Hujan bawa dia kembali
Sosok yang tak pernah ku pikir akan pergi
Ketika suara
Mengusik ketenangan yang kau culik
Kepada siapa aku meminta tolong
Ketika hujan meredam seluruh doaku dengan tetesan air
Kepada siapa aku berbagi cinta
Ketika sosok yang aku miliki hanya tinggal halusinasi yang tak akan pernah kembali
Hujan, kau jadi saksi betapa sakit menahan pelik
Kala dia melangkah menjauh tanpa kata pamit
Tetesmu menghapus jejaknya di tanah basah
Sementara aku terjebak dalam pelukan kenangan yang rapuh
Kepada angin, ku bisikan rindu
Namun jawabannya hanyalah gemuruh
Kepada langit, kuangkat tangan yang rapuh
Namun petir menyambar, menghentak kalbu yang telah runtuh
Hujan, kau bukan sekadar air
Kau menyimpan luka yang sulit kuterka
Pada setiap tetesmu, ada kepingan jiwa yang hilang
Membuat hati yang tersisa kian tenggelam
Dan kini, hujan membawa sunyi
Sosoknya tak akan pernah kembali
Hanya bayang, hanya ilusi yang tak pernah nyata
Hanya hujan yang setia menemani sepi di saat aku sendiri
4 comments
Berkembang trus Kk Andi Jelita Clarence 🧡
Hujan bukan sekadar tetes air yang jatuh lalu hilang di telan bumi, hujan adalah mudita yang menyapa dengan hangat namun entah kenapa malah terasa berkhianat. Setidaknya bagiku begitu
Terima kasih. Bernuansa magis plus tragis. Ditunggu karya-karya yang lain.
Hujan katanya menyimpan rindu, yang tak akan pernah sembuh.