Gentala Arasy yang menjulang megah merupakan salah satu ikon wisata kebanggaan masyarakat Jambi. Nama Gentala Arasy memiliki makna mendalam, “Genta” yang berarti alat bunyian yang terbuat dari logam, “Tala” berarti penyelaras nada, dan “Arasy” yang merujuk pada makna tahta “tertinggi”. Bangunan bersejarah yang terdiri atas menara dan jambatan ini seakan menyapa setiap orang yang memandangnya dari kejauhan. Letaknya yang berdiri anggun di tepi Sungai Batanghari menjadikannya titik temu antara estetika dan sejarah. Saat matahari terbit maupun tenggelam, cahaya yang membias di permukaan menara menciptakan siluet indah yang seolah menyatu dengan langit Jambi. Gentala Arasy bukan hanya tampilan arsitektural semata, melainkan simbol peradaban yang merekam jejak perkembangan Islam masa silam.
Menara Gentala Arasy memiliki ketinggian sekitar 80 meter yang didominasi dengan warna putih dan hijau zamrud. Menariknya, bagian paling atas menara ini diberi warna kuning keemasan dihiasi jam besar yang menjadi titik fokus pandangan setiap pengunjung. Bentuknya sekilas mengingatkan pada Jam Gadang di Bukit Tinggi dengan empat sisi jam analog yang menghadap ke berbagai penjuru mata angin. Jarum jam berwarna hitam kontras dengan latar putihnya membuat angka-angka romawi tampak jelas dari kejauhan, bahkan saat matahari mulai condong ke barat. Bagian dasar menara tampak kokoh dan artistik membentuk sulur-sulur bunga yang menunjukkan ornamen ukiran khas melayu. Di sekitarnya berdiri tiang-tiang kecil yang menyerupai api obor atau kelopak bunga mekar seolah-olah menggambarkan cahaya spiritual dan semangat yang terus menyala. Pada bagian dalam menara ini juga terdapat museum yang menyimpan koleksi benda sejarah keislaman di Jambi.
Tidak jauh dari menara, terbentang Jembatan Gentala Arasy yang tampak melengkung indah di atas Sungai Batanghari. Jembatan ini dirancang khusus untuk pejalan kaki dan memiliki bentuk unik menyerupai huruf S. Di sepanjang jembatan berdiri dua buah tiang yang berbentuk ramping dan tinggi dengan balutan cahaya merah terang ketika malam hari. Tiang-tiang ini berdiri kokoh dengan dasar yang mencengkeram ke Sungai Batanghari, seakan-akan menegaskan kekuatan struktur yang menopang jembatan lengkung tersebut. Selain itu, dari pucuk kedua tiang tersebut menjulur deretan kabel baja yang meregang kuat ke sisi kiri dan kanan jembatan. Kabel-kabel ini tersusun rapi dan simetris yang menciptakan pola segitiga. Bentuknya seperti senar yang ditarik dengan presisi tinggi.
Gentala Arasy tidak hanya dikenal sebagai objek wisata, akan tetapi juga menjadi sarana edukasi. Keindahan arsitektur yang berpadu dengan nilai historis menjadikan tempat ini sebagai ruang pembelajaran terbuka bagi masyarakat dan pelajar. Para pengunjung dapat menelusuri jejak sejarah perkembangan Islam di Jambi melalui koleksi museum di dalam menara, atau sekadar menikmati lanskap kota dari atas jembatan yang membelah Sungai Batanghari. Dengan semua keistimewaan itu, Gentala Arasy bukan hanya mempercantik wajah kota Jambi, melainkan juga memperkaya jiwa mereka yang mengaguminya.