasa terasing akibat label “terkutuk” yang melekat pada dirinya. Dari sisi tematik, karya ini tidak sekadar bercerita tentang kutukan secara harfiah, melainkan menjadi simbol dari diskriminasi sosial dan ketidakmampuan masyarakat menerima perbedaan.

  134. 1.cerita sangat menarik karna ada 2 orang yg menjalin hubungan beda agama dan memiliki perbedaan sosial.
    2.komentar pembaca pada teks ini juga sangat menarik dan banyak pendapat pembaca yang berbeda pendapat.
    3.tanggapan penulis terhadap komentar pembaca itu mendapat respon yang baik dan positif
    4.kualitas sinar audio nya itu jelas dan mudah di dengar oleh orang yang menyimak audio tersebut.

  135. Isi teks menggambarkan konflik sosial dan batin antara Anjani dan Nyoman yang terhalang perbedaan status dan pandangan hidup. Cerita ini menyampaikan pesan moral tentang kemanusiaan dan penerimaan.
    Komentar pembaca yang menyoroti makna kemanusiaan dan kritik terhadap kesombongan sosial sangat sesuai dengan isi teks. Penulis pun menanggapi dengan tepat karena pesan tersebut memang menjadi inti dari cerita.
    Sementara itu, siniar audionya juga mendukung penyampaian makna dengan suara yang lembut, tempo lambat, dan intonasi tenang, sehingga suasana haru dan getir di akhir cerita terasa kuat.
    Secara keseluruhan, isi teks, komentar pembaca, tanggapan penulis, serta penyajian audio sudah selaras dan saling mendukung dalam menyampaikan pesan moral dan emosi cerita.

  136. Menurut saya, cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Bukan hanya soal cinta antara Anjani dan Nyoman, tapi juga tentang perbedaan agama, status sosial, dan pandangan hidup yang membuat hubungan mereka jadi rumit. Kisah ini menggambarkan kenyataan yang sering terjadi di masyarakat, di mana seseorang bisa saja sangat menyayangi orang lain, tapi tidak bisa menerima latar belakang keluarganya. Saya merasa sedih saat membaca bagian ketika Anjani tahu bahwa pengendara getor yang ditabrak oleh Nyoman adalah ayahnya sendiri. Di situlah saya benar-benar bisa merasakan beban batin yang dipikul oleh Anjani.
    Menurut saya, kalau pembaca lain membaca cerita ini, mereka pasti juga akan merasa iba kepada Anjani. Banyak yang mungkin berpikir bahwa Nyoman terlalu cepat menilai orang hanya karena pekerjaan atau kendaraan yang dipakai. Padahal, Anjani tidak pernah memilih dilahirkan dari keluarga seperti itu. Mungkin ada juga pembaca yang kecewa karena hubungan mereka tidak bisa berlanjut, walaupun jelas-jelas mereka saling menyayangi.
    Menurut saya, kalau penulis cerita ini memberikan tanggapan terhadap komentar pembaca, ia mungkin akan menjelaskan bahwa konflik dalam cerita ini dibuat agar pembaca bisa merenung dan belajar. Bahwa dalam hidup, cinta saja tidak selalu cukup kalau ada perbedaan besar yang tidak bisa disatukan. Saya juga merasa bahwa penulis ingin menunjukkan bahwa kita semua harus belajar untuk tidak memandang rendah orang lain hanya karena pekerjaan atau kondisi ekonomi mereka.
    Terakhir, menurut saya kualitas cerita ini sangat bagus. Gaya bahasanya mengalir, mudah dimengerti, dan penuh emosi. Saya bisa membayangkan suasana senja di pantai, suara hujan, bahkan ketegangan saat getor menabrak mobil. Cerita ini seolah punya suara sendiri yang menyentuh hati pembaca. Kalau cerita ini dijadikan audio drama atau dibacakan dalam podcast, pasti akan terasa sangat hidup dan menyentuh pendengar.

  137. Teks ini mengisahkan Anjani, seorang gadis dari keluarga sederhana, yang menjalin hubungan dengan Nyoman, pemuda asal Bali yang berasal dari keluarga berada. Konflik utama muncul dari perbedaan status sosial dan agama yang menjadi penghalang dalam hubungan mereka. Pertemuan mereka berawal dari kesalahpahaman identitas, namun berkembang menjadi kedekatan yang mendalam. Konflik batin Anjani muncul ketika ia menyadari bahwa ayahnya adalah seorang pengendara getor, yang sangat dibenci oleh Nyoman. Hal ini menimbulkan dilema dalam dirinya, antara mempertahankan hubungan dengan Nyoman atau menghormati nilai-nilai yang diyakini oleh Nyoman. Cerita ini menggambarkan ironi sosial dan konflik identitas yang kompleks, serta bagaimana perbedaan status sosial dan agama dapat mempengaruhi hubungan antarmanusia.
    Komentar pembaca yang ada di bawah teks menunjukkan apresiasi terhadap gaya penulisan dan kedalaman cerita. Pembaca merasa terhubung dengan karakter Anjani dan konflik yang dihadapinya. Dan beberapa tafsiran dari pesan yang disampaikan penulis dalam bacaan.
    Tanggapan penulis menunjukkan rasa terima kasih atas apresiasi yang diberikan oleh pembaca. Penulis juga menambahkan beberapa catatan tambahan yang memperkaya pemahaman pembaca terhadap cerita, seperti latar belakang budaya dan sosial yang mempengaruhi karakter-karakter dalam cerita.
    Siniar audio yang tersedia di bawah teks memiliki durasi yang cukup untuk menyampaikan isi cerita secara lengkap. Kualitas audio baik, dengan suara narator yang jelas dan intonasi yang sesuai, sehingga memudahkan pendengar untuk mengikuti alur cerita. Refleksi diakhir siniar mengajak pembaca untuk berandai secara kreatif mengenai alur cerita jika seandainya tokoh nyoman sadar akan pandangannya terhadap pengemudi getor.

  138. Cerita ini tragis, realistis, dan menyentuh nurani sosial.
    Ia menggambarkan bagaimana prasangka sosial dapat lebih mematikan daripada perbedaan agama.
    Kisah cinta Anjani dan Nyoman hanyalah wadah untuk menyampaikan kritik terhadap manusia modern yang kehilangan empati dan terjebak dalam stereotip sosial.
    Anjani menang bukan karena cintanya berhasil, tetapi karena ia memilih harga diri dan kejujuran.
    Sementara Nyoman kalah bukan karena ditolak, tetapi karena ia dikalahkan oleh prasangkanya sendiri.

  139. Cerita ini menurut saya menggambarkan perjuangan batin tokoh utama yang terjebak antara kutukan masa lalu dan keinginannya untuk menjadi manusia yang bebas, di mana penulis dengan bahasa yang kuat dan penuh emosi berhasil menampilkan konflik diri yang kompleks, sekaligus menyiratkan pesan bahwa keberanian untuk melawan takdir gelap adalah langkah menuju pembebasan dan penerimaan diri yang sesungguhnya.

  140. Destia Rawita, 25016211, NU 20
    Karakter Anjani adalah bintang cerita: gadis sederhana yang memendam rahasia keluarga miskin dan pekerjaan orang tuanya sebagai pengendara getor, yang ironisnya menjadi “musuh bebuyutan” Nyoman. Ini menyoroti tema prasangka kelas sosial dan identitas, di mana Nyoman dari keluarga elite Bali mewakili pandangan superior yang tak sadar, sementara Anjani mewakili ketabahan orang biasa. Dialog mereka, dari obrolan ringan tentang reinkarnasi hingga pengakuan pilu di telepon, terasa autentik dan mendalam, menyentuh isu perbedaan agama dan budaya tanpa terasa didaktis. Latar Padang yang ramai dengan kemacetan dan istilah lokal seperti “getor” menambah rasa Nusantara yang kental, membuat cerita ini relatable bagi pembaca Indonesia.

  141. Perkenalkan Nama saya Novita Hidayat dengan NIM 25016141. Cerpen ini menceritakan kisah cinta Nyoman dan Anjani yang memiliki begitu banyak perbedaan, Mulai dari Agama, Ekonomi dan Keyakinan. Disini Anjani sebagai gadis yang merasa rendah diri dan Nyoman yang mudah terulut emosi. Cerita ini secara tidak langsung juga menggambarkan Deskriminasi dari Nyoman terhadap orang-orang yang memakai kendaraan Getor.

  142. Menurut saya cerita ini menggambarkan konflik perasaan yang mendalam antara nyoman dan anjani. Di awal, pembaca langsung dibawa merasakan ketegangan di jalan ketika nyoman marah kepada pengendara getor, yang dimana momen itu menjadi penegasan karakter nyoman, seorang yang mudah emosi namun juga memiliki batas kesabaran.

    Konflik utama yang muncul dalam teks adalah perbedaan status sosial dan keturunan. Pengungkapan fakta bahwa Anjani diasuh karena keluarganya miskin dan keturunan orang tuanya adalah pengendara getor yang dibenci oleh nyoman, menambah unsur dramatis pada hubungan mereka.

    Secara keseluruhan, teks ini menciptakan suasana yang kuat seperti ketegangan, kesedihan, dan konflik batin terasa begitu nyata. Cerita ini memberikan refleksi tentang perbedaan kelas sosial, prasangka, dan bagaimana komunikasi yang tepat antara dua orang. Jadi, saya merasa cerita memberikan refleksi tentang hubungan antar manusia, prasangka, dan bagaimana pengendalian emosi.

  143. Menurut saya cerita ini cukup menyedihkan karna di antara kedua tokoh ini tidak hanya memiliki konflik tentang percintaan saja tetapi juga tentang perbedaan pandangan sosial,tokoh Nyoman sangat membenci bahkan mengutuk pengendara getor, sedangkan status Anjani adalah anak dari pengendara getor itu sendiri.Pada akhirnya Anjani tidak ingin melanjutkan kisah cinta mereka dan mengakhirinya.Memang lah sakit rasanya ketika ingin melepas orang yang kita cintai,tapi jika tetap melanjutkan hubungan itu belum tentu akan mendapatkan kebahagiaan.

  144. Cerita ini Menurut saya, cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Bukan hanya soal cinta antara Anjani dan Nyoman, tapi juga tentang perbedaan agama, status sosial, dan pandangan hidup yang membuat hubungan mereka menjadi rumit.

    Gambar pria ini digambarkan sangat membenci getor yang tanpa ia sadari bahwa wanita yang ia sukai berasal dari keluarga miskin yang hidup dari getor yang sangat ia benci itu. hubungan mereka kandas bahkan sebelum dimulai, karena suatu hari getor menabrak mobil nyoman dan membuatnya marah sehingga melontarkan kata-kata kasar, sehingga anjani menangis karena yang dibenci nyoman itu adalah ayah. mereka menjadi rumit. Akhir ceritanya, Anjani memilih mundur karena sadar hubungan mereka tidak akan bisa bertahan di tengah perbedaan besar yang ada. Cerita ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang harga diri, ketidakseimbangan sosial, dan bagaimana prasangka bisa memisahkan dua hati yang sebenarnya saling mencintai.

  145. Perkenalkan nama saya Aisyatul Asriyah Nim 25016191,cerita ini sangat menarik Dan menyentuh, kisah ini menceritakan Cinta anjani yang memiliki perbedaan agama Dan ekonomi, kisah nya bukan hanya tentang hubungan asmara tetapi juga tentang konflik batin karena perbedaan status sosial, latar belakang keluarga, dan pandangan orang lain

  146. Menurut saya cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” berhasil membuat pembaca berpikir: sejauh mana prasangka sosial dan status pekerjaan orang tua mempengaruhi harga diri seseorang? Anjani menggambarkan bahwa keturunan dan latar belakang bisa jadi beban, bukan pilihan — sedih tapi memang sering terjadi.

