Konsep Dasar tentang Hakikat Ilmu Pengetahuan, Sumber Ilmu, dan Penelitian
Konsep Dasar tentang Hakikat Ilmu Pengetahuan, Sumber Ilmu, dan Penelitian

Konsep Dasar tentang Hakikat Ilmu Pengetahuan, Sumber Ilmu, dan Penelitian

0 Shares
0
0
0

A. Hakikat Ilmu Pengetahuan

Ada tiga istilah yang sering dimaknai secara tumpang-tindih, yaitu pengetahuan, ilmu, dan ilmu pengetahuan. Pengetahuan merujuk pada hal-hal yang diketahui, ilmu merujuk pada hasil usaha mengetahui yang disusun secara sistematis dan terkait dengan bidang spesifik (ilmu bahasa, ilmu bumi, dan sebagainya), sedangkan ilmu pengetahuan (science) pada hakikatnya adalah usaha sistematis manusia untuk memahami realitas dengan menggunakan cara berpikir rasional, kritis, dan objektif. Ilmu pengetahuan bukan sekadar kumpulan informasi, tetapi suatu sistem pengetahuan yang teruji kebenarannya.

Secara umum, ciri-ciri ilmu pengetahuan itu ada enam. Keenam ciri tersebut adalah: (1) rasional, (2) empiris, (3) sistematis, (4) objektif, (5) universal, dan (6) kumulatif. Sementara itu, tujuan ilmu pengetahuan adalah: (1) menjelaskan fenomena (eksplanasi), (2) meramalkan fenomena (prediksi), dan (3) mengendalikan atau memanfaatkan fenomena untuk kehidupan (control).

B. Sumber Ilmu Pengetahuan

Dalam filsafat ilmu, sumber ilmu dipahami sebagai asal-usul pengetahuan yang diakui manusia. Ada lima teori utama. Pertama, rasionalisme: asumsi dasarnya adalah akal (rasio) sebagai sumber utama ilmu dan pengetahuan sejati lahir dari pemikiran logis dan deduktif. Salah seorang tokoh rasionalisme adalah René Descartes dengan ungkapan cogito ergo sum (aku berpikir maka aku ada). Kedua, empirisme: asumsi dasarnya adalah pengalaman inderawi sebagai dasar pengetahuan. Salah seorang tokoh empirisme adalah John Locke: pikiran manusia bagaikan tabula rasa (kertas kosong) yang diisi pengalaman. Ketiga, intuisionisme: asumsi dasarnya adalah pengetahuan itu diperoleh melalui intuisi langsung, yaitu tangkapan spontan jiwa terhadap kebenaran. Tokoh intuisionisme adalah Henri Bergson dan Ibn ‘Arabi (dalam tradisi Islam). Keempat, otoritarianisme: asumsi dasarnya adalah pengetahuan diperoleh dari otoritas tertentu (ulama, guru, kitab suci, tradisi). Sumber ini masih berperan penting terutama dalam pengetahuan keagamaan dan budaya. Kelima, revelasi: asumsi dasarnya adalah sumber ilmu tertinggi adalah wahyu Allah SWT, yang memberikan petunjuk kebenaran absolut serta wahyu menjadi sumber nilai moral dan kebenaran metafisik yang melengkapi akal dan pengalaman.

3. Hakikat Penelitian

Sesuai dengan kelas kata, penelitian itu nomina. Kata itu dibentuk dari pe-an dan teliti. Oleh karena itu, penelitian adalah hasil usaha ilmiah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan terkontrol untuk menemukan, mengembangkan, atau menguji suatu teori atau pengetahuan. Usaha ilmiah berarti usaha yang didasarkan atas penerapan jenis metode ilmiah (scientific method) yang pada awal perkembangannya memiliki lima Langkah utama yaitu: (1) perumusan masalah, (2) pengajuan hipotesis, (3) pengumpulan data, (4) penganalisisan data, dan (5) penyimpulan atau verifikasi. Penelitian dilakukan secara sistematis, tahap demi tahap, direncanakan dengan baik, serta dikontrol dengan cermat.

Berdasarkan konsep penelitian tersebut, dirumuskan lima ciri-ciri penelitian. Kelima ciri-ciri tersebut adalah: (1) sistematis → memiliki langkah teratur: identifikasi masalah, hipotesis, pengumpulan data, analisis, simpulan, (2) objektif → data yang digunakan harus bebas dari prasangka peneliti dan sosial, (3) empiris → berdasarkan fakta yang bisa diamati, bukan asumsi semata, (4) logis → mengikuti aturan penalaran yang sahih dan (5) replikatif → dapat diuji ulang oleh peneliti lain dengan hasil yang sebanding. Konsep sebanding tentu dikaitkan dengan jenis penelitian yang direplikasi dan waktu replikasi. Untuk penelitian kualitatif yang bersifat etnografis, harus dicermati waktu dan konteks replikasinya.

Secara umum, tujuan penelitian ada tiga. Pertama, untuk menemukan, yaitu menghasilkan pengetahuan yang sebelumnya belum ada. Pada masa sekarang, hal ini lazim dilaksanakan dalam penelitian sosiologi dan biologi (misalnya suku terasing atau biota tertentu yang baru ditemukan). Kedua, untuk mengembangkan sesuatu. Konsep mengembangkan dapat dioperasionalkan dengan memperluas, memperdalam, atau memperkaya teori yang sudah ada. Ketiga, untuk menguji sesuatu. Konsep menguji dapat dioperasionalkan dengan mengkonfirmasi atau menolak teori yang sudah ada, atau hasil penelitian sebelumnya. 

Sesuai dengan tujuan penelitian, dirumuskan jenis penelitian secara umum. Pertama, jenis penelitian dasar (basic research) yaitu penelitian yang bertujuan untuk menemukan konsep/teori baru tanpa aplikasi langsung. Aplikasi hasil penelitian ini akan ditindaklanjuti oleh peneliti jenis yang lain, mungkin terapan, tindakan, dan atau korelasional. Kedua, jenis penelitian terapan (applied research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah praktis di masyarakat. Konsep masyarakat dalam konteks pendidikan dapat dipersempit menjadi warga sekolah, termasuk siswa. Ketiga, penelitian Tindakan (action research), yaitu penelitian yang bertujuan untuk bertujuan memperbaiki praktik nyata, misalnya dalam pendidikan. Dalam bidang ini, penelitian tindakan dapat berupa penelitian tindakan kelas (PTK) jika permasalahan penelitian berkaitan dengan pembelajaran, dapat juga berupa penelitian tindakan sekolah (PTS) jika permasalahan penelitian berkaitan dengan warga sekolah, khususnya guru. Keempat, penelitian eksperimental, deskriptif, dan korelasional jika dikaitkan dengan tujuan penelitian menguji, mengukur atau menganalisis sesuatu. Tentang jenis-jenis penelitian ini, akan dibahas pada perkuliahan selanjutnya.

4. Hubungan Ilmu, Sumber Ilmu, dan Penelitian

Untuk mencermati keterkaitan antara ilmu, sumber ilmu, dan pengetahuan, perlu dirumuskan tiga konsep dasar. Pertama, ilmu adalah pengetahuan yang sistematis dan teruji. Kedua, sumber ilmu menjelaskan bagaimana pengetahuan itu diperoleh (rasio, pengalaman, intuisi, otoritas, wahyu). Ketiga, penelitian adalah cara formal, sistematis, dan metodis untuk memperoleh ilmu dengan standar ilmiah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ilmu pengetahuan muncul dan berkembang berdasarkan interaksi antara akal, pengalaman, dan penelitian yang terikat pada prinsip-prinsip filosofis dan etis. 

Prinsip filosofis berhubungan dengan hakikat pengetahuan dan cara memperolehnya. Setidak-tidaknya mencakup tiga dimensi utama: yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi berkaitan dengan apa yang menjadi objek penelitian, sifat keberadaannya, serta ruang lingkup realitas yang dikaji. Misalnya, apakah penelitian mengkaji fenomena empiris (teramati) atau konsep abstrak. Epistemologi (hakikat pengetahuan dan cara memperolehnya) menjelaskan bagaimana pengetahuan diperoleh, metode apa yang sah untuk mencari kebenaran, serta bagaimana membedakan pengetahuan yang valid dan tidak. Misalnya, penelitian kuantitatif menekankan observasi terukur, sedangkan penelitian kualitatif menekankan makna dan interpretasi. Aksiologi (nilai dan manfaat penelitian) berkaitan dengan tujuan dan nilai guna penelitian bagi masyarakat, ilmu pengetahuan, dan kemanusiaan. Prinsip ini menegaskan bahwa penelitian tidak boleh hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga harus memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu dan kehidupan sosial. Prinsip etis menuntun peneliti agar bertindak dengan integritas dan menghormati martabat manusia, lingkungan, serta kebenaran ilmiah.

Secara umum, ada lima prinsip utama, yaitu (1) kejujuran (honesty): tidak melakukan fabrikasi (membuat data), falsifikasi (mengubah data), atau plagiarisme, (2) objektivitas (objectivity): menjaga agar hasil penelitian tidak dipengaruhi bias pribadi, kepentingan sponsor, atau tekanan eksternal, (3) keadilan dan penghormatan (respect & fairness): menghargai hak partisipan penelitian, menjaga kerahasiaan data pribadi, meminta informed consent, serta tidak merugikan subjek penelitian, (4) tanggung jawab sosial (social responsibility): penelitian harus bermanfaat bagi kemanusiaan, tidak menimbulkan bahaya, dan mendukung kesejahteraan masyarakat, dan (5) kebebasan akademik dengan akuntabilitas: peneliti bebas mencari kebenaran ilmiah, namun tetap bertanggung jawab terhadap dampak sosial, etis, dan ekologis dari penelitiannya.

Siniar Audio

19 comments
  1. Pembahasan tentang ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan dalam tulisan ini sangat bermanfaat bagi saya karena urgensinya dalam melakukan sebuah penelitian sangat penting. Ibaratnya, ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan adalah tungku tigo sajarangan, sedangkan penelitian adalah elemen yang akan dimatangkannya.

  2. Terima kasih, Pak informasinya.
    Membuka wawasan awam kami yang awalnya tak menggubris apa ini penelitian, yang awalnya tahu kalau kami sudah melakukan penelitian sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti mencari infomasi tentang produk sebelum membelinya. Dan Kini menuju penelitian nyata dalam ilmu pengetahuan.

  3. Dari tulisan yang sudah di simak dan di baca, dapat saya tanggapi adalah tulisan ini membahas tentang apa itu ilmu pengetahuan, dari mana asalnya, dan bagaimana cara kita melakukan penelitian. Tulisan ini juga menjelaskan perbedaan antara sekadar tahu, punya ilmu, dan ilmu pengetahuan yang sebenarnya. Dijelaskan juga ciri-ciri ilmu pengetahuan, tujuan penelitian, dan jenis-jenisnya. Kemudian, menjelaskan dari mana ilmu itu bisa berasal dimulai dari akal, pengalaman, intuisi, dari orang yang dianggap ahli, atau bahkan dari wahyu Tuhan. Selanjutnya, juga membahas tentang hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam penelitian, seperti kejujuran, tidak boleh curang, harus adil, dan bertanggung jawab. Ilmu itu tujuannya untuk menjelaskan sesuatu, meramalkan apa yang akan terjadi, dan memanfaatkan pengetahuan itu untuk kehidupan yang lebih baik. Yang keren, penulisnya juga menyebutkan tokoh-tokoh penting yang punya pemikiran tentang ilmu.

  4. Konsep dasar tentang hakikat ilmu pengetahuan, sumber ilmu pengetahuan dan penelitian Ini sangat bermanfaat sebagai informasi untuk melakukan penelitian. Wejangan ini sangat bermanfaat dan menjelaskan bagaimana kerangka dibalik penelitian yang dilakukan. Dan memberi pandangan kenapa dilakukannya sebuah penelitian. Ini snagat perlu sebagai dasar melakukan sebuah penelitian.

  5. Konsep dasar ini sangat penting sebagai fondasi dalam memahami bagaimana ilmu pengetahuan dibangun dan dikembangkan. Pemahaman yang baik tentang hakikat ilmu, sumber ilmu, dan penelitian akan membantu seseorang menjadi lebih kritis dan selektif dalam menerima informasi. Selain itu, pemahaman ini juga mendorong sikap ilmiah yang terbuka terhadap perubahan dan pembaruan pengetahuan. Dalam konteks pendidikan dan pengembangan ilmu, ketiga aspek ini saling terkait dan harus dipahami secara menyeluruh agar proses belajar dan penelitian dapat berjalan efektif dan bermakna.

  6. Ilmu pengetahuan adalah hasil dari proses sistematis yang didasarkan pada sumber-sumber yang dapat dipercaya dan diuji. Penelitian menjadi alat utama dalam mengembangkan dan memverifikasi ilmu tersebut. Memahami hakikat ilmu pengetahuan, sumbernya, dan proses penelitian sangat penting agar kita dapat mengaplikasikan ilmu secara tepat dan kritis dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan teknologi dan kebijakan.

  7. Menurut saya, memahami konsep dasar tentang hakikat ilmu pengetahuan, sumber ilmu, dan penelitian sangat penting, terutama dalam dunia akademik dan kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan bukan hanya kumpulan fakta, tetapi merupakan hasil dari proses berpikir kritis, sistematis, dan objektif untuk memahami fenomena yang terjadi di sekitar kita.
    Sumber ilmu bisa berasal dari berbagai hal, seperti pengalaman, intuisi, akal, dan wahyu. Masing-masing memiliki peran dalam membentuk pengetahuan, meskipun dalam konteks ilmiah, akal dan pengalaman melalui observasi serta eksperimen lebih sering digunakan karena sifatnya yang rasional dan dapat diuji ulang.
    Sementara itu, penelitian menjadi sarana penting dalam mengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui penelitian, kita dapat menguji teori, menemukan fakta baru, dan memberikan solusi terhadap berbagai permasalahan. Penelitian yang baik harus dilakukan secara sistematis, logis, dan objektif agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
    Secara keseluruhan, saya merasa bahwa memahami hakikat ilmu, sumbernya, dan metode penelitian akan membekali kita dengan cara berpikir yang lebih ilmiah, kritis, dan rasional dalam menghadapi tantangan di masa kini dan masa depan.

    1. Ilmu adalah sesuatu yang sistematis, ilmu yang bisa dipertanggung jawabkan . ilmu bersifat objektif bersifat netral. Kemudian Ilmu juga sifatnya universal.
      Dengan pengetahuan yang ada, akan menambah ilmu yang belum kita ketahui. Dengan pengetahuan kita bisa mengembangkan ilmu yang sudah kita ketahui., kemudian menerapkan ilmu ataupun teori yang kita punya didalam penelitian yang kita lakukan.

      Tujuan utama penelitian adalah memberikan hal yang baru, dengan adanya penelitian kita bisa mengembangkan penelitian dan menguji kebenaran yang akan kita lakukan.
      Dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti harus memiliki karakter yang jujur dalam melaksanakan penelitiannya.

    2. Menurut pendapat saya, penting banget buat ngerti dasar-dasar ilmu pengetahuan, dari apa itu ilmu, sumbernya, sampai gimana cara ngembanginnya lewat penelitian. Ilmu itu bukan cuma ngumpulin fakta, tapi hasil dari proses berpikir kritis dan objektif buat ngerti dunia di sekitar kita.
      Sumber ilmu bisa datang dari pengalaman, akal, intuisi.Tapi dalam dunia ilmiah, akal dan pengalaman yang bisa diuji ulang biasanya lebih diutamakan. Nah, lewat penelitian, kita bisa nguji teori, nemuin hal baru, dan cari solusi dari berbagai masalah. Yang penting, prosesnya harus logis, sistematis, dan bisa dipertanggungjawabkan.

  8. Menurut saya, memahami tentang hakikat ilmu pengetahuan bukan sekedar informasi, tetapi suatu sistem pengetahuan yang teruji kebenarannya. Mulai dari memahami ciri-ciri, jenis metode, dan tujuan penelitian. Serta, juga dapat memanfaatkan nantinya dalam menulis karya ilmiah dengan mengetahui hubungan ilmu, sumber ilmu, dan jenis penelitian yang sesuai. Sangat bermanfaat, terima kasih Bapak atas ilmunya.

  9. Terima kasih ilmu yang sangat bermanfaat ini psk. Hubungan ilmu, pentetahuan , dan ilmu pengetahuan sangat erat sekali dan sangat penting untuk bekal kita yang akan meneliti. Tujuan penelitian adalah menemukan teori, menguji teori. Dalam meneliti kita harus punya sumber yang dapat diuji kebenaranya/empiris, bersifat universal dll

  10. Terima kasih atas komentar-komentar Sdr. Ada dua hal yang konon sangat penting, yaitu ilmu dan iman. Namun, orang yang tidak berilmu tidak mungkin memiliki keimanan yang kokoh. Oleh sebab itu, semakin beriman hendaknya semakin berilmu, atau sebaliknya. Semoga ….

  11. Bagi umat Islam, sumber ilmu utama berasal dari wahyu yang diturunkan Allah SWT. Kumpulan wahyu ini kita temukan dalam Al-Quran yang menjadi pedoman hidup bagi manusia. Saya setuju dengan pendapat bahwa ilmu dan pengetahuan yang didapatkan oleh manusia berasal dari akal, pengalaman indrawi dan intuisi langsung dan otoritas tertentu seperti ulama, tradisi atau kitab suci. Selanjutnya, sumber ilmu inilah yang digunakan sebagai substansi pokok dalam melakukan penelitian. Tentu saja hal tersebut tidak terlepas pula dari dimensi dan prinsip dari sebuah penelitian.

  12. menurut pandangan saya Ilmu pengetahuan bukan cuma kumpulan informasi, tapi sistem pengetahuan yang rasional, empiris, sistematis, objektif, universal, dan kumulatif. Tujuannya jelas: menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan fenomena biar berguna buat hidup manusia. Sumber ilmu beragam, mulai dari rasio, pengalaman, intuisi, otoritas, sampai wahyu. Semua saling melengkapi sesuai konteksnya. Penelitian jadi cara utama buat mengembangkan ilmu, baik untuk menemukan, menguji, atau memperluas teori yang ada. Prosesnya harus sistematis, logis, empiris, dan objektif. Sebagai mahasiswa, kita harus sadar bahwa ilmu, sumber ilmu, dan penelitian saling terkait, serta dijalankan dengan etika dan tanggung jawab sosial.

  13. Penelitian memiliki tujuan utama untuk menghasilkan hal baru dan menguji kebenaran dengan integritas kejujuran. Memahami hakikat ilmu, termasuk ciri-cirinya, metode, dan tujuan penelitian, sangat penting untuk menyusun karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

  14. Ilmu pengetahuan, sumber ilmu, dan penelitian adalah tiga hal yang saling berkaitan. Sebagai peneliti, kita perlu memahami hal tersebut agar dapat melakukan penelitian secara sistematis dengan hasil yang kredibilitas.

    Apa yang telah Bapak Nursaid sajikan sangat luar biasa, menambah khazanah/wawasan baru tentang penelitian yang bisa digunakan sebagai modal peneliti untuk melakukan penelitian.

  15. Super sekali Pak.
    Dari bacan ini saya bisa memahami tentang kesalahpemahaman saya selamaini tentang ilmu, pengetahuan, dan ilmu pengetahuan yang sering menyamaratakannya dengan konsep yang sama. Sejalan itu bacaan ini menjadi dasar untuk melakukan penelitan supaya sesuai dengan alur dan sistematis. Kita bisa mengetahui apa langkah-langkah yang harus kita lakukan jika ingin melakukan sebuah penelian. Kita harus paham terlebih dahulu Hakikat Ilmu Pengetahuan, Sumber Ilmu Pengetahuan, Hakikat Penelitian, dan Hubungan Ilmu, Sumber Ilmu, dan Penelitian.

  16. Ilmu pengetahuan pada hakikatnya merupakan kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, rasional, objektif, dan dapat diuji kebenarannya melalui pendekatan ontologis, epistemologis, dan aksiologis. Sumber ilmu dapat berasal dari pengalaman empiris, akal atau rasio, intuisi, maupun wahyu yang diyakini kebenarannya. Untuk memperoleh dan mengembangkan ilmu secara lebih terarah, digunakan penelitian sebagai proses ilmiah yang bersifat sistematis, objektif, dan verifikatif, dengan tujuan menemukan, mengembangkan, serta menguji kebenaran pengetahuan guna menjawab permasalahan dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.

  17. Ilmu pengetahuan itu bukan cuma kumpulan informasi, tapi pengetahuan yang bisa dibuktikan kebenarannya. Sumber ilmu bisa datang dari akal, pengalaman, intuisi, orang yang berotoritas, sampai wahyu. Untuk mendapat ilmu yang benar, kita pakai penelitian yang teratur, objektif, dan bisa diuji ulang. Selain itu, penelitian juga harus punya dasar yang jelas (apa yang diteliti, bagaimana caranya, dan untuk apa hasilnya) serta dijalankan dengan jujur, adil, dan bermanfaat bagi banyak orang. Jadi, ilmu, sumber ilmu, dan penelitian itu saling terkait dan sama-sama penting.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *