Nama Sumanto memang tidak asing lagi di telinga kita. Sang kanibal atau manusia pemakan daging manusia itu sempat menjadi trending topic, bukan saja di daerah Purbalingga, Jawa Tengah, tetapi di seluruh Indonesia pada tahun 2000-an. Masyarakat Pubalingga sempat dihantui ketakutan dengan hadirnya Sumanto. Hal ini membuat kenyamanan masyarakat Purbalingga terganggu. Terlebih-lebih, ketika ada warga yang meninggal dunia, masyarakat harus ekstra-waspada. Jangan-jangan, jenazah warga tersebut menjadi incaran Sumanto, bahkan ketika jenazah itu sudah dikebumikan.
Pada tahun 2005-an, Sumanto melancarkan aksinya dan berhasil menyantap salah sosok mayat masyarakat Purbalingga yang baru dikubur. Mbok Rinah, itulah mayat yang telah dimakan Sumanto. Keluarga korban pun gusar dan melaporkan kasus terebut kepada polisi. Keluarga korban menginginkan aparat keamanan dapat menumpas kekanibalan Sumanto. Jangan sampai ada korban lain.
Kapolres Ajun Komisaris Polisi Besar (AKBP) Agus Sofyan Abdi bersama stafnya pun melakukan pencarian terhadap Sumanto. Sumanto akhirnya ditemukan dan ditangkap. Menurut pengakuan Sumanto, tindakannya itu dia lakukan untuk memenuhi persyaratan untuk memperoleh ilmu yang diberikan salah seorang “guru” yang saat ini masih misterius karena Sumanto tidak pernah menjelaskan siapa “guru” yang memberikan wejangan agar Sumanto memangsa jenazah. Menurut Sumanto, ilmu itu adalah ilmu perdukunan yang dikenal dengan ilmu kebal: kebal terhadap senjata tajam dan berbagai benda berbahaya lainnya.
Keyakinan adanya ilmu kebal ternyata masih marak di kalangan masyarakat Indonesia. Tentu saja, konsep ilmu kebal masyarakat umum berbeda dengan ilmu kebal modern. Tentara atau anggota penegak hukum dan keamanan juga memiliki ilmu kebal, tetapi wujudnya nyata: baju atau rompi anti-peluru. Para tenaga medis juga punya jurus ilmu kebal. Jurus itu marak dipraktikkan semasa pandemi Covid-19. Jurus atau ilmu kebal tersebut: vaksin dan tindakan medis disebut vaksinasi. Ilmu kebal yang diyakini Sumanto dan banyak masyarakat umum erat kaitannya dengan praktik perdukunan.
Masih maraknya praktik perdukunan di kalangan masyarakat Indonesia menandakan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat. Dalam hal ini, literasi IPTEKS. Jika memang manusia Indonesia mampu menguasai ilmu kebal, patut dipertanyakan mengapa bangsa Indonesia menderita ratusan tahun dikarenakan praktik kolonialisme atau penjajahan, khususnya penjajahan Belanda? Bukankah seharusnya dengan ilmu kebal tersebut bangsa Indonesia dapat dengan mudah mengusir penjajah? Ilmu kebal adalah sebuah opini, sementara ratusan tahun hidup dalam masa penjajahan adalah fakta. Seharusnya, dalam kehidupan zaman sekarang, seseorang lebih memercayai atau meyakini fakta dibandingkan dengan opini dalam praktik kehidupan keseharian.
Sumanto, ilmu kebal, dan praktik perdukunan merupakan realitas yang masih berkembang dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk memerangi hal-hal tersebut, tentunya diurai dari realitas juga. Realitasnya, masyarakat itu majemuk dan terdiri atas banyak orang. Jikadiurai, masyarakat itu ternyata terdiri atas kelompok masyarakat yang sangat inti. Apakah itu? Masyarakat paling inti adalah keluarga. Nah, usaha memerangi keyakinan dan praktik perdukunan di Indonesia hendaknya diawali dari pendidikan dalam keluarga. Topik tentang ilmu kebal, perdukunan, dan seluk-beluknya hendaknya dapat dijadikan santapan ringan dalam komunikasi keseharian dalam keluarga. Orang tua hendaknya mengikis habis keyakinan tentang adanya ilmu kebal dan berbagai praktik perdukunan melalui komunuikasi dan interaksi dalam keluarga.
Sebagai penutup, perlu diketengahkan lagi bahwa keluarga merupakan institusi yang paling bertanggung jawab atas penumbuhkembangan literasi, termasuk literasi IPTEKS. Keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-nilai yang dianut oleh anggota keluarga, terutama generasi muda. Oleh karena itu, upaya memerangi keyakinan dan praktik perdukunan, serta meningkatkan literasi IPTEKS, harus dimulai dari lingkungan keluarga.
149 comments
Nama: Ramadhani Kamal
NIM:23020063 (BI-NS-0208)
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.Bagi saya ilmu perdukunan itu tidak benar adanya,bahkan keyakinan tersebut dapat merusak keimanan kita sebagai seorang muslim.Orang-orang yang mempercayai hal-hal mistis seperti perdukunan tersebut,dapat dianggap telah melakukan syirik,karena memiliki keyakinan lainnya selain kepada Allah SWT.
Dan benar sekali yang bapak katakan,jika benar ilmu kebal dalam perdukunan itu benar adanya,tentunya bisa digunakan sebagai tameng bagi bangsa Indonesia dalam melawan penjajah,serta tidak bisa merasakan sakit atau wabah bahaya lainnya.Nyatanya,itu semua tidak terjadi,jadi bisa disimpulkan dengan pasti bahwa itu hanya karangan saja.Dan dalam hal lain,ketika orang pergi ke dukun untuk menjadi kaya,dia mempercayai dukun tersebut,dan mengikuti instruksi yang dilakukan dukun tersebut.Jika dikaitkan dengan logika,jika memang benar duku tersebut bisa membuat kita kaya,kenapa dia tidak membuat dirinya dan keluarga nya kaya terlebih dahulu?Karena jika memang benar ia memiliki ilmu tersebut,tentu ia tidak akan bekerja sebagai dukun,pastinya akan membuat dirinya kaya raya terlebih dahulu,beserta keluarga nya,hidup dengan tenang dan bergelimang harta.Nyatanya apa?Hidup mereka tetap melarat saja,dan penuh tipu daya belaka.
Nama : Sania Wulandari
Nim : 23133014
GWA BI-NS-0207
Saya sangat setuju sekali dengan tulisan bapak, karena menurut saya banyak sekali masayarakat percaya terhadap ilmu kenal atau perdukunan ini. Padahal di dalam agama islam itu termasuk ke dlm kemusyrikan, sama saja kita menduakan Allah SWT.
Jadi menurut saya untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman dan pendidikan karakter kita, karena semakin tinggi ilmu dan pendidikan seseorang maka semakin bijak jugalah dia berpikir, dan tidak mudah percaya tentang hal- hal kemusryrikan. Kita sebagai umat beragama harus meningkatkan iman kita kepada Allah SWT. Jangan sekali-kali menduakan Allah SWT.
Muhammad Ridho – 2436092
WAG (Bi-NS-0530)
Saya juga setuju dengan apa yang telah bapak sampaikan dalam tekas bapak, dan tanggapan dari teman-teman, bahwasannya ilmu perdukunan adalah bentuk kegiatan yang sangat dilarang dalam ajaran agama Islam karena percaya kepada selain Allah SWT yang disebut dengan syirik, syirik adalah perbuatan dosa besar. Nah, hal ini sangat berpengaruh pada didikan keluarga, dari keluarga lah seseorang anak pertama kali untuk mengenal agama, didikan yang benar dari keluarga terutama orang tuanya itu sangat penting untuk pertumbuhan anaknya, mulai dari didikan agamanya, perilakunya agar terhindar dari hal-hal yang melenceng dari agamaa
Saya sangat setuju dengan teks diatas, karena menurut saya pada zaman sekarang yang sudah sangat modern dan penuh dengan ilmu pengetahuan serta teknologi yang canggih ini tidak seharusnya kita percaya dengan yang namanya ilmu kebal atau perdukunan. Menurut saya orang-orang yang percaya dengan hal seperti itu merupakan orang yang SDM nya rendah serta minim akan literasi. Apalagi sebagai seorang muslim percaya kepada selain Allah itu syirik namanya. Oleh karena itu, baik dinilai dari segi agama ataupun ilmu pengetahuan tidak seharusnya kita percaya dengan hal-hal seperti itu. Sebagai anak bangsa seharusnya kita lebih banyak belajar ilmu pengetahuan dan meningkatkan keimanan kepada Tuhan yang Maha Esa agar tidak tersesat dengan hal-hal seperti itu.
Saya sangat setuju sekali dengan tulisan bapak, karena menurut saya banyak sekali masayarakat uang percaya terhadap ilmu kenal atau perdukunan ini. Padahal di dalam agama islam itu termasuk ke dlm kemusyrikan, sama saja kita menduakan allah.
Jadi menurut saya untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman kita, dan menurut saja pendidikan juga bisa menjadi solusi dalam permasalahan ini, karena semakin tinggi ilmu/pendidikan seseorang maka semakin bijak juga lh dia berpikir, dan tidak mudah percya tentang perdukunan (ANGGUN SOFITA, NIM 23133002,BI-NS-0214)
Saya setuju dengan tulisan bapak, banyak sekali masyarakat Indonesia yang masih mempercayai ilmu hitam, padahal diagama itu sudah dilarang, jadi menurut saya untuk menghadapi situasi seperti ini penting untuk kita menambah iman dan pendidikan yang mana bisa menjadi solusi karena ilmu jga dapat mengubah pola pikir seseorang
Nama: Habibah Karima
NIM: 24029088
(BI-NS-0530)
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut. Masyarakat Indonesia lebih banyak percaya opini daripada fakta atau kenyataan. Hal ini yang membuat masyarakat Indonesia minim literasi IPTEKS. Orang Indonesia banyak lebih percaya mitos. Mitos tersebut jika dipercaya bisa menjadi kemusyrikan atau dianggap melakukan syirik, karena memiliki keyakinan selain kepada Allah SWT.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya pendidikan dan ilmu dari keluarga. Karena mitos berkembang dari masyarakat yang dimulai dari keluarga hingga menyebar secara luas.
Arhamna BI-0531 NUA-39
Nama : Fuji Sukra Aulia
Nim : 23139318
(BI-NS-0214)
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.Menurut saya ilmu perdukunan ataupun ilmu kebal itu tidak benar adanya atau tidak bisa dipercaya kebenarannya.Dalam pandangan agama Islam kita dilarang percaya kepada hal-hal seperti itu.Dikaitkan logika,jika ilmu kebal itu ada semua manusia tidak akan pernah merasakan sakit ataupun terluka,jadi itu sudah sangat salah bila dipercayai.Oleh karena itu,kita sebaiknya lebih memperkuat iman dan takwa agar terhindar dari hal-hal semacam itu.
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.
Menurut saya ilmu perdukunan ataupun ilmu kebal itu tidak benar adanya atau tidak bisa dipercaya kebenarannya.Dalam pandangan agama Islam kita dilarang percaya kepada hal-hal seperti itu.Dikaitkan logika,jika ilmu kebal itu ada semua manusia tidak akan pernah merasakan sakit ataupun terluka,jadi itu sudah sangat salah bila dipercayai.Oleh karena itu,kita sebaiknya lebih memperkuat iman dan takwa agar terhindar dari hal-hal semacam itu.
Karena perbuatan Tersebut adalah perbuatan musyrik yang di benci oleh Allah SWT.
Rizka Nailatul Hasanah – 23020033
WAG (Bi-NS-0208)
Saya juga setuju dengan apa yang telah bapak sampaikan dalam tekas bapak, dan tanggapan dari teman-teman, bahwasannya ilmu perdukunan adalah bentuk kegiatan yang sangat dilarang dalam ajaran agama Islam karena percaya kepada selain Allah SWT yang disebut dengan syirik, syirik adalah perbuatan dosa besar. Nah, hal ini sangat berpengaruh pada didikan keluarga, dari keluarga lah seseorang anak pertama kali untuk mengenal agama, didikan yang benar dari keluarga terutama orang tuanya itu sangat penting untuk pertumbuhan anaknya, mulai dari didikan agamanya, perilakunya agar terhindar dari hal-hal yang melenceng dari agama.
Ghaitsa Zahira Amalia Putri, BI-NS-0214
Benar apa yang bapak bilang mengenai tentang pengakuan Sumanto bahwa ia melakukan kanibal karena ingin ilmu kebal itu adalah tanda rendahnya literasi. Apalagi juga bapak menuliskannya juga dengan fakta yang ada yaitu penjajahan di Indonesia, tapi mengenai ilmu kebal itu hanya opini, dengan bapak menuliskan itu sangat bagus untuk penguatan terhadap pembaca yang membuatnya tertampar dengan fakta yang ada.
Untuk itu, orang tua harus sejak dini mengajarkan anakny untuk mengenal literasi serta lingkunganny pun haru mendukung juga.
MIFTA Hurisqa-23016027-Simak-NS-0012
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak.menurut saya ilmu perdukunan atau ilmu kebal tidak bisa dipercaya kebenarannya.di dalam islam percaya pada hal tersebut adalah perbuatan syirik.dikaitkan dengan logika jika ilmu kebal itu ada semua manusia tidak akan merasakan sakit,jadi sudah sangat salah bila dipercayai.didikan keluarga,lingkungan terutama orang tua sangat penting.jika kita sudah diajarkan sejak kecil untuk tidak mengerjakan hal hal yang dilarang agama maka kita tidak akan terjerumus.perbuatan tersebut dibenci oleh allah.Oleh karena itu,kita harus memperkuat iman dak taqwa kita kepada Allah.
Saya setuju dengan pendapat bapak .menurut saya ilmu perdukunan itu tidak benar adanya ,bahkan ilmu tersebut dapat merusak keimanan karena dialam agama Islam ilmu perdukunan merupakan salah satu perbuatan syirik .syirik yaitu perbuatan yang menyekutukan Allah ,perbuatan syirik adalah dosa besar .mengenai hal ini peran keluarga sangat penting dalam mengenal kan agama kepada anak ,mulai dari kepercayaan,hal yang baik dan buruk ,maupun melakukan hal yang dilarang oleh Allah SWT.
Saya setuju dengan pendapat bapak tentang hal ini, karena seiring berjalannya waktu, sudah banyak dijelaskan diberbagai media sosial dan buku tentang suatu ilmu yang dapat dipahami oleh akal sehat manusia. Oleh Karena itu, kita harus menanamkan literasi sedari kecil agar tidak mudah percaya kepada hal-hal yang tidak masuk akal dan malah membodohi diri sendiri seperti sumanto tersebut. Dan sebagai seorang manusia yang memiliki keyakinan kita harus yakin atas apa yang dianut bukan ajaran yang melenceng dari keyakinan kita itu.
Saya setuju dengan tulisan bapak, ilmu perdukunan merupakan pembodohan yang dilakukan oleh seseorang yang masih dipercaya oleh masyarakat Indonesia. Kepercayaan masyarakat terhadap ilmu perdukunan ini mencerminkan kurangnya logika berpikir dan literasi yang rendah dalam kehidupan masyarakat. Untuk meningkatkan literasi dan logika berpikir dalam masyarakat, dapat dimulai dari lingkungan paling dasar, yaitu lingkungan keluarga. Pendidikan yang diberikan keluarga dapat mencerminkan cara berpikir seseorang terhadap dunia luar.
Tulisan bapak sangat menarik. Di indonesia sedang maraknya percaya dengan hal- hal mistis. Salah satu nya ilmu yang aneh itu. “Ilmu kebal”. Saya juga sependapat dengan bapak. Bahwa ilmu kebal itu tak benar adanya. Ilmu kebal atau perdukunan itu hanya permainan orang gabut untuk orang yang lemah imannya. Hal itu adalah perbuatan syirik. Dan perbuatan syirik itu adalah perbuatan yang paling dimurkai Allah SWT
Nama : Nurmaiyah Lubis
Nim 23016033 ( BI -NS -0012)
Benar apa yang bapak bilang mengenai tentang pengakuan Sumanto adalah sosok yang dapat dijadikan inspirasi karena berhasil menyigi dirinya sendiri untuk meningkatkan literasinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S3 meskipun berasal dari keluarga yang kurang mampu dan harus menghadapi berbagai rintangan.
Saya sangat setuju dengan tulisan bapak. Menurut saya, ilmu perdukunan atau ilmu kebal itu tidak benar adanya. Dalam islam, mempercayai tersebut termasuk ke dalam perbuatan syirik. Yang menjadi faktor kepercayaan-kepercayaan itu muncul adalah kurangnya literasi masyarakat. Seharusnya di zaman saat ini yang sudah maju dan modern, sudah ada IPTEK, masyarakat bisa memperluas wawasannya mengenai hal tersebut. Tidak ada lagi alasan-alasan mempercayai ilmu perdukunan, karena sudah sepatutnya kita menggunakan logika dalam menyikapi masalah ini.
Ceritanya sangat menginspirasi, ilmu kebal atau juga sering disebut perdukunan ini juga sudah ada zaman dulu nya Sampai sekarang pun masih ada masyarakat yg menggunakan ilmu perdukunan karena kurangnya iman dan literasi.
No urut : 27
Sesi : SIMAK-NS-0012
Menurut saya pribadi ilmu dukun itu memang ada di dunia ini ,ilmu ini dipakai oleh manusia yang haus akan kehidupan duniawi serta menginginkan jalan yang instan,ilmu ini tidak benar diterapkan dalam kehidupan ini karena untuk mendapatkan kemenangan di dunia ini berlatihlah dengan usaha yang sungguh sungguh dan berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa hasilnya tentukan kepada Tuhan karena Tuhan yang tau jalan yang tepat buat kita.Tetapi saya lebih mempercayai ilmu Allah yang lebih dahsyat dalam hidup ini karena sebagai muslim mempercayai ilmu ini dianggap menyekutukan Allah sebaiknya mempercayai dan meyakini ilmu hitam ini harus di hindarkan .
Saya setuju dengan opini di dalam teks ini. Upaya memerangi praktik perdukunan dan literasi IPTEKS memang harus berawal dari keluarga. Keluarga adalah tempat di aman seseorang lebih sering bertemu dan berjumpa. Keluarga adalah tempat pulang. Setiap orang pasti mempunyai keluarga, oleh karena itu pengawasan dari keluarga sangat diperlukan dalam hal ini. Ilmu kebal dan praktik perdukunan memang sering terdengar di telinga masyarakat dari dahulu sampai sekarang. Untuk menghilangkan atau membasmi hal tersebut rasanya agak susah. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan hanyalah pencegahan agar kita tidak ikut terseret ke dalamnya, dan hal tersebut dimulai dari keluarga.
Saya setuju dengan pendapat bapak tentang adanya ilmu kebal atau perdukunan yang ada di masyarakat. Ada nya ilmu dukun ini dapat merusak sebagian kepercayaan masyarakat. Seharusnya masyarakat menghindari kepercayaan-kepercayaan seperti itu. upaya memerangi keyakinan dan praktik perdukunan, serta meningkatkan literasi IPTEKS, harus dimulai dari lingkungan keluarga. Dengan adanya ilmu perdukunan sama halnya dengan kita menyekutukan Tuhan.
Nama:Diva Safpitri
Nim. :23020009
(BI-NS-0207
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.Menurut saya ilmu perdukunan ataupun ilmu kebal itu tidak benar adanya atau tidak bisa dipercaya kebenarannya. Padahal di dalam agama islam itu termasuk ke dlm kemusyrikan, sama saja kita menduakan allah. Jadi menurut saya untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman kita, dan menurut saja pendidikan juga bisa menjadi solusi dalam permasalahan ini.
Izin berkomentar bapak,saya sangat setujuh dengan pendapat bapak, perdukunan atau ilmu gaib tidak diperkenankan dan dianggap sebagai perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Al-Qur’an dan Hadis Nabi Muhammad mengajarkan untuk menghindari praktik perdukunan dan ilmu gaib. Islam mengutamakan keyakinan pada Allah sebagai satu-satunya sumber kekuatan dan pengetahuan yang sejati. Oleh karena itu, praktik-praktik seperti peramal, dukun, atau ilmu gaib tidak dianjurkan dalam Islam. Hal ini sejalan dengan prinsip monotheisme (kepercayaan pada satu Allah) dalam agama Islam..untuk mengahadapi semua ini kita harus kuat kan iman dan jangan tinggalkan sholat
Saya setuju dengan bapak bahwa ilmu kebal atau perdukunan itu tidaklah baik dan tidak benar, ilmu tersebut sangatlah dilarang didalam agama. Dan saya juga setuju bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk pandangan dunia dan nilai nilai baik yang harus dianut.
Saya setuju dengan bapak bahwa ilmu kebal atau perdukunan itu tidaklah baik dan tidak benar, ilmu tersebut sangatlah dilarang didalam agama. Ilmu tersebut sangatlah bertentangan dengan agama, allah akan marah apabila kita memakai ilmu tersebut. Dan saya juga setuju bahwa keluarga memiliki peranan penting dalam membentuk pandangan dunia dan nilai nilai baik yang harus dianut.
Saya setuju dengan teks tersebut. Pada hakikatnya, inti dari teks ini adalah tentang literasi IPTEKS di Indonesia. Pada teks tersebut dicontohkan dengan kasus Sumanto dengan praktik perdukunan nya. Masih banyak masyarakat kita yang kental akan dunia perdukunan. Padahal, perdukunan itu bukanlah hal yang ilmiah dan hanya bersifat opini. Oleh karena itu, masyarakat inti (keluarga) harus memberikan edukasi terkait hal-hal seperti ini, agar mereka dapat memilah antara yang benar dengan yang salah.
Saya setuju dengan opini tersebut. Teks ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS) di masyarakat Indonesia, sambil mencermati kasus Sumanto yang terlibat dalam praktik perdukunan. Dalam konteks ini, keluarga dianggap sebagai lembaga yang memiliki peran penting dalam memerangi keyakinan dan praktik perdukunan serta meningkatkan literasi IPTEKS. Dan ini mengajukan argumen yang valid tentang bagaimana keluarga dapat menjadi basis untuk pendidikan yang lebih baik dalam hal literasi IPTEKS.
Saya sangat setuju dengan cerita di atas karena teks di atas menggarisbawahi pentingnya literasi, khususnya literasi IPTEKS, dalam menghadapi keyakinan dan praktik perdukunan yang masih berlangsung di kalangan masyarakat Indonesia. Kasus Sumanto dan keyakinannya terhadap ilmu kebal menjadi contoh nyata tentang bagaimana kekurangan literasi IPTEKS dapat mengakibatkan penyebaran keyakinan yang tidak ilmiah. Selain itu, teks ini juga menyoroti peran keluarga sebagai basis pertama dalam pembentukan pandangan dunia dan nilai-nilai. Keluarga memiliki tanggung jawab utama dalam membantu generasi muda mengembangkan pemahaman yang kuat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membantu mereka memilah informasi yang benar dari yang salah.
Saya sangat setuju dengan cerita di atas karena teks di atas menggarisbawahi pentingnya literasi, khususnya literasi IPTEKS, dalam menghadapi keyakinan dan praktik perdukunan yang masih berlangsung di kalangan masyarakat Indonesia. Kasus Sumanto dan keyakinannya terhadap ilmu kebal menjadi contoh nyata tentang bagaimana kekurangan literasi IPTEKS dapat mengakibatkan penyebaran keyakinan yang tidak ilmiah. Selain itu, teks ini juga menyoroti peran keluarga sebagai basis pertama dalam pembentukan pandangan dunia dan nilai-nilai. Keluarga memiliki tanggung jawab utama dalam membantu generasi muda mengembangkan pemahaman yang kuat tentang ilmu pengetahuan dan teknologi, serta membantu mereka memilah informasi yang benar dari yang salah.
Destrina ,BI-NS-0208
Teks tersebut menggambarkan fenomena sosial yang masih relevan di beberapa masyarakat Indonesia, yaitu kepercayaan pada ilmu kebal dan praktik perdukunan. Fenomena ini mencerminkan tingkat literasi masyarakat yang masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal literasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS).
Pentingnya peran keluarga dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-nilai yang dianut oleh anggota keluarga menjadi sorotan utama dalam teks ini. Keluarga dianggap sebagai institusi yang paling bertanggung jawab dalam mengembangkan literasi, termasuk literasi IPTEKS. Oleh karena itu, peningkatan literasi dan pengetahuan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya dimulai dari lingkungan keluarga. Komunikasi terbuka dan edukasi tentang fakta ilmiah dapat membantu membongkar keyakinan-keyakinan yang bersifat mitos atau tidak berdasar
Nama: Anisa Dela Safira
NIM: 23134022
BI-NS-0208
Memang penting adanya pemahaman IPTEKS dilingkungan masyarakat apalagi sudah berada pada era saat ini, kasus Sumanto adalah satu dari sekian banyaknya kasus yang beredar dimasyarakat terhadap paraktik ilmu perdukunan (ilmu hitam). Karena masih banyak yang percaya bahwa bahwa segala hal yang dituntut itu akan memberikan ilmu tersebut kepada mereka. Hal ini membuktikan bahwa dalam masyarakat Indonesia sendiri masih harus ditingkatkan dalam edukasi IPTEKS. Serta dalam hal ini peranan keluarga amat sangat diperhatikan dalam membentuk pandangan dan nilai-nilai, kelurga dituntut untuk mampu memberikan pemahaman yang layak bagi sesama anggota keluarga.
Refky Faizal_23233014 (BI-NS-0208)
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.
Menurut saya ilmu perdukunan ataupun ilmu kebal itu tidak benar adanya atau tidak bisa dipercaya kebenarannya.Dalam pandangan agama Islam kita dilarang percaya kepada hal-hal seperti itu.Dikaitkan logika,jika ilmu kebal itu ada semua manusia tidak akan pernah merasakan sakit ataupun terluka. Oleh karena itu,kita sebaiknya lebih memperkuat iman dan takwa agar terhindar dari hal-hal semacam itu.
Karena perbuatan Tersebut adalah perbuatan musyrik yang di benci oleh Allah SWT.
Awalnya, saya mendengar cerita bahwa Sumanto memakan manusia karena kelaparan. Dari tulisan ini, saya mengetahui fakta bahwa Sumanto memakan daging manusia karena ingin memiliki ilmu kebal (perdukunan). Dari hal tersebutlah, literasi sangat penting dan mencari informasi yang akurat serta tidak mempercayai hanya dengan cerita dari orang ke orang. Saya sangat setuju dengan tulisan bapak bahwa literasi harus ditingkatkan sejak dini, apalagi peran dari keluargalah yang sangat penting dan menjadi kunci utama untuk generasi muda. Oleh karena itu, komunikasi antara anggota keluarga harus lebih erat.
Dinda Afri Yanti (BI-NS-0214)
Terima kasih.
Ilmu perdukunan dan kebal itu tidak benar karena itu termasuk perbuatan syirik. Perbuatan syirik itu yg di larang dalam agama dan dibenci oleh Allah SWT. Untuk menanggulangi perbuatan tersebut, keluarga memiliki peran penting dalam masalah ini. Untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman kita. (Sri Wahyuni BI-NS 0208)
Praktik perdukunan dapat menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran di masyarakat, terutama jika praktik perdukunan itu melanggar hukum dan norma yang berlaku. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi dan penegakan hukum yang tegas untuk menghindari praktik perdukunan yang merugikan masyarakat. Untuk memerangi keyakinan dan praktik perdukunan di Indonesia adalah dengan adanya pendidikan. Salah satunya dengan literasi, masyarakat yang kurang literasi cenderung sulit memahami informasi dan sulit membuat keputusan yang tepat.
Nama : Lesti Zebua
Nim : 23232006
GWA : BI-NS-0207
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai teks diatas, Karena pada dasarnya kepercayaan itu cuman satu buat di yakini karena yang menciptakan, dan memberikan segalanya kepada kita itu hanyalah tuhan. Jadi jika ada yang percaya pada hal lain selain Tuhan yang maha esa itu artinya dia menduakan tuhan nya sendiri, dan menghianati tuhannya. Dan dapat disimpulkan berarti orang seperti itu tidak percaya dengan keyakinan nya sendiri.
Saya setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut. Ilmu kebal yang diyakini sumanto erat kaitannya dengan praktik perdukunan. Dimana pada saat ini masih berkembang praktik perdukunan tersebut dalam kehidupan masyarakat, usaha memerangi keyakinan perdukunan diawali dari pendidikan dalam keluarga. Karena keluarga merupakan institusi yang paling bertanggung jawab atas penumbuhkembangkan literasi termasuk literasi IPTEKS
Mulyana Difa 23134009 ( BI-NS-0207)
Pelajaran yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah pentingnya pendidikan dan literasi dalam masyarakat. Tingkat literasi yang tinggi, terutama literasi IPTEKS (ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika), dapat membantu masyarakat untuk memiliki pemahaman yang lebih baik tentang fakta, mengembangkan kemampuan kritis, dan mengambil keputusan yang lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.
Retno Wulandari BI-NS-0214
Saya setuju dengan pendapat penulis teks editorial tersebut bahwa rendahnya literasi di kalangan masyarakat merupakan salah satu faktor yang menyebabkan munculnya kasus-kasus kekerasan dan penyimpangan seksual, seperti yang dialami oleh Sumanto.
Literasi tidak hanya berarti kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan berpikir kritis dan memahami informasi. Ketika masyarakat memiliki literasi yang tinggi, mereka akan lebih mampu memahami informasi yang mereka terima dan membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang salah. Dengan demikian, mereka akan lebih sulit untuk menjadi korban penipuan atau manipulasi.
Nama : Vianka Rahma Febrianti
NIM : 23016052
SIMAK-NS-0118
Saya sendiri juga setuju dengan pendapat bapak (penulis) tentang rendahnya literasi di kalangan masyarakat.
Ilmu dukun tidak seharusnya dikembangkan, selain termasuk hal yang diluar nalar, dukun juga sangat dilarang dalam agama Islam.
Untuk memahami baik buruknya perdukunan haruslah banyak banyak membaca, selain menambah wawasan, dengan membaca kita bisa ikut serta menambahkan jumlah literasi di negara ini.
Nama : Rizky Amanda
NIM : 23134011
WAG : BI-NS-0207
Saya setuju dengan bapak bahwa maraknya praktik perdukunan di Indonesia disebabkan oleh rendahnya literasi masyarakat. Sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan literasi masyarakat seperti penanaman karakter dan nilai kepada anak sejak dini dari keluarga, peningkatan taraf pendidikan masyarakat, khususnya masyarakat terpencil dan pedalaman, penegakan hukum terhadap pelaku praktik perdukunan, dan yang terpenting peningkatan keimanan seseorang kepada Allah SWT agar terhindar perbuatan syirik serta peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak terpengaruh oleh hal-hal seperti itu.
Candra Oftriyana ; NIM 23016005 ; NU 01 ; SIMAK-NS-0118
Saya sangat setuju dengan Bapak, terhadap kebiasaan masyarakat yang begitu fanatik dengan ilmu perdukunan. Semestinya, dengan akal sehat pun kita bisa menganalisis bahwa ilmu-ilmu yang dimaksud itu tidak benar adanya.
Namun inilah kebiasaan yang diturunkan hingga zaman sekarang, keyakinan masyarakat yang terlalu besar terhadap hal terlihat bahkan tidak benar, tanpa mencari tahu kenyataan yang sebenarnya. Dari literasi kita bisa mengetahui hal-hal fakta yang dapat kita terapkan didalam kehidupan sehari-hari.
Karen Pratama 23133006 BI-NS0214
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak bahwa ilmu kebal itu hanya tipuan semata .Ilmu kebal atau perdukunan saat ini masih banyak di temukan terutama di perkampungan atau perdesaan.
Saya juga sependapat dengan bapak, karena banyak sekali perdukunan baik di daerah perkampungan ataupun orang kota yang datang ke kampung untuk meminta bantuan ilmunya itu semua karena kurang nya Literasi dan Pemahaman Iptek
Sri Jumi Warnis, SIMAK-NS-0118
Menyigi Sosok Sumanto dan Rendahnya Literasi di Kalangan Masyarakat. Saya setuju dengan pendapat bapak, dilihat dari teks di atas bahwa ilmu perdukunan atau ilmu kebal tidak bisa dipercaya kebenarannya, di dalam Islam itu dinamakan perbuatan syirik. Apalagi di zaman kita ini banyak perdukunan sehingga orang banyak percaya terhadap hal-hal tersebut. Masyarakat banyak yang tidak tahu karena minimnya literasi. Itu semua balik kepada diri sendiri. Oleh karena itu, kita memanfaatkan IPTEK serta sering literasi dan mencari tahu bahwa ini baik atau tidaknya dilakukan.
Sekian, terima kasih.
Nama : Sri Urmila Ramadhini
Nim : 23016113
GWA : SIMAK-NS-0012
Mengenai sosok Sumanto yang terlalu mempercayai dengan adanya ilmu kebal, saya setuju dengan pendapat bapak. Bahwa ilmu perdukunan atau ilmu kebal itu tidak dapat dipercaya dan hal ini merupakan perbuatan musyrik. Oleh karena itu peran dalam lingkungan keluarga sangat penting untuk memberikan pendidikan sejak dini dan mengajarkan nilai-nilai moral dan budaya hingga membedakan hal yang baik maupun buruk. Dalam meningkatkan literasi IPTEKS harus di mulai dari lingkungan keluarga.
Maisarahtul Ispar
Nim 23129334
Seksi BI-NS-0214
No Urut 19
Saya setuju dengan pendapat bapak, bahwa masih ada sebagian daerah yang masih percaya dengan perdukunan tentang ilmu kebal. Padahal dalam agama Islam kita dilarang untuk percaya terhadap dukun karena termasuk musyrik dan menduakan Allah SWT
Jadi untuk mengatasi hal hal tersebut kita harus lebih memperkuat iman, supaya tidak mudah terpedaya dengan hal yang sangat dibenci oleh Allah SWT.
Ceritanya sangat menginspirasi, ilmu kebal atau juga sering disebut perdukunan ini sudah ada zaman dulu nya sampai sekarang pun masih ada, dan juga di dalam Islam mempelajari ilmu kebal itu diperbolehkan dengan tujuan dan cara yang baik, jika bersekutu dengan setan itu merupakan perbuatan syirik.
Adinda Humayra putri
BI-NS-0208
Berdasarkan teks editorial diatas,saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai masih banyaknya masyarakat yang masih minim akan pengetahuan mengenai iptek atau pun literasi nya,tentu semua ini didasarkan pada lingkungan dari unit terkecil yaitu keluarga, Keluarga merupakan pendidikan yang pertama bagi kita,bagaimana kondisi keluarga akan mempengaruhi kondisi seseorang kedepan nya.
Mohon maaf apabila ada kesalahan katak pak🙏🏻
Sekian terimakasih pak 🙏🏻
Di sekitar daerah saya yang masih erat dengan ilmu perdukunan teks ini sangat menampar pihak-pihak yang bersangkutan. Bagi saya sendiri ilmu itu nyata namun namun tak seharusnya dijadikan sebagai kekebalan atau keutamaan di dalam diri
Saya sangat setuju dengan opini tersebut karna di zaman sekarang ini yang semakin maju ilmu teknologi dan informasi sangat penting di zaman yang sekarang ini dengan teknologi tersebut kita bisa melakukan aktivasi seperti pekerjaan ataupun memasarkan produk dengan mudah karna kita bisa melakukan perkerjaan tersebut di rumah saja melalu teknologi tersebut
Berliana yasri
BI NS 0214
Saya sangat setuju dengan teks yang bapak buat, masyarakat indonesia masih kurang dengan yang namanya literasi, masih ada sebagian masyarakat yang percaya dengan ilmu-ilmu dukun dan ilmu kebal, padahal jelas perbuatan seperti itu termasuk perbuatan musyrik dan syirik.
Saya sangat setuju dengan opini tersebut karna di zaman sekarang ini yang semakin maju ilmu teknologi dan informasi sangat penting di zaman yang sekarang ini dengan teknologi tersebut kita bisa melakukan aktivasi seperti pekerjaan ataupun memasarkan produk dengan mudah karna kita bisa melakukan perkerjaan tersebut di rumah saja melalu teknologi tersebut
Masih maraknya pemahaman tentang ilmu kebal dan perdukunan di kalangan masyarakat Indonesia menandakan rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia, padahal hal-hal semacam itu tidak terbukti kebenarannya, tetapi Ilmu kebal praktik perdukunan masih berkembang dan dipercayai dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Untuk itu kita harus meningkatkan literasi IPTEKS dan bisa dimulai dari lingkungan keluarga.
Aurell Ramadhani-23233033-BI-NS-0214
Memang segala sesuatu belajar dari keluarga. Orang tua memiliki peran penting terhadap anak mereka. Orang tua yang percaya dukun maka anak mereka pun akan percaya kepada dukun. Dan itu adalah perbuatan yang salah. Mempercayai dukun berarti telah menyekutukan Allah, itu merupakan syirik. Literasi juga harus ditingkatkan, orang tua harus memberikan bacaan dan ilmu yang benar kepada anak mereka. Oleh karena itu perlunya peran orang tua sebagai contoh yang benar.
Ya, bahkan yang lebih mengherankannya, di era zaman sudah canggih seperti sekarang saja, masi banyak masyarakat yang percaya dengan ilmu perdukunan. Contohnya masih banyak masyarakat yang takut berobat ke dokter, dan memilih berobat ke dukun. Dan setelah diselidiki, masyarakat kalangan rendah lah yang masih percaya dengan praktik perdukunan.
Dengan adanya berita tentang kanibalisme yang di lakukan oleh Sumanto untuk mendapatkan ilmu kebal menandakan bahwa di Indonesia masih banyak yang mempercayai ilmu mistis dan rendahnya literasi. Menurut logika ilmu kebal tidak mungkin ada, jika ada pasti tidak ada yang merasakan sakit dan penjajahan tidak mungkin terjadi. Dan di dalam islam juga di jelaskan bahwa ilmu kebal dan perdukunan tidak ada dan tidak boleh dipercayai karena itu salah satu sifat syirik. Oleh karena itu peran keluarga penting dalam hal ini , karena keluarga merupakan tempat pertama anak mendapatkan pendidikan. Orang tua harus menanamkan ilmu agama sejak dini kepada anaknya dan membiasakan literasi sejak dini.
Nama:Ade Silfia Utami
Nim:23016054
No urut:12
SIMAK -NS-0012
Saya juga setuju dengan Bapak.
Menurut saya, perdukunan itu tidak benar.
Faktanya, pengetahuan ini dapat melemahkan keimanan, karena dalam Islam perdukunan adalah tindakan syirik dan memalukan.
Nama: Latifa Mulya Marza
Nim : 23129330
BI-NS-0214
Saya sangat setuju dengan pernyataan pada teks diatas bahwa keluarga memiliki peran penting dalam perkembangan literasi termasuk literasi IPTEK.
Keluarga adalah kunci mengatasi rendahnya literasi.
Kadang hanya dengan komunikasi antar keluarga membahas hal hal ringan dapat menumbuhkan tingkat literasi. Tetapi sekarang kebanyakan keluarga kadang memiliki komunikasi yang jarang. Mereka sibuk dengan diri sendiri dan tidak memiliki waktu luang untuk saling bercengkrama dan berkomunikasi membahas hal hal ringan. Oleh karena itulah kunci untuk meningkatkan literasi termasuk literasi IPTEK adalah keluarga.
Nama : Nina Noviana
Nim : 23042318
GWA : BI – NS – 0032
Saya setuju pada teks yang telah dipaparkan diatas bahwasannya maraknya kepercayaan mengenai praktik perdukunan dikarenakan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat khususnya dibidang IPTEKS. Maka dengan itu untuk menghilangkan pola pikir atau pola kepercayaan masyarakat tentang hal itu perlu dilakukan upaya meningkatkan literasi tentang perkembangan IPTEK supaya masyarakat dapat hidup maju dan tidak percaya mengenai hal hal gaib seperti itu lagi.
Nama : Syifa Sabilillah
Nim : 23042343
GWA : BI – NS 0032
Saya setuju dengan teks diatas yang membahas bagaimana rendahnya literasi berpengaruh pada kepercayaan masyarakat. Hendaknya kita meningkatkan kualitas literasi kita agar tidak tertinggal dalam pola pikir dan teknologi, dan tidak terlalu mempercayai hal-hal seperti itu lagi.
Teks ini memberikan pandangan yang mendalam tentang hubungan antara rendahnya literasi di masyarakat, khususnya terkait dengan keyakinan akan ilmu kebal dan praktik perdukunan, dengan peran penting keluarga dalam meningkatkan pemahaman akan fakta-fakta ilmiah. Penekanan pada pendidikan dalam keluarga sebagai upaya memerangi keyakinan dan praktik tersebut sangat relevan, karena keluarga memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-nilai pada generasi muda. Ini menggambarkan perlunya upaya yang berkelanjutan dalam memperbaiki literasi IPTEKS dari basis terkecil, yaitu lingkungan keluarga, untuk mengurangi dampak dari keyakinan yang kurang didasarkan pada fakta dan ilmu pengetahuan.
Nama:Tiara jayani
Nim:23016116
Gwa:GTBI-NS-0001
Saya sangat setuju dengan cerita yang bapak buat mengenai hal mistis ilmu perdukunan : kebal, yang tidak masuk logika, dapat dianggap cerita opini, dan dalam islam dapat disebut syirik dan syirik itu merupakan dosa besar, karena percaya terhadap cerita yang tidak ada kebenarannya atau menduakan yang kuasa. Karena itu agar tidak terjerumus kita perlu berhati-hati, terutama membuat lingkungan keluarga yang positif. Karena keluargalah yang pertama membentuk atau memberi contoh kepada anak.
Nama : Tiara jayani
Nim : 23016016
Gwa :GTBI-NS-2110
Jujur saja saya tertarik mebaca teks opini ini dikarenakan kata ‘Sumanto’ yang terbaca oleh saya. Saya langsung membuka halaman ini karena penasaran. Karena sejujurnya beberapa hari yang lalu baru saja saya mendengar cerita ini saat saya berkumpul dengan keluarga. Istilah sumanto ini juga baru saya ketahui baru-baru ini. Sehingga membuat saya tertarik untuk membaca teks ini. Saya sebetulnya setuju dengan opini dari penulis mengenai ilmu ilmu kebal ini, dan saya menentang kegiatan perdukunan ini. Karena menurut saya selain itu adalah perbuatan syirik, itu juga sebuah kebodohan yang tidak masuk logika. Namun disisi lain, karena masih kentalnya ilmu-ilmu seperti ini terkadang kita terhasut oleh omongan-omongan tetangga atau bahkan saudara yang masih saja mempercayai hal mistis. Walau sebenarnya saya juga meyakini adanya dunia lain. Namun bagi saya untuk melakukan hal se-tak logika itu membuat saya geleng-geleng kepala sendiri. Memang benar adanya bahwa hal-hal yang seperti ini baiknya menjadi bahan obrolan ringan dengan keluaga. karena selain berdiskusi dan memberikan pengetahuan sebenarnya, ini juga menajadi salah satu cara mempererat keharmonisan keluarga.
Maaf pak saya salah buat nama🙏
Nama : Indah Permata Sari
Nim : 23016016
Gwa :GTBI-NS-2110
Jujur saja saya tertarik mebaca teks opini ini dikarenakan kata ‘Sumanto’ yang terbaca oleh saya. Saya langsung membuka halaman ini karena penasaran. Karena sejujurnya beberapa hari yang lalu baru saja saya mendengar cerita ini saat saya berkumpul dengan keluarga. Istilah sumanto ini juga baru saya ketahui baru-baru ini. Sehingga membuat saya tertarik untuk membaca teks ini. Saya sebetulnya setuju dengan opini dari penulis mengenai ilmu ilmu kebal ini, dan saya menentang kegiatan perdukunan ini. Karena menurut saya selain itu adalah perbuatan syirik, itu juga sebuah kebodohan yang tidak masuk logika. Namun disisi lain, karena masih kentalnya ilmu-ilmu seperti ini terkadang kita terhasut oleh omongan-omongan tetangga atau bahkan saudara yang masih saja mempercayai hal mistis. Walau sebenarnya saya juga meyakini adanya dunia lain. Namun bagi saya untuk melakukan hal se-tak logika itu membuat saya geleng-geleng kepala sendiri. Memang benar adanya bahwa hal-hal yang seperti ini baiknya menjadi bahan obrolan ringan dengan keluaga. karena selain berdiskusi dan memberikan pengetahuan sebenarnya, ini juga menajadi salah satu cara mempererat keharmonisan keluarga.
Listia Aisyah PBA-NS-0060
Saya setuju dengan bapak dunia perdukunan seharusnya jangan di budayakan selain tidak sesuai agama terkadang perdukunan digunakan untuk mencelakai orang lain
Melati Sukma 22016189 PBA-NS-0060
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.Bagi saya ilmu perdukunan itu tidak benar adanya, bahkan keyakinan tersebut dapat merusak keimanan kita sebagai seorang muslim.
Saya setuju dengan pendapat bapak mengenai kisah sumanto mengenai ilmu kebal itu hanyalah opini, seperti yang telah bapak sebutkan dalam teks di atas jika ilmu kebal ada , bangsa indonesia tidak akan menderita ratusan tahun di jajah oleh bangsa belanda.
Fakta dalam teks di atas adalah indonesia di jajah oleh belanda selama satusan tahun
Elsi Faulia Rahmah 22016100 PBA-NS-0060
Saya setuju dengan pendapat bapak mengenai kisah sumanto mengenai ilmu kebal itu hanyalah opini, seperti yang telah bapak sebutkan dalam teks di atas jika ilmu kebal ada , bangsa indonesia tidak akan menderita ratusan tahun di jajah oleh bangsa belanda.
Fakta dalam teks di atas adalah indonesia di jajah oleh belanda selama satusan tahun
Nama: Fadila Amanda Meriska
Nim : 22016178
PBA-NS-0060
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut. Karena bagi saya ilmu kebal atau perdukungan sangat tidak benar adanya dan juga tidak baik untuk masyarakat. Selain bisa merusak keimanan kita sebagai seorang muslim ini juga bisa menjadi dosa besar apabila kita lakukan .
Keluarga memang memiliki peran sentral dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-nilai yang dianut oleh anggota keluarga. Sebagian orang memang masi mempercayai ilmu kebal (ilmu perdukunan) bahkan sampai sekarang.
Tri Annisa Marta PBA-NS-0060
saya setuju bagi saya ilmu kebal itu hanya opini, dan selain itu juga menimbulkan musrik dan menyebabkan kita mendapatkan dosa.
Saya setuju dengan pendapat bahwa kisah sumanto mengenai ilmu kebal itu hanyalah opini, terutama jika dilihat dari sudut pandang ilmiah. Beberapa mungkin menganggapnya sebagai fenomena yang menarik namun tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup untuk mendukung klaim tersebut. Namun, bagi sebagian orang, kisah tersebut mungkin memiliki nilai budaya atau spiritual yang penting bagi mereka.
Devani, PPG G2 Kls Rima
Saya setuju dengan pendapat Bapak bahwa budaya yang perlu dilestarikan adalah budaya literasi dan pemahaman terhadap IPTEK bukan budaya perdukunan yang kebenarannya tidak dapat dibuktikan.
Putri Ajusti Zalmi, PPG G2 Kls Rima
Keluarga merupakan tempat pertama kita untuk belajar, sehingga untuk meningkat literasi IPTEK harus dimulai dari lingkungan keluarga. Meningkatkan literasi IPTEK merupakan salah satu Upaya untuk memerangi praktik perdukunan yang masih berkembang di lingkungan Masyarakat Indonesia.
Saya setuju dengan pendapat bapak dan saya menginginkan bahwa masyarakat Indonesia dapat menguasai ilmu kebal dengan tujuan yang baik, seperti mengusir penjajah atau melindungi dirinya dari ancaman. Saya menginginkan bahwa literasi IPTEKS dan ilmu kebal dapat digunakan untuk membangun sebuah masyarakat yang lebih baik, bukan untuk membangun sebuah masyarakat yang menjadi korban kekerasan.
Memang saat ini masih ada beberapa masyarakat yang percaya dengan dukun. Mereka percaya dengan ilmu Hitam dan ilmu kekebalan. Saya juga sependapat dengan bapak kalo ada ilmu kebal kenapa Indonesia masih saja bisa dijajah oleh Belanda dan Jepang. Hingga berabad abad lamanya.
Memang saat ini masih ada beberapa masyarakat yang percaya dengan dukun. Mereka percaya dengan ilmu Hitam dan ilmu kekebalan. Kadang kala mereka memanfaatkan semua itu ke jalan yang buruk.
Nama: mochammad baqi wahyu saputra PBA-NS-0060
NIM: 23016202
Saat ini praktek-praktek ilmu kebal serta kepercayaan dukun-dukunan masih tumbuh di tengah masyarakat. maka dari itu berdasarkan teks di atas saya setuju terkait penguasaan IPTEK dapat menganggulangi kepercayaan-kepercayaan yang aneh.
Nama : Aisyah Al Maida
NIM : 23042109
BI-NS-0032
Saya sangat setuju dengan Bapak bahwa keluarga memiliki peran yang sangat penting untuk meningkatkan literasi, karena dengan banyak membaca dapat menumbuhkan pemikiran yang logis, benar sehingga dapat mengidentifikasi sendiri apa yang benar dan salah.
Saya setuju dengan pendapat yang bapak kemukakan pada teks diatas mengenai minimnya literasi dan pengetahuan dalam masyarakat, semua hal ini salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan membiasakan anak membaca dan mencari pengetahuan sejak kecil dan memiliki keluarga yang baik yang dapat membimbing mengenai hal-hal yang benar pula, kondisi keluarga dapat mempengaruhi seseorang pada kedepannya sebab keluarga berperan besar dalam mendidik dikarenakan keluarga merupakan lingkungan pertama bagi seseorang.
Einer davon bietet beispielsweise die fünf Kryptowährungen ab, die die größte Marktkapitalisierung aufweisen. Diese werden über
eine Börse gehandelt und bilden die Wertentwicklung ab.
Sie können Ihren Laptop oder Ihr Telefon, auf dem Ihr
Wallet installiert war, verlieren. Andererseits steht inzwischen mit BISON eine Kaufmöglichkeit “Made in Germany” zu Verfügung, die “powered by” Börse Stuttgart ist.
Kisah Sumanto harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus berusaha meningkatkan literasi dan kemajuan bangsa Indonesia. Secara keseluruhan, bacaan ini sangat menarik dan bermanfaat untuk meningkatkan kesdaran masyarakat tentang pentingnya literasi IPTEKS dan bahaya perdukunan.
Nama: Suci Indah lestari
Nim: 23016048
GWA: GTBI-NS-2110
Cerita tentang Sumanto dan kepercayaan akan ilmu kebalnya menyoroti pentingnya literasi IPTEKS di masyarakat. Meskipun keyakinan ini masih ada, terutama dalam praktik perdukunan, realitas sejarah menunjukkan bahwa fakta seperti penjajahan tidak bisa diatasi dengan ilmu kebal semata. Oleh karena itu, pendidikan keluarga menjadi kunci utama dalam memerangi keyakinan dan praktik perdukunan, serta meningkatkan literasi IPTEKS di masyarakat.
Sangat bagus, terdapat banyak informasi dalam satu rangkap penjelasannya, susunan teks yang mudah dipahami dan tidak berbelit-belit dalam cara pengembangannya🙏
Nama: Zahwa Asysyifa
Nim: 23016130
GWA: GTBI-NS-2110
Cerita tentang Sumanto, seorang kanibal yang memakan mayat, menunjukkan rendahnya tingkat literasi masyarakat Indonesia. Praktik perdukunan yang masih marak di kalangan masyarakat menandakan bahwa masyarakat masih belum memahami ilmu kebal yang diberikan oleh “guru” yang misterius. Hal ini memperlihatkan bahwa bangsa Indonesia masih belum mampu menguasai ilmu kebal yang seharusnya dapat membantu mengusir penjajah.
Saya setuju bahwa masyarakat Indonesia harus menguasai ilmu kebal dengan niat baik, seperti melindungi diri dari ancaman, bukan untuk kekerasan. Ilmu kebal dan literasi IPTEKS harus digunakan untuk membangun masyarakat yang lebih baik.
Nama : Tiara Amanta Wisesa
NIM : 23016189
GWA : GTBI-NS-2110
Saya sangat setuju dengan tulisan bapak, bahwa keyakinan adanya ilmu kebal masih marak di kalangan masyarakat indonesia oleh karena itu, upaya memerangi keyakinan dan praktik perdukunan, serta meningkatkan literasi IPTEKS, harus dimulai dari lingkungan keluarga.
Nama:Mutiara Ramadhani
Nim: 24035024
Prodi: Pendidikan Kimia
BI-NS-0532-11
Saya setuju dengan tulisan ini, masih banyak orang Indonesia yang meyakini ilmu kebal, yang menggambarkan rendahnya literasi masyarakat negara ini.
Saya sebagai generasi penerus bangsa bersemangat membangun Indonesia melek literasi!
Nama:Mutiara Ramadhani
Nim: 24035024
Prodi: Pendidikan Kimia
BI-NS-0532-11
Saya setuju dengan tulisan ini, masih banyak orang Indonesia yang meyakini ilmu kebal, sebagaimana masih banyaknya masyarakat di daerah asal saya yang masih merasa takut akan guna guna dukun, padahal mereka sendiri masih melakukan sholat dan puasa.
Saya sebagai generasi penerus bangsa bersemangat membangun Indonesia melek literasi!
Nama : Wirda widayani
Nim : 24046031
WAG :BI.-NS 0530
NUA : 48
Ya saya setuju menurut bapak dalam teks cerita diatas, dizam sekarang masih banyak masyarakat yang mengikuti atau melakukan perdukunan. Sebagai mana di sampaikan pada cerita di atas Perdukunan itu biasnya digunakan untuk kekebalan tubuh, yangmana kekebalan tersebut di gunakan untuk hal-hal yang negatif, dan Dita ketahui bahwa dalam agama Islam melakukan perdukunan itu adalah perbuatan musyrik.
Terjadinya halntersebut salah satunya kurangnya bimbingan yang religius/agama dan literasi IPTEKS, salah satu car untuk memerangi atau menghindari hal tersebut melalui keluarga, karna keluarga merupakan hal yang sentral, penting dalam mengembangkan atau meningkatkan literasi IPTEKS dan nilai keagamaan /religius dalam keluarga terutama untuk kalangan anak muda.
minimnya literasi dan pengetahuan masyarakat membuat mereka adanya keyakinan ilmu kebal
Dari kasus ini dapat disimpulkan bahwa sebuah tindakan seseorang selalu memiliki alasan yang jelas dibaliknya. Seperti Sumanto yang memangsa mayat karena ingin ilmu kebal. Bukan berarti bahwa dia sepenuhnya adalah seorang kenibal. Selain itu, literasi IPTEK juga harus ditingkatkan mulai dari masyarakat inti yaitu keluarga.
Nama: Gusti Mutia Dela
Nim :24035013
Prodi: pendidikan kimia
BI-NS-22-0531
Dari tulisan diatas lingkungan keluarga sangat mempengaruhi karakter dan pemahaman generasi selanjutnya jika keluarga tidak mempercayai ilmu kebal yang mengarahkan anaknya kepada pemahaman yang bersifat agama dan pentingnya literasi maka orang orang tidak akan mempercayai namanya ilmu kebal atau dunia perdukunan lagi.
Saskia irmelia BI-0531,NUA 43
Prodi ppkn
Anisa Khairunisa BI-0531,NUA-35
Prodi Pendidikan Sejarah
Nama : Dina Afrinisa
Nim : 24029084
BI-NS-0530
Saya sangat setuju atas pendapat bapak terhadap teks cerita tersebut.Sama – sama kita ketahui bahwasanya masih banyak ilmu kebal dan perdukunan yang dilakukan seseorang saat ini.Melakukan ilmu kebal atau perdukunan dapat menimbulkan resiko bagi individu dan masyararakat.Memang keluarga adalah kunci utama dalam pembentukan karakter seseorang.Melakukan literasi IPTEP melalui lingkungan keluarga
Saya setuju bahwa ilmu perdukunan dilarang dalam agama Islam karena dianggap syirik, yang merupakan dosa besar. Didikan keluarga sangat berpengaruh, karena anak pertama kali mengenal agama dari keluarganya. Pendidikan agama dan perilaku yang baik dari orang tua penting untuk menjaga anak agar terhindar dari hal-hal yang bertentangan dengan ajaran agama.
Fakhriy Yendri
BI-NS-0532
NUA-39
Menurut saya,rendahnya literasi manusia dapat kita liat pada kejadian sumanto yang maykini dirinya kebal,dan dapat juga dinamakan syirik,selain itu contoh lain dari rendahnya literasi orang indonesia adalah tentang dukun,jika ada dukun maka ada seorang gembel yang bisa menikahi seorang raja,tapi kenyataannya nggak ada,jadi orang Indonesia terlalu percaya dengan kata orang dari pada diri mereka sendiri,mereka kurang literasi dalam mendalami ilmu yang mereka miliki
Nama: Septiyan Fadilah Akbar
Nim: 24136133
BI-NS-0970
Kesimpulan: Masih maraknya praktik perdukunan di kalangan masyarakat Indonesia menandakan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat. Dalam hal ini, literasi IPTEKS. Jika memang manusia Indonesia mampu menguasai ilmu kebal, patut dipertanyakan mengapa bangsa Indonesia bisa mencapai ratusan tahun karena praktik kolonialisme atau penjajahan, khususnya penjajahan Belanda? tidak seharusnya denganilmu kebalbangsa Indonesia tersebut dapat dengan mudah mengusir penjajah? Ilmu kebal adalah sebuah opini, sementara ratusan tahun hidup dalam masa penjajahan adalah fakta. Seharusnya, dalamkehidupan zaman sekarang, seseorang lebih memercayai atau mempercayai fakta dibandingkan dengan opini dalam mempraktikkan kehidupan keseharian.
Sosok Sumanto yang dikenal karena tindakannya yang mencengangkan, serta bagaimana fenomena ini mencerminkan rendahnya literasi di masyarakat. Sumanto, yang terlibat dalam praktik kanibalisme, menciptakan kegaduhan dan menjadi simbol dari bagaimana kurangnya pendidikan dan informasi dapat menyebabkan perilaku menyimpang. Hal ini menunjukkan bahwa ketidakpahaman masyarakat terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan etika dapat menimbulkan tindakan yang merugikan baik bagi individu maupun masyarakat luas. Pentingnya peningkatan literasi sebagai langkah preventif untuk mencegah tindakan serupa di masa depan. Rendahnya tingkat literasi mengakibatkan kurangnya kemampuan masyarakat untuk berpikir kritis dan memahami dampak dari tindakan mereka. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pendidikan dan penyebaran informasi yang akurat sangat diperlukan untuk membangun masyarakat yang lebih sadar dan bertanggung jawab, serta untuk mencegah terulangnya perilaku menyimpang seperti yang dilakukan oleh Sumanto.
Dalam pandangan agama Islam kita dilarang percaya kepada hal-hal seperti itu.Dikaitkan logika,jika ilmu kebal itu ada semua manusia tidak akan pernah merasakan sakit ataupun terluka,jadi itu sudah sangat salah bila dipercayai.
Karena itu kita harus menjauhi hal tersebut karena azab Allah sangatlah pedih
saya setuju dengan teks ini yang menekankan bahwa pendidikan dalam keluarga menjadi kunci dalam memerangi praktik perdukunan. Dengan membangun literasi sains dan teknologi (IPTEKS) sejak dini dalam keluarga, kepercayaan terhadap hal-hal irasional seperti ilmu kebal dapat ditekan.
Nama: Rista Ningsih
Nim:24042227
BI-NS-0532 NUA 27
Saya setuju dengan teks di atas dengan maraknya praktik perdukunan dikalangan masyarakat indonesia menandakan masih rendahnya tingkat literasi masyarakat. Dan keluarga bertangggungjawab atas penumbuhkembangan literasi, termasuk literasi IPTEKS. Keluarga memiliki peran sentral dalam membentuk pandangan dunia dan nilai-nilai yang dianut oleh anggota keluarga, terutama generasi muda. Oleh karena itu, upaya memerangi keyakinan dan praktik perdukunan, serta meningkatkan literasi IPTEKS, harus dimulai dari lingkungan keluarga. Kalau kita percaya dengan perdukunan sama hal dengan kita syirik atau menyekutukan Allah Swt.
Nama : Giana Zahara Farca
Nim : 24018021
BI-NS-0970 NUA-02
miris sekali praktik ilmu hitam tetap masih ada dan dijalankan oleh beberapa masyarakat kita di abad ke-21 yang ditandai sebagai abad keterbukaan. Mereka tetap percaya bahwa praktik tersebut dapat memberikan keuntungan. Praktik ilmu hitam yang dilakukan tidak hanya menunjukkan rendahnya literasi mereka tetapi juga keimanan. Kepercayaan yang syirik seperti ini harus dibasmi dalam masyarakat, sehingga tidak adanya masyarakat yang teperangkat dalam tindakkan bodoh yang akan merugikan banyak pihak. Dengan adanya tindakkan tegas dari orang tua, masyarakat, sekolah dan pemerintah dapat menyelamatkan generasi yang ada maupun generasi dimasa depan. Khususnya untuk peran orang tua dalam menghentikan praktik ini, dengan memberikan pendidikan dan pemahaman bahwasannya praktik ilmu hitam adalah tindakan yang sia-sia.
Fefinta dwi erianti
Nim:24042366
BI-NS-0970 NUA 22
Saya sangat setuju dengan teks diatas bahwasanya masih banyak sekali orang yang masih percaya kepada perdukunan dan ilmu-ilmu gaib hal itu disebabkan karena kurangnya literasi bagi masyarakat. Hal seperti ini harus cepat-cepat diluruskan agar tidak ada masyarakat yang terjebak dihal-hal kurang baik seperti ini.
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak, karena minimnya literasi menyebabkan banyak orang masih percaya pada perdukunan,ilmu kebal dan hal mistis lainnya,dengan mengabaikan cara mengabaikan fakta yang sudah jelas adanya, maka peningkatan literasi sangat dibutuhkan untuk mencegah hal tersebut lebih berkembang di kalangan masyarakat luas,maka dari itu peningkatan dasar dari literasi bisa dimulai dari keluarga dan lingkungan sekitar terlebih dahulu.
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak, karena minimnya literasi menyebabkan banyak orang masih percaya pada perdukunan, ilmu kebal dan hal mistis lainnya, dengan cara mengabaikan fakta yang sudah jelas ada,maka peningkatan literasi sangat dibutuhkan untuk mencegah hal tersebut lebih berkembang di kalangan masyarakat, maka dari itu peningkatan literasi bisa dimulai dari keluarga yang merupakan dasar dari pendidikan anak.
Nama : Diva
Nim : 24052110
Prodi : PPKn
BI-NS-0532 NUA 33
Saya sangat setuju dengan tulisan bapak karena sampai saat ini masih banyak sekali masyarakat yang percaya terhadap ilmu kebal atau perdukunan. Padahal perdukunan atau yang sering dikenal dengan istilah dukun adalah hal yang dilarang dalam ajaran agama Islam karena itu salah satu perbuatan syirik. Dan untuk memerangi keyakinan dan praktik perdukunan di Indonesia hendaknya diawali dari pendidikan dalam keluarga. Orang tua hendaknya mengikis habis keyakinan tentang adanya ilmu kebal dan berbagai praktik perdukunan melalui komunikasi dan interaksi dalam keluarga. Untuk itu salah satu upaya untuk mencegah dan memerangi keyakinan dan praktik perdukunan serta meningkatkan interaksi teks harus dimulai dari lingkungan terdekat yaitu lingkungan keluarga.
Masyarakat Indonesia, termasuk sosok Sumanto,
mencerminkan fenomena kepercayaan terhadap dukun yang tinggi, sering kali melebihi kepercayaan pada
fakta ilmiah. Rendahnya literasi dan pemahaman agama berkontribusi pada fenomena ini, di mana banyak individu, meski berpendidikan, tetap mencari solusi dari dukun untuk masalah kesehatan atau ekonomi. Keberadaan dukun sering dianggap lebih andal daripada dokter, yang menciptakan legitimasi berbahaya. Rendahnya tingkat literasi masyarakat menyebabkan mereka cenderung percaya pada mitos dan praktik perdukunan. Salah satunya adalah kasus Sumanto yang mencoba mendapatkan “ilmu kebal”. Hal ini mengindikasikan bahwa tanpa pemahaman yang baik tentang fakta dan informasi, masyarakat dapat terjerumus dalam kepercayaan yang salah, yang dapat menyebabkan tindakan kriminal. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat tentang bahaya kepercayaan buta terhadap praktik perdukunan.
Nama : Muhammad Rizki Ali
Nim : 24136127
Prodi : Geografi ( NK )
BI-NS 0970 NUA 48
Saya sangat setuju dengar tulisan karya bapak,.karena pada zaman sekarang/ pun zaman dahulu banyak masyarakat yang percaya kepada dukun/ ilmu hitam contoh nya kayak orang sakit, bukanya dibawak ke dokter melainkan ke dukun, contoh nya lagi seperti peusigihan yang pengenorang cepat kaya,, padahal didalam islam dukun/ ilmu hitam yang berhubungan dengan syaitan itu gk boleh,haram , oleh karena itu pentinh untuk meningkatkan literasi dan kesadaran masyarakat tentang bahaya kepercayaan buta terhadap praktik perdukunan.
Nama: Silvia
NIM:24042234
Sesi:BI-NS-0532
No :31
Saya setuju dengan tulisan karya bapak.Dimana Teks di atas mengangkat fenomena sosial di Indonesia yang berkaitan dengan kepercayaan akan ilmu kebal dan praktik perdukunan, serta kasus kanibalisme Sumanto sebagai salah satu contoh ekstrem dari dampak keyakinan tersebut. Dimana maraknya kepercayaan pada ilmu kebal dan perdukunan dengan rendahnya tingkat literasi, khususnya literasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS), di masyarakat. Untuk itu peran keluarga sebagai institusi inti dalam pembentukan literasi dan pandangan dunia sangat diperlukan . Pendidikan awal mengenai kepercayaan dan takhayul, termasuk ilmu kebal dan perdukunan, harus dimulai dari keluarga. Diharapkan Keluarga dapat menjadi tempat di mana anak-anak diajarkan untuk memercayai fakta ilmiah dan logika, bukan hal-hal yang irasional dan tidak terbukti.
Nama: najla rihadatul aysa
Nim:24018035
BS-INDO 970
NU 04
ya saya setuju akan tulisan dan pernyataan bapak, yang dimana minimnya literasi dalam membaca di Indonesia. Dan banyakbya masyarakat Indonesia yang masih menggunakanakan ilmu kebal atau perdukunan yang dimana masyarakat Indonesia minim akan ilmu pendidikan dan teknologi tentunya. Akan tetapi kita memiliki agama dan kepercayaan masing masing yang dimana hal hal seperti perdukunan itu mengandung hal mistis dan akan menjadi dampak yang negatif oleh karna itu peran keluarga sangat penting dalam mendidik terutama akan hal agama dan apa yang dilarang. Dan mengapa dalam masa penjajahan Belanda kita tidak menggunakan ilmu kebal saja kemungkinan faktor ilmu agama yang dimiliki orang orang terdahulu sangat lh kuat hingga dan tidak menggunakan ilmu kebal yang bersangkutan dengan hal hal negatif
Nama : Nisrina Zalia Asyifa
BI-NS 032
NUA 07
NIM : 24030016
Saya setuju terhadap pernyataan bapak bahwa bangsa Indonesia masih memiliki tingkat literasi yang rendah. Terlebih lagi masih banyak masyarakat Indonesia yang mempercayai praktik perdukunan, ilmu ghaib dan lain sebagainya. Padahal jelas ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang, tapi pemikir mereka masih sangat terbelakang dan primitif.
Saya rasa kita semua pasti mengenal dunia spiritual dan dan supranatural seperti itu, tetapi kita hanya perlu mengetahui kulit luar nya saja, bukan untuk memperdalami apalagi sampai melakukan hal lain yang merugikan diri sendiri dan banyak orang
Saya sangat miris saat membaca artikel ini. Kondisi literasi di Indonesia sangat minim. Semoga kedepannya, literasi semakin meningkat dan semakin banyak warga yang sadar akan suatu fakta yang logis dibandingkan dengan opini, mitos, dan kepercayaan yang tidak benar adanya
Nama : Nisrina Zalia Asyifa
BI-NS 032
NUA 07
NIM : 24030016
Saya setuju terhadap pernyataan bapak bahwa bangsa Indonesia masih memiliki tingkat literasi yang rendah. Terlebih lagi masih banyak masyarakat Indonesia yang mempercayai praktik perdukunan, ilmu ghaib dan lain sebagainya. Padahal jelas ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang, tapi pemikir mereka masih sangat terbelakang dan primitif.
Saya rasa kita semua pasti mengenal dunia spiritual dan dan supranatural seperti itu, tetapi kita hanya perlu mengetahui kulit luar nya saja, bukan untuk memperdalami apalagi sampai melakukan hal lain yang merugikan diri sendiri dan banyak orang
Saya sangat miris saat membaca artikel ini. Kondisi literasi di Indonesia sangat minim. Semoga kedepannya, literasi semakin meningkat dan semakin banyak warga yang sadar akan suatu fakta yang logis dibandingkan dengan opini, mitos, dan kepercayaan yang tidak benar adanya
Nama: najla rihadatul aysa
Nim:24018035
BS-INDO 970
NU 04
ya saya setuju akan tulisan dan pernyataan bapak, yang dimana minimnya literasi dalam membaca di Indonesia. Dan banyakbya masyarakat Indonesia yang masih menggunakanakan ilmu kebal atau perdukunan yang dimana masyarakat Indonesia minim akan ilmu pendidikan dan teknologi tentunya. Akan tetapi kita memiliki agama dan kepercayaan masing masing yang dimana hal hal seperti perdukunan itu mengandung hal mistis dan akan menjadi dampak yang negatif oleh karna itu peran keluarga sangat penting dalam mendidik terutama akan hal agama dan apa yang dilarang. Dan mengapa dalam masa penjajahan Belanda kita tidak menggunakan ilmu kebal saja kemungkinan faktor ilmu agama yang dimiliki orang orang terdahulu sangat lh kuat hingga dan tidak menggunakan ilmu kebal yang bersangkutan dengan hal hal negatif
Nama:Siti nur aysah
Nim:24052136
No absen:34
BI-NS-0532
Nama:Siti nur aysah
Nim:24052136
No absen:34
BI-NS-0532
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak mengenai hal tersebut.Masyarakat Indonesia lebih banyak percaya opini daripada fakta atau kenyataan. Hal ini yang membuat masyarakat Indonesia minim literasi IPTEKS. Orang Indonesia banyak lebih percaya mitos,bahkan keyakinan tersebut dapat merusak keimanan kita sebagai orang muslim.orang-orang yang mempercayai hal-hal mistis seperti perdukunan tersebut,dapat dianggap telah melakukan syirik,karna memiliki keyakinan lainnya selain kepada Allah SWT.
Menurut saya perdukunan di Indonesia ini memang masih sangat banyak ditemui pada daerah-daerah yang masih tertinggal. Mereka masih mempercayai dukun atau ilmu kebal yang sangat tidak bisa dicerna menggunakan akal. Kita seharusnya menghindari hal hal tersebut karna itu bisa menjadi bumerang Bagi kita sendiri. Ilmu entah dari mana datang kita percayai itu tidak boleh harusnya ada uji kebenaran dari ilmu tersebut . Maka peran keluarga disini memberi tahu anak mereka bahwa ilmu terebut tidak betul dan tidak boleh diikuti. Harus banyak literasi karna nanti akan terjerumus apabila pertahanan kita tidak kuat. Anak anak mereka tidak tau maka orang tua wajib memberi ilmu pengetahuan ini kepada anak mereka terkait ilmu yang tidak jelas itu supaya anak mereka tidak menjadi seperti tokoh dalam cerita ini.
Putri Nazari Salsabila 24030018
NUA 9 BI-NS-0532
Saya sangat setuju dengan teks dia tersebut, karena menurut saya banyak sekali masyarakat yang percaya terhadap ilmu perdukunan. Padahal di dalam agama islam itu termasuk kedalam kemusyrikan, dan sama saja kita menduakan Allah SWT.
Jadi menurut saya untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman dan pendidikan karakter kita, karena semakin tinggi ilmu dan pendidikan seseorang maka semakin bijak jugalah dia berpikir, dan tidak akan mudah percaya dengan hal-hal seperti itu (Ilmu perdukunan). Kita sebagai umat beragama islam harus meningkatkan iman kita kepada Allah SWT. Jangan sekali-kali menduakan Allah SWT.
Nama : Indah Pratiwi
NIM : 24370075
BI-NS-0532 NUA 48
Saya sangat setuju dengan teks yang bapak tulis, bahwa walaupun banyak orang-orang yang mempercayai tentang adanya ilmu kebal atau ilmu perdukunan, namun ilmu kebal merupakan suatu hal yang syirik yang dilarang dalam agama. Sebaiknya kita harus lebih meningkatkan ilmu pengetahuan dengan memperbanyak literasi serta meningkatkan keimanan agar kita bisa menentukan suatu hal-hal yang benar patut harus dipercayai dan terhindar dari hal-hal yang tak baik apalagi menyekutukan Allah. Dan juga perlunya peran dari keluarga untuk pertumbuhan anaknya agar terhindar dari hal-hal yang tidak baik dan selalu percaya kepada Tuhan yang maha esa.
Saya sangat setuju sekali dengan tulisan bapak, karena menurut saya banyak sekali masayarakat percaya terhadap ilmu kenal atau perdukunan ini. Padahal di dalam agama islam itu termasuk ke dlm kemusyrikan, sama saja kita menduakan Allah SWT.
Jadi menurut saya untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman dan pendidikan karakter kita, karena semakin tinggi ilmu dan pendidikan seseorang maka semakin bijak jugalah dia berpikir, dan tidak mudah percaya tentang hal- hal kemusryrikan. Kita sebagai umat beragama harus meningkatkan iman kita kepada Allah SWT. Jangan sekali-kali menduakan Allah SWT.
Nama : Risma Rianty
NIM : 24036103
BI-NS-0532-NUA16
Saya sangat setuju sekali dengan isi dari teks yanng bapak tulis ini,namun masihi banyak ditemukan daalam masyarakat indpnesia terutama orang tua kelahiraan tahun 1990an masih ada yanng meyakini ilmu perdukunan bahkan menyuruh anaknya untuk mempercayai hal itu juga.Dan pola pikir itu susah sekali untuk dirubah bahkan tidak bisa,dan mungkin kita sebagai generasi penerus lebih bisa memilih dan memilah hal yang sepatutnya dapat dipercayai dan tidak dipercaayai .Dan semoga tidak ada lagi kasus yang seperti kasus sumanto ini di masa yang akan datang nanti.
Nama:Damara azcha zafarani
Nim:24042361
BI-NS-0970
NU:18
Saya sangat setuju dengan teks yang bapak tulis
Karna di zaman saat ini hanya orang orang yang tertinggal lah yang masih percaya dengan adanya perdukunan itu.
Kita sebagai umat Muslim juga tidak boleh mempercayai itu karna itu adalah syirik,dan Allah SWT sangat membenci itu.
Maka menurut saya dalam hal ini lingkungan keluarga terutama orang tua sangat harus memberikan edukasi dan pelajaran kepada anak anak bahwa syirik adalah hal yang salah dan seharusnya di hindari,agar generasi seterusnya dapat menjadi generasi yang bijak dalam berfikir dan bertindak.
Nama : Musthafina el Khaira
NIM : 24011132
BI-NS-0530
NU : 02
Saya sangat setuju dengan tulisan bapak, karena masih banyak masyarakat yang percaya dengan ilmu perdukunan. Padahal di dalam agama Islam hal tersebut termasuk kedalam kemusyrikkan terhadap Allah SWT. Untuk menghadapinya kita harus memperkuat iman, peran orang tua juga dibutuhkan untuk mengarahkan anaknya agar tidak mengikuti hal-hal seperti perdukunan, dan meningkatkan pendidikan dengan begitu cara berpikir akan berkembang dan tidak mudah percaya dengan hal-hal tersebut.
Nama: Gita Olivia Wulandari
Nim: 24042188
BI-NS-0532- NUA 22
Saya setuju dengan teks yang bapak tulis, karena di indonesia sendiri masih banyak warga yang percaya dengan ilmu perdukunan, namun kita sebagai umat muslim tidak seharusnya mempercayai hal tersebut. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri untuk menghilangkan kepercayaan terhadap ilmu perdukunan, lalu suatu saat nanti kita mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa ilmu perdukunan itu tidak benar adanya, dan kita tidak boleh mempercayai hal tersebut.
Nama: Naila Zalfa
NIM: 24035093
NUA 42/BI-NS-0530
Saya juga setuju dengan apa yang telah bapak sampaikan dalam tekas bapak, dan tanggapan dari teman-teman, bahwasannya ilmu perdukunan adalah bentuk kegiatan yang sangat dilarang dalam ajaran agama Islam karena percaya kepada selain Allah SWT yang disebut dengan syirik, syirik adalah perbuatan dosa besar.
Jadi menurut saya untuk menghadapi ini semua perlu ditambah iman dan pendidikan karakter kita, karena semakin tinggi ilmu dan pendidikan seseorang maka semakin bijak jugalah dia berpikir, dan tidak mudah percaya tentang hal- hal kemusryrikan. Kita sebagai umat beragama harus meningkatkan iman kita kepada Allah SWT. Jangan sekali-kali menduakan Allah SWT.
Saya sangat setuju dengan tulisan bapak. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang masih percaya terhadap dukun atau pun ilmu hitam. Padahal dalam agama hal ini sangatlah dilarang. Percaya terhadap dukun atau pun ilmu hitam termasuk perbuatan syirik, karena telah percaya kepada selain Allah SWT. Selain itu, pada zaman sekarang, zaman yang penuh dengan teknologi dan mudahnya akses untuk mencari ilmu pengetahuan, kita tidak seharusnya percaya terhadap hal tersebut karena percaya terhadap hal tersebut menandakan bahwa kita minim terhadap literasi IPTEKS. Oleh sebab itu, untuk mengatasi hal tersebut kita perlu meningkatkan literasi IPTEKS dan meningkatkan Iman kepada Allah SWT agar tidak terjerumus pada hal tersebut.
Artikel ini menyentuh isu penting tentang rendahnya literasi masyarakat Indonesia yang memengaruhi cara pandang mereka terhadap berbagai persoalan sosial. Menarik bahwa kasus Sumanto digunakan sebagai ilustrasi untuk menunjukkan bagaimana stigma terbentuk akibat kurangnya informasi yang mendalam. Saya setuju bahwa literasi, terutama literasi kritis, perlu ditingkatkan agar masyarakat mampu menganalisis informasi dengan baik dan menghindari kesalahpahaman. Artikel ini memberikan pengingat bahwa penting bagi kita untuk tidak hanya membaca, tetapi juga memahami konteks dan mencari sudut pandang lain sebelum mengambil kesimpulan.
Saya sangat setuju dengan Artikel yang bapak tulis ini, dan menurut saya memang banyak sekali masyarakat terutama masyarakat desa yang mempercayai ilmu kebal atau perdukunan. Padahal di dalam agama islam ilmu kebal atau perdukunan itu sangat dilarang, dan termasuk ke dalam kemusyrikan.
Kita sebagai umat beragama islam seharusnya tidak mempercayai dengan hal seperti ilmu kebal ataupun kemusyrikan itu. Dan pada zaman yang canggih sekarang kita juga bisa berpikir, dan tidak mudah percaya dengan hal-hal seperti itu.
Jadi, untuk mengatasi hal tersebut kita perlu meningkatkan literasi IPTEKS dan dekatkanlah diri kita kepada Allah SWT. Dan jangan sekali-kali melakukan kemusyrikan dan menduakan Allah.
Nama : Yevita Anugrahi Lihana
NIM : 24035043
NUA 15-BI-NS-0532
Pendapat saya mengenai artikel ini cukup menarik karena dizaman sekarang mungkin ada sebagian orang yang masih percaya kepada ilmu perdukunan tersebut. Padahal kita sudah meyakinni adanya Tuhan yang Esa, Karena minimnya literasi dikalangan masyarakat sekarang tindakan melakukan ilmu hitam seperti dukun itu masih ada terjadi, dapat kita ketahui semakin perkembangan nya zaman maka teknologi akan semakin perkembangan dengan besar, kita dapat mencari ilmu melalui teknologi yang semakin perkembangan pesat ini,dan rasanya tidak perlu untuk terlalu mempercayai mengenai ilmu ilmu hitam tersebut.
Dini Auliya Rahmah-24031011
21-BI-NS-0530
Menurut saya walaupun saat ini sudah modern namun, kepercayaan terhadap perdukunan itu masih ada. Dengan membaca teks ini dapat menyadarkan bahwa hal itu tidak bisa dipercayai dan tidak sesuai dengan logika bagaimana seseorang bisa kebal dengan memakan manusia lainnya?! hal ini benar benar tidak mungkin. Setelah mengetahui motif dari aksinya tersebut yang meresahkan masyarakat hanya untuk memenuhi syarat yang tidak pasti. Saat ini perlu untuk cermat dalam melakukan aktivitas serta lakukanlah hal yang baik dan memberi manfaat bagi banyak orang.
Nama : Annisa Fitri
Nim : 24035005
NUA: 31 BI-NS-0530
Rendahnya literasi di kalangan masyarakat dapat berdampak buruk pada pola pikir masyarakat. Masih banyak orang yang percaya dengan ilmu perdukunan tersebut padahal itu sangat dilarang dalam agama. Jadi kita harus menjauhi sifat syirik tersebut. Dengan rajin literasi kita akan dapat memahami informasi dengan cermat dan tepat, jadi kita harus selalu mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhi sifat syirik serta perbanyak literasi agar pemahaman kita menjadi bertambah dan lebih baik
Nama : Anggun Purnama Sari
Nim : 24035004
30 Bi-NS-0530
Dizaman sekarang seperti ini harus banyak lagi berliterasi agar tidak percaya pada hal hal mistis seperti perdukunan, pendukunan ini akan membuat kita jauh atau bahkan melupakan sang pencipta. Membuat orang melakukan hal yang bahkan di luar nalar manusia melenceng dari norma norma kehidupan yang ada.
Semakin banyaknya teknologi harusnya membuat masyarakat semakin bisa berpikir luas dengan adanya informasi yang mudah untuk di akses bahkan membuat kita lebih maju lagi dan berpikir kritis, tidak percaya pada hal hal mistis
Nama: Nadila Vhitra Januar
NIM: 24042323
BI-NS-0970
NUA 17
Cerita ini sangat menarik dan informatif, menghubungkan fenomena Sumanto dengan isu yang lebih luas, yakni keyakinan terhadap ilmu kebal dan praktik perdukunan, serta kaitannya dengan rendahnya literasi IPTEKS di Indonesia. Penulis secara cerdas menyoroti pentingnya peran keluarga sebagai institusi inti dalam membentuk pandangan generasi muda melalui komunikasi sehari-hari. Ide untuk menjadikan literasi IPTEKS sebagai topik diskusi keluarga sangat relevan dan solutif. Dengan gaya penulisan yang lugas dan berbasis fakta, tulisan ini mampu menggugah kesadaran pembaca dan memberikan arahan konkret untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat.
Nazhifa Khairunisa BI-31 NUA 06
Menurut saya tindakan yang dilakukan oleh Sumanto dengan dalih melakukan praktik perdukunan menunjukkan kurangnya literasi di negeri kita. Dari kasus tersebut Sumanto bahkan melakukan tindakan yang menyimpang. Hal ini menunjukkan lietarasi yang kurang menyebabkan seseorang sulit dalam menentukan informasi yang benar dan salah. Ilmu kebal yang sesungguhkan ada secara nyata seperti baju atau rompi anti peluru yang dikenakan oleh tentara. Maka dari itu, perlu dikembangkannya tingkat literasi yang dapat dimulai dari keluarga. Dengan meningkatnya literasi dapat membuka pemikiran masyarakat untuk lebih rasional.
Saya setuju dengan teks yang bapak tulis,Pelajaran yang bisa diambil dari teks ini adalah pentingnya meningkatkan literasi, khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEKS), untuk membentuk masyarakat yang lebih rasional dan kritis terhadap mitos dan takhayul. Kepercayaan terhadap hal-hal yang tidak terbukti secara ilmiah, seperti ilmu kebal dan praktik perdukunan, dapat diminimalkan jika masyarakat diberi pemahaman yang benar tentang sains. Selain itu, peran keluarga sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai kritis dan ilmiah sejak dini, agar generasi muda mampu membedakan fakta dan opini. Pendidikan yang berbasis ilmu pengetahuan harus menjadi prioritas untuk menciptakan masyarakat yang lebih maju dan terbuka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Nama : Indah Pratiwi
NIM : 24370075
Prodi : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
BI-NS-0532 NUA 48
Teks ini menceritakan tentang seorang yang bernama Sumanto yang dikenal sebagai kanibal menggemparkan Indonesia pada tahun 2000-an, terutama di Purbalingga, Jawa Tengah. Sumanto ditangkap setelah mengonsumsi mayat Mpok Rina yang baru dikuburkan. Yang dilakukan Sumanto ini dia menganggap bahwa tindakan yang dia lakukan merupakan cara memperoleh ilmu kebal dari seorang “guru”. Keyakinan terhadap ilmu kebal ini masih ada di masyarakat, seperti praktik perdukunan yang terkait dengan keyakinan ini menunjukkan rendahnya literasi IPTEK di kalangan masyarakat. Dan juga penulis berpendapat bahwa untuk mengatasi masalah ini, pentingnya pendidikan yang dimulai dari keluarga Di mana orang tua perlu mengedukasi anak-anak mereka tentang fakta dan menghindari keyakinan terhadap praktik perdukunan ini.
Dari teks ini menggambarkan masih adanya kepercayaan terhadap hal-hal mistis di masyarakat. Kasus Sumanto bukan hanya soal kanibalisme saja tetapi juga menunjukkan tantangan dalam membedakan fakta dan mitos. Pentingnya pendidikan terutama di lingkungan keluarga untuk membantu anak-anak berpikir kritis. Dengan pemahaman tentang ilmu pengetahuan yang baik, bisa mengurangi kepercayaan pada praktik yang tidak rasional dan menciptakan masyarakat yang lebih cerdas.
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak. Menurut saya ilmu perdukunan dan ilmu kebal tidak bisa dipercaya kebenarannya. Di dalam islam percaya pada hal tersebut adalah perbuatan syirik. Dikaitkan dengan logika jika ilmu kebal itu ada pada semua manusia, tidak akan ada manusia merasakan sakit, jadi sudah sangat salah bila dipercayai. Syirik yaitu perbuatan yang menyekutukan Allah, perbuatan syirik adalah dosa besar.
Nama : faizah mutmainnah
NIM : 24042364
BI-NS-0970
Saya setuju dengan teks yang bapak tulis, karena banyak di kalangan kita tepatnya di indonesia sendiri masih banyak warga yang percaya dengan ilmu perdukunan, namun kita sebagai umat muslim tidak seharusnya mempercayai hal tersebut. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri untuk menghilangkan kepercayaan terhadap ilmu perdukunan, lalu suatu saat nanti kita mengajarkan kepada anak-anak kita bahwa ilmu perdukunan itu tidak benar adanya, dan kita tidak boleh mempercayai ilmu perdukunan tersebut.
Saya setuju dengan pernyataan penulis mengenai topik yang dibicarakan. Ilmu dukun atau kebal, menurut saya, bukan sesuatu yang dapat dinalarkan. Ini akan jadi merugikan dan meresahkan sekali apabila ada banyak pemercaya ilmu dukun atau kebal yang mulai bertingkah seperti Sumanto ke depannya. Oleh karena itu, perlu langkah untuk praktik dan tradisi percaya pada dukun ini berhenti. Yakninya dengan meningkatkan literasi IPTEKS dan dimulai dari lingkungan keluarga. Selain dari keluarga, pemanfaatan teknologi digital yang pesat dengan bijak juga tentunya dapat membantu orang-orang untuk meningkatkan literasi IPTEKS mereka.
Nama:Bening Wahyuni
Nim:24030002
NUA 11-BI NS 0530
Saya setuju dengan pernyataan penulis karena ilmu kebal atau perdukunan. Perdukunan adalah hal yang tidak wajar dan sangat di larang oleh agama karna sangat bertentangan dan itu termasuk syirik.Syirik merupakan dosa yang sangat besar. maka peran keluarga bisa mencegah terjadi nya perbuatan syirik.Keluarga merupakan fondasi untuk membina dan mendidik untuk meningkatkan literasi IPTEKS indonesia.
Alangkah baiknya jika dari keluarga inti, mengajarkan ilmu pengetahuan dari kecil, terutama ilmu akidah sesuai syariat agama, agar bisa menjadi pondasi yang kuat bagi anak, dan tidak mudah terpedaya oleh aliran ilmu ilmu yang tidak baik.
Saya sangat setuju dengan pendapat bapak dan teman-teman dimana kita tidak boleh mempercayai hal-hal yang belum tentu benar termasuk percaya kepada dukun yang mana bisa membuat iman seseorang turun karna percaya kepada dukun dan dapat dianggap syirik
Menurut saya cerita ini cukup menarik karena di zaman sekarang mungkin ada sebagian orang yang masih percaya kepada ilmu perdukunan tersebut. Padahal kita sudah meyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa, karena minimnya literasi di kalangan masyarakat sekarang tindakan melakukan ilmu hitam seperti dukun itu masih ada terjadi, dapat kita ketahui bahwa zaman sekarang semakin berkembangnya zaman maka teknologi akan semakin besar perkembangannya,kita dapat menemukan informasi dan mencari ilmu melalui teknologi yang semakin pesat.
Natasya Afrilia, BI-0531, NUA 27