  147. menceritakan kisah Anjani dan Nyoman yang saling mencintai, namun hubungan mereka terhalang oleh perbedaan agama dan status sosial. Dari cerita ini saya dapat menyimpulkan menggambarkan betapa kuatnya pengaruh prasangka sosial dan rasa rendah diri, serta bagaimana cinta bisa kalah oleh perbedaan dan stigma masyarakat.

  148. Ceritanya keren banget buat menggambarkan drama sosial dan emosi yang dialamin Anjani, yang lagi ribet antara cinta, beda agama, dan pandangan negatif orang soal keluarganya. Simbol “getor” dipakai buat nunjukin kemiskinan dan gimana orang ngeliat itu, jadi ceritanya makin dalam. Konflik batin Anjani kerasa banget, bikin kita ikut ngerasain susahnya dia dan ketidakadilan yang dia alami.

  149. cerita ini mengisahkan tentang agama, kalau sudah namanya cinta, mau di jauhkan oleh jarak pun kalau sudah cinta tidak akan ada yang bisa menghalangi, tapi dari sini kita juga harus bisa belajar bahwa cinta itu tidak selalu memberikan dampak baik, pasti ada sisi buruk baik perbedaan antara kita dan orang yang kita cinta ataupun sudah materi, semua harus bisa diimbangi satu sama lain, tapi penulis tetap menyampaikan cerita dengan penuh emosional dan empat yang baik agar cerita tetap bisa dan mudah dipahami.

  150. Sungguh kisah cinta yang penuh makna. Karakter utama cewe yang muslim dengan karakter utama cowo yang Hindu, ini seperti sebuah musik “mangu” dan musik “Sorai”
    Yang di antaranya ada lirik ” Cerita kita sulit dicerna
    Tak lagi sama Cara berdoa.” Dan Sorai “Mungkin akhirnya tak jadi satu Namun bersorai pernah bertemu”.sungguh menginspirasi sekali bapak. Sehat terus bapak semoga makin banyak karya yang bagus lainnya.

  151. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menurut saya mengangkat tema yang sangat relevan, yaitu konflik batin dan sosial yang dialami oleh tokoh Anjani. Dia adalah seorang gadis yang berasal dari keluarga miskin dan merasa rendah diri karena stigma negatif terhadap keluarganya, yang bekerja sebagai pengendara getor—profesi yang dianggap buruk oleh Nyoman, kekasihnya. Konflik ini semakin rumit karena adanya perbedaan agama dan status sosial di antara mereka.Dari komentar pembaca yang saya baca, banyak yang merasakan bahwa cerita ini sangat menyentuh dan menggambarkan dengan baik pergulatan batin tokoh utama antara cinta dan kenyataan hidup. Saya pribadi sepakat bahwa cerita ini mengajarkan pentingnya empati dan toleransi terhadap perbedaan, khususnya dalam konteks sosial yang kompleks.Untuk siniar audio, gaya penyampaian yang seperti ngobrol santai antara dua orang membuat cerita lebih hidup dan mudah dipahami. Bahasa yang digunakan jelas dan natural, sehingga siniar tersebut efektif membantu memahami isi cerita dan memperkaya pengalaman mendengar.Secara keseluruhan, cerita dan siniar ini mengajak pembaca dan pendengar untuk merenungkan nilai-nilai kemanusiaan dan penerimaan di tengah berbagai perbedaan, yang tentunya sangat penting untuk kita semua terutama sebagai mahasiswa yang hidup di lingkungan yang beragam.

  152. Cerpen nya bagus dan menyentuh hati,cerita anjani dan nyoman yang memiliki latar belakang berbeda namun memiliki hubungan yang dekat,tatapi akhirnya berpisah juga karena perbedaan status sosial dan pandangan hidup.
    Bagian paling menyentuh hati adalah waktu anjani memberi tahu nyoman bahwa ayahnya adalah seseorang yang dibenci nyoman itu

  153. Setelah membaca cerita ini saya paham akan sulitnya menjalankan hubungan walau ada cinta diantara mereka berdua. Rasa cinta Anjani kalah dengan realita hidup yang dijalaninya mulai dari perbedaan agama ,ekonomi, dan kasta. Ada rasa yang tidak pantas atau sebanding dengan Nyoman apa lagi uputan Nyoman mengenai pengendara getor, dimana orang tua Anjani berprofesi sebagai getor. Menurut saya hal ini yang membuat keputusan Anjani semakin kuat untuk berpisah dengan Nyoman. Sedangkan diposisi Nyoman ia tidak mengetahui bahwa orang tua Anjani berprofesi getor sehingga upatannya yang membuat Anjani mengakhiri hubungan mereka.

  154. Dari cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini menekankan bahwa toleransi terhadap sesama itu penting, toleransi terhadap agama, perbedaan status soisal yang berbeda. Jika kita tidak saling menghargai atau menghormati sesama, membuat sebuah hubungan yang tulus bisa saja retak karena itu. Kisah ini juga membawa kita untuk tidak melihat seseorang dari latar belakang sosial ataupun latar belakang ekonominya, tetapi kita harus melihat dari hati dan rasa kemanusiaanya. Melalui tokoh Anjani dan Nyoman, menyoroti bagaimana prasangka dan kesombongan sosial dapat menghancurkan sebuah perasaan tulus yang telah di bangun.

  155. Ceritanya sangat menyedihkan,dalam cerita ini terdapat kisah cinta yang terhalang oleh perbedaan agama dan status sosial,Anjani yg merasa direndahkan karena perbedaan status sosial dan pelajaran yang dapat saya ambil adalah berhati hatilah dalam berbicara dan jangan pernah merendahkan orang lain

  156. Menurut saya, teks “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” di Inspira sangat menarik karena isinya menyoroti konflik batin dan sosial antara cinta serta pandangan kelas yang berbeda melalui tokoh Anjani yang merasa terkutuk karena latar belakang keluarganya sebagai pengendara “getor”, simbol dari kelompok sosial yang sering dipandang rendah. Cerita ini menyentuh karena menggambarkan pergulatan batin tokohnya dengan realistis, meskipun bagian akhir yang menggantung membuat pembaca merasa penasaran dan seolah belum menemukan penyelesaian yang tuntas. Komentar para pembaca umumnya selaras dengan isi teks, banyak yang memahami makna moralnya tentang jangan menilai seseorang dari latar belakangnya, meski sebagian hanya memberi pujian tanpa analisis mendalam.
    Tanggapan penulis terhadap komentar juga sesuai dan menambah pemahaman pembaca, terutama ketika ia menjelaskan alasan memilih “getor” sebagai simbol sosial yang memang didasarkan pada realitas di masyarakat, sehingga memperkuat makna cerita tanpa menutup ruang tafsir pembaca.
    Sementara itu, siniar audio yang menyertai teks dinilai cukup baik dari segi kualitas suara dan penyampaian emosinya, walau tidak banyak pembaca yang membahasnya secara teknis; kuantitasnya juga belum begitu jelas, namun keberadaannya membantu menghidupkan suasana dan memperkuat pesan cerita. Secara keseluruhan, isi teks, komentar pembaca, tanggapan penulis, dan siniar audio sudah selaras dan saling mendukung, hanya saja interaksi diskusi bisa lebih dikembangkan agar pembaca tidak hanya menikmati cerita tetapi juga memahami makna sosial dan kemanusiaan yang lebih dalam.

    1. Dari ceritanya sangat menyentuh hati, karna adanya sebuah perbedaan yang cukup relevan dengan kehidupan, dan sangat menarik untuk dibaca

  157. Menurut saya, cerpen “Aku keturunan makhluk terkutuk” menjelaskan dua orang yang saling suka tetapi banyak perbedaan diantara mereka, bukan hanya berbeda agama tetapi mereka juga beda status ekonomi yang dimana Nyoman adalah orang yang berkecukupan dan bisa membawa motor/mobil kemana saja sedangkan Anjani hanya memiliki getor milik keluarga yaitu kendaraan yang dianggap terkutuk olah Nyoman. Akhirnya Anjani memutuskan untuk tidak melanjutkan hubungan dengan Nyoman karena perbedaan status mereka.

  158. Sebagai mahasiswa, saya melihat cerita ini bukan cuma kisah cinta biasa, tapi juga gambaran tentang realita sosial yang sering terjadi di sekitar kita. Ceritanya menggambarkan bagaimana perbedaan latar belakang, status, bahkan cara pandang bisa jadi tembok besar dalam hubungan manusia.
    Saya paling tersentuh di bagian akhir, saat Anjani harus menanggung rasa malu dan sakit hati karena orang yang ia cintai ternyata membenci profesi ayahnya sendiri. Dari situ, saya belajar bahwa kadang orang bisa begitu mudah menilai tanpa tahu apa yang sebenarnya ada di baliknya.
    Menurut saya, pesan dari cerita ini penting banget untuk kita, mahasiswa, yang hidup di lingkungan beragam. Kita harus belajar menghargai setiap orang tanpa melihat status sosial atau pekerjaan keluarganya. Karena sejatinya, nilai seseorang bukan ditentukan dari asalnya, tapi dari sikap dan hati nuraninya.

  159. Sebagai mahasiswa, saya melihat cerita ini bukan cuma kisah cinta biasa, tapi juga gambaran tentang realita sosial yang sering terjadi di sekitar kita. Ceritanya menggambarkan bagaimana perbedaan latar belakang, status, bahkan cara pandang bisa jadi tembok besar dalam hubungan manusia.
    Saya paling tersentuh di bagian akhir, saat Anjani harus menanggung rasa malu dan sakit hati karena orang yang ia cintai ternyata membenci profesi ayahnya sendiri. Dari situ, saya belajar bahwa kadang orang bisa begitu mudah menilai tanpa tahu apa yang sebenarnya ada di baliknya.
    Menurut saya, pesan dari cerita ini penting banget untuk kita, mahasiswa, yang hidup di lingkungan beragam. Kita harus belajar menghargai setiap orang tanpa melihat status sosial atau pekerjaan keluarganya. Karena sejatinya, nilai seseorang bukan ditentukan dari asalnya, tapi dari sikap dan hati nuraninya.

  160. Setelah membaca cerita ini, saya merasa benar-benar tersentuh dengan bagaimana penulis mengangkat tema keturunan dan takdir yang dibalut dengan nuansa mistis. Ceritanya bikin saya mikir tentang betapa beratnya beban yang harus dipikul seseorang karena warisan masa lalu, apalagi kalau itu sesuatu yang dianggap “terkutuk” oleh lingkungan sekitar. saya juga merasa simpati sama tokoh utama yang berjuang untuk memahami dan menerima identitasnya, sekaligus melawan stigma yang melekat pada dirinya. Cerita ini mengingatkan saya bahwa kadang kita nggak bisa memilih dari mana asal kita, tapi kita punya kekuatan untuk menentukan bagaimana kita menjalani hidup ke depan.

    1. Cerita ini bener-bener bikin aku mikir sih. Kadang kita emang suka terlalu cepat nge-judge orang cuma dari latar belakangnya, tanpa tahu apa yang sebenarnya mereka rasain atau tanggung dari lahir. Anjani tuh bukan sekadar “keturunan makhluk terkutuk”, tapi dia juga bisa dibilang simbol dari orang-orang yang harus nanggung beban masa lalu keluarganya, padahal dia sendiri nggak pernah minta dilahirkan kayak gitu.
      Ceritanya mungkin kelihatan sederhana,tapi pesan moralnya kuat bangat dan selavan dengan kehidupan kita

  161. Kisah Anjani dan Nyoman ini kuat sekaligus menyentuh. Dari awal sudah terasa berat karena membahas pandangan sosial dan asal-usul keluarga, tapi justru itu yang membuatnya berkesan. Penulis berhasil menghadirkan emosi dan konflik tanpa terasa berlebihan, membuat pembaca ikut merenung tentang makna penerimaan diri. Cerita ini singkat, tapi maknanya terasa lama di benak.

  162. Kisah ini bagus banget. Dari sini saya sadar kalau pandangan orang bisa menghancurkan harga diri seseorang. Yang sebenarnya terkutuk itu bukan keturunannya, tapi cara pandang masyarakat yang gampang menilai tanpa tahu kebenaran.

  163. Cerpen “Lelaki Istimewa” ini bercerita tentang kisah cinta Anjani dan Nyoman yang terhalang perbedaan agama dan status sosial. Ceritanya menyentuh karena menunjukkan bagaimana prasangka bisa merusak hubungan yang indah. Cerita ini pas banget dengan komentar pembaca yang biasanya tersentuh dan merasa iba pada Anjani, serta menilai Nyoman kurang bijak. Kalau ada siniar audionya, kualitasnya bisa menambah suasana haru dan memperdalam emosi cerita karena nuansa suaranya membuat pembaca lebih mudah merasakan perasaan tokohnya.

  164. Cerita “Aku keturunan makhluk terkutuk” ini sangat menyentuh dan penuh konflik batin. Kisah cinta Anjani dan Nyoman menggambarkan bagaimana perbedaan latar belakang sosial bisa menjadi jurang yang sulit dijembatani, meski ada cinta di antara keduanya. Bagian ketika Anjani mengetahui bahwa ayahnya adalah pengendara getor—makhluk yang begitu dibenci Nyoman—menjadi titik paling mengharukan. Akhir cerita terasa getir, menunjukkan bahwa cinta saja tidak selalu cukup ketika kenyataan dan harga diri ikut berbicara.

  165. Cerpen ini menggambarkan kisah cinta Anjani dan Nyoman yang terhalang perbedaan latar belakang sosial dan keyakinan. Ceritanya menyentuh karena menyoroti konflik batin Anjani yang merasa malu dengan pekerjaan orang tuanya sebagai pengendara getor, sementara Nyoman justru membenci mereka. Akhir cerita menunjukkan bahwa cinta tidak selalu bisa melawan kenyataan, dan mengingatkan pembaca agar tidak menilai seseorang dari status atau asal-usul keluarganya.

  166. Cerita berjudul “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” Benar benar sangat menarik dan penuh dengan kejutan. Cerita ini mengisahkan cinta dua orang antara Nyoman dan Anjani yang memiliki berbagai perbedaan, mulai dari status sosial, hingga agama. Alur ceritanya penuh dengan tantangan yang di hadapi oleh tokoh Anjani. Penulis berhasil mengaduk emosi pembaca lewat kata kata dalam cerita.
    Sianar audio yang di sediakan juga sangat membantu membuat suasana haru semakin terasa.

    1. Cerita pendek ini menggambarkan tokoh anjani dan Yoman yang memiliki banyak perbedaan latar belakang, mulai dari agama,status sosial, keadaan ekonomi, dan lain sebagainya. Meskipun Yoman merasa tidak masalah dengan perbedaan agama dan status sosial, tapi anjani yang sepertinya tidak bisa melanjutkan hubungan mereka berdua. Alur cerita ini sangat banyak plot twist nya. Penulis sangat berhasil membangkitkan emosional saya sebagai pembaca.
      Siniar audio ini menambah pemahaman dari bacaan cerpennya.

  167. Menurut saya, cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” menggambarkan konflik cinta yang terhalang perbedaan sosial dan prasangka. Simbol getor menunjukkan bagaimana status ekonomi bisa menjadi pemisah antar manusia. Cerita ini menyentuh karena menyoroti rasa malu, empati, dan pentingnya menghargai pekerjaan orang lain. Audionya juga menarik, penyampaiannya juga jelas dan membantu memahami makna cerita secara lebih dalam.

  168. Menurut saya cerpen “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” sangat menarik karena menggabungkan konflik cinta, agama, dan tekanan sosial dalam latar kehidupan sehari-hari. Konflik batin Anjani sangat terasa ketika ia menyadari posisi keluarganya dan harus memilih antara cinta dan harga diri. Komentar para pembaca banyak yang menangkap nilai moral bahwa kita tidak boleh merendahkan orang lain hanya karena latar belakang mereka tidak sama dengan kita. Siniar audio juga membantu memperdalam penghayatan cerita lewat intonasi dan emosi pembacaan.

  169. Ceritanya sangat menyentuh sekali, ada unsur cinta dan perbedaan kelas sosial juga. Ditambah lagi penyampaian narasi cerita yang sangat puitis mendramatisir suasana. Terlebih ada audio di bagian akhir cerpen, membuat pembaca mudah untuk memahami cerita

  170. Cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” ini menceritakan Anjani dan Nyoman yang saling suka, tetapi tidak bisa bersama karena perbedaan agama, sosial, dan ekonomi. Nyoman memang tidak mempermasalahkan hal tersebut, tetapi Anjani adalah anak yang pekerjaan orang tuanya mengendarai getor, yang mana kendaraan tersebut dibenci oleh Nyoman. Dan mungkin Anjani merasa, jika mereka bersama, apakah Nyoman akan bisa bertahan dengan getor yang selalu digunakan orang tuanya? Karena hal itulah, Anjani akhirnya memilih untuk memberikan penolakan tegas terhadap Nyoman, karena dia tidak bisa memilih bagaimana pekerjaan orang tuanya, tetapi dia bisa memilih laki-laki lain yang lebih bisa menghargai pekerjaan orang lain. Cerita ini relate dengan kebanyakan orang dan cerita ini sangat menyentuh karena rasa malu, rasa empati, serta kurangnya rasa menghargai ditunjukkan di dalam cerita ini.

  171. cerpen ini sangat bagus menyentuh hati dan relevan. Ia mengajak pembaca merenung tentang bagaimana stigma sosial dapat merusak hubungan dan harga diri seseorang. Cinta tidak cukup untuk mengatasi prasangka, jika yang kita bawa dalam hati masih dipengaruhi oleh pandangan buruk terhadap asal-usul dan profesi orang lain.

  172. Cerita ini sangat menyentuh dan penuh makna. Sebagai seorang pelajar, saya bisa merasakan bagaimana beratnya pergulatan batin yang dialami oleh tokoh utama, Anjani. Ia hidup dalam dilema antara cinta dan kenyataan sosial. Kisahnya bukan hanya soal hubungan asmara, tapi juga tentang konflik batin karena perbedaan status sosial, latar belakang keluarga, dan pandangan orang lain.Cerita ini membuka mata saya bahwa perbedaan agama, status sosial, atau latar belakang keluarga seharusnya tidak menjadi penghalang untuk menghargai dan mencinta. Juga, kita sebagai pelajar ,saya belajar bahwa empati,toleran dan menghargai perbedaan yang ada.

  173. Nama [Darvesh Lutfi Al Fayyaz]
    NIM [25016209]
    menurut saya cerita “Aku Keturunan Makhluk Terkutuk” sangat menyentuh karena menggambarkan konflik batin antara Anjani dan Nyoman yang terhalang oleh perbedaan dan masa lalu keluarga. Cerita ini juga menunjukkan bagaimana cinta bisa berbenturan dengan kenyataan hidup. Siniar audionya membantu saya lebih memahami emosi dari masing-masing tokoh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *