Di sebuah padepokan, sebutlah Padepokan Nangningnung, tinggallah seorang pertapa, seorang guru padepokan. Nama padepokan nangningnung itu merupakan akronim kosakata Jawa klasik: nang artinya wenang, ning artinya wening, dan nung artinya menung. Eyang Nung, guru itu sudah lanjut usia, sudah terbebas dari urusan dunia. Kata orang kebanyakan, tugasnya sebagai orang tua sudah selesai, tuntas, atau lunas.
Suatu saat, padepokan tersebut didatangi seorang pemuda. Amay, istri Eyang sedang menjenguk anak cucu di Jakarta. Pemuda itu, sebutlah namanya, Ali. Remaja Gen Z yang kebetulan pernah belajar di padepokan tersebut. Remaja berumur sekita 21 tahun itu tampaknya gelisah serta ingin menemukan keyakinan tentang sesuatu. Sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Wajar, di tengah arus perubahan yang sangat cepat, keyakinan tentang sesuatu, apa lagi sesuatu yang dipikir sangat penting, itu sangat sukar dirumuskan. Terlalu banyak sumber di internet dan medsos yang mengharubiru sehingga batas antara benar dan salah, baik atau buruk menjadi kabur. Sesuatu itu adalah CINTA SEJATI dan JODOH.
Setelah berbasa-basi, Eyang Nung memahami bahwa kedatangan Ali bukan sekadar silaturahmi tetapi pasti sedang dilanda kegelisahan. Oleh sebab itu, segera guru tua ini memberikan ruang bagi Ali untuk mengungkapkan kegelisahannya.
“Maaf, Guru. Saya memang sedang gelisah. Ada dua hal yang akhir-akhir ini mengganggu pikiran saya. Maksud saya, … terlebih dahulu ingin memahami apa sebenarnya cinta sejati itu?”. Tanya Ali. Meski awalnya agak kacau serta terbata-bata namun akhirnya lancar. Dan gurunya paham.
“Ups. Pertanyaan yang berat namun wajar bagi pemuda seusia Cu. Ini maksudnya cinta jenis apa?” tanya Eyang.
Ya. Itulah kebiasaan Eyang Nung menyapa anak-anak muda. Cu. Singkatan dari cucu.
Ali terhenyak.
“He he. Eyang potong ya. Cinta itu ada empat jenis. Cinta kepada Tuhan atau agape, cinta kepada sesama makhluk atau filia, atau cinta ke lawan jenis. Cinta ke lawan jenis juga ada dua yaitu eros dan amor. Supaya tidak membingungkan, kita samakan saja dulu eros dan amor. Maksud Cu itu cinta ke lawan jenis, kan? Misalnya, Cu. Jadi, yang Cu cintai itu perempuan. Iya, kan?” Eyang Nung berusaha menghilangkan kebingungan Ali melalui penjelasan singkatnya.
Ali tersenyum dan mengangguk.
“Ya, ya. Paham. Namun, maaf. Eyang tidak akan menjawab pertanyaan sebelum Cu melakukan sesuatu”, jawab Eyang Nung dengan sorot mata menyejukkan namun beraroma menyuruh.
“Apa itu, Guru?”, tanya Ali.
“Begini. Di sebelah kiri padepokan ini ada kebun bunga, yang paling banyak adalah bunga matahari. Nah, berjalanlah Cu mengitari dan menyigi kebun itu. Tolong, ambilkan satu kuntum bunga matahari yang menurut Cu paling baik, paling cantik, atau paling menawan. Tapi ingat. Ada aturannya!” kata Eyang Nung diakhiri dengan menunjuk dan menggoyang-goyangkan jari telunjuk tangan kanan di depan wajahnya. Pertanda apa yang mau diutarakan itu adalah aturan main yang tidak boleh dilanggar.
“Maaf, Guru. Apa aturannya?” tanya Ali ingin tahu.
“Aturannya hanya dua. Pertama, Cu hanya boleh memetik satu kuntum bunga. Tidak boleh lebih. Petiklah yang menurut Cu paling menawan dan menarik. Kedua, Cu tidak boleh mundur. Maksudnya, ketika sudah melangkah menyigi kebun itu, terus ingat ada bunga amat elok yang tidak jadi dipetik di belakang Cu, ingatlah. Cu tidak boleh memetik bunga yang sudah Cu lewati. Paham?”, kata Eyang Nung, lembut tapi tegas.
“Mhh. Terima kasih. Paham, Guru. Saya mohon pamit ya Guru”, jawab Ali dengan takzim sambil berdiri, minta izin untuk melaksanakan instruksi sang Guru.
Ali pun memulai petualangannya diawali dengan doa. Dengan langkah perlahan tapi pasti, ia menyigi memutari kebun itu. Benar. Aneka bunga tumbuh di kebun itu. Namun, yang paling banyak dan menonjol adalah bunga matahari.
Pada menit kesekian, mata Ali tertancap pada sekuntum bunga matahari yang tampak menonjol. Segar, cerah, serta indah berkilau disinari matahari. Ia pun mendekati bunga itu dan menggenggam tangkainya. Ia hendak memetik bunga itu. Namun, tiba-tiba ia berpikir, “Jangan-jangan, di depan sana, di tempat yang belum saya sigi, ada bunga yang lebih cantik dan indah”. Ia pun membatalkan niat memetik bunga itu.
Kembali, Ali melanjutkan petualangannya. Hal-hal yang sama kembali berulang. Terpana akan keindahan sekuntum bunga matahari indah, namun kembali membatalkan niatnya untuk memetik bunga itu. Ia tetap berpikiran, mungkin di depan sana ada bunga yang lebih indah dan menarik. Tanpa disadari, ia sampai ke awal perjalanan tadi. Artinya, ia sudah usai mengitari dan menyigi kebun bunga. Namun, tangannya tetap kosong. Tak satu pun kuntum bunga matahari berhasil ia petik. Ia kaget. Namun, bagaimanapun, aturan tetap aturan.
Dengan lesu ia kembali memasuki ruang padepokan. Gurunya sudah menunggu dengan senyum dikulum. Ali sangat malu, menunduk dan menghadap sang Guru.
“Wah. Sudah selesai ya? Mana ya, kuntum bunga matahari terhebat yang berhasil Cu petik?”, tanya Eyang Nung. Sorot matanya penuh makna.
“Maaf, Guru. Saya gagal. Saya tidak berhasil memetik dan memberikan bunga matahari tercantik kepada Guru”, tanya Ali dengan nada menyesal.
Eyang Nung mengangguk-angguk. Malah tersenyum. Senyum yang membuat Ali bingung. Apa sebenarnya makna senyum gurunya itu?
“Ya. Saya paham. Itulah cinta sejati. Tidak ada cinta sejati”, kata Eyang Nung. Pelan tapi amat jelas.
Ali kaget. Jelas. Ia tidak bisa menerima kebenaran pernyataan gurunya. Namun ia tetap menekur, menunduk. Otak dalam kepalanya berkecamuk hebat. Jadi, apa arti lagu-lagu, video, postingan yang ia terima tentang cinta sejati? Apa arti sinetron-sinetron hebat yang mempertontonkan perjuangan seorang pemuda kaya-raya hingga sampai ke desa di kaki bukit terpencil untuk mendapatkan cinta sejati dari seorang gadis desa yang sederhana dan lugu? Apa arti sinetron tentang seorang gadis cantik jelita dari keluarga kaya raya yang berjuang mati-matian untuk memperoleh cinta sejati dari seorang pemuda tampan tetapi culun, miskin, bahkan mungkin pengangguran?
Perlahan ia mengangkat kepalanya. Memandangi gurunya yang masih tersenyum penuh makna. Ia ingin protes. Namun, gurunya mengangkat tangan kanannya. Tanda melarang.
“Tunggu! Jangan protes dulu. Pendam dulu. Sekarang, beralih ke pertanyaan berikutnya yang Cu bawa tadi. Kan ada dua pertanyaan. Eyang ingat. Pertanyaan Cu itu tentang jodoh. Apa itu jodoh. Eyang tahu. Pasti aneh. Jika tidak ada cinta sejati, bagaimana mungkin seseorang mendapatkan jodoh dalam hidupnya?”, kata Eyang Nung seolah-olah memahami jalan pikiran Ali.
Ali hanya mengangguk.
“Baik. Sama dengan tadi. Cu lihat? Di sebelah kanan padepokan ini ada kebun tebu. Nah, tugas Cu sama dengan tadi. Tebas, potonglah tebu yang menurut Cu itu tebu terbaik, termanis, dan terlezat. Bawa dan serahkan kepada saya. Ingat. Aturannya sama dengan tadi.”, kata Eyang Nung sambil menyerahkan sebilah pisau. Tentu, untuk menebas batang tebu terpilih.
Meski tidak sesemangat tadi, Ali pun memulai petualangannya: mencari dan mendapatkan sebatang tebu terbaik di kebun di sebelah kanan padepokan. Ia pun menyigi memutari kebun tebu itu. Karena merupakan kebun satu jenis tanaman, yaitu tebu, begitu memasuki kebun segera terlihat pocok pohon tebu tertinggi dalam batas pandangannya. Segera ia menghampiri batang tebu tersebut, mengambil pisau yang sudah disiapkan, dan menebasnya. Setelah selesai. Ia pun meletakkan batang tebu itu di bahu dan memikulnya. Namun, ia tetap mengitari dan menyigi kebun tebu itu.
Alangkah menyesalnya, ternyata di bagian tengah kebun terlihat batang tebu yang lebih tinggi, lebih rimbun, segar, dan besar. Tapi, ia ingat aturan. Hanya diperbolehkan mengambil satu batang. Ia pun tetap menyelesaikan perjalanannya. Beberapa kali, peristiwa yang sama berulang. Ia melihat batang tebu yang lebih baik, bahkan jauh lebih mantap dibandingkan dengan batang tebu yang sudah ia tebang dan bawa.
Dengan lesu ia kembali memasuki ruang padepokan. Gurunya sudah menunggu dengan senyum dikulum namun misterius. Diletakkannya batang tebu di depan gurunya. Batang tebu yang terlanjur ia tebang karena ternyata masih banyak ia jumpai batang-batang tebu lain yang lebih baik di kebun itu.
“Wah. Terima kasih. Akhirnya, Cu dapat tebu terbaik. Akhirnya, Cu mendapatkan jodoh.” kata Eyang Nung. Masih dengan senyumah misteriusnya.
“Sekarang, tolong jawab. Benarkah ini batang tebu terbaik di kebun tadi? Jawab jujur, ya!”, kata Eyang Nung tegas.
“Iya Guru. Bukan. Ternyata bukan tebu terbaik. Maaf. Saya sudah mengambil tebu yang mungkin salah!” kata Ali.
“Ups. Ups. Tidak. Cu sama sekali tidak salah. Cu sudah berjuang. Dalam perjuangan, Cu pernah berkeyakinan bahwa batang tebu ini adalah yang terbaik. Cu tidak salah. Sebab, itulah yang dimaksudkan dengan jodoh.” Kata Eyang Nung cukup keras.
Ali bingung.
“Begini, ya. Berjuanglah untuk mencari jodoh. Temukanlah yang terbaik. Ketika Cu sudah menemukan dan menetapkan, ingat! Janganlah pernah berpaling. Janganlah pernah menyesal. Syukurilah atas pilihan Cu. Rawatlah, peliharalah dengan sebaik mungkin. Itulah jodoh terbaik bagi Cu!” kata Eyang Nung. Pelan, tetapi amat jelas dan meyakinkan.
Suasana pedepokan amat hening. Namun, kesunyian itu semakin menyejukkan. Hawa segar kaki pegunungan dan suara-suara satwa perdu mengantarkan Ali pada pengalaman yang sangat penting dan bermakna bagi kelanjutan hidupnya. Eureka! Ali merangkai kembali pengalaman ketika mencari cinta sejati di kebun bunga matahari hingga mendapatkan jodoh di kebun tebu.
50 comments
cerita sederhana tapi tepat guna, terutama buat yang masih muda-muda (dan tidak berbahaya)
nama: Syarlie Harlina
nim : 24016158
simak:0112
Cerita yang sangat bagus bisa menjadi pelajaran. Bahwa jodoh itu sudah ditangan Tuhan seberapa keras pun usaha mu untuk mendapatkan yang kamu inginkan jika itu bukan jodoh mu tidak akan pernah berhasil. Jangan mudah tergiur dengan yang paling terbaik sehingga kamu melupakan yang terbaik menurut mu belum tentu baik menurut Tuhan. Jadi terimalah dengan ikhlas jodoh mu tersebut. Perihal cinta sejati itu benar menurut saya bahwa cinta sejati itu tidak ada. seperti pemuda memilih bunga tadi padahal ada bunga bagus tetapi ketika dia melihat ke depan ternya ada bunga yang lebih bagus seperti itu seterusnya. Jadi cinta sejati itu tidak ada. jadi kita sudah menemukan jodoh kita maka itu lah yang terbaik.
Reply
Nama : Reska Syofyani Putri
NIM : 22016199
MIKRO 0063
Cerita ini mengajarkan kita untuk arti cintaa sejati dan jodoh dalam hidup ini, semakin kita kejar jodoh kita tersebut jika itu bukan jodoh mu maka tidak akan pernah berhasil. Cerita ini menginagkatkan saya akan pentingnya kesabaran dan kepercayaan dalam mencari cinta sejati.
Seseorang akan selalu merasakan tidak puas dengan apa yang dimilikinya, padahal itu adalah pilihannya sendiri. Meskipun awalnya kita merasa orang yang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, bukan berarti ujian memilih itu sampai di situ saja, melainkan tidak. Ketika kita sudah menemukan jodoh kita dan menganggap dia adalah yang terbaik untuk kita, kita pasti akan tetap merasakan bahwa orang lain jauh lebih baik dari diri dia. Karena itulah manusia, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya
Jodoh itu sendiri adalah salah satu takdir yang sudah ditetapkan ALLAH bagi ciptaannya, namun jodoh itu harus dicari dan dijemput. Kita sendiri harus berusaha dan berikhtiar, seperti janji ALLAH jodoh tidak akan tertukar. Selagi menunggu jodoh kita jangan lupa intropeksi , sehingga kita dapat menjadi versi terbaik dari diri kita. Semoga kita dipertemukan oleh jodoh yang terbaik. Aamiin.
Nama: Aziz Malik
Nim: 22016090
Microteaching 0063
Cerita ini memiliki pesan yang terkandung didalamnya bahwa jika kita terlalu banyak memilih sibuk mencari yang terbaik maka yang hal kita cari itu tak akan pernah dimiliki dan jangan pernah menyesal dengan apa yang telah dipilih karena bisa jadi yang telah dipilih itu adalah pilihan yang terbaik untuk kita
NAMA: MARRISA OKTAVIA
NIM: 22016126
MIKRO-0062
Seseorang akan selalu merasakan tidak puas dengan apa yang dimilikinya, padahal itu adalah pilihannya sendiri. Meskipun awalnya kita merasa orang yang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, bukan berarti ujian memilih itu sampai di situ saja, melainkan tidak. Ketika kita sudah menemukan jodoh kita dan menganggap dia adalah yang terbaik untuk kita, kita pasti akan tetap merasakan bahwa orang lain jauh lebih baik dari diri dia. Karena itulah manusia, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya
Dalam cerita ini seseorang yang tidak pernah merasakan bersyukur apa yang dimilikinya.
Teks ini menggunakan metafora kebun bunga matahari dan kebun tebu untuk mengajarkan pelajaran hidup tentang cinta sejati dan jodoh, bahwa jodoh adalah pilihan yang kita buat, bukan pencarian tanpa akhir akan kesempurnaan.
Hikmah Mulia
Mikro 0063
Cerita ini penuh makna, mengingatkan kita bahwa selalu ada hal lebih di luar jangkauan kita. Sebagai manusia, kita harus bijak bersyukur atas apa yang kita miliki dan tidak menyesali pilihan yang telah kita buat.
Nama : Faizah Mutmainnah
NIM : 24042364
BI-NS 0970
NUA 20
dari cerita ini kita belajar bahwa cinta yang tak pernah puas adalah perjalanan tanpa akhir, selalu mencari.
Terima kasih. Semoga tidak ada yang menyimpulkan: untuk mencari cinta sejati, carilah di kebun bunga matahari. Kalau mencari jodoh, carilah di kebun tebu.
Nama : Shinta Oktora Ramadhani
NIM : 24136110
BI-NS-0970, NUA 47
Cerita ini sangat sederhana tapi penyampaian nya sangat tepat. banyak hal yang bisa kita pelajari dari cerita ini salah satunya bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. apabila kita sudah memilih jangan lagi kita melihat yang lain
Cerita tentang memilih cinta sejati seperti memetik bunga matahari terindah di tengah hamparan bunga-bunga cantik lainnya. Tapi di sini amanatnya adalah cinta sejati itu tidak ada karena pasti kita akan jatuh cinta dengan yang lebih baik, lebih cantik daripada cinta yang kita pilih. Misalkan kita udah punya pasangan, istri atau suami, terus kita pikir pasangan kita itu adalah cinta sejati selama hidup kita. Tapi kita ga bisa pungkiri juga kita bisa aja jatuh cinta sama orang yang lebih-lebih dari pasangan kita, apalagi kelebihannya itu adalah favorit kita. Makanya di cerita bapak ini cinta sejati itu tidak ada. Tetapi ketika kita sudah memilih pasangan hidup kita di antara banyaknya manusia, berarti kita sudah menemukan jodoh hidup kita.
Dari kisah ini kita belajar bahwa manusia itu memang tidak pernah puas atas apa yg ia miliki dan dapat kan.tetapi kadang yang menurut kita tidak bagus tetap di depan sana ia ternyata yang paling bagus
cerita yang unik, bisa menambah pengalaman bahkan pembelajaran bagi pemuda
Nama : Indah Pratiwi
NIM : 24370075
BI-NS-0532 NUA 48
Dari cerita di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, ketika seseorang mencari cinta sejatinya di manapun dia mencarinya dan seberapapun lamanya dia mencari cinta sejati tersebut. Jika seseorang tersebut tidak bisa membeli cinta sejati pasti seorang tersebut tidak akan mendapatkan cinta sejatinya. Dan tentang jodoh, jodoh itu sudah diatur oleh Allah, tapi kita harus bisa mencari jodoh tersebut ketika kita telah mendapatkan jodoh kita, jangan berpaling dari dia walaupun banyak yang lain yang lebih baik dari dia tetapi kalau kita sudah memilih jodoh kita. Maka jagalah dengan baik dan jangan pernah menyesal atau jalan pernah berpaling dari jodoh kita tersebut dan jagalah dengan sebaik mungkin itulah jodoh yang terbaik.
BI-31 NUA 39
Nama: Amilia Putri
NIM: 24016002
Cerita “Cinta Sejati dan Jodoh” ini sangat menarik dan dapat kita ambil hikmah dibalik cerita ini. Di dalam cerita ini kita dapat melihat cinta sejati dan jodoh itu bisa kita temukan apabila kita mau berusaha dan bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan. Jika kita telah menemukan seorang cinta sejati maka kita tidak boleh berpaling ke orang lain, kita harus mensyukuri atas apa yang telah kita miliki, dan janganlah pernah menyesal terhadap pilihan kita itu. Sesuatu yang sudah kita miliki maka itu lah titipan dari Allah yang harus kita jaga dan rawat dengan sebaik mungkin.
Ceritanya menarik dan kita bisa ambil hikmah dibalik ceritanya yaitu:janganlah menyesal terhadap pilihan kita sendiri,mungkin sesuatu yang sudah kita miliki adalah yang terbaik dari segala yang terbaik titipan dari Allah. Hendaklah bersyukur atas apa yang kita miliki
Nasywa Aurella, Bi-31, NUA 05.
Nama : Tasya erza Ramadhani
BI-NS-0532 NUA 13
NIM 24035041
Cerita yang sangat bagus bisa menjadi pelajaran bagi anak – anak muda jaman sekarang. Bahwa jodoh itu sudah ditangan Tuhan seberapa keras pun usaha mu untuk mendapatkan yang kamu inginkan jika itu bukan jodoh mu tidak akan pernah berhasil. Jangan mudah tergiur dengan yang paling terbaik sehingga kamu melupakan yang terbaik menurut mu belum tentu baik menurut Tuhan. Jadi terimalah dengan ikhlas jodoh mu tersebut. Perihal cinta sejati itu benar menurut saya bahwa cinta sejati itu tidak ada. seperti pemuda memilih bunga tadi padahal ada bunga bagus tetapi ketika dia melihat ke depan ternya ada bunga yang lebih bagus seperti itu seterusnya. Sama seperti cinta kita tidak akan pernah puas jika kita hanya melihat dari luar saja jika kita melihat yang lebih bagus lagi kita akan jatuh cinta lagi. Jadi cinta sejati itu tidak ada. jadi kita sudah menemukan jodoh kita maka itu lah yang terbaik.
Arhamna BI-0531 NUA 39
Nama: Imtiyaz Ruaida Yezet
NIM : 24016028
SIMAK-0118
Cerita ini sangat bagus dan menarik apalagi untuk kalangan anak muda zaman sekarang. Karena didalam cerita ini mengandung makna bahwa kita sebagai hamba harus bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Masalah jodoh itu sudah diatur sedemikian rapi oleh Allah dan sebaik-baik rencana kita lebih baik lagi rencana Allah untuk hamba-Nya. Jadi kita sebagai hamba-Nya hanya perlu bersabar, berusaha, dan bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang. Jadi jangan pernah merasa menyesal atas apa yang kamu pilih, jadikan hal yang sudah kamu pilih itu sebagai sesuatu yang sangat berharga untuk dirimu sendiri.
NAMA : ADHELLIA ADHISTIA, BI-31, NUA 50
PRODI : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
NIM : 24087212
GWA : BI-NS-0531 – NUA 50
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh 🙏
Mohon Izin bapak, saya ingin menanggapi cerita ini, sebagai bahan untuk laporan saya🙏
1. Ceritanya sangat ringan, pemilihan kata yang digunakan juga bahasa sehari-hari dalam hidup dan mudah untuk dipahami. Walaupun diawal cerita agak sulit dipahami tapi semakin lama dibaca dan dipahami lagi kita akan paham akan maksud dari alur ceritanya.
2. Cerita “Cinta Sejati Dan Jodoh” ini sangat menginspirasi, bisa kita lihat dari pemilihan judul dan topik yang di angkat dari si penulis, tentang seorang remaja generasi z yang bimbang akan cinta sejati dan bisa menentukan, keputusan mana yang baik untuk dirinya.
3. Dan menurut saya cerita “Cinta Sejati Dan Jodoh” ini sangat bagus untuk kalangan generasi sekarang atau yang biasa di sebut dengan generasi z. Sebagai pelajaran untuk generasi sekarang agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Cerita ini begitu banyak pesan dan moral dan makna yang terselubung. Tentang Bagaimana seseorang remaja yang berusaha mencari tauh tentang apa itu cinta dan jodoh. Jodoh sudah di atur oleh sang pencipta tergantung bagaimana kita ingin berusaha untuk mencarinya.
4. pembahasan yang di angkat dalam cerita ini, bahwasannya nasib kita sendiri kita yang tentukan dan jangan mengambil keputusan atau menyimpulkan sesuatu yang menurut kita sendiri belum pasti dengan isi hati kita. Jangan sampai kita salah dalam mengambil keputusan dan memilih sesuatu yang akan menjadi masalah dalam kehidupan kita kedepannya, nasib itu di tentukan oleh Allah, namun kita juga harus terlibat untuk mewujudkannya.
5. Pesan yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah jangan mengambil keputusan yang belum kita yakini/bimbang karena akan menjadi masalah dalam kehidupan kita nantinya. Dan jangan pernah menyesali sesuatu yang telah kita pilih untuk melanjutkan kehidupan kita mungkin saja Allah telah mengatur semuanya sperti itu, bukan hal yang tidak mungkin jika pilihan yang kita pilih adalah pilihan terbaik dari sang pencipta.
Cukup sekian dan terimakasih mohon maaf kalo ada salah dalam penulisan yang saya sampaikan, Wassalamu alaikum. Wr. Wb.
Nama: Suci Ramandha Putri
NIM: 24016056
NU/GWA: 8 / SIMAK-0124
Menurut saya cerita ini sangat bagus. Hal yang dapat saya simpulkan bahwa cinta sejati itu tidak ada karena sesuatu yang sempurna tidak akan pernah habis setiap kita mencari yang lebih baik lagi. Sedangkan jodoh itu adalah pilihan kita sendiri, maka syukuri, jaga, dan rawatlah sehingga kita dapat merasakan manisnya.
Nama: Nadiah Agmi Shidqi
NIM: 22016132
MIKRO 0063
Cerita ini menawarkan perspektif unik tentang cinta sejati dan jodoh. Dengan menggunakan metafora kebun bunga matahari dan tebu, Eyang Nung mengajarkan Ali tentang pentingnya menerima dan merawat apa yang sudah ada, bukan terus mencari yang sempurna. Ini mengingatkan kita tentang konsep ‘good enough’ dalam psikologi, yang menekankan bahwa kepuasan tidak selalu datang dari mencari yang terbaik.
Teks ini menghadirkan kisah penuh filosofi dengan pendekatan yang sederhana namun bermakna. Analogi kebun bunga matahari dan kebun tebu berhasil menggambarkan konsep abstrak seperti cinta sejati dan jodoh secara konkret dan mudah dipahami. Karakter Eyang Nung memberikan wawasan mendalam yang relevan, terutama bagi generasi muda yang sering dilanda kebingungan dalam mengambil keputusan penting. Alurnya yang terstruktur dengan suasana penuh kearifan lokal membuat cerita ini tidak hanya menarik tetapi juga sarat nilai-nilai kehidupan.
jodoh itu sudah di takdirkan oleh allah,tetapi kita sebagai manusia harus mencari jodoh tersebut. tetapi,bila seseorang sudah memiliki pasangan,kadang orang tersebut merasa tidak puas dengan apa yang sudah didapatkan. dari cerita di atas,kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan.
Gusti Mutia Dela
BI-NS-0531 NUA 22
Dari cerita cinta sejati dan jodoh ini mengajarkan yang paling utama ialah kita tidak akan pernah mendapatkan yang sempurna karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing ini mengajarkan kita selanjutnya untuk mensyukuri apa yang telah kita dapatkan tersebut jika kita semakin melihat keatas bukan syukur yang kita dapatkan melainkan ada saja kekurangan yang tampak oleh kita terhadap apa yang telah kita miliki sehingga semua kelebihan yang ada pada pasangan/apa yang kita punya akan ditutupi oleh kekurangan yang selalu kita baandingkan dengan yang lain bukannnya menikmati dan bersyukur melainkan akan adanya timbul penyesalan yang merugikan serta tentunyaa kufur.
Cerita “Cinta Sejati dan Jodoh” sangat menginspirasi dan memotivasi diri saya. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah dalam mencari jodoh itu kita harus berjuang dalam memilih pasangan yang menurut kita tepat dan tidak menyesali pilihan yang telah diambil. Selain itu, kita juga harus bersyukur dan menjaga pasangan kita karena itu adalah jodoh terbaik bagi kita. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna karena setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Cinta sejati itu akan ada setelah kita bersyukur dan menjaga pasangan yang telah kita pilih.
NAMA: BUNGA CAHAYA MURNI
NIM: 24016007
Cerita ini menyampaikan pesan filosofis yang mendalam mengenai cinta sejati dan jodoh melalui pengalaman Ali di Padepokan Nangningnung. Eyang Nung menggunakan analogi kebun bunga matahari dan kebun tebu untuk menjelaskan bahwa pencarian cinta sejati sering kali sia-sia karena manusia selalu mengharapkan yang lebih baik, sehingga tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Sebaliknya, jodoh digambarkan sebagai hasil dari keputusan dan komitmen, di mana pilihan yang diambil harus disyukuri dan dirawat. Pesan ini relevan dalam kehidupan modern yang sering kali dipenuhi dengan harapan tinggi dan ketidakpuasan. Cerita ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari penerimaan dan syukur terhadap pilihan yang telah diambil, serta upaya untuk merawat dan mempertahankan hubungan tersebut dengan baik. Dengan demikian, cerita ini menawarkan refleksi mendalam tentang cinta dan komitmen dalam konteks kehidupan sehari-hari.
Nama : Fefinta dwi erianti
Nim : 24042366
BI-NS-0970 NUA 22
Izin menanggapi pak Tanggapan untuk cerita ini sangat mengena Pengajaran Eyang Nung tentang cinta sejati dan jodoh sangat bijak dan relevan, terutama di zaman sekarang. Saya suka bagaimana Ali diajarkan untuk menghargai keputusan dan pilihan yang diambil, meskipun tidak selalu sempurna. Tugas-tugas yang diberikan Eyang Nung benar-benar menggambarkan betapa pentingnya proses dan pemahaman dalam mencari cinta dan jodoh. Ini memberi inspirasi untuk lebih menghargai apa yang kita miliki dan tidak terus mencari yang lebih baik.
Nama: Arhamna
NIM: 24052107
NUA: 39, BI-NS-0531
Aktivitas membaca di inspirasi
Teks ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang cinta sejati dan jodoh, menekankan bahwa cinta sejati bukanlah kesempurnaan, melainkan penerimaan, komitmen, dan rasa syukur atas pilihan hidup. Dengan pendekatan simbolis yang sederhana namun bermakna, cerita ini relevan untuk memberikan inspirasi, terutama bagi generasi muda, agar memahami esensi cinta dan jodoh secara lebih bijaksana.
Saya sebagai remaja gen Z yang membaca ini juga jadi tersentak, tentang bagaimana defenisi cinta dari saya sendiri, bagaimana defenisi jodoh yang saya punya ternyata telah terpengaruh dengan drama korea, yang membuat saya kehilangan kendali atas defenisi tersebut secara realistis. Terima kasih sudah mengingatkan kembali bapak, mengenai jodoh dan cinta yang pasti tidak seindah drama korea yang saya tonton
Nama:kisra salsabila
Nim: 24016031
Saya setuju sekali dengan pesan dalam cerita ini. Analoginya sangat relevan dengan kehidupan, khususnya dalam hal mencari jodoh. Teks ini mengajarkan bahwa perjuangan mencari yang terbaik adalah proses yang wajar, tetapi setelah pilihan dibuat, kunci kebahagiaan ada pada bagaimana kita menerima, mensyukuri, dan merawat pilihan tersebut.
Cerita ini tidak hanya memberikan pelajaran tentang jodoh, tetapi juga tentang bagaimana bersyukur dan bertanggung jawab atas apa yang sudah kita pilih. Sederhana, tetapi penuh makna
Dari cerita di atas saya dapat menyimpulkan. Bahwa jodoh itu sudah ditangan Tuhan seberapa keras pun usaha kita untuk mendapatkan orang yang kita inginkan jika itu bukan jodoh kita tidak akan pernah dapat. Meskipun awalnya kita merasa orang yang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, bukan berarti akan menjadi milik kita.
Syukurilah apa yang sudah di takdirkan untuk kita, jangan karena sibuk mengejar yang terbaik sehingga kita mengabaikan yang lebih baik.
Nama: Silvia
NIM:24042234
BI-NS-0532
NUA-31
Cerita ini mengisahkan Ali, seorang pemuda yang datang ke Padepokan Nangningnung untuk bertanya tentang cinta sejati dan jodoh kepada Eyang Nung, guru bijaknya. Eyang Nung memberi Ali dua tugas: memetik bunga matahari tercantik dari kebun dan menebang tebu terbaik. Dalam tugas pertama, Ali gagal membawa bunga karena terus berharap menemukan yang lebih indah di depan. Eyang Nung menjelaskan bahwa cinta sejati adalah ilusi karena manusia sering terjebak pada pencarian kesempurnaan tanpa mengambil keputusan.
Pada tugas kedua, Ali berhasil membawa sebatang tebu, meski ia menyadari ada tebu yang lebih baik. Eyang Nung kemudian menjelaskan bahwa jodoh bukan tentang mencari yang sempurna, tetapi tentang menerima, mensyukuri, dan merawat pilihan yang telah diambil. Ali pun dapat memahami makna cinta dan jodoh sebagai proses mengambil keputusan dan menghargai perjuangan.
Cerita ini memberikan pelajaran mendalam melalui perumpamaan yang sederhana namun penuh makna. Pencarian bunga mencerminkan keinginan manusia untuk terus mencari kesempurnaan yang tidak pernah ada, sementara tugas menebang tebu mengajarkan pentingnya menerima dan mensyukuri pilihan hidup. Pesan ini sangat relevan di era modern, di mana orang sering terjebak dalam ekspektasi ideal tentang cinta dan pasangan.
Kehidupan dan hubungan tidak hanya soal mendapatkan yang terbaik, tetapi juga tentang bagaimana menjaga dan menghargai atau mensyukuri apa yang telah dipilih.
Nama : Tahlia Hurul Aini
Nim : 22016208
Micro Teaching 0063
Cinta sejati itu di ibaratkan dengan bunga matahari semakin kita mencari yang sempurna maka itu akan menjadi sia-sia. Sedangkan jodoh itu takdir dimana telah memilih yang menurut kita yang paling baik walaupun akhirnya masih banyak yang lebih baik.
Nama: Risma Rianty
BI-NS-0532-NUA16
Cerita ini sangat penuh makna, dari cerita ini saya belajar bahwa cinta sejati dan jodoh itu sebenarnya seseorang yang sudah kita pilih. Kita sudah bersedia sepanjang hidup akan setia bersamanya, walaupun memiliki kekurangan, dengan bersyukur maka semua akan mejadi indah seperti bunga dan tebu yang selalu ada yang lebih indah di masa akan datang, namun yang terbaik dan merupakan jodoh kita ialah yang berhasil kita pilih, kita rawat sepenuh hati dan kita terima kekurangannya. Dan itulah jodoh kita.
Tanggapan saya cerita ini mengandung pesan mendalam tentang penerimaan dalam hidup, terutama dalam hal jodoh. Eyang Nung dengan bijak menunjukkan bahwa kesempurnaan tidak selalu dapat ditemukan, tetapi kebahagiaan datang dari cara kita menerima dan merawat pilihan yang telah diambil. Pengalaman Ali mencerminkan perjuangan manusia dalam mencari yang terbaik, tetapi pada akhirnya, jodoh adalah tentang komitmen, keikhlasan, dan usaha untuk membuat pilihan itu menjadi yang terbaik.
Menurut saya, cerita ini memiliki pesan yang terkandung di dalamnya, bahwa jika kita sibuk mencari yang terbaik maka hal yang kita cari itu tak akan peernah kita miliki, jangan terlalu banyak memilih dan jangan pernah menyesal akan apa yang telah kita pilih, karena bisa jadi yang kita pilih adalah pilihan terbaik untuk kita. Tak akan ada yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Allah.
Naysha Lailatul Hasanah (24036097), BI-31, NUA-30
Dizaman sekarang ini banyak sekali kaum muda yang hilang arah. Banyak anak muda yang beranggapan dan mempercayai bahkan bergantung hidup atau menirukan segala sesuatu yang ada di media sosial. Saat sekarang ini saya melihat bahwasanya berpacaran sudah menjadi hal yang wajar di kalangan anak muda. Mereka menjalin hubungan dengan lawan jenis tanpa mengetahui dan mempertimbangkan baik buruk pasangannya, sehingga mendatangkan penyesalan dikemudian hari dan membuat semakin tingginya angka perceraian dinegara ini. Teks ini memberi pengetahuan serta perintah seakan-akan menyuruh kalangan anak muda untuk memahami dulu apa itu cinta sejati dan apa itu jodoh. Disaat sudah menemukan yang terbaik maka jangan pernah berpaling dan meneyesal, serta syukuri dan rawat sebaik mungkin. Teks ini sangat cocok dengan Gen Z yang diambangkan kebingungan dengan masalah percintaan.
Nama : Indah Pratiwi
NIM : 24370075
Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
BI-NS-0532 NUA 48
Dari teks ini saya dapat dapat mengambil pengajaran hidup, dimana kisah Eyang Nung dan Ali yang mengilustrasikan bagaimana cinta sejati sering menjadi ilusi yang kita kerja tanpa akhir. Dan pelajaran tentang jodoh yang menekankan pada pentingnya menerima, bersyukur, dan merawat pilihan yang kita pilih. Dari cerita ini juga dapat mengajarkan bahwa kebahagiaan berasal dari bagaimana kita merawat apa yang sudah kita pilih bukan dari terus mencari sesuatu yang lebih baik.
Jodoh itu ditangan Tuhan, seberapa keras pun kita berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan namun apabila itu bukan yang terbaik untuk kita maka tidak akan kita dapatkan. Yang terbaik menurutmu belum tentu baik menurut Tuhan tetapi yang terbaik menurut Tuhan sudah pasti itu yang terbaik untukmu. Jodoh memang sudah ditakdirkan oleh Tuhan namun kita juga harus tetap berjuanglah untuk mencari jodoh. Ketika sudah menemukan dan menetapkan maka jangan pernah berpaling. Jangan pernah menyesal dan syukurilah apa yang menjadi pilihan kita. Rawat dan peliharalah sebaik mungkin, maka akan menjadi jodoh terbaik.
Nama:Hasnah Fauziah
NIM:24016026
NU:24
GWA:SIMAK-0118
Cerita ini sangat menginspirasi, menggambarkan bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang sempurna untuk dicari, melainkan keyakinan untuk menerima dan mensyukuri apa yang kita pilih. Simbol kebun bunga matahari dan kebun tebu memberikan pesan yang mendalam tentang perjalanan hidup, di mana jodoh adalah keputusan yang dirawat, bukan hanya kesempurnaan yang diidamkan. Dialog bijaksana Eyang Nung membuat pembaca merenung tentang makna cinta dan hubungan. Dengan sentuhan budaya lokal yang kuat, cerita ini terasa hangat dan relevan bagi siapa saja yang tengah mencari arah dalam cinta dan kehidupan.
Cerita ini sangat bagus untuk dijadikan inspirasi dalam mencari jodoh. Karena di dalam cerita ini kita dapat mengetahui bahwa kemanapun kita mencari yang terbaik itu tidak akan ada ujungnya, sebab cinta sejati dan jodoh yang terbaik itu berasal dari kita yang mensyukuri apa yang sudah kita pilih dan miliki kemudian menjaga dan merawatnya dengan sebaik mungkin.
Bagi saya ceritanya sangan bagus dan juga keren, saya suka Cerita ini seperti menyampaikan pelajaran penting tentang cinta sejati dan jodoh melalui kisah seorang pemuda bernama Ali yang belajar dari Eyang Nung di Padepokan Nangningnung. Ali diajarkan bahwa cinta sejati bukanlah sesuatu yang bisa ditemukan begitu saja, seperti dalam pencarian bunga matahari yang berakhir dengan tangan kosong. Sementara itu, pencarian jodoh diibaratkan dengan memilih batang tebu terbaik, di mana keputusan dan komitmen menjadi kunci. Pelajaran yang didapat adalah bahwa cinta sejati mungkin tidak ada, tetapi jodoh adalah hasil dari perjuangan, pilihan, dan komitmen yang harus disyukuri dan dirawat.
Menurut saya, cerita ini sangat bagus dan memberikan pelajaran kepada kita semua. Cerita ini mengajarkan kita arti cinta sejati dan jodoh dalam hidup ini. Sebagaimana yang kita ketahui jodoh itu sudah diatur oleh Allah, seberapa keras pun usaha kita untuk mendapatkan apa yang kita inginkan jika itu bukan jodoh kita yang sebenarnya maka, itu tidak akan pernah berhasil. Jangan mudah tergiur dengan yang terbaik menurut kita, sehingga kita melupakan yang terbaik menurut kita belum tentu yang terbaik menurut Allah. Cerita ini juga mengajarkan kita akan pentingnya kesabaran dan kepercayaan dalam mencari cinta sejati jodoh.
Nama: Sri Permata Putri
Nim: 24042383
BI-NS 0970
Menurut saya, cerita ini memiliki makna bahwa jodoh dan cinta sejati bukan tentang salah atau benar, melainkan bagaimana kita memperjuangkannya dan meyakini bahwa itu adalah yang terbaik. Kita tidak boleh berpaling atau menyesali pilihan yang telah ditetapkan. Sebaliknya, kita harus mensyukuri pilihan tersebut dan menjaganya dengan sebaik mungkin, karena itulah yang menjadi jodoh terbaik.