Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintah untuk mendukung kegiatan operasional pendidikan, termasuk di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pasirmadang yang berlokasi di Desa Parakanlima, Kabupaten Lebak. Efektivitas pemanfaatan dana BOS menjadi penentu penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, peningkatan kualitas guru, serta pencapaian hasil belajar siswa.
Tulisan ini merangkum hasil survei persepsi dari berbagai pemangku kepentingan—guru, orang tua, siswa, dan komite sekolah—mengenai sejauh mana dana BOS telah memberikan dampak nyata terhadap proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di MI Pasirmadang. Survei dilaksanakan pada 7 April 2025 dengan pendekatan kuantitatif yang sederhana dan mudah dipahami.
Metodologi
Untuk memperoleh gambaran menyeluruh, penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner skala Likert yang disebarkan kepada berbagai pihak terkait. Berikut rincian pelaksanaannya.
- Responden: 31 orang (20 orang tua siswa, 10 siswa, 5 guru, 1 perwakilan komite sekolah).
- Instrumen: Kuesioner berskala Likert 1–5.
- Variabel penilaian: (a) sarana belajar, (b) peningkatan kualitas guru, (c) transparansi penggunaan dana, (d) lingkungan belajar siswa, dan (e) peran komite sekolah.
Temuan Utama
A. Sarana Belajar
Ketersediaan sarana belajar menjadi aspek utama dalam mendukung efektivitas pembelajaran. Para responden mayoritas mengapresiasi kondisi buku ajar dan ruang kelas yang tersedia. Berikut rinciannya.
- 82% menyatakan buku ajar mencukupi, meskipun 24% siswa merasa masih kekurangan referensi tambahan.
- 75% setuju alat peraga seperti papan tulis dan proyektor memadai, namun 15% guru menyebut masih ada keterbatasan.
- 80% menilai kondisi ruang kelas baik, tetapi 1 dari 5 responden mengeluhkan ventilasi yang kurang optimal.
B. Kualitas Guru
Kompetensi guru menjadi faktor penting dalam pencapaian mutu pendidikan. Dana BOS turut membantu melalui program pelatihan dan tunjangan kesejahteraan. Berikut tanggapan para responden.
- 68% menyatakan pelatihan yang dibiayai BOS bermanfaat, meskipun 32% guru berharap pelatihan dilakukan lebih sering.
- 60% menilai tunjangan guru membantu kesejahteraan, namun masih ada keluhan terkait keterlambatan pencairan (25%).
C. Transparansi Pengelolaan Dana
Keterbukaan dalam pengelolaan dana BOS menjadi perhatian penting. Sebagian besar responden menilai laporan dana cukup jelas, meskipun masih ada ruang perbaikan. Berikut temuan terkait.
- 70% responden menyatakan laporan dana BOS mudah diakses, tetapi 30% orang tua belum memahami secara utuh isi laporan.
- 65% menilai komite sekolah telah dilibatkan dalam pengawasan, namun 35% mengharapkan sosialisasi yang lebih aktif.
D. Lingkungan Belajar dan Motivasi Siswa
Lingkungan belajar yang nyaman turut mendorong motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dana BOS dinilai berkontribusi dalam aspek ini. Berikut detailnya.
- 72% siswa menyatakan motivasi belajar meningkat sejak BOS dioptimalkan, meskipun masih ada kekurangan pada fasilitas.
- 78% merasakan kenyamanan sekolah meningkat, namun 22% menyebut kebersihan masih belum maksimal.
E. Efektivitas Pembelajaran
Efektivitas pembelajaran menjadi indikator utama dari keberhasilan program BOS. Hasil berikut menunjukkan dampak yang cukup positif.
- 65% menyebut pembelajaran menjadi lebih interaktif, walaupun 35% masih berharap ada lebih banyak kegiatan praktikum.
- 70% mengakui peningkatan nilai akademik siswa, didukung data sekolah dengan rata-rata kenaikan 12% dalam dua tahun terakhir.
Rekomendasi
Berdasarkan hasil survei dan analisis di atas, berikut sejumlah rekomendasi untuk optimalisasi penggunaan dana BOS di MI Pasirmadang ke depannya.
- Perbaikan fasilitas: alokasikan anggaran untuk memperbaiki ventilasi, meningkatkan kebersihan lingkungan sekolah, serta menambah alat peraga pembelajaran interaktif.
- Peningkatan pelatihan guru: selenggarakan pelatihan setidaknya dua kali dalam setahun agar guru dapat terus meningkatkan kompetensinya sesuai tuntutan zaman.
- Penyajian laporan dana yang komunikatif: buat laporan keuangan dalam bentuk visual seperti infografis agar lebih mudah dipahami oleh orang tua dan masyarakat luas.
- Pelibatan komite sekolah: libatkan komite dalam seluruh tahapan pengelolaan dana, mulai dari perencanaan hingga evaluasi akhir.
- Monitoring berkala: lakukan evaluasi penggunaan dana BOS setiap enam bulan agar pelaksanaannya tetap terarah dan terukur.
Penutup
Partisipasi aktif dari semua pihak—guru, siswa, orang tua, dan komite—merupakan kunci keberhasilan pengelolaan dana BOS. MI Pasirmadang menunjukkan bahwa dengan pengelolaan yang baik, program BOS tidak hanya mendukung operasional pendidikan, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas secara menyeluruh.
Catatan
Sumber informasi dalam tulisan ini berasal dari survei lapangan yang dilakukan pada 7 April 2025 di MI Pasirmadang, didukung oleh data akademik sekolah tahun ajaran 2024/2025, serta wawancara dengan kepala sekolah dan komite sekolah sebagai narasumber utama. Artikel ini ditulis di bawah bimbingan Bapak Angga Rosidin (Dosen Pembimbing), dan Zakaria Habib Al-Ra’zie (Kaprodi Administrasi Negara Universitas Pamulang Kampus Serang).