Hujan
Hujan

Hujan

0 Shares
0
0
0
Hujan bawa dia kembali 
Sosok yang tak pernah ku pikir akan pergi
Ketika suara
Mengusik ketenangan yang kau culik

Kepada siapa aku meminta tolong
Ketika hujan meredam seluruh doaku dengan tetesan air
Kepada siapa aku berbagi cinta
Ketika sosok yang aku miliki hanya tinggal halusinasi yang tak akan pernah kembali

Hujan, kau jadi saksi betapa sakit menahan pelik
Kala dia melangkah menjauh tanpa kata pamit
Tetesmu menghapus jejaknya di tanah basah
Sementara aku terjebak dalam pelukan kenangan yang rapuh

Kepada angin, ku bisikan rindu
Namun jawabannya hanyalah gemuruh
Kepada langit, kuangkat tangan yang rapuh
Namun petir menyambar, menghentak kalbu yang telah runtuh

Hujan, kau bukan sekadar air
Kau menyimpan luka yang sulit kuterka
Pada setiap tetesmu, ada kepingan jiwa yang hilang
Membuat hati yang tersisa kian tenggelam

Dan kini, hujan membawa sunyi
Sosoknya tak akan pernah kembali
Hanya bayang, hanya ilusi yang tak pernah nyata
Hanya hujan yang setia menemani sepi di saat aku sendiri
4 comments
  1. Hujan bukan sekadar tetes air yang jatuh lalu hilang di telan bumi, hujan adalah mudita yang menyapa dengan hangat namun entah kenapa malah terasa berkhianat. Setidaknya bagiku begitu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *