Cinta Sejati dan Jodoh
Cinta Sejati dan Jodoh

Cinta Sejati dan Jodoh

0 Shares
0
0
0

Di sebuah padepokan, sebutlah Padepokan Nangningnung, tinggallah seorang pertapa, seorang guru padepokan. Nama padepokan nangningnung itu merupakan akronim kosakata Jawa klasik: nang artinya wenang, ning artinya wening, dan nung artinya menung. Eyang Nung, guru itu sudah lanjut usia, sudah terbebas dari urusan dunia. Kata orang kebanyakan, tugasnya sebagai orang tua sudah selesai, tuntas, atau lunas.

Suatu saat, padepokan tersebut didatangi seorang pemuda. Amay, istri Eyang sedang menjenguk anak cucu di Jakarta. Pemuda itu, sebutlah namanya, Ali. Remaja Gen Z yang kebetulan pernah belajar di padepokan tersebut. Remaja berumur sekita 21 tahun itu tampaknya gelisah serta ingin menemukan keyakinan tentang sesuatu. Sesuatu yang akhir-akhir ini mengganggu pikirannya. Wajar, di tengah arus perubahan yang sangat cepat, keyakinan tentang sesuatu, apa lagi sesuatu yang dipikir sangat penting, itu sangat sukar dirumuskan. Terlalu banyak sumber di internet dan medsos yang mengharubiru sehingga batas antara benar dan salah, baik atau buruk menjadi kabur. Sesuatu itu adalah CINTA SEJATI dan JODOH.

Setelah berbasa-basi, Eyang Nung memahami bahwa kedatangan Ali bukan sekadar silaturahmi tetapi pasti sedang dilanda kegelisahan. Oleh sebab itu, segera guru tua ini memberikan ruang bagi Ali untuk mengungkapkan kegelisahannya.

“Maaf, Guru. Saya memang sedang gelisah. Ada dua hal yang akhir-akhir ini mengganggu pikiran saya. Maksud saya, … terlebih dahulu ingin memahami apa sebenarnya cinta sejati itu?”. Tanya Ali. Meski awalnya agak kacau serta terbata-bata namun akhirnya lancar. Dan gurunya paham.

“Ups. Pertanyaan yang berat namun wajar bagi pemuda seusia Cu. Ini maksudnya cinta jenis apa?” tanya Eyang.

Ya. Itulah kebiasaan Eyang Nung menyapa anak-anak muda. Cu. Singkatan dari cucu.

Ali terhenyak.

“He he. Eyang potong ya. Cinta itu ada empat jenis. Cinta kepada Tuhan atau agape, cinta kepada sesama makhluk atau filia, atau cinta ke lawan jenis. Cinta ke lawan jenis juga ada dua yaitu eros dan amor. Supaya tidak membingungkan, kita samakan saja dulu eros dan amor. Maksud Cu itu cinta ke lawan jenis, kan? Misalnya, Cu. Jadi, yang Cu cintai itu perempuan. Iya, kan?” Eyang Nung berusaha menghilangkan kebingungan Ali melalui penjelasan singkatnya.

Ali tersenyum dan mengangguk.

“Ya, ya. Paham. Namun, maaf. Eyang tidak akan menjawab pertanyaan sebelum Cu melakukan sesuatu”, jawab Eyang Nung dengan sorot mata menyejukkan namun beraroma menyuruh.

“Apa itu, Guru?”, tanya Ali.

“Begini. Di sebelah kiri padepokan ini ada kebun bunga, yang paling banyak adalah bunga matahari. Nah, berjalanlah Cu mengitari dan menyigi kebun itu. Tolong, ambilkan satu kuntum bunga matahari yang menurut Cu paling baik, paling cantik, atau paling menawan. Tapi ingat. Ada aturannya!” kata Eyang Nung diakhiri dengan menunjuk dan menggoyang-goyangkan jari telunjuk tangan kanan di depan wajahnya. Pertanda apa yang mau diutarakan itu adalah aturan main yang tidak boleh dilanggar.

“Maaf, Guru. Apa aturannya?” tanya Ali ingin tahu.

“Aturannya hanya dua. Pertama,  Cu hanya boleh memetik satu kuntum bunga. Tidak boleh lebih. Petiklah yang menurut Cu paling menawan dan menarik. Kedua, Cu tidak boleh mundur. Maksudnya, ketika sudah melangkah menyigi kebun itu, terus ingat ada bunga amat elok yang tidak jadi dipetik di belakang Cu, ingatlah. Cu tidak boleh memetik bunga yang sudah Cu lewati. Paham?”, kata Eyang Nung, lembut tapi tegas.

“Mhh. Terima kasih. Paham, Guru. Saya mohon pamit ya Guru”, jawab Ali dengan takzim sambil berdiri, minta izin untuk melaksanakan instruksi sang Guru.

Ali pun memulai petualangannya diawali dengan doa. Dengan langkah perlahan tapi pasti, ia menyigi memutari kebun itu. Benar. Aneka bunga tumbuh di kebun itu. Namun, yang paling banyak dan menonjol adalah bunga matahari.

Pada menit kesekian, mata Ali tertancap pada sekuntum bunga matahari yang tampak menonjol. Segar, cerah, serta indah berkilau disinari matahari. Ia pun mendekati bunga itu dan menggenggam tangkainya. Ia hendak memetik bunga itu. Namun, tiba-tiba ia berpikir, “Jangan-jangan, di depan sana, di tempat yang belum saya sigi, ada bunga yang lebih cantik dan indah”. Ia pun membatalkan niat memetik bunga itu.

Kembali, Ali melanjutkan petualangannya. Hal-hal yang sama kembali berulang. Terpana akan keindahan sekuntum bunga matahari indah, namun kembali membatalkan niatnya untuk memetik bunga itu. Ia tetap berpikiran,  mungkin di depan sana ada bunga yang lebih indah dan menarik. Tanpa disadari, ia sampai ke awal perjalanan tadi. Artinya, ia sudah usai mengitari dan menyigi kebun bunga. Namun, tangannya tetap kosong. Tak satu pun kuntum bunga matahari berhasil ia petik. Ia kaget. Namun, bagaimanapun, aturan tetap aturan.

Dengan lesu ia kembali memasuki ruang padepokan. Gurunya sudah menunggu dengan senyum dikulum. Ali sangat malu, menunduk dan menghadap sang Guru.

“Wah. Sudah selesai ya? Mana ya, kuntum bunga matahari terhebat yang berhasil Cu petik?”, tanya Eyang Nung. Sorot matanya penuh makna.

“Maaf, Guru. Saya gagal. Saya tidak berhasil memetik dan memberikan bunga matahari tercantik kepada Guru”, tanya Ali dengan nada menyesal.

Eyang Nung mengangguk-angguk. Malah tersenyum. Senyum yang membuat Ali bingung. Apa sebenarnya makna senyum gurunya itu?

“Ya. Saya paham. Itulah cinta sejati. Tidak ada cinta sejati”, kata Eyang Nung. Pelan tapi amat jelas.

Ali kaget. Jelas. Ia tidak bisa menerima kebenaran pernyataan gurunya. Namun ia tetap menekur, menunduk. Otak dalam kepalanya berkecamuk hebat. Jadi, apa arti lagu-lagu, video, postingan yang ia terima tentang cinta sejati? Apa arti sinetron-sinetron hebat yang mempertontonkan perjuangan seorang pemuda kaya-raya hingga sampai ke desa di kaki bukit terpencil  untuk mendapatkan cinta sejati dari seorang gadis desa yang sederhana dan lugu? Apa arti sinetron tentang seorang gadis cantik jelita dari keluarga kaya raya  yang berjuang mati-matian untuk memperoleh cinta sejati dari seorang pemuda tampan tetapi culun, miskin, bahkan mungkin pengangguran?

Perlahan ia mengangkat kepalanya. Memandangi gurunya yang masih tersenyum penuh makna. Ia ingin protes. Namun, gurunya mengangkat tangan kanannya. Tanda melarang.

“Tunggu! Jangan protes dulu. Pendam dulu. Sekarang, beralih ke pertanyaan berikutnya yang Cu bawa tadi. Kan ada dua pertanyaan. Eyang ingat. Pertanyaan Cu itu tentang jodoh. Apa itu jodoh. Eyang tahu. Pasti aneh. Jika tidak ada cinta sejati, bagaimana mungkin seseorang mendapatkan jodoh dalam hidupnya?”, kata Eyang Nung seolah-olah memahami jalan pikiran Ali.

Ali hanya mengangguk.

“Baik. Sama dengan tadi. Cu lihat? Di sebelah kanan padepokan ini ada kebun tebu. Nah, tugas Cu sama dengan tadi. Tebas, potonglah tebu yang menurut Cu itu tebu terbaik, termanis, dan terlezat. Bawa dan serahkan kepada saya. Ingat. Aturannya sama dengan tadi.”, kata Eyang Nung sambil menyerahkan sebilah pisau. Tentu, untuk menebas batang tebu terpilih.

Meski tidak sesemangat tadi, Ali pun memulai petualangannya: mencari dan mendapatkan sebatang tebu terbaik di kebun di sebelah kanan padepokan. Ia pun menyigi memutari kebun tebu itu. Karena merupakan kebun satu jenis tanaman, yaitu tebu, begitu memasuki kebun segera terlihat pocok pohon tebu tertinggi dalam batas pandangannya. Segera ia menghampiri batang tebu tersebut, mengambil pisau yang sudah disiapkan, dan menebasnya. Setelah selesai. Ia pun meletakkan batang tebu itu di bahu dan memikulnya. Namun, ia tetap mengitari dan menyigi kebun tebu itu.

Alangkah menyesalnya, ternyata di bagian tengah kebun terlihat batang tebu yang lebih tinggi, lebih rimbun, segar, dan besar. Tapi, ia ingat aturan. Hanya diperbolehkan mengambil satu batang. Ia pun tetap menyelesaikan perjalanannya. Beberapa kali, peristiwa yang sama berulang. Ia melihat batang tebu yang lebih baik, bahkan jauh lebih mantap dibandingkan dengan batang tebu yang sudah ia tebang dan bawa.

Dengan lesu ia kembali memasuki ruang padepokan. Gurunya sudah menunggu dengan senyum dikulum namun misterius. Diletakkannya batang tebu di depan gurunya. Batang tebu yang terlanjur ia tebang karena ternyata masih banyak ia jumpai batang-batang tebu lain yang lebih baik di kebun itu.

“Wah. Terima kasih. Akhirnya, Cu dapat tebu terbaik. Akhirnya, Cu mendapatkan jodoh.” kata Eyang Nung. Masih dengan senyumah misteriusnya.

“Sekarang, tolong jawab. Benarkah ini batang tebu terbaik di kebun tadi? Jawab jujur, ya!”, kata Eyang Nung tegas.

“Iya Guru. Bukan. Ternyata bukan tebu terbaik. Maaf. Saya sudah mengambil tebu yang mungkin salah!” kata Ali.

“Ups. Ups. Tidak. Cu sama sekali tidak salah. Cu sudah berjuang. Dalam perjuangan, Cu pernah berkeyakinan bahwa batang tebu ini adalah yang terbaik. Cu tidak salah. Sebab, itulah yang dimaksudkan dengan jodoh.” Kata Eyang Nung cukup keras.

Ali bingung.

“Begini, ya. Berjuanglah untuk mencari jodoh. Temukanlah yang terbaik. Ketika Cu sudah menemukan dan menetapkan, ingat! Janganlah pernah berpaling. Janganlah pernah menyesal. Syukurilah atas pilihan Cu. Rawatlah, peliharalah dengan sebaik mungkin. Itulah jodoh terbaik bagi Cu!” kata Eyang Nung. Pelan, tetapi amat jelas dan meyakinkan.

Suasana pedepokan amat hening. Namun, kesunyian itu semakin menyejukkan. Hawa segar kaki pegunungan dan suara-suara satwa perdu mengantarkan Ali pada pengalaman yang sangat penting dan bermakna bagi kelanjutan hidupnya. Eureka! Ali merangkai kembali pengalaman ketika mencari cinta sejati di kebun bunga matahari hingga mendapatkan jodoh di kebun tebu.

Siniar Audio

34 comments
    1. nama: Syarlie Harlina
      nim : 24016158
      simak:0112
      Cerita yang sangat bagus bisa menjadi pelajaran. Bahwa jodoh itu sudah ditangan Tuhan seberapa keras pun usaha mu untuk mendapatkan yang kamu inginkan jika itu bukan jodoh mu tidak akan pernah berhasil. Jangan mudah tergiur dengan yang paling terbaik sehingga kamu melupakan yang terbaik menurut mu belum tentu baik menurut Tuhan. Jadi terimalah dengan ikhlas jodoh mu tersebut. Perihal cinta sejati itu benar menurut saya bahwa cinta sejati itu tidak ada. seperti pemuda memilih bunga tadi padahal ada bunga bagus tetapi ketika dia melihat ke depan ternya ada bunga yang lebih bagus seperti itu seterusnya. Jadi cinta sejati itu tidak ada. jadi kita sudah menemukan jodoh kita maka itu lah yang terbaik.

      Reply

  1. Seseorang akan selalu merasakan tidak puas dengan apa yang dimilikinya, padahal itu adalah pilihannya sendiri. Meskipun awalnya kita merasa orang yang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, bukan berarti ujian memilih itu sampai di situ saja, melainkan tidak. Ketika kita sudah menemukan jodoh kita dan menganggap dia adalah yang terbaik untuk kita, kita pasti akan tetap merasakan bahwa orang lain jauh lebih baik dari diri dia. Karena itulah manusia, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya

    1. Jodoh itu sendiri adalah salah satu takdir yang sudah ditetapkan ALLAH bagi ciptaannya, namun jodoh itu harus dicari dan dijemput. Kita sendiri harus berusaha dan berikhtiar, seperti janji ALLAH jodoh tidak akan tertukar. Selagi menunggu jodoh kita jangan lupa intropeksi , sehingga kita dapat menjadi versi terbaik dari diri kita. Semoga kita dipertemukan oleh jodoh yang terbaik. Aamiin.

  2. Nama: Aziz Malik
    Nim: 22016090
    Microteaching 0063

    Cerita ini memiliki pesan yang terkandung didalamnya bahwa jika kita terlalu banyak memilih sibuk mencari yang terbaik maka yang hal kita cari itu tak akan pernah dimiliki dan jangan pernah menyesal dengan apa yang telah dipilih karena bisa jadi yang telah dipilih itu adalah pilihan yang terbaik untuk kita

  3. NAMA: MARRISA OKTAVIA
    NIM: 22016126
    MIKRO-0062
    Seseorang akan selalu merasakan tidak puas dengan apa yang dimilikinya, padahal itu adalah pilihannya sendiri. Meskipun awalnya kita merasa orang yang bersama kita saat ini adalah jodoh kita, bukan berarti ujian memilih itu sampai di situ saja, melainkan tidak. Ketika kita sudah menemukan jodoh kita dan menganggap dia adalah yang terbaik untuk kita, kita pasti akan tetap merasakan bahwa orang lain jauh lebih baik dari diri dia. Karena itulah manusia, tidak pernah puas dengan apa yang dimilikinya

  4. Teks ini menggunakan metafora kebun bunga matahari dan kebun tebu untuk mengajarkan pelajaran hidup tentang cinta sejati dan jodoh, bahwa jodoh adalah pilihan yang kita buat, bukan pencarian tanpa akhir akan kesempurnaan.

  5. Hikmah Mulia
    Mikro 0063
    Cerita ini penuh makna, mengingatkan kita bahwa selalu ada hal lebih di luar jangkauan kita. Sebagai manusia, kita harus bijak bersyukur atas apa yang kita miliki dan tidak menyesali pilihan yang telah kita buat.

  6. Nama : Faizah Mutmainnah
    NIM : 24042364
    BI-NS 0970
    NUA 20
    dari cerita ini kita belajar bahwa cinta yang tak pernah puas adalah perjalanan tanpa akhir, selalu mencari.

  7. Terima kasih. Semoga tidak ada yang menyimpulkan: untuk mencari cinta sejati, carilah di kebun bunga matahari. Kalau mencari jodoh, carilah di kebun tebu.

  8. Nama : Shinta Oktora Ramadhani
    NIM : 24136110
    BI-NS-0970, NUA 47
    Cerita ini sangat sederhana tapi penyampaian nya sangat tepat. banyak hal yang bisa kita pelajari dari cerita ini salah satunya bersyukur atas apa yang sudah kita miliki. apabila kita sudah memilih jangan lagi kita melihat yang lain

    1. Cerita tentang memilih cinta sejati seperti memetik bunga matahari terindah di tengah hamparan bunga-bunga cantik lainnya. Tapi di sini amanatnya adalah cinta sejati itu tidak ada karena pasti kita akan jatuh cinta dengan yang lebih baik, lebih cantik daripada cinta yang kita pilih. Misalkan kita udah punya pasangan, istri atau suami, terus kita pikir pasangan kita itu adalah cinta sejati selama hidup kita. Tapi kita ga bisa pungkiri juga kita bisa aja jatuh cinta sama orang yang lebih-lebih dari pasangan kita, apalagi kelebihannya itu adalah favorit kita. Makanya di cerita bapak ini cinta sejati itu tidak ada. Tetapi ketika kita sudah memilih pasangan hidup kita di antara banyaknya manusia, berarti kita sudah menemukan jodoh hidup kita.

  9. Nama : Indah Pratiwi
    NIM : 24370075
    BI-NS-0532 NUA 48

    Dari cerita di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, ketika seseorang mencari cinta sejatinya di manapun dia mencarinya dan seberapapun lamanya dia mencari cinta sejati tersebut. Jika seseorang tersebut tidak bisa membeli cinta sejati pasti seorang tersebut tidak akan mendapatkan cinta sejatinya. Dan tentang jodoh, jodoh itu sudah diatur oleh Allah, tapi kita harus bisa mencari jodoh tersebut ketika kita telah mendapatkan jodoh kita, jangan berpaling dari dia walaupun banyak yang lain yang lebih baik dari dia tetapi kalau kita sudah memilih jodoh kita. Maka jagalah dengan baik dan jangan pernah menyesal atau jalan pernah berpaling dari jodoh kita tersebut dan jagalah dengan sebaik mungkin itulah jodoh yang terbaik.

  10. Nama: Amilia Putri
    NIM: 24016002

    Cerita “Cinta Sejati dan Jodoh” ini sangat menarik dan dapat kita ambil hikmah dibalik cerita ini. Di dalam cerita ini kita dapat melihat cinta sejati dan jodoh itu bisa kita temukan apabila kita mau berusaha dan bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan. Jika kita telah menemukan seorang cinta sejati maka kita tidak boleh berpaling ke orang lain, kita harus mensyukuri atas apa yang telah kita miliki, dan janganlah pernah menyesal terhadap pilihan kita itu. Sesuatu yang sudah kita miliki maka itu lah titipan dari Allah yang harus kita jaga dan rawat dengan sebaik mungkin.

  11. Ceritanya menarik dan kita bisa ambil hikmah dibalik ceritanya yaitu:janganlah menyesal terhadap pilihan kita sendiri,mungkin sesuatu yang sudah kita miliki adalah yang terbaik dari segala yang terbaik titipan dari Allah. Hendaklah bersyukur atas apa yang kita miliki

  12. Nama : Tasya erza Ramadhani
    BI-NS-0532 NUA 13
    NIM 24035041
    Cerita yang sangat bagus bisa menjadi pelajaran bagi anak – anak muda jaman sekarang. Bahwa jodoh itu sudah ditangan Tuhan seberapa keras pun usaha mu untuk mendapatkan yang kamu inginkan jika itu bukan jodoh mu tidak akan pernah berhasil. Jangan mudah tergiur dengan yang paling terbaik sehingga kamu melupakan yang terbaik menurut mu belum tentu baik menurut Tuhan. Jadi terimalah dengan ikhlas jodoh mu tersebut. Perihal cinta sejati itu benar menurut saya bahwa cinta sejati itu tidak ada. seperti pemuda memilih bunga tadi padahal ada bunga bagus tetapi ketika dia melihat ke depan ternya ada bunga yang lebih bagus seperti itu seterusnya. Sama seperti cinta kita tidak akan pernah puas jika kita hanya melihat dari luar saja jika kita melihat yang lebih bagus lagi kita akan jatuh cinta lagi. Jadi cinta sejati itu tidak ada. jadi kita sudah menemukan jodoh kita maka itu lah yang terbaik.

  13. Nama: Imtiyaz Ruaida Yezet
    NIM : 24016028
    SIMAK-0118
    Cerita ini sangat bagus dan menarik apalagi untuk kalangan anak muda zaman sekarang. Karena didalam cerita ini mengandung makna bahwa kita sebagai hamba harus bersyukur dengan apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita. Masalah jodoh itu sudah diatur sedemikian rapi oleh Allah dan sebaik-baik rencana kita lebih baik lagi rencana Allah untuk hamba-Nya. Jadi kita sebagai hamba-Nya hanya perlu bersabar, berusaha, dan bersyukur atas apa yang kita miliki sekarang. Jadi jangan pernah merasa menyesal atas apa yang kamu pilih, jadikan hal yang sudah kamu pilih itu sebagai sesuatu yang sangat berharga untuk dirimu sendiri.

  14. NAMA : ADHELLIA ADHISTIA, BI-31, NUA 50
    PRODI : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA
    NIM : 24087212
    GWA : BI-NS-0531 – NUA 50

    Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barakaatuh 🙏
    Mohon Izin bapak, saya ingin menanggapi cerita ini, sebagai bahan untuk laporan saya🙏

    1. Ceritanya sangat ringan, pemilihan kata yang digunakan juga bahasa sehari-hari dalam hidup dan mudah untuk dipahami. Walaupun diawal cerita agak sulit dipahami tapi semakin lama dibaca dan dipahami lagi kita akan paham akan maksud dari alur ceritanya.

    2. Cerita “Cinta Sejati Dan Jodoh” ini sangat menginspirasi, bisa kita lihat dari pemilihan judul dan topik yang di angkat dari si penulis, tentang seorang remaja generasi z yang bimbang akan cinta sejati dan bisa menentukan, keputusan mana yang baik untuk dirinya.

    3. Dan menurut saya cerita “Cinta Sejati Dan Jodoh” ini sangat bagus untuk kalangan generasi sekarang atau yang biasa di sebut dengan generasi z. Sebagai pelajaran untuk generasi sekarang agar tidak salah dalam mengambil keputusan. Cerita ini begitu banyak pesan dan moral dan makna yang terselubung. Tentang Bagaimana seseorang remaja yang berusaha mencari tauh tentang apa itu cinta dan jodoh. Jodoh sudah di atur oleh sang pencipta tergantung bagaimana kita ingin berusaha untuk mencarinya.

    4. pembahasan yang di angkat dalam cerita ini, bahwasannya nasib kita sendiri kita yang tentukan dan jangan mengambil keputusan atau menyimpulkan sesuatu yang menurut kita sendiri belum pasti dengan isi hati kita. Jangan sampai kita salah dalam mengambil keputusan dan memilih sesuatu yang akan menjadi masalah dalam kehidupan kita kedepannya, nasib itu di tentukan oleh Allah, namun kita juga harus terlibat untuk mewujudkannya.

    5. Pesan yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah jangan mengambil keputusan yang belum kita yakini/bimbang karena akan menjadi masalah dalam kehidupan kita nantinya. Dan jangan pernah menyesali sesuatu yang telah kita pilih untuk melanjutkan kehidupan kita mungkin saja Allah telah mengatur semuanya sperti itu, bukan hal yang tidak mungkin jika pilihan yang kita pilih adalah pilihan terbaik dari sang pencipta.

    Cukup sekian dan terimakasih mohon maaf kalo ada salah dalam penulisan yang saya sampaikan, Wassalamu alaikum. Wr. Wb.

  15. Nama: Suci Ramandha Putri
    NIM: 24016056
    NU/GWA: 8 / SIMAK-0124
    Menurut saya cerita ini sangat bagus. Hal yang dapat saya simpulkan bahwa cinta sejati itu tidak ada karena sesuatu yang sempurna tidak akan pernah habis setiap kita mencari yang lebih baik lagi. Sedangkan jodoh itu adalah pilihan kita sendiri, maka syukuri, jaga, dan rawatlah sehingga kita dapat merasakan manisnya.

  16. Nama: Nadiah Agmi Shidqi
    NIM: 22016132
    MIKRO 0063
    Cerita ini menawarkan perspektif unik tentang cinta sejati dan jodoh. Dengan menggunakan metafora kebun bunga matahari dan tebu, Eyang Nung mengajarkan Ali tentang pentingnya menerima dan merawat apa yang sudah ada, bukan terus mencari yang sempurna. Ini mengingatkan kita tentang konsep ‘good enough’ dalam psikologi, yang menekankan bahwa kepuasan tidak selalu datang dari mencari yang terbaik.

  17. jodoh itu sudah di takdirkan oleh allah,tetapi kita sebagai manusia harus mencari jodoh tersebut. tetapi,bila seseorang sudah memiliki pasangan,kadang orang tersebut merasa tidak puas dengan apa yang sudah didapatkan. dari cerita di atas,kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus bersyukur dengan apa yang telah kita dapatkan.

  18. Gusti Mutia Dela
    BI-NS-0531 NUA 22
    Dari cerita cinta sejati dan jodoh ini mengajarkan yang paling utama ialah kita tidak akan pernah mendapatkan yang sempurna karena setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing ini mengajarkan kita selanjutnya untuk mensyukuri apa yang telah kita dapatkan tersebut jika kita semakin melihat keatas bukan syukur yang kita dapatkan melainkan ada saja kekurangan yang tampak oleh kita terhadap apa yang telah kita miliki sehingga semua kelebihan yang ada pada pasangan/apa yang kita punya akan ditutupi oleh kekurangan yang selalu kita baandingkan dengan yang lain bukannnya menikmati dan bersyukur melainkan akan adanya timbul penyesalan yang merugikan serta tentunyaa kufur.

  19. Cerita “Cinta Sejati dan Jodoh” sangat menginspirasi dan memotivasi diri saya. Pesan moral yang terkandung dalam cerita ini adalah dalam mencari jodoh itu kita harus berjuang dalam memilih pasangan yang menurut kita tepat dan tidak menyesali pilihan yang telah diambil. Selain itu, kita juga harus bersyukur dan menjaga pasangan kita karena itu adalah jodoh terbaik bagi kita. Di dunia ini tidak ada manusia yang sempurna karena setiap manusia pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. Cinta sejati itu akan ada setelah kita bersyukur dan menjaga pasangan yang telah kita pilih.

  20. NAMA: BUNGA CAHAYA MURNI
    NIM: 24016007
    Cerita ini menyampaikan pesan filosofis yang mendalam mengenai cinta sejati dan jodoh melalui pengalaman Ali di Padepokan Nangningnung. Eyang Nung menggunakan analogi kebun bunga matahari dan kebun tebu untuk menjelaskan bahwa pencarian cinta sejati sering kali sia-sia karena manusia selalu mengharapkan yang lebih baik, sehingga tidak pernah puas dengan apa yang dimiliki. Sebaliknya, jodoh digambarkan sebagai hasil dari keputusan dan komitmen, di mana pilihan yang diambil harus disyukuri dan dirawat. Pesan ini relevan dalam kehidupan modern yang sering kali dipenuhi dengan harapan tinggi dan ketidakpuasan. Cerita ini mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati datang dari penerimaan dan syukur terhadap pilihan yang telah diambil, serta upaya untuk merawat dan mempertahankan hubungan tersebut dengan baik. Dengan demikian, cerita ini menawarkan refleksi mendalam tentang cinta dan komitmen dalam konteks kehidupan sehari-hari.

  21. Nama : Fefinta dwi erianti
    Nim : 24042366
    BI-NS-0970 NUA 22
    Izin menanggapi pak Tanggapan untuk cerita ini sangat mengena Pengajaran Eyang Nung tentang cinta sejati dan jodoh sangat bijak dan relevan, terutama di zaman sekarang. Saya suka bagaimana Ali diajarkan untuk menghargai keputusan dan pilihan yang diambil, meskipun tidak selalu sempurna. Tugas-tugas yang diberikan Eyang Nung benar-benar menggambarkan betapa pentingnya proses dan pemahaman dalam mencari cinta dan jodoh. Ini memberi inspirasi untuk lebih menghargai apa yang kita miliki dan tidak terus mencari yang lebih baik.

  22. Nama: Arhamna
    NIM: 24052107
    NUA: 39, BI-NS-0531
    Aktivitas membaca di inspirasi
    Teks ini menyampaikan pesan yang mendalam tentang cinta sejati dan jodoh, menekankan bahwa cinta sejati bukanlah kesempurnaan, melainkan penerimaan, komitmen, dan rasa syukur atas pilihan hidup. Dengan pendekatan simbolis yang sederhana namun bermakna, cerita ini relevan untuk memberikan inspirasi, terutama bagi generasi muda, agar memahami esensi cinta dan jodoh secara lebih bijaksana.

  23. Saya sebagai remaja gen Z yang membaca ini juga jadi tersentak, tentang bagaimana defenisi cinta dari saya sendiri, bagaimana defenisi jodoh yang saya punya ternyata telah terpengaruh dengan drama korea, yang membuat saya kehilangan kendali atas defenisi tersebut secara realistis. Terima kasih sudah mengingatkan kembali bapak, mengenai jodoh dan cinta yang pasti tidak seindah drama korea yang saya tonton

  24. Nama:kisra salsabila
    Nim: 24016031
    Saya setuju sekali dengan pesan dalam cerita ini. Analoginya sangat relevan dengan kehidupan, khususnya dalam hal mencari jodoh. Teks ini mengajarkan bahwa perjuangan mencari yang terbaik adalah proses yang wajar, tetapi setelah pilihan dibuat, kunci kebahagiaan ada pada bagaimana kita menerima, mensyukuri, dan merawat pilihan tersebut.
    Cerita ini tidak hanya memberikan pelajaran tentang jodoh, tetapi juga tentang bagaimana bersyukur dan bertanggung jawab atas apa yang sudah kita pilih. Sederhana, tetapi penuh makna

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *