Balasan apa ini Hak kewajiban dimanfaatkan Dijadikan korban kekerasan pikiran Yang merenggut secuil kebebasan Mulut kecil di otak memberontak Menentang ketidaketisan Meringis tanpa keberanian Adilkah? Hanya pemberontakkan yang selalu muncul Saat hati memancarkan amarah Tapi, raga tak mampu melawan Tak mampu mengungkapkan penolakan Apa karena kau merasa penguasa sementara kami? Apa karena kau merasa lebih berumur dari kami? Atau kau merasa kami patut dipergunakan? Entahlah. Semua itu tak dapat kusimpulkan Tak dapat kujadikan sebuah alasan Dan hanya terlintas di jalan pikiran Jalani, ikuti Dua kata itu menegaskan hati Menjadi tumpuan hidup masa kini Memberi kekuatan dalam diri Untuk selalu berdiri Menuju kesuksesan diri
13 comments
Terima kasih. Isinya “menantang”, bernuansa “pemberontakan”. Tapi bukan itu. Bagaimanapun, “semangat” itu amat diperlukan dalam hidup ini. Terus berkarya, Bu.
Terima kasih karena telah memberi ruang untuk saya menggelar karya, Pak.
Semoga sehat selalu, Pak Nung.
Terimakasih . Isinya menantang, rasa semangat dan bersyukur atas sesuatu yang yang sedang kita jalani dalam kehidupan ini .
Sherly Aprianori
BI-NS-0208
Puisi tersebut sangat menarik bagi saya, karena disitu terdapat kalimat jalani dan ikuti,maksud kalimat tersebut bagi saya yaitu jangan mudah menyerah untuk menuju kesuksesan, buktikan bahwa kita bisa menggapai apa yang kita cita-citakan.
Rizka Nailatul Hasanah -23020022
WAG (BI-ND-0208)
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Bapak/Ibu, izin menanggapi Bapak/ Ibu🙏
Saya sangat tertarik dengan teks puisi yang telah ibu buat, dimana pada kalimat “jalani dan ikuti”.
Dimana kita dianjurkan untuk selalu bersyukur dalam kehidupan, jalani dan ikuti saja Alur cerita di kehidupan ini dengan baik, karena dengan penuh emosi, semuanya tidak akan ada akhirnya.
Saya sangat tertarik dengan puisi tersebut,dimana mengajarkan kita untuk tetap semangat menjalani kehidupan,meskipun terkadang hidup tak seindah dan sesuai dengan yang kita harapkan.
Dimana kata “Jalani” dan “Ikuti” memberikan sebuah motivasi yang menguatkan diri kita agar selalu berdiri menggapai kesuksesan yang kita impikan.
Puisi “Tumpuan Hidup” karya ibuk ini bagus menurut saya karna umumnya merangkum gagasan-gagasan tentang harapan, semangat, dan tekad dalam menghadapi kehidupan yang penuh dengan tantangan dan rintangan. Puisi ini bisa dibilang memiliki ketahanan, perjuangan, dan tekad untuk terus maju meskipun dihadapkan pada kesulitan. Selain itu, mungkin juga menyoroti pentingnya menjaga semangat dan keyakinan dalam diri, bahkan ketika situasi terasa sulit. (AZIZ SETIAWAN BI-NS-0208) terima kasih
Nama : Rizky Amanda
NIM : 23134011
WAG : BI-NS-0207
Pesan yang disampaikan dalam puisi ini sangat menyentuh bagi saya karena menggambarkan ketidakmampuan diri untuk melawan mereka yang memiliki kekuasaan, jabatan dan kekayaan. Setiap bait dalam puisi ini telah mendorong para pembaca untuk semangat melawan ketidakadilan yang terjadi.
Puisi ” Tumpuan Hidup” sangat bagus dan juga isi pesan yang disampaikan menarik bahwa kadang tak bisa melawan secara nyata tetapi pikiran yang memberontak. Meski begitu, buktikan dengan perubahan, tindakan, dan bukti. Tidak harus memberontak melalui pikiran. Pemberontakan bisa terjadi melalui tindakan positif.
(Dinda Afri Yanti, BI-NS-0214)
Terima kasih.
Nama: Sandifa Angraini
Nim: 23016041
No.urut: 02
Puisi “Tumpuan Hidup” sangat menarik dan memotivasi bagi saya, isinya menyampaikan pemberontakan yang tidak tersampaikan, hanya sampai pada pikiran karena ketidakberdayaan. Walaupun begitu kita harus tetap jalani dan ikuti jalannya hidup. Jangan pantang menyerah dan tetap semangat menjalani hidup ini.
Nama:Tiara jayani
Nim:23016116
Gwa:GTBI-NS-0001
puisi berjudul “Tumpuan Hidup” sangat menarik karena Puisi tersebut bercerita tentang perjuangan individu yang merasa tertindas dan tidak mampu mengutarakan pendapatnya secara bebas. Puisi tersebut mendorong individu untuk membela diri mereka sendiri dan menggunakan kekuatan batin mereka untuk mencapai keberhasilan.
Nama: Suci Indah Lestari
Nim: 23016048
GWA: GTBI-NS-2110
Puisi ini menghadirkan gambaran tentang ketidakadilan dan penindasan yang dirasakan oleh subjek puisi, yang merasa hak dan kewajibannya dimanfaatkan dan diabaikan oleh penguasa atau otoritas yang lebih kuat. Metafora tentang mulut kecil di otak yang memberontak mencerminkan perlawanan batin yang terjadi dalam diri subjek, namun terbatas oleh kekuatan fisik atau keadaan.
Nama: Silvia Giofani
Nim: 23016112
GWA: GTBI-NS-2110
Puisi ini sangat menarik karena mengandung pesan moral yang dapat dicontoh dalam kehidupan sehari-hari disaat mengalami kesulitan harus berani membela diri mereka sendiri.