Kata tsunami berasal dari Bahasa Jepang, tsu yang berarti pelabuhan dan nami yang berarti gelombang. Jadi, secara literal, tsunami berarti gelombang yang menghantam pelabuhan. Bagi masyarakat Indonesia sebelum tahun 2004, kata tsunami cenderung dipahami sebagai sesuatu yang diperkirakan mengerikan. Namun, setelah terjadinya gempa megathrust, yang kemudian lazim dikenal dengan istilah Tsunami Aceh makna tsunami benar-benar dipahami secara empiris. Tsunami Aceh (2004) mengakibatkan kerusakan parah dan korban yang diperkirakan mencapai 230.000 orang seakan-akan menyadarkan apa sebenarnya makna kata tsunami tersebut. Tsunami adalah gelombang laut raksasa yang timbul akibat adanya gangguan besar di dasar laut. Gelombang ini dapat menjalar dengan kecepatan tinggi dan memiliki energi yang sangat besar. Gelombang besar itu akhirnya mencapai pantai dan mengakibatkan kerusakan parah, baik terhadap manusia maupun lingkungan. Untuk itu, cermatilah bagaimana proses terjadinya tsunami itu sesungguhnya terjadi.
Pertama, muncul kejadian yang menyebabkan terciptanya gelombang besar. Pemicu tersebut, cenderung disebabkan oleh gempa bumi tektonik. Hal-hal lain yang merupakan pencetus terjadinya munculnya gelombang besar ada tiga, yaitu letusan gunung berapi di bawah laut, longsor besar di bawah laut, atau jatuhnya meteorit. Meteorit adalah benda padat dari seperti asteroid, komet, planet yang sudah mati yang berhasil melewati atmosfer bumi dan akhirnya jatuh, misalnya di lautan atau samudera.
Kedua, dari timbulnya pemicu seperti dijelaskan sebelumnya, terjadilah perubahan dasar laut secara tiba-tiba atau perubahan permukaan air laut yang luar biasa (jika penyebabnya adalah jatuhnya meteorit). Meskipun, secara resmi sejarah belum mencatat adanya tsunami yang disebabkan oleh jatuhnya meteorit ke laut. Ada teori spekulatif bahwa musnahnya dinosaurus (65 juta tahun yang lalu) disebabkan oleh jatuhnya meteorit yang menimbulkan tsunami dahsyat. Lazimnya, gelombang besar disebabkan oleh adanya perubahan drastis lempeng bumi, yaitu patahan yang mungkin bergeser, bergerak naik, atau sebaliknya bergerak turun. Perubahan vertikal dasar laut ini membuat sejumlah besar air laut ikut terangkat atau bergeser, lalu menghasilkan gelombang besar. Selain gempa bumi, tsunami juga dapat disebabkan oleh letusan gunung berapi bawah laut, longsoran besar di dasar laut. Apa pun penyebabnya, prinsipnya sama: ada perpindahan massa air laut yang mendadak dan besar, sehingga energi gelombang menyebar ke segala arah.
Ketiga, gelombang besar menjalar dengan cepat ke arah pantai. Tentu saja, ini tergantung pada lokasi atau zona pemicu. Semakin dalam titik zona pemicu, semakin besar gelombang yang dihasilkan. Sebagai tambahan pengetahuan, kedalaman laut dibagi menjadi empat, yaitu dangkal, kedalaman zona awal, batial, abisal, dan hadal (challenger deep). Kedalaman zona dangkal < 200 meter, kedalaman awal berkisar antara 200 s.d. 1.000 meter, zona abisal antara 1.000 s.d. 6.000 meter, dan zona hadal > 6.000 meter. Titik terdalam yang diketahui di lautan yang diistilahkan challenger deep ada di Palung Mariana, terletak di Samudra Pasifik bagian barat, di timur Kepulauan Mariana dan selatan Jepang dengan kedalaman sekitar 10.911 meter atau hampir 11 kilometer.
Keempat, gelombang besar mendapat asupan dorongan energi yang semakin kuat. Di laut dalam, gelombang tsunami hampir tidak terasa karena panjang gelombangnya dapat mencapai ratusan kilometer dengan amplitudo rendah. Namun, ketika mendekati pantai yang dangkal, energi gelombang semakin mendorong ke atas, sehingga tinggi gelombang meningkat drastis sampai puluhan meter. Semakin dangkal daerah laut menjelang pantai, semakin besar dan tinggi gelombang tersebut. Hal lain yang perlu dipahami, gelombang besar bukan hanya satu, tetapi diikuti oleh gelombang-gelombang lain dengan interval yang variatif.
Kelima, akhirnya gelombang besar mencapai daerah pantai dan sekitarnya. Kejadian ini yang memicu timbulnya bencana, baik terhadap lingkungan maupun manusia. Selain itu, hantaman gelombang besar bukan hanya sekali, tetapi berkemungkinan beberapa kali, tergantung intensitas pemicunya timbulnya gelombang besar, kedalaman laut, dan kondisi lingkungan sekitar pantai.
Jadi, tsunami terjadi karena perpindahan massa air laut secara tiba-tiba akibat gangguan besar di dasar laut, terutama gempa bumi atau letusan gunung berapi di dasar laut. Fenomena ini berbahaya karena membawa energi gelombang laut yang sangat besar dan sulit dicegah. Oleh sebab itu, perlu disediakan dan dikembangkan fasilitas yang memungkinkan adanya peringatan dini, infrastruktur pelindung seperti pemecah gelombang, penanaman bakau, serta tempat-tempat evakuasi.
7 comments
Penjelasan yang sangat komprehensif! Penting banget nih dipahami masyarakat pesisir. Btw, peran hutan bakau sebagai benteng alami memang terbukti efektif mengurangi dampak tsunami. Semoga infrastruktur peringatan dini di Indonesia terus ditingkatkan, mengingat kita berada di Ring of Fire.
Materi ini sangat bermanfaat karena menjelaskan proses terjadinya tsunami dengan jelas dan mudah dipahami. Selain memberi pengetahuan ilmiah, materi ini juga mengingatkan pentingnya kesiapsiagaan dan perlindungan dari bencana. Secara keseluruhan, isinya informatif dan menambah wawasan tentang bahaya tsunami.
Teks ini menjelaskan asal usul kata tsunami dan bagaimana proses terjadinya tsunami yang dapat menimbulkan kerusakan besar seperti kerusakan alam dan juga dapat merugikan manusia dalam peristiwa ini menunjukkan berapa dahsyatnya kekuatan alam yang harus Kita waspadai
teks ini menjelaskan penyebab terjadinya tsunami dan faktor–faktor yang memengaruhi besarnya gelombang tsunami, yaitu intensitas pemicu, kedalaman laut, dan kondisi lingkungan pantai. Penjelasan tentang perpindahan massa air laut yang tiba-tiba akibat gangguan di dasar laut juga sudah tepat dan mudah dipahami.
cerita ini memberikan informasi kepada kita bagaimana tsunami terjadi dan bagaimana kita menyikapinya.
: Pentingnya kita untuk mengetahui penyebab terjadinya tsunami tersebut agar kita tetap waspada dengan datangnya tsunami tsunami datang sebagai rangkaian gelombang dan pemicu awalnya adalah gempa,letusan dan di luar kendali kita,dari kejadian tsunami pada artikel ini tersebut memiliki beberapa upaya yaitu, pentingnya memelihara pengembangan dan pemiliharaan sistem peringatan dini , sistem ini di rancang untuk memiliki waktu untuk evakuasi, membuat infrastuktur pelindung, rehabilitasi, menanam hutan bakau,kesiapan masyarakat untuk menyediakan tempat evakuasi ini sangat penting untuk bisa berdampingan lebih aman
Ceritanya sangat mudah di pahami dan memberikan pengetahuan baru Ketika kita membacanya. Setalah saya membaca ceritanya saya jadi tahu kalau tsunami itu tidak hanya di sebabkan oleh gempa bumi. Tetapi bisa juga karena letusan gunung berapi di bawah laut, longsor besar di bawah laut, atau jatuhnya meteorit.