Ku terjaga suatu pagi Saat dihancurkan oleh senjata Kudengar jeritan, kuihat dia tumbang, namun tak seorang pun menangisi Kulihat seorang ibu Sedang mendoakan anaknya Dalam doanya Ibu itu memohon: kembalikan anakku, biarkan dia hidup, jangan biarkan dia mati Pernahkah Anda menanyakan ke diri-sendiri? Di sana, di langit, ada sorga Namun, mengapa kita tak dapat melakukan hal-hal baik? Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama Kita berjalan di bawah bulan yang sama Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan? Kulihat malam hari Memudarkan bayangan, satu demi satu Kami menjagai si Putih, berbaring, siap untuk dikorbankan Kulihat anak-anak Mereka adalah anak-anak matahari Kulihat, bagaimana mereka menangis, berdarah-darah, lalu meninggal Pernahkan Anda menanyakan kepada diri-sendiri? Di sana, di langit ada sorga Mengapa kita tak dapat berhenti berperang? Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama Kita semua berjalan di bawah bulan yang sama Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan? Kadang terpikir bahwa aku akan menjadi gila Kita akan kehilangan segala yang kita miliki dan tak seorang pun yang bisa menjaganya Namun, keyakinanku tak pernah berubah Kelak, kita akan menata kembali dunia ini dan memenuhinya dengan cinta Usah terlalu risaukan Ada atau tidak sorga di atas sana Satu hal yang pasti, kita mendambakan cinta Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama Kita semua berjalan di bawah bulan yang sama Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan? Sebab, kita semua hidup di bawah langit yang sama Kita memandangi bintang-gemintang yang sama Lalu, mengapa? Katakan, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?
31 comments
Nama:Tiara jayani
Nim:23016116
Gwa:GTBI-NS-0001
Puisi tersebut menggambarkan penderitaan dan kebingungan atas konflik dan perang yang terus berkecamuk di dunia. Melalui metafora tentang matahari, bulan, dan langit yang sama, puisi ini tentang persamaan manusia dalam keinginan akan perdamaian dan persatuan, meskipun terhalang oleh perbedaan dan konflik. Pesan tentang pentingnya cinta dan kebersamaan untuk mengatasi perpecahan dan kekerasan sangat kuat dalam puisi ini. Hal ini mengajak pembaca untuk merenungkan pentingnya menciptakan kesatuan dan kedamaian di tengah-tengah perbedaan dan konflik yang ada di dunia.
Melati Sukma PBA-NS-0060
Dari puisi tersebut menceritakan tentang peperangan yang terus terjadi didunia. Melalui matahari, bulan, dan langit yang sama. Artinya tentang manusia akan perdamaian dan persatuan, namun terhalang oleh perbedaan dan konflik.
Nama : Lydia Arce
Nim : 23301205
Puisi DI BAWAH MATAHARI YANG SAMA menggambarkan tentang seseorang yang memikirkan kenapa manusia tak dapat berhenti perang? Di dunia, manusia penuh konflik. Teganya, ringan tangan memainkan senjata dan membunuh. Padahal di atas langit ada sorga. Penulispun menggunakan Majas metafora untuk menggambarkan suatu objek dengan perbandingan langsung. Bahwasanya, anak-anak matahari meninggal dalam keadaan berdarah-darah. Korban dari konflik perang tersebut. Kendatipun, kita hidup di bawah matahari yang sama, berjalan di bawah bulan yang sama, namun kenapa manusia tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?
Berdasarkan puisi tersebut, seseorang ingin menata kembali dunia ini dan memenuhinya dengan cinta. Karena, kita semua mendambakan cinta. Manusia mendambakan hidup penuh kedamaian. Tiada lagi konflik perang. Karena, kita semua sama. Hidup di bawah matahari yang sama. Isi puisi tersebut memancing pembaca untuk ikut merenungi dan mendambakan agar hidup penuh cinta, hidup dalam satu kesatuan, hidup dengan damai. Tiada lagi konflik perang. Menjatuhkan korban sesama manusia. Sebab, kita semua sama.
Nama : Elfira Rosa Karnaini
NIM : 23011016
SESI : BI-NS-0071
Puisi ini mencerminkan kepedihan dan pertanyaan mengenai konflik, kehilangan, dan ketidaksepakatan dalam kehidupan manusia. Maknanya menyoroti kerapuhan hubungan antar manusia, yang seharusnya hidup bersama di bawah elemen-elemen yang sama seperti matahari, bulan, dan langit. Amanatnya menekankan perlunya mencari perdamaian, kesatuan, dan cinta meskipun menghadapi tantangan dan kekecewaan dalam kehidupan. Puisi ini memanggil untuk merenungkan makna hidup, serta mengajak untuk menjaga dan membangun dunia dengan penuh cinta dan persatuan.
Nama : Farid Andrias
Nim : 23087228
Sesi : BI-NS-0102
Apakah Anda menggambarkan seseorang yang memikirkan mengapa manusia tidak bisa menghentikan perang?
Dunia ini penuh dengan orang-orang yang berkonflik.
Faktanya, tangan yang ringan memainkan senjata dan membunuh.
Tapi ada surga di atas langit.
Penulis juga menggunakan metafora figuratif untuk membandingkan dan mendeskripsikan subjek secara langsung.
Faktanya, anak-anak matahari mati kehabisan darah.
Korban konflik perang.
Meskipun kita hidup di bawah matahari yang sama dan berjalan di bawah bulan yang sama, mengapa kita tidak bisa hidup sebagai satu kesatuan?
Menurut puisi itu, seseorang ingin membangun kembali dunia ini dan mengisinya dengan cinta.
Karena kita semua merindukan cinta.
orang mendambakan kehidupan yang penuh kedamaian
Nama :Rigo Winandri
Nim:23087266
Sesi :Bi-Ns-0102
Puisi Ini Menceritakan seorang ibu
Sedang mendoakan anaknya
Dalam doanya Ibu itu memohon: kembalikan anakku, biarkan dia hidup, jangan biarkan dia mati
Pernahkah Anda menanyakan ke diri-sendiri?
Di sana, di langit, ada sorga
Namun, mengapa kita tak dapat melakukan hal-hal baik?
Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
Kita berjalan di bawah bulan yang sama
Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?
NAMA : RAIHAN
NIM : 23087058
Lirik ini mengekspresikan penderitaan dan kebingungan atas keadaan dunia yang penuh dengan kekerasan dan perang. Ini menggambarkan pengalaman pribadi seseorang yang terbangun pada suatu pagi dan menyaksikan destruksi dan penderitaan akibat konflik bersenjata.Melalui pengamatan tentang seorang ibu yang sedang berdoa untuk keselamatan anaknya dan melihat anak-anak yang menjadi korban konflik, lirik ini menyoroti rasa putus asa dan kesedihan yang dirasakan oleh individu-individu yang terlibat dalam konflik tersebut.
Tema persatuan dan perdamaian juga terungkap dalam lirik ini, di mana ada kerinduan untuk hidup bersama dalam harmoni dan cinta. Namun, kebingungan tentang mengapa manusia tidak dapat mencapai persatuan dan kedamaian tersebut tetap menjadi pertanyaan yang mengganggu.Pesan akhir dari lirik ini menunjukkan optimisme dan harapan bahwa suatu hari nanti dunia akan dipulihkan dan diisi dengan cinta. Ini menekankan pentingnya memperjuangkan perdamaian dan persatuan di antara semua manusia, meskipun tantangan-tantangan yang dihadapi sangat besar.
Secara keseluruhan, lirik ini merangkum penderitaan, harapan, dan aspirasi manusia dalam menghadapi konflik dan kekerasan, sambil menekankan pentingnya cinta dan perdamaian sebagai jalan menuju pemulihan dan persatuan.
Nama : Indah Permata Sari
Nim : 23016016
Gwa : GTBI-NS-2110
Menurut saya puisi ini menggambarkan kepedihan dan kebingungan seorang penulis tentang kekerasan dan perang yang terjadi di dunia ini. Penulis merenungkan mengapa manusia tidak dapat hidup dalam satu kesatuan meskipun kita semua hidup di bawah matahari yang sama dan memandangi bintang-gemintang yang sama. Penulis juga menunjukkan kepedihan dan kesedihan yang dirasakan oleh orang-orang yang kehilangan orang yang mereka cintai akibat perang dan kekerasan yang terjadi. Meskipun begitu, penulis tetap mempertahankan keyakinannya bahwa dunia ini dapat diubah dan diisi dengan cinta. Kesimpulannya, puisi ini mengajak kita terlebih saya untuk merenungkan kembali tentang pentingnya hidup dalam satu kesatuan dan memenuhi dunia ini dengan cinta.
Nama : Zahwa Asysyifa
Nim : 23016130
Sesi : GTBI-NS-2110
Puisi dengan judul “di bawah matahari yang sama” ini sangat menggugah dan penuh emosi yang kuat. Pengulangan pertanyaan retoris “mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?” Menekankan rasa frustasi dan keinginan untuk harmoni di antara sesama manusia. Penggunaan simbol matahari, bulan dan bintang menciptakan koneksi universal antara manusia, sementara gambaran kehilangan dan doa menjelaskan dampak emosional dari konflik. Secara menyeluruh puisi ini merupakan bentuk seruan yang menyentuh untuk cinta dan persatuan di tengah perbedaan dan kesulitan.
Natasia Dewita PPG G2 kelas Rima
Ada bait yang penuh makna bagi saya dari puisi tersebut, salah satunya “Sebab, kita semua hidup di bawah matahari yang sama
Kita semua berjalan di bawah bulan yang sama
Namun, mengapa kita tidak dapat hidup dalam satu kesatuan?”
Penggalan bait ini jelas sekali mengatakan kita hidup tercipta sama sebagai manusia hidup di bumi yang sama di terangi matahari yang sama tapi kenapa tidak dapat hidup dalam satu kesatuan. Tidak dapat hidup rukun dan damai. Kenyataannya kenapa masyarakat miskin masih terintimidasi, memang hidup diatur yang berpangkat jabatan dan berkuasa di negri ini. Hukum tak pernah berlaku adil, hanya tumpul ke atas.
(FITRIYANI, PPG G2 Kelas Rima)
Puisi diatas mengandung arti yang sangat dalam tentang kehidupan di dunia ini. Masih kita lihat manusia yang hidup dibawah langit yang sama, dibawah matahari yang sama, dibumi yang sama, dibawah bulan yang sama tetapi masih adanya hidup tidak damai. Kesatuan mulai hilang selalu adanya peperangan antar manusia. Padahal sesama manusia harus saling menjaga dan hidup rukun.
Nama : Adelya Jesika Eriza
Nim : 21042103
Sesi : BI-NS-0032
Puisi tersebut mengeksplorasi tema kekerasan, kehilangan, pertanyaan eksistensial, dan harapan akan perdamaian. Dikisahkan melalui narasi yang introspektif, puisi ini mencerminkan rasa kebingungan dan penderitaan di tengah konflik dan kekerasan. Penggambaran ibu yang berdoa untuk anaknya yang terluka, anak-anak yang menjadi korban, dan pertanyaan yang dihadapi oleh narator tentang keberadaan surga dan kebutuhan akan perdamaian, semuanya menyiratkan kesedihan dan keputusasaan. Namun, dalam keseluruhan puisi, ada juga semangat dan keyakinan bahwa meskipun dunia ini mungkin penuh dengan kekacauan, cinta akan menjadi kekuatan penyatuan yang akhirnya akan mendamaikan. Puisi ini menyerukan untuk tidak kehilangan harapan dan untuk terus mencari perdamaian meskipun tantangan yang dihadapi.
Amelia Rahma, (PPG G2 Kls Rima)
puisi tersebut menceritakan tentang peperangan yang begitu menyiksa dan seseorang yang menginginkan perdamian karena merasa kenapa ada peperangan padahal sama-sama hidup dibawah matahari, bulan dan langin yang sama, namun mengapa tidak bisa menjadi satu kesatuan dan mengapa harus ada sebuah peperangan.
Rahmi Fediza Putri , PBA-NS-0060
Puisi ini merupakan konversi dari lirik lagu “Under the Same Sun” oleh grup musik Scorpions. Puisi ini menggunakan gaya bahasa yang menggambarkan pendalaman dan pendapat penulis. Puisi ini menggunakan pendekatan semiotik Riffaterre dan Desinta Prihatini untuk menganalisis makna dalam buku teks bahasa Indonesia.
Amelia Putri PBA-NS-0060
Puisi tersebut menceritakan peperangan, menggambarkan penderitaan dan kebingungan atas konflik dan perang yang terus berkecamuk di dunia, puisi ini menyerukan untuk tidak kehilangan harapan dan untuk terus mencari perdamaian meskipun tantangan yang dihadapi dari puisi ini ada juga semangat dan keyakinan bahwa meskipun dunia ini mungkin penuh dengan kekacauan cinta akan menjadi kekuatan penyatuan yang mendamaikan
Keserakahan dan keegoisan adalah penyebab yang paling mendasar mengapa kita tidak bisa hidup dengan damai di dunia ini. Meskipun kita berada di bawah langit yang sama tetapi jika kita tidak dapat menerima keberadaan orang lain dan menghargai hak orang lain bagaimana mungkin sebuah perdamaian di muka bumi ini dapat terwujud. Semua orang berkoar-koar bahwa perdamaian harus ditegakkan tapi pada kenyataannya banyak dari kita yang masih saja menginjak-injak prinsip damai itu sendiri.
Nama : Yusuf Effendi
Nim : 20042299
Kelas : BI-NS-0102
Prodi : Ilmu Administrasi Negara
Puisi tersebut menggambarkan penderitaan dan kebingungan atas konflik dan perang yang terus berkecamuk di dunia. Melalui metafora tentang matahari, bulan, dan langit yang sama, puisi ini tentang persamaan manusia dalam keinginan akan perdamaian dan persatuan, meskipun terhalang oleh perbedaan dan konflik.
Wilyani Eka Pertiwi_22016211
PBA-NS-0060
Puisi ini diakhiri dengan keyakinan bahwa manusia pada akhirnya akan mampu menata kembali dunia ini dan memenuhinya dengan cinta dan bisa hidup bersama dengan baik.
Terima kasih pak telah memberikan puisi yg banyak artinya
Nama : Nurul Afriani
NIM : 23033025
Sesi : BI-NS-0102
Dari puisi tersebut menceritakan tentang peperangan yang terus terjadi didunia. Melalui matahari, bulan, dan langit yang sama. Artinya tentang manusia akan perdamaian dan persatuan, namun terhalang oleh perbedaan dan konflik. Amanatnya menekankan perlunya mencari perdamaian, kesatuan, dan cinta meskipun menghadapi tantangan dan kekecewaan dalam kehidupan. Puisi ini memanggil untuk merenungkan makna hidup, serta mengajak untuk menjaga dan membangun dunia dengan penuh cinta dan persatuan.
Nama: Suci Indah Lestari
Nim: 23016048
GWA: GTBI-NS-2110
Puisi ini membawa pembaca dalam perenungan mendalam tentang kekerasan, doa, kesatuan, dan harapan akan perdamaian. Puisi menggambarkan pemandangan yang tragis dari perang, dengan gambaran seorang ibu yang meratapi kehilangan anaknya dan anak-anak yang menjadi korban.
Pertanyaan retoris yang muncul di setiap bait memicu refleksi akan keadaan manusia yang hidup di bawah langit yang sama, namun seringkali terjebak dalam konflik dan pertikaian. Penggunaan repetisi pada bait-bait terakhir memberikan kesan kekuatan dan ketegasan dalam menyampaikan pesan tentang pentingnya persatuan dan cinta di tengah-tengah kekerasan dan kehancuran.
Puisi ini menggugah kesadaran akan betapa pentingnya untuk berhenti berperang dan bersatu untuk menciptakan dunia yang penuh dengan cinta dan perdamaian. Hal ini memberikan harapan bahwa meskipun terjadi kehancuran, keyakinan akan terwujudnya perdamaian tetap teguh di dalam hati penulis.
Sangat bagus, terdapat banyak pilihan diksi dan kalimat yang sangat menarik, serta banyak informasi pengetahuan yang diselipkan disetiap kalimat dan paragrafnya 🙏
Puisi tersebut menggambarkan kesatuan manusia dalam kerinduan akan perdamaian dan persatuan di tengah konflik dan perang. Pesan tentang pentingnya cinta dan solidaritas untuk mengatasi perpecahan sangat kuat dalam puisi ini.
Puisi ini mengusung tema persamaan manusia di bawah matahari yang sama, mencerminkan pandangan bahwa meski kita berbeda dalam banyak hal—ras, agama, budaya—kita semua hidup di bawah satu matahari, satu dunia, dan pada dasarnya kita memiliki keinginan dan harapan yang serupa untuk perdamaian dan kebahagiaan.
uisi ini merupakan refleksi mendalam tentang dampak kekerasan dan kehilangan, serta pencarian makna dan perdamaian di tengah dunia yang penuh kekacauan. Pesan optimisme dan keyakinan pada kekuatan cinta menjadi inti dari puisi ini, mendorong pembaca untuk tetap teguh dalam menghadapi kesulitan dan tidak pernah kehilangan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Nama: Selsa Ramadhani
NIM: 23016042
GTBI-NS-0001
Puisi ini mengangkat pesan perdamaian yang kuat di tengah gambaran kehancuran dan penderitaan akibat perang. Dengan bahasa yang menyentuh, penyair menunjukkan kontras antara keinginan manusia untuk hidup bersatu dalam cinta di bawah matahari, bulan dan langit yang sama, dengan realitas konflik dan kekerasan yang merenggut nyawa dan membawa derita. Seruan untuk meninggalkan peperangan dan mewujudkan persatuan kemanusiaan merupakan pesan penting yang disampaikan dengan indah dalam puisi ini.
Sheila Ivana Khalishah. 23016184
GWA : GTBI – NS – 2110
Puisi ini menceritakan tentang konflik yang terjadi dalam dunia peperangan dan mengharapkan kedamaian karna dalam suatu pandang yang berbeda, pada dasarnya semua manusia sama
Nama : Amanda Berlian
NIM : 22016008
NO. Absen : 2
GWA: PBA-NS-0060
Puisi ini merenungkan tentang penderitaan dan pertanyaan eksistensial di tengah konflik dan kebingungan manusia. Dari kehancuran dan kesedihan yang melanda, hingga doa seorang ibu yang penuh harapan, puisi menyoroti ketidakmampuan manusia untuk hidup bersatu meskipun semua hidup di bawah elemen yang sama seperti matahari, bulan, dan langit.
Puisi mengajukan pertanyaan tentang kejahatan dan perang, serta menggambarkan kerentanan anak-anak yang menjadi korban. Meskipun demikian, ada keyakinan dalam puisi bahwa cinta akan mengubah dunia menjadi lebih baik, meskipun dihantui oleh kekhawatiran akan kehilangan segala sesuatu.
Dalam keseluruhan, puisi ini mengeksplorasi dualitas antara kepedihan dan harapan, serta mempertanyakan mengapa manusia sulit untuk hidup secara damai dan bersatu meskipun berasal dari alam yang sama dan memiliki keinginan yang sama untuk cinta dan perdamaian.
Nama: Silvia Giofani
Nim: 23016112
GWA: GTBI-NS-2110
Puisi ini sangat menarik baik dari pemilihan katanya hingga makna yang terkandung didalamnya, menggambarkan suatu kisah yang sering terjadi didalam kehidupan kemudian dituangkan dalam bentuk kata-kata yang memiliki makna mendalam.
Puisi ini sangat menyentuh, seolah makna yang di sampaikan dapat mengalir dalam bait bait puisi yang indah , pemilihan kata nya menarik minat pembaca untuk terus membaca puisi ini
puisi ini bercerita tentang seseorang yang mengharapkan hidup satu kesatuan