DI BAWAH MATAHARI YANG SAMA, Digubah dari Under the Same Sun by Scorpions
DI BAWAH MATAHARI YANG SAMA, Digubah dari Under the Same Sun by Scorpions

DI BAWAH MATAHARI YANG SAMA, Digubah dari Under the Same Sun by Scorpions

0 Shares
0
0
0
Ku terjaga suatu pagi
Saat dihancurkan oleh senjata
Kudengar jeritan, kuihat dia tumbang, namun tak seorang pun menangisi

Kulihat seorang ibu
Sedang mendoakan anaknya
Dalam doanya Ibu itu memohon: kembalikan anakku, biarkan dia hidup, jangan biarkan dia mati 

Pernahkah Anda menanyakan ke diri-sendiri?
Di sana, di langit, ada sorga
Namun, mengapa kita tak dapat  melakukan hal-hal baik?

Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
Kita berjalan di bawah bulan yang sama
Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?

Kulihat malam hari
Memudarkan bayangan, satu demi satu
Kami menjagai si Putih,  berbaring, siap untuk dikorbankan

Kulihat anak-anak
Mereka adalah anak-anak matahari
Kulihat, bagaimana mereka menangis, berdarah-darah, lalu meninggal

Pernahkan Anda menanyakan kepada diri-sendiri?
Di sana, di langit ada sorga
Mengapa kita tak dapat berhenti berperang?

Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
Kita semua berjalan di bawah bulan yang sama
Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?

Kadang terpikir bahwa aku akan menjadi gila
Kita akan kehilangan segala yang kita miliki dan tak seorang pun yang bisa menjaganya
Namun, keyakinanku tak pernah berubah
Kelak, kita akan menata kembali dunia ini dan memenuhinya dengan cinta

Usah terlalu risaukan
Ada atau tidak sorga di atas sana
Satu hal yang pasti, kita mendambakan cinta

Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
Kita semua berjalan di bawah bulan yang sama
Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?

Sebab, kita semua hidup di bawah langit yang sama
Kita memandangi bintang-gemintang yang sama
Lalu, mengapa? Katakan, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?

20 comments
  1. Nama:Tiara jayani
    Nim:23016116
    Gwa:GTBI-NS-0001
    Puisi tersebut menggambarkan penderitaan dan kebingungan atas konflik dan perang yang terus berkecamuk di dunia. Melalui metafora tentang matahari, bulan, dan langit yang sama, puisi ini tentang persamaan manusia dalam keinginan akan perdamaian dan persatuan, meskipun terhalang oleh perbedaan dan konflik. Pesan tentang pentingnya cinta dan kebersamaan untuk mengatasi perpecahan dan kekerasan sangat kuat dalam puisi ini. Hal ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya menciptakan kesatuan dan kedamaian di tengah-tengah perbedaan dan konflik yang ada di dunia.

    1. Melati Sukma PBA-NS-0060
      Dari puisi tersebut menceritakan tentang peperangan yang terus terjadi didunia. Melalui matahari, bulan, dan langit yang sama. Artinya tentang manusia akan perdamaian dan persatuan, namun terhalang oleh perbedaan dan konflik.

  2. Nama : Lydia Arce
    Nim : 23301205
    Puisi DI BAWAH MATAHARI YANG SAMA menggambarkan tentang seseorang yang memikirkan kenapa manusia tak dapat berhenti perang? Di dunia, manusia penuh konflik. Teganya, ringan tangan memainkan senjata dan membunuh. Padahal di atas langit ada sorga. Penulispun menggunakan Majas metafora untuk menggambarkan suatu objek dengan perbandingan langsung. Bahwasanya, anak-anak matahari meninggal dalam keadaan berdarah-darah. Korban dari konflik perang tersebut. Kendatipun, kita hidup di bawah matahari yang sama, berjalan di bawah bulan yang sama, namun kenapa manusia tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?
    Berdasarkan puisi tersebut, seseorang ingin menata kembali dunia ini dan memenuhinya dengan cinta. Karena, kita semua mendambakan cinta. Manusia mendambakan hidup penuh kedamaian. Tiada lagi konflik perang. Karena, kita semua sama. Hidup di bawah matahari yang sama. Isi puisi tersebut memancing pembaca untuk ikut merenungi dan mendambakan agar hidup penuh cinta, hidup dalam satu kesatuan, hidup dengan damai. Tiada lagi konflik perang. Menjatuhkan korban sesama manusia. Sebab, kita semua sama.

  3. Nama : Elfira Rosa Karnaini
    NIM : 23011016
    SESI : BI-NS-0071

    Puisi ini mencerminkan kepedihan dan pertanyaan mengenai konflik, kehilangan, dan ketidaksepakatan dalam kehidupan manusia. Maknanya menyoroti kerapuhan hubungan antar manusia, yang seharusnya hidup bersama di bawah elemen-elemen yang sama seperti matahari, bulan, dan langit. Amanatnya menekankan perlunya mencari perdamaian, kesatuan, dan cinta meskipun menghadapi tantangan dan kekecewaan dalam kehidupan. Puisi ini memanggil untuk merenungkan makna hidup, serta mengajak untuk menjaga dan membangun dunia dengan penuh cinta dan persatuan.

  4. Nama : Farid Andrias
    Nim : 23087228
    Sesi : BI-NS-0102
    Apakah Anda menggambarkan seseorang yang memikirkan mengapa manusia tidak bisa menghentikan perang?
    Dunia ini penuh dengan orang-orang yang berkonflik.
    Faktanya, tangan yang ringan memainkan senjata dan membunuh.
    Tapi ada surga di atas langit.
    Penulis juga menggunakan metafora figuratif untuk membandingkan dan mendeskripsikan subjek secara langsung.
    Faktanya, anak-anak matahari mati kehabisan darah.
    Korban konflik perang.
    Meskipun kita hidup di bawah matahari yang sama dan berjalan di bawah bulan yang sama, mengapa kita tidak bisa hidup sebagai satu kesatuan?
    Menurut puisi itu, seseorang ingin membangun kembali dunia ini dan mengisinya dengan cinta.
    Karena kita semua merindukan cinta.
    orang mendambakan kehidupan yang penuh kedamaian

    1. Nama :Rigo Winandri
      Nim:23087266
      Sesi :Bi-Ns-0102

      Puisi Ini Menceritakan seorang ibu
      Sedang mendoakan anaknya
      Dalam doanya Ibu itu memohon: kembalikan anakku, biarkan dia hidup, jangan biarkan dia mati

      Pernahkah Anda menanyakan ke diri-sendiri?
      Di sana, di langit, ada sorga
      Namun, mengapa kita tak dapat melakukan hal-hal baik?

      Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
      Kita berjalan di bawah bulan yang sama
      Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?

    2. NAMA : RAIHAN
      NIM : 23087058
      Lirik ini mengekspresikan penderitaan dan kebingungan atas keadaan dunia yang penuh dengan kekerasan dan perang. Ini menggambarkan pengalaman pribadi seseorang yang terbangun pada suatu pagi dan menyaksikan destruksi dan penderitaan akibat konflik bersenjata.Melalui pengamatan tentang seorang ibu yang sedang berdoa untuk keselamatan anaknya dan melihat anak-anak yang menjadi korban konflik, lirik ini menyoroti rasa putus asa dan kesedihan yang dirasakan oleh individu-individu yang terlibat dalam konflik tersebut.
      Tema persatuan dan perdamaian juga terungkap dalam lirik ini, di mana ada kerinduan untuk hidup bersama dalam harmoni dan cinta. Namun, kebingungan tentang mengapa manusia tidak dapat mencapai persatuan dan kedamaian tersebut tetap menjadi pertanyaan yang mengganggu.Pesan akhir dari lirik ini menunjukkan optimisme dan harapan bahwa suatu hari nanti dunia akan dipulihkan dan diisi dengan cinta. Ini menekankan pentingnya memperjuangkan perdamaian dan persatuan di antara semua manusia, meskipun tantangan-tantangan yang dihadapi sangat besar.
      Secara keseluruhan, lirik ini merangkum penderitaan, harapan, dan aspirasi manusia dalam menghadapi konflik dan kekerasan, sambil menekankan pentingnya cinta dan perdamaian sebagai jalan menuju pemulihan dan persatuan.

  5. Nama : Indah Permata Sari
    Nim : 23016016
    Gwa : GTBI-NS-2110

    Menurut saya puisi ini menggambarkan kepedihan dan kebingungan seorang penulis tentang kekerasan dan perang yang terjadi di dunia ini. Penulis merenungkan mengapa manusia tidak dapat hidup dalam satu kesatuan meskipun kita semua hidup di bawah matahari yang sama dan memandangi bintang-gemintang yang sama. Penulis juga menunjukkan kepedihan dan kesedihan yang dirasakan oleh orang-orang yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat perang dan kekerasan yang terjadi. Meskipun begitu, penulis tetap mempertahankan keyakinannya bahwa dunia ini dapat diubah dan diisi dengan cinta. Kesimpulannya, puisi ini mengajak kita terlebih saya untuk merenungkan kembali tentang pentingnya hidup dalam satu kesatuan dan memenuhi dunia ini dengan cinta.

  6. Nama : Zahwa Asysyifa
    Nim : 23016130
    Sesi : GTBI-NS-2110
    Puisi dengan judul “di bawah matahari yang sama” ini sangat menggugah dan penuh emosi yang kuat. Pengulangan pertanyaan retoris “mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?” Menekankan rasa frustasi dan keinginan untuk harmoni di antara sesama manusia. Penggunaan simbol matahari, bulan dan bintang menciptakan koneksi universal antara manusia, sementara gambaran kehilangan dan doa menjelaskan dampak emosional dari konflik. Secara menyeluruh puisi ini merupakan bentuk seruan yang menyentuh untuk cinta dan persatuan di tengah perbedaan dan kesulitan.

  7. Natasia Dewita PPG G2 kelas Rima
    Ada bait yang penuh makna bagi saya dari puisi tersebut, salah satunya “Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
    Kita semua berjalan di bawah bulan yang sama
    Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?”
    Penggalan bait ini jelas sekali mengatakan kita hidup tercipta sama sebagai manusia hidup di bumi yang sama di terangi matahari yang sama tapi kenapa tidak dapat hidup dalam satu kesatuan. Tidak dapat hidup rukun dan damai. Kenyataannya kenapa masyarakat miskin masih terintimidasi, memang hidup diatur yang berpangkat jabatan dan berkuasa di negri ini. Hukum tak pernah berlaku adil, hanya tumpul ke atas.

  8. (FITRIYANI, PPG G2 Kelas Rima)
    Puisi diatas mengandung arti yang sangat dalam tentang kehidupan di dunia ini. Masih kita lihat manusia yang hidup dibawah langit yang sama, dibawah matahari yang sama, dibumi yang sama, dibawah bulan yang sama tetapi masih adanya hidup tidak damai. Kesatuan mulai hilang selalu adanya peperangan antar manusia. Padahal sesama manusia harus saling menjaga dan hidup rukun.

  9. Nama : Adelya Jesika Eriza
    Nim : 21042103
    Sesi : BI-NS-0032
    Puisi tersebut mengeksplorasi tema kekerasan, kehilangan, pertanyaan eksistensial, dan harapan akan perdamaian. Dikisahkan melalui narasi yang introspektif, puisi ini mencerminkan rasa kebingungan dan penderitaan di tengah konflik dan kekerasan. Penggambaran ibu yang berdoa untuk anaknya yang terluka, anak-anak yang menjadi korban, dan pertanyaan yang dihadapi oleh narator tentang keberadaan surga dan kebutuhan akan perdamaian, semuanya menyiratkan kesedihan dan keputusasaan. Namun, dalam keseluruhan puisi, ada juga semangat dan keyakinan bahwa meskipun dunia ini mungkin penuh dengan kekacauan, cinta akan menjadi kekuatan penyatuan yang akhirnya akan mendamaikan. Puisi ini menyerukan untuk tidak kehilangan harapan dan untuk terus mencari perdamaian meskipun tantangan yang dihadapi.

  10. Amelia Rahma, (PPG G2 Kls Rima)
    puisi tersebut menceritakan tentang peperangan yang begitu menyiksa dan seseorang yang menginginkan perdamian karena merasa kenapa ada peperangan padahal sama-sama hidup dibawah matahari, bulan dan langin yang sama, namun mengapa tidak bisa menjadi satu kesatuan dan mengapa harus ada sebuah peperangan.

  11. Rahmi Fediza Putri , PBA-NS-0060
    Puisi ini merupakan konversi dari lirik lagu “Under the Same Sun” oleh grup musik Scorpions. Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang menggambarkan pendalaman dan pendapat penulis. Puisi ini menggunakan pendekatan semiotik Riffaterre dan Desinta Prihatini untuk menganalisis makna dalam buku teks bahasa Indonesia.

  12. Amelia Putri PBA-NS-0060
    Puisi tersebut menceritakan peperangan, menggambarkan penderitaan dan kebingungan atas konflik dan perang yang terus berkecamuk di dunia, puisi ini menyerukan untuk tidak kehilangan harapan dan untuk terus mencari perdamaian meskipun tantangan yang dihadapi dari puisi ini ada juga semangat dan keyakinan bahwa meskipun dunia ini mungkin penuh dengan kekacauan cinta akan menjadi kekuatan penyatuan yang mendamaikan

  13. Keserakahan dan keegoisan adalah penyebab yang paling mendasar mengapa kita tidak bisa hidup dengan damai di dunia ini. Meskipun kita berada di bawah langit yang sama tetapi jika kita tidak dapat menerima keberadaan orang lain dan menghargai hak orang lain bagaimana mungkin sebuah perdamaian di muka bumi ini dapat terwujud. Semua orang berkoar-koar bahwa perdamaian harus ditegakkan tapi pada kenyataannya banyak dari kita yang masih saja menginjak-injak prinsip damai itu sendiri.

  14. Nama : Yusuf Effendi
    Nim : 20042299
    Kelas : BI-NS-0102
    Prodi : Ilmu Administrasi Negara
    Puisi tersebut menggambarkan penderitaan dan kebingungan atas konflik dan perang yang terus berkecamuk di dunia. Melalui metafora tentang matahari, bulan, dan langit yang sama, puisi ini tentang persamaan manusia dalam keinginan akan perdamaian dan persatuan, meskipun terhalang oleh perbedaan dan konflik.

  15. Wilyani Eka Pertiwi_22016211
    PBA-NS-0060
    Puisi ini diakhiri dengan keyakinan bahwa manusia pada akhirnya akan mampu menata kembali dunia ini dan memenuhinya dengan cinta dan bisa hidup bersama dengan baik.

  16. Nama : Nurul Afriani
    NIM : 23033025
    Sesi : BI-NS-0102

    Dari puisi tersebut menceritakan tentang peperangan yang terus terjadi didunia. Melalui matahari, bulan, dan langit yang sama. Artinya tentang manusia akan perdamaian dan persatuan, namun terhalang oleh perbedaan dan konflik. Amanatnya menekankan perlunya mencari perdamaian, kesatuan, dan cinta meskipun menghadapi tantangan dan kekecewaan dalam kehidupan. Puisi ini memanggil untuk merenungkan makna hidup, serta mengajak untuk menjaga dan membangun dunia dengan penuh cinta dan persatuan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *