Ibu Tini benar-benar seperti kehilangan akal menghadapi putra bungsunya, Dhimas. Setiap anak berumur 5 tahun itu disuruh makan sayur, selalu ada-ada saja alasan untuk menolaknya. Bu Tini bahkan rela melayang-layang mengejar-ngejar Dhimas yang hampir tidak pernah mau diam. Di tangannya tergenggam piring dan sendok. Maksudnya, Bu Tini ingin menyuapi Dhimas. Namun, setiap Dhimas merasakan ada benda yang memasuki mulutnya itu bernama sayuran, kontan lidah menjulur, meludahkan kembali sayuran yang baru masuk ke mulutnya.
Penolakan Dhimas untuk makan sayur benar-benar total. Apa pun cerita ibunya tentang kutamaan makan sayur, tidak pernah digubrisnya. Kabar-kabar pertakut yang menggambarkan akibat buruk seseorang anak yang tidak pernah mau makan sayur, misalnya matanya bisa rabun, perutnya bisa gembung, dan sebagainya, tidak menggoyahkan keyakinan Dhimas bahwa sayur itu tidak enak dan tidak perlu dimakan.
Suatu malam, sesudah Maghrib, Bu Tini bermaksud membujuk Dhimas untuk makan sayur. Tiba-tiba, terlintas ide yang dianggapnya cemerlang. Ide itu dikaitkan dengan kabar-berita yang ramai dibicarakan orang pada masa itu tentang tokoh mengerikan bernama Sumanto. Nama Sumanto sering digunakan orangtua untuk menghentikan kelakuan buruk anaknya. Misalnya, “Tidak mau sekolah? Baik! Nanti Ibu panggil Sumanto. Baru tahu rasa!”. Mendengar nama Sumanto, si anak bandel itu bergegas menyiapkan dirinya untuk pergi ke sekolah. Dalam pikiran anak-anak di daerah itu, nama Sumanto diidentikkan dengan sosok mengerikan yang mampu memangsa anak-anak nakal.
Ibu Tini ingin memakai kesaktian nama Sumanto. Namun, beliau tidak mau mengancam anaknya. Beliau yakin, ancaman itu bukan alat ampuh untuk mendidik anaknya. Beliau ingin menyajikan cerita yang dikarang sendiri tentang Sumanto.
“Baik Nak. Kita tidak usah makan dulu ya. Ibu ingin bercerita”, kata Bu Tini meletakkan piring di meja di hadapan Dhimas.
Dhimas tampak tergugah.
“Cerita tentang apa, Bu? Yang asyik ya Bu. Jangan yang menakutkan. Hiii ngeri ….”, sambut Dhimas bersemangat.
“Tidak. Tentang anak baik saja. Begini ceritanya. Dulu, di sebuah kerajaan yang makmur, ada seorang putra pangeran yang tampan. Pangeran itu masih muda. Ya, seusia Dhimas sekarang” kata Ibu sambil melihat reaksi Dhimas. Namun, tampaknya Dhimas benar-benar tertarik pada ceritanya.
“Pangeran itu, selain tampan juga pandai. Pandai membuat mainannya sendiri, pandai mengemasi barang-barang mainannya, pandai membantu orangtua melakukan hal-hal bermanfaat seperti mencuci piring. Semua orang di istana itu sangat sayang kepada pangeran itu. Sayangnya, pangeran itu tidak suka makan sayur. Apa pun usaha Baginda dan Ratu untuk membujuk pangeran untuk makan sayur, selalu tidak berhasil”.
“Pada suatu hari, pangeran pergi berjalan keluar istana tanpa sepengetahuan orang-orang di istana itu. Pangeran ingin pergi ke hutan. Dia ingin bermain sendirian di hutan. Oleh karenanya, ia mengendap-endap keluar dari istana. Ia pun sengaja menggunakan pakaian yang sudah lusuh, bahkan sobek-sobek di beberapa bagian. Setelah merasa jauh dari istana, pangeran itu pun berlari masuk ke hutan.
Beberapa lama di hutan, pangeran pun merasa lapar. Dia bingung karena tidak membawa bekal. Dicarinya sebuah sungai yang jernih airnya. Setelah ditemukan sungai itu, ia pun minum sepuas-puasnya. Perutnya terasa gembung. Ia pun beristirahat, duduk di bawah pohon yang rindang. Tiba-tiba, sreek. Sreek. Pangeran terkejut, di depannya sudah berdiri si Nenek Sihir. Matanya merah, pakaiannya compang-camping, di tangan kanannya digenggam sebilah tongkat yang menakutkan berkepala tengkorak.
“Pangeran ketakutan. Ia pun berniat lari menjauhi nenek itu. Terlambat. Tongkat nenek itu sudah menghalang-halangi tubuh si pangeran”.
“Hi hi hi. Akhirnya kutemukan si anak bandel ini ya. Ya, ya, ya. Nenek tahu, kamu tidak suka makan sayur. Itu yang nenek suka. Kamu akan nenek sihir supaya benar-benar tidak bisa makan sayur. Kalau sudah nenek sihir, kamu hanya bisa makan daging, termasuk bangkai dan daging manusia. Kamu akan nenek jadikan SUMANTO, alias Suka Makan Tubuh Orang. Hi hi hi hi ….”
“Pangeran sangat ketakutan. Bunyi petir menggelegar di langit seperti membenarkan perkataan Nenek Sihir. Tanpa disadarinya, tangan pangeran itu menggegam rumput-rumput hijau. Dicabutnya rumput-rumput hijau itu, kemudian dimasukkan ke mulut dan dikunyahnya.
‘Tidaak. Saya tidak mau jadi Sumanto. Saya juga makan sayur. Lihat! Saya makan rumput ini!’, Mata Pangeran melotot karena beberapa helai rumput mengganjal kerongkongannya”.
“Nenek sihir terkejut. Ternyata, rahasia kekuatan Nenek Sihir itu ada pada matanya. Matanya tidak boleh melihat seseorang di depannya makan sayur. Melihat pangeran mengunyah rumput, Nenek Sihir terpekik dan langsung melarikan diri”.
“Pangeran pun segera berlari pulang ke istana. Sejak saat itu, dia berjanji akan rajin makan sayur. Dengan makan sayur, pangeran yakin bahwa tubuhnya akan sehat dan kuat!”.
Suasana hening. Bu Tini melirik Dhimas dengan sudut matanya. Dhimas seperti terpaku. Tiba-tiba, “Bu, Bu, makan Bu. Dhimas juga ingin kuat. Dhimas tidak mau ketemu Nenek Sihir. Tidak mau jadi Sumanto. Dhimas makan sayur ya, Bu!”
Sejak saat itu, Bu Tini tidak perlu bersusah payah untuk membujuk Dhimas makan sayur. Bahkan, Dhimas seperti “menuntut” agar setiap makan harus ada sayuran.
41 comments
Sumanto adalah tokoh yang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia karena kemampuannya untuk membujuk anak-anak agar mau makan sayur. Pendekatan Sumanto yang menghibur dan kreatif dalam mengajak anak-anak makan sayur telah menjadi viral di media sosial. Pendekatan tersebut dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi masalah anak yang enggan makan sayur. Menggunakan metode yang berbeda dan menarik bagi anak-anak dapat membantu menciptakan pengalaman yang lebih positif terhadap konsumsi sayur dan mempromosikan pola makan yang sehat.
Hidayat maulana (BI-NS-0214)
Memgunakan nama Sumanto untuk membujuk anak anak agar dapat makan sayur menjadi lankah yg sangat unik mengingat sumanto menjadi sosok yang di kenal dengan kasus nya yang seorang kanibal.Cerita ini mengajarkan pentingnya keberanian untuk menghadapi ketakutan dan menolak pengaruh negatif, seperti keengganan makan sayur pada pangeran.
Destrina BI-NS-0208
Teks ini merupakan cerita yang menarik tentang keberanian seorang pangeran dan pengaruh dari seorang nenek sihir. Cerita ini mengajarkan pentingnya keberanian untuk menghadapi ketakutan dan menolak pengaruh negatif, seperti keengganan makan sayur pada pangeran. Pesan moral dalam cerita ini sangat jelas, yakni pentingnya makan sayur untuk menjaga kesehatan dan kekuatan tubuh. Selain itu, cerita ini juga menekankan nilai keberanian dan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat. Cara Dhimas menyambut pelajaran dari cerita tersebut dengan mengajak ibunya makan sayur menunjukkan bahwa cerita dapat memiliki dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Peljaran yang dapat saya petik dari cerita diatas adalah
Bimbinglah seorang ank dengan baik menggunakan kelembutan dan kasih sayang.Jangan peenah gunakan kekerasan kepada anak-anak.Karena anak tidak akan paham dam malah tidak akan mendengarkan jika hanya menghunakan kekrasan tetapi mereka akan luluh jika kita menjelaskan dengan kelembutan dan cara-cara yang menarik
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu pak izin menanggapi, Sumanto adalah tokoh yang dikenal di kalangan masyarakat Indonesia karena kemampuannya untuk membujuk anak-anak agar mau makan sayur. Pendekatan Sumanto yang menghibur dan kreatif dalam mengajak anak-anak makan sayur telah menjadi viral di media sosial. Pendekatan tersebut dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi masalah anak yang enggan makan sayur. Penggunaan metode yang berbeda dan menarik bagi anak-anak dapat membantu menciptakan pengalaman yang lebih positif terhadap konsumsi sayur dan mempromosikan pola makan yang sehat.Memperalat nama Sumanto adalah sebuah metode yang digunakan oleh orang tua atau orang dewasa untuk membujuk anak-anak agar mau makan sayur. Dalam hal ini, nama “Sumanto” adalah contoh nama yang digunakan untuk membuat cerita atau alasan yang lucu atau imajinatif kepada anak-anak agar mereka mau makan sayur. Misalnya pak, dengan berkata, “Kamu harus makan sayur ini supaya kamu jadi kuat seperti Sumanto, pahlawan makan sayur.” Cara ini bertujuan untuk membuat anak-anak lebih antusias dalam mengonsumsi makanan sehat pak.
(AZIZ SETIAWANBI-NS-0208) sekian terima kasih pak wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu.
Izin menanggapi bapak,
Kesimpulan yang dapat saya ambil pada cerita tersebut adalah bahwa ketekunan, kreatifitas, dan pendekatan positif penting dalam mengatasi masalah perilaku sulit pada . Bu tini sebagai ibu menunjukkan ketekunan dalam mencari cara yang berbeda untuk mengubah sikap anaknya yang menolak makan sayur. Dia menggunakan cerita yang menarik untuk membangun minat anaknya. Ini menunjukkan bahwa kesabaran dapat membantu mengatasi masalah pada anak.
Sekian kesimpulan saya, terima kasih
memang ide yang satu ini dapat dipakai dalam menyuruh anak untuk makan makanan yang bergizi seperti sayuran. dengan menakut nakuti anak menggunakan nama sumanto yang kanibal,dengan mengucapkan kalimat “hayo makan sayurnya, nanti sumanto datang untuk memakan anak yang ngga makan sayur” kepada anak. cukup menginspirasi
Sumanto adalah tokoh yang dikenal dikalangan masyarakat indonesia karna kemampuannya untuk membujuk anak-anak agar mau makan sayur. Pendekatan Sumanto yang menghubur dan kreatif dalam mengajak anak-anak makan sayur telah viral di media sosial. Pendekatan tersebut dapat menjadi cara yang efektif untuk mengatasi masalah anak yang enggan makan sayur.
(Raysha Anggraini BI-NS-0207)
NAMA : FAIZAL ALQADAFI
NIM : 23233039
SESI : 0214
Menurut Dafi memperalat atau menggunakan trik seperti memperalat nama seseorang untuk membujuk anak makan sayur tidaklah disarankan. Lebih baik menggunakan pendekatan yang positif dan edukatif dalam mendidik anak-anak tentang pentingnya makan sayur untuk kesehatan mereka. Kesimpulan yang tepat dalam konteks ini adalah bahwa pendekatan yang lebih baik adalah dengan memberikan pemahaman kepada anak tentang manfaat makan sayur, berbicara tentang rasa dan variasi sayuran, serta memberikan contoh dengan makan sayur secara rutin. Hal ini akan membantu anak memahami pentingnya pola makan sehat tanpa perlu memperalat nama seseorang.
Nama: Anisa Dela Safira
Nim: 23134022
BI-NS-0208
Memperalat nama Sumanto merupakan salah satu cara untuk membujuk anak agar bisa makan sayur pada kasus Bu Tini. Meskipun bernilai positif sehingga anak mau memakan sayur, tapi melalui pendekatan ini tidak begitu dianjurkan. Walaupun begitu cara inierupakan cara paling upaya sang ibu dalam membujuk anaknya. Memang lebih disarankan Akan lebih baik memberikan sarana edukasi yang mudah dipahami oleh anak sesuai usianya.
Memperalat nama Sumanto merupakan salah satu cara untuk membujuk anak agar bisa makan sayur pada kasus Bu Tini. Meskipun bernilai positif sehingga anak mau memakan sayur, tapi melalui pendekatan ini tidak begitu dianjurkan. Walaupun begitu cara inierupakan cara paling upaya sang ibu dalam membujuk anaknya. Memang lebih disarankan Akan lebih baik memberikan sarana edukasi yang mudah dipahami oleh anak sesuai usianya.
Kesimpulan yang tepat dalam konteks ini adalah bahwa pendekatan yang lebih baik adalah dengan memberikan pemahaman kepada anak tentang manfaat makan sayur, berbicara tentang rasa dan variasi sayuran, serta memberikan contoh dengan makan sayur secara rutin. Hal ini akan membantu anak memahami pentingnya pola makan sehat tanpa perlu memperalat nama seseorang.
Nama: Shindy Adriyani
Nim: 23133015
BI-NS 0207
Memperalat nama Sumanto untuk membujuk anak makan sayur adalah tindakan yang tidak etis dan tidak seharusnya dilakukan. Menggunakan nama atau cerita palsu untuk memanipulasi anak untuk melakukan sesuatu bisa menciptakan rasa ketidakpercayaan dan ketidakjujuran dalam hubungan orang tua dan anak.
Sebaiknya, pendekatan yang lebih baik adalah dengan berbicara terbuka kepada anak tentang pentingnya makan sayur, memberikan contoh positif dengan menyantap sayuran secara teratur, dan melibatkan anak dalam proses memasak dan memilih sayuran yang mereka sukai. Ini akan membantu anak memahami manfaat makan sayur dan memberikan dasar yang lebih kuat untuk kebiasaan makan sehat yang berkelanjutan.
Cerita tersebut sangat menarik serta memberikan inspirasi bagi para ibu dalam mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi anaknya.Salah satunya dengan menggunakan nama Sumanto,itu sebuah ide unik yang dapat menghilangkan sifat keras kepala anak,karena ketakutan anak terhadap Sumanto tersebut.Tapi jangan jadikan itu sebagai sebuah hal yang dapat membuat trauma pada anak,sebagai ibu yang bijak,harus pandai dalam menciptakan suatu ide unik yang akan membantu menyelesaikan masalahnya,seperti yang dilakukan oleh Ibu Tini,yang menggunakan ide dengan membuat sebuah cerita yang menarik untuk diceritakan kepada putranya,Dhimas.
Rizka Nailatul Hasanah -23020022
WAG (BI-NS-0208)
Izin menanggapi Bapak dan teman-teman.
Cerita dari Bapak sangat menarik dan saya juga setuju dengan pendapat teman-teman dimana saat sekarang ini memang banyak atau sebagian anak memang ada yang tidak menyukai sayuran, padahal begitu banyak manfaat dari mengonsumsi sayuran. Mungkin dari cerita diatas sangat membantu para ibu untuk membujuk anaknya agar mau untuk mengonsumsi sayuran seperti cerita diatas ibu Tini yang bijak dengan menciptakan suatu ide unik untuk menyelesaikan masalah anaknya Dhimas yang tidak suka sayuran. Tapi janganlah orang tua sampai menakut-nakuti anak yang akan membuat mental anak trauma, tapi gunakan lah ide yang unik dan menarik agar berhasil membuat anak suka mengonsumsi sayuran.
Memperalat nama Sumanto merupakan salah satu cara untuk membujuk anak agar bisa makan sayur pada kasus Bu Tini. Sumanto adalah tokoh yang dikenal dikalangan masyarakat yang sering dijuluki dengan manusia kanibal, yaitu pemakan daging manusia .sosok Sumanto dikenal sebagai sosok yang sangat mengerikan ,sehingga dengan adanya julukan itu dapat membuat anak” menjadi takut tetapi ibu tini menggunakan bahasa yang sopan agar anaknya tidak merasa ketakutan dengan sosok Sumanto ,ibu Tini menceritakan dengan baik supaya cerita tersebut dapat dicerna dengan baik oleh anaknya .
Nama Nurmaiyah Lubis
Nim 23016033
No.urut 08 ( Sesi 0012)
Kisah tentang memperalat nama Sumanto untuk membujuk anak makan sayur dapat memberikan inspirasi bagi orang tua dalam mengajarkan anak-anak untuk makan sayur. Dalam kisah tersebut, Sumanto digunakan sebagai alat untuk membujuk anak agar mau makan sayur. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua dapat menggunakan berbagai cara kreatif dan inovatif dalam mengajarkan anak-anak untuk makan sayur. Selain itu, kisah ini juga dapat memberikan inspirasi bagi orang tua dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam mendidik anak-anak. Dalam mendidik anak-anak, orang tua perlu memperhatikan kebutuhan dan karakteristik anak agar dapat memberikan pendidikan yang tepat dan efektif.
Izin berkomentar bapak,menurut saya menggunakan nama Sumanto untuk memakan sayuran itu sangat tidak baik sekali ,kerena bisa menyebabkan anak trauma.namun saya sangat setujuh dengan ibu anak tadi yaitu denga cara mengarang cerita yang baik sehingga anak bisa memahami dan bisa mencontoh yang baik juga,dari yang tidak mau makan sayur bisa mau memakan sayur.
(Septinuruazmi BI -NS-0207
Dari cerita ini saya dapat mengambil kesimpulan Memperalat nama sumanto adalah metode yang digunakan orang tua agar anak ingin makan sayur.Sumanto adalah contoh yang digunakan untuk alasan atau imajinatif kepada anak agar mau makan sayur.di sini bu tini sebagai ibu menunjukkan cara yang berbeda untuk mengubah sikap anaknya yang menolak makan sayur.dia menggunakan cerita yang menarik agar anaknya suka dengan sayur.
Dalam cerita ini mengajarkan pentingnya keberanian ketakutan dan penolakan pengaruh negatif. Sebagai orang tua harus memberi pengertian kepada anak dengan cara lemah lembut jangan menggunakan kekerasan. Yang di lakukan oleh ibu Tini itu sangat patut di contoh bagi ibu ibu yang ada di luaran sana. Makan sayur itu sangat baik untuk tubuh kita supaya tubuh kita menjadi sehat. Untuk itu anak-anak di anjurkan makan sayur dengan banyak. (Sri Wahyuni BI-NS 0208)
THIO VALENTINO EDILY PRATAMA
23133017
BI-NS-0207
Izin memberikan tanggapan pak🙏.Dari ceritanya sangat inspiratif dan menarik untuk dibaca.Ceritanya banyak mengandung pesan moral untuk kita.Dari cerita tersebut pesan yang dapat saya ambil yaitu,Bagaimana seorang ibu mengajarkan anaknya dengan lemah lembut agar mau makan sayur dengan cara melalui cerita inspiratif dari ibunya.Si ibu mengajarkan anakny melalui sebuah cerita,dima cerita ibunya tersebut berisi pesan tentang pentingnya makan sayur.pesan yang kedua yaitu mengancam anak bukan cara mendidik yang baik,Melainkan dengan cara memberikan cerita yang inspiratif merupakan cara mendidik anak yang efektif tanpa ada ancaman.Dari cerita tersebut kesimpulqnya adalah ibu yang baik adalah ibu yang bisa mendidik anaknya tanpa kekerasan dan mengancam.Ibu yang baik selalu memperhatikan anaknya.
Nama : Rizky Amanda
NIM : 23134011
WAG : BI-NS-0207
Dari cerita ini kita dapat mempelajari bahwa dalam menyelesaikan sebuah masalah kita tidak boleh hanya terpaku pada satu metode/cara, tetapi kita dapat menggunakan berbagai cara lain untuk mencari solusi atas masalah yang ada. Walaupun cara yang digunakan terkadang tidak baik tetapi cara tersebut untuk sementara biasanya cukup efektif untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Sangat bermanfaat sekali terutama bagi orang yang sulit untuk membujuk anaknya makan sayur-sayuran dan bisa cerita ini dijadikan suatu cara membujuk anak supaya makan sayur. Karena tubuh juga butu asupan sayur.
Maisarahtul Ispar
Nim 23129334
seksi BI-NS- 0214
GWA 19
Cerita yang dipaparkan diatas sangat menarik dan dapat memberikan inspirasi bagi para ibu yang kesusahan dalam mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi anaknya.Salah satunya dapat dengan menggunakan nama Sumanto, itu adalah sebuah ide unik yang dapat menghilangkan sifat keras kepala seorang anak, karena ketakutan anak terhadap Sumanto tersebut. Tapi hal tersebut jangan jadikan sebagai sebuah hal yang dapat membuat trauma pada anak, dan seorang ibu juga harus bijak dalam mengambil keputusan karena jika anak trauma karena takut berkelebihan akan beresiko untuk si anak kedepannya.
Cerita seperti ini sering ditemui pada kehidupan sehari-hari. Berbagai macam cara orangtua untuk membujuk anaknya atau menjinakkan anaknya. Para orangtua terutama ibu seperti tidak pernah kehabisan akal. Cerita ini juga salah satunya. Tapi, ada hal yang harus diperhatikan. Menurut saya, boleh-boleh saya ide seperti ini dilakukan orang tua untuk anaknya. Namun hal tersebut jangan sampai membuat trauma tersendiri pada anak. Apalagi anak kecil. Orang tua juga harus bijak dalam hal tersebut.
Cara yang digunakan dalam membujuk anak untuk memakan sayur sangat unik tanpa ada unsur paksaan di dalamnya. Apalagi nama Sumanto tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat baik dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa yaitu manusia pemakan segala daging. Hal ini sangat ampuh untuk membujuk anak makan sayur dengan mengarang cerita menggunakan nama Sumanto.
Memperalat nama sumanto merupakan salah satu cara untuk membujuk anak agar bisa makan sayur pada kasus bu Tini. Nama sumanto sering digunakan untuk menghentikan kelakuan buruk anaknya. Sosok sumanto dikenal dengan sosok yang mengerikan. Walaupun dengan menyebut nama sumanto anak akan mau makan sayur itu juga tidak baik, karena adanya rasa keterpaksaan anak itu makan sayur. Sebaiknya gunakan ide yang baik untuk membujuk anak supaya mau makan sayur.
Mulyana difa (23134009) BI-NS-0207
Izin menanggapi bapak. Menurut saya hal ini merupakan salah satu cara untuk membujuk anak memakan sayur karena seperti yang dijelaskan pada cerita tersebut bahwa ibu Tini membujuk anaknya memakan sayur dengan menjelaskan manfaat dan khasiat sayur sendiri tetapi tidak digubris oleh si anak. Maka cara lain dengan menceritakan sebuah cerita berkaitan tersebut dengan adanya nama Sumanto. Maka, bisa merangsang otak anak yang cenderung tidak ingin terjadi hal buruk atau mengerikan).
(Dinda Afri Yanti, BI-NS-0214)
Nim:23233037
Terima kasih.
Cerita yang sangat kreatif dan cerdik mengenai Bu Tini yang membujuk Dhimas agar mau makan sayur. Pendekatan positif dengan menggunakan kisah fiksi tentang Pangeran, Nenek Sihir dan Sumanto berhasil menciptakan efek positif pada Dhimas sehingga membuat Dhimas menjadi antusias untuk makan sayur demi menghindari nasib menjadi Sumanto dan menghindari bertemu dengan Nenek Sihir.
Nama: Latifa Mulya Marza
Nim : 23129330
BI-NS-0214
cerita diatas sangat menarik dan unik. Cara bu Tini memberikan nasihat kepada anaknya sangat lah unik. Bu Tini ingin memberikan nasihat kepada anaknya dengan menggunakan nama Sumanto tapi dia tidak ingin memberikan itu sebagai ancaman secara langsung kepada anaknya, melainkan ia membuatnya menjadi sebuah cerita yang berisi nasihat yang ingin disampaikan Bu Tini namun masih menyangkut kepada nama Sumanto. Hal ini karena bu Tini tau kalau ancaman bukan lah alat yang ampuh dalam menasehati anaknya.
Nama:Ade Silfia Utami
Nim:23016054
No urut:12
SIMAK-NS-0012
Memang ide yang satu ini dapat dipakai dalam menyuruh anak untuk makan makanan yang bergizi seperti sayuran. dengan menakut nakuti anak menggunakan nama sumanto yang kanibal.
Memperalat nama Sumanto untuk membujuk anak makan sayur adalah tindakan yang tidak etis dan tidak seharusnya seharusnya orang tua menasehati anaknya tentang pentingnya makan sayur.
Berdasarkan cerita di atas tentu memiliki dua sisi. Ada sisi positif dimana dengan adanya cerita tersebut menjadi ide yang paling dadakan dan buntu di saat seorang ibu yang sudah kehabisan ide dalam membujuk anaknya memakan sayuran dan pada akhirnya usaha tersebut berhasil. Sama halnya seperti saat menakuti anak kecil dengan polisi agar mematuhi ucapkan orang tuanya. Sisi kurang pantasnya dimana nantinya seorang anak tersebut akan memiliki rasa ketakutan jika bertemu dengan nama orang yang sama padahal berdasarkan cerita tersebut bisa saja itu nama yang secara tidak sengaja dipilih berdasarkan singkatan tertentu dan parahnya jika sang anak sudah bisa berfikir logis dia akan merasa di tipu padahal hal demikian belum tentu kebenarannya
Izin memberi tanggapan Pak. Menurut saya cerita ini sangat menarik dan cerita yang diceritakan sang ibu untuk membujuk anak nya makan sayur bisa diceritkan juga oleh ibu-ibu lain untuk mngatasi permasalahan yang sama. Mohon maaf sebelumnya pak, saya merasa janggal pada bagian putra raja yang seumuran dengan Dhimas yang mana dalam cerita ditulis 5 tahun, menurut saya anak 5 tahun main ke hutan sendirian dengan menggunakan baju sobek seperti menyamar menurut saya kurang cocok pada saat saya membayangkan isi cerita nya. Namun saya pikir lagi dalam cerita legenda seperti itu semuanya bisa masuk akal. Terima kasih Pak
Devani, PPG G2 Kls Rima
Dari cerita tersebut dapat kita ketahui bahwa seorang ibu ingin membujuk anaknya untuk makan sayur, tapi caranya dengan menggunakan nama Sumanto, karena anak-anak takut setelah mendengar nama Sumanto disebut. Cara tersebut boleh saja dilakukan untuk membujuk anak, tapi seorang ibu juga harus hati-hati dalam berucap, jangan sampai anak menjadi trauma.
PPG G2 Bindo tahun 2023
Entah kenapa ketika membaca kalimat Dhimas tentang dia mau makan sayur, rasanya mata berkaca-kaca. Banyak sekali hikmah yang dapat diambil dari cerita tersebut…
Cerita ini menginspirasi bagi para ibu dalam mencari solusi atas masalah-masalah yang dihadapi anaknya.Salah satunya dengan menggunakan nama Sumanto,itu sebuah ide unik yang dapat menghilangkan sifat keras kepala anak,karena ketakutan anak terhadap Sumanto tersebut.
Nama: Yulia Eka Putri
NIM :23016053
Sesi :GTBI -NS-2110
Teks “Memperalat Nama Sumanto untuk Membujuk Anak Makan Sayur” menggambarkan kreativitas seorang ibu dalam mendidik anaknya dengan memanfaatkan cerita dan imajinasi. Melalui cerita fiksi tentang tokoh mengerikan bernama Sumanto, ibu tersebut berhasil membujuk anaknya untuk makan sayur tanpa mengancam atau mengintimidasi. Dapat saya simpulkan bahwa pentingnya menggunakan pendekatan yang kreatif dan lembut dalam mendidik anak serta bagaimana cerita bisa menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting kepada anak-anak.
Teks Eksemplum dengan judul Memperalat Nama Sumanto untuk Membujuk Anak Makan Sayur. Sangat menarik dikarenakan seorang ibu yang membujuk anaknya untuk makan sayur demi kebaikan anak.
Nama: Suci Indah Lestari
Nim: 23016048
GWA: GTBI-NS-2110
Cerita tentang Bu Tini dan Dhimas memperlihatkan kesabaran seorang ibu dalam mencari cara untuk mendidik anaknya. Bu Tini tidak hanya mengandalkan ancaman atau paksaan, tapi juga menggunakan imajinasi dan kreativitas untuk menginspirasi Dhimas. Dengan menggabungkan unsur fantasi dalam cerita yang disampaikan, Bu Tini berhasil membuat Dhimas menyadari pentingnya makan sayur untuk kesehatannya, tanpa harus mengancam atau memaksanya. Ini menunjukkan bahwa pendidikan anak memang memerlukan pendekatan yang bijak dan sensitif terhadap kebutuhan serta keunikan masing-masing anak.
Nama: Zahwa Asysyifa
Nim: 23016130
GWA: GTBI-NS-2110
menggunakan strategi cerita dan nama yang menakutkan, seperti Sumanto, dapat membantu orang tua membujuk anak untuk makan sayur. Namun, ini harus dilakukan dengan cara yang tidak mengancam dan menakutkan, melainkan dengan tujuan mendidik dan mengarahkan anak untuk memiliki pola makan yang seimbang dan sehat.
Cerita ini merupakan inspirasi bagi para orang tua, khususnya ibu, dalam mendidik anak dengan cara yang positif dan penuh kasih sayang. Kesabaran, kelembutan, dan perhatian merupakan kunci utama dalam membimbing anak untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Nama : Amanda Berlian
NIM : 22016008
NO. Absen : 2
GWA: PBA-NS-0060
Teks eksemplum ini menceritakan usaha kreatif Ibu Tini membujuk putranya, Dhimas, yang tidak suka makan sayur. Melalui cerita tentang pangeran dan nenek sihir yang mengubah anak-anak menjadi monster karena tidak makan sayur, Ibu Tini berhasil membuat Dhimas mau makan sayur demi kesehatan dan kekuatan tubuhnya. Teks ini menunjukkan bahwa pendekatan kreatif dan positif bisa lebih efektif dalam mendidik anak dibandingkan dengan ancaman atau paksaan